Komunitas Merajut

Komunitas Merajut

Merajut identik dengan kegiatan nenek-nenek? Ah, itu dulu. Dulu, membuat rajutan memang identik dengan kegiatan nan biasa dilakukan oleh nenek-nenek buat mengisi waktu. Citra tentang seorang nenek nan duduk di kursi sambil asyik merajut pun tidak asing lagi bagi kita.

Namun itu dulu. Sekarang, hobi membuat rajutan tidak hanya milik nenek-nenek. Para perempuan muda, bahkan remaja pun mulai melirik hobi nan satu ini. Tak hanya diminati perempuan, laki-laki pun mulai tertarik pada kegiatan membuat rajutan ini, walaupun jumlahnya tidak bisa dibilang banyak.

Dalam sejarahnya, kegiatan membuat rajutan pertama kali justru dilakukan oleh para laki-laki di Jazirah Arab. Dari Timur Tengah, keterampilan merajut ini menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke Indonesia.

Saat ini, ada nan tertarik buat merajut sebab melihat warna-warnanya nan beraneka macam, ada nan sebab merasa kagum pada hasil-hasil nan bisa dicipta dari merajut, ada pula nan sebab melihat adanya peluang bisnis dari hobi merajut ini.

Dari gulungan benang benang rajut bisa dihasilkan berbagai benda nan tidak hanya latif namun fungsional, seperti: blus, sweater (baju hangat), syal, tas, taplak meja, sarung bantal, korsase, selimut, topi, hingga kaos kaki dan sepatu. Bahan standar (benang) nan berwarna-warni pun membuat hasil-hasil rajutan menjadi semakin elok dipandang.



Merajut sebagai Terapi

Merajut ternyata juga memiliki kegunaan di luar dugaan, kegunaan nan tampak sama sekali tidak berhubungan dengan kegiatan membuat rajutan. Sebuah penelitian di Amerika Perkumpulan menemukan bahwa anak-anak usia sekolah dasar nan mendapat pelajaran membuat rajutan ternyata mengalami peningkatan nan signifikan dalam kemampuan matematika, membaca, konsentrasi, koordinasi tangan dan mata, serta peningkatan pada kemampuan komunikasi dan motorik halus.

Tak hanya itu, penelitian lain juga menemukan bahwa kegiatan membuat rajutan bisa digunakan sebagai terapi buat melatih kesabaran, konsentrasi, dan kontrol.



Komunitas Merajut

Anggapan bahwa kegiatan membuat rajutan ialah sebuah kegiatan soliter alias kegiatan nan tidak membutuhkan teman dan lebih menyenangkan jika dilakukan seorang diri pun kini sudah terkikis. Merajut ternyata menyenangkan jika dilakukan bersama-sama dalam sebuah kelompok.

Banyaknya komunitas para penggemar hobi merajut ini membuktikan hal itu. Dengan adanya komunitas, para pehobi merajut ini bisa mudah bertukar informasi seputar merajut, bertukar pola, motif, mempelajari berbagai teknik merajut, hingga memperoleh benang-benang rajutan dan alat-alat merajut berkualitas bagus.

Komunitas-komunitas merajut ini antara lain adalah:

  1. Komunitas Mari Merajut (www.merajut.com)
  2. Komunitas Dynamic Crochet
  3. Komunitas Merajut dan Merenda Indonesia
  4. Komunitas Rajut Bogor dan Depok
  5. Komunitas Rajut Ciledug
  6. Klub Rajut Tobucil (Bandung)
  7. Milis rajutan@yahoogroups.com
  8. Milis mari_merajut@yahoogroups.com

Tak sekadar berkumpul, komunitas-komunitas ini pun bekerja sama menggelar acara bersama. Sejak tahun 2009, komunitas-komunitas merajut ini menggelar Festival Rajutan Indonesia.

Di dalam festival ini ada berbagai kegiatan seperti talkshow, workshop , bazar, lomba merajut, fashion show , dan pameran hasil rajutan. Komunitas-komunitas ini pun aktif menggalang dana dengan kegiatan merajut buat membantu korban bala alam di Indonesia.

Nah, ternyata membuat rajutan pun dapat menjadi hobi nan keren dan tak malu-maluin buat ditekuni.