Hati-hati pada Senyawa Kimia nan Berbahaya bagi Tubuh

Hati-hati pada Senyawa Kimia nan Berbahaya bagi Tubuh

Kemajuan teknologi membuat kehidupan semakin mudah dan nyaman. Tapi, di balik kemajuan teknologi itu ada risiko dan bahaya nan mengancam kehidupan. Hal itu sebab banyaknya senyawa-senyawa kimia nan ada pada berbagai barang kebutuhan kita. Plastik, parfum, obat-obatan, makanan, juga minuman, semuanya mengandung senyawa kimia. Misalnya, pewarna, pengawet, pewangi, penyedap rasa, dan lain sebagainya.

Memang, dalam kadar tertentu, keberadaan senyawa-senyawa itu masih bisa ditoleransi oleh tubuh sehingga kondusif bagi kesehatan. Walau demikian, kita tak akan pernah tahu sampai kapan senyawa-senyawa kimia itu akan tetap kondusif jika monoton masuk ke dalam tubuh. Mungkin sebab itulah, sekarang bermunculan penyakit nan aneh-aneh dan tak jelas penyebabnya.

Setidaknya, ada sekitar 300 senyawa kimia nan bisa berbahaya sebab mengontaminasi tubuh manusia. Senyawa-senyawa itu bisa merusak sistem hormon tubuh dan memengaruhi kesehatan.

Jika kebetulan kita menghirup senyawa nan jelas-jelas mengandung racun, misalnya rokok atau zat-zat nan mengandung radikal bebas lainnya, maka senyawa itu akan terserap oleh darah dan disalurkan ke jaringan-jaringan dan sel-sel tubuh kita. Dengan demikian, cepat atau lambat, struktur kimia tubuh akan terpengaruh, lalu rusak, dan kita pun jatuh sakit.

Untuk hayati sehat, memang sangat tak mudah, sebab rasanya tak mungkin buat menghindari secara total dari senyawa-senyawa kimia nan ada di sekitar kita. Yang bisa kita lakukan ialah membatasi atau bahkan mencegah masuknya senyawa-senyawa kimia nan berbahaya itu ke dalam tubuh. Beberapa cara nan bisa dilakukan antara lain:

  1. Pastikan bahwa makanan atau bahan makanan nan digunakan dalam keadaan bersih.
  2. Kurangi pemakaian plastik, terutama jika berhubungan langsung dengan makanan.
  3. Hindari pemakaian barang-barang, misalnya kosmetik, nan kandungannya tak jelas atau bahkan mengandung bahan berbahaya, misalnya merkuri.
  4. Sedapat mungkin hindari penggunaan racun buat membasmi serangga. Di sekitar kita ada beberapa bahan alami nan memiliki kemampuan buat mengusir serangga, misalnya kembang lavender atau minyak sereh.
  5. Cuci tangan sebelum menyentuh makanan, apalagi setelah menyentuh bahan-bahan kimia.
  6. Hindari sumber polusi.
  7. Biasakan pola hayati sehat.

Namun, tak semua senyawa kimia berbahaya. Apalagi bila penggunaannya tepat dan sinkron dengan ketentuan nan berlaku. Banyak senyawa-senyawa kimia nan justru dibutuhkan oleh tubuh kita agar tetap sehat dan bugar, juga dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Bahkan, tubuh kita pun menghasilkan senyawa-senyawa kimia.



Senyawa Kimia nan Berguna bagi Manusia

Di antara banyaknya senyawa kimia nan ada di global ini, asam ialah salah satu jenis senyawa nan mudah ditemui. Senyawa asam ada di makanan, minuman, buah-buahan, bahkan di dalam tubuh. Berdasarkan sumbernya, asam dapat dikelompokkan menjadi asam organik dan asam mineral.

Asam organik ialah senyawa asam nan berasal dari sumber alami, yaitu dari tumbuhan dan hewan. Asam organik umumnya bersifat asam lemah. Contoh asam organik misalnya asam dalam buah jeruk, asam format nan ada di gigitan/sengatan serangga, dan asam asetat nan ada di cuka makanan.

Sementara asam mineral ialah senyawa asam nan lebih kuat, nan biasanya digunakan dalam global industri. Misalnya, asam klorida, asam sulfat, dan asam fluorida. Namun, asam mineral juga ada nan dihasilkan di dalam tubuh manusia, yaitu asam lambung.

Kekuatan asam ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidrogen nan bermuatan positif ketika dilarutkan di dalam air. Semakin banyak ion hidrogen positif nan dilepaskan, berarti asam itu semakin kuat.

Kalau asam ialah senyawa nan mengandung ion hidrogen positif, maka kebalikannya ialah basa. Yaitu senyawa nan mengandung ion hidrogen negatif. Contoh-contoh senyawa basa nan ada di sekitar kita misalnya:

  1. Natrium hidroksida atau soda api, nan digunakan sebagai bahan standar pembersih dalam rumah tangga, misalnya sabun dan pembersih lantai.
  2. Magnesium hidroksida dan Alumunium hidroksida, ialah senyawa nan terkandung dalam obat nyeri lambung.
  3. Amoniak, senyawa nan merupakan bahan standar pupuk urea.

Sama seperti asam, basa juga ada basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa ditentukan oleh kemampuannya melepaskan ion hidrogen nan bermuatan negatif.

Nah, contoh senyawa lain nan dibutuhkan oleh manusia ialah garam, khususnya garam dapur (Natrium khlorida/NaCl), garam inggris (MgSO4) nan sering dipakai sebagai obat pencahar, atau soda kue (NaHCO3).

Contoh-contoh lain senyawa nan berguna bagi manusia misalnya:

  1. Natrium bikarbonat: digunakan buat mengurangi rasa sakit dan iritasi dampak sengatan lebah.
  2. Magnesium hidroksida atau Alumunium hidroksida: mengobati nyeri lambung dampak kelebihan asam klorida (asam lambung).
  3. Pasta gigi nan mengandung zat basa, buat menetralkan asam residu makanan di gigi dan mulut, buat mencegah kerusakan gigi.
  4. Senyawa-senyawa nan terdapat dalam tanaman lidah buaya ( Aloe vera ), seperti mannans asetat, polymannans, antrakuinon, dan lektin. Senyawa-senyawa itu bisa membantu pencernaan dan mengurangi peradangan, serta bisa digunakan sebagai bahan kosmetik nan aman.
  5. Senyawa-senyawa nan terkandung dalam tempe, nan bermanfaat menjaga kesehatan dan mencegah beberapa jenis penyakit, seperti kanker dan osteoporosis.
  6. Air ialah senyawa terpenting bagi kehidupan manusia dan makhluk hayati lainnya.


Senyawa Kimia dalam Makanan

Makanan nan kita konsumsi sehari-hari pun mengandung senyawa-senyawa. Beberapa di antaranya bahkan mampu mencegah munculnya penyakit kanker nan sangat berbahaya bagi tubuh.
Contoh senyawa-senyawa dalam makanan nan berguna itu misalnya:

  1. Dialil sulfida, yaitu senyawa sulfida nan mempu mencegah pembentukan zat karsinogen penyebab kanker. Senyawa ini terdapat dalam bawang putih.
  2. Beta karoten, nan bisa menetralkan radikal bebas. Senyawa beta karoten bisa diperoleh dari wortel dan buah-buahan berwarna lainnya.
  3. Asam askorbat (vitamin C), nan merangsang pertumbuhan interferon. Bisa diperoleh dengan mengonsumsi jeruk, jambu, dan sayur-sayuran.
  4. Flavonoid, mampu mencegah terikatnya hormon penyebab kanker. Flavonoid ini banyak terdapat pada kedelai dan sayuran.
  5. Katekin, antioksidan pencegah timbulnya kanker. Anda dapat mendapat asupan katekin dengan minum teh.
  6. Senyawa geneisten dalam tempe nan mencegah timbulnya pembuluh darah baru dan juga mencegah peradangan.
  7. Kolagen, terdapat dalam tulang cakar ayam. Kolagen mampu memperbaiki sel-sel tubuh nan rusak.
  8. Likopen, nan juga bersifat menetralkan antioksidan. Likopen banyak terdapat pada tomat.
  9. Lutein dalam sayuran hijau, juga buat menetralkan radikal bebas.
  10. Antioksidan tokoferol, nan mampu menangkal radikal bebas sekaligus menghambat pertumbuhan sel-sel asing dalam tubuh. Bisa diperoleh pada minyak nabati, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  11. Sulforavan nan membantu menghilangkan zat-zat karsinogen dari dalam tubuh. Ada dalam sayuran brokoli, bunga kol, dan sawi.


Hati-hati pada Senyawa Kimia nan Berbahaya bagi Tubuh

Selain senyawa-senyawa nan berguna bagi tubuh, di sekitar kita juga banyak bertebaran senyawa-senyawa kimia nan berbahaya bagi tubuh. Misalnya saja plastik. Barang-barang plastik bisa membahayakan kesehatan, jika kita menggunakan plastik eksklusif secara tak tepat.

Selain plastik, ternyata interior mobil juga mengandung senyawa-senyawa kimia nan berbahaya bagi tubuh kita. Apalagi jika mobil itu masih baru. Pernah kan menghirup mobil nan masih baru? Menurut penelitian nan dilakukan di Amerika Serikat, mobil baru mengandung senyawa berbahaya, nan jika dihirup dapat membahayakan kesehatan. Senyawa kimia itu biasanya terdapat pada dashboard, jok, dan kemudi.

Senyawa kimia dalam interior mobil itu berupa Volatile Organic Compound, Bromin, dan Antimon nan terdapat di dalam bahan-bahan pembuat benda-benda tersebut. Hal itu menyebabkan interior mobil mengandung kadar timbal nan cukup tinggi.

Memang, sampai saat ini belum ada undang-undang nan mengatur tentang senyawa kimia nan digunakan buat bahan pembuatan interior mobil. Penelitian nan dilakukan itu diharapkan bisa menggugah pencerahan para produsen mobil buat menggunakan interior mobil nan terbuat dari bahan-bahan nan lebih aman.