Jaga Kualitas

Jaga Kualitas



Eksklusivitas

Tas rajut dapat membuat banyak orang terkagum-kagum. Bentuknya sangat unik. Warnanya juga begitu beragam. Bahkan dapat dibuat beberapa warna. Malah ada tas nan dibentuk dari kembang kecil-kecil. Hal ini tentu saja menambah keunikannya. Tas jenis ini juga menjadi sesuatu nan sangat berbeda sebab dibuat dari tangan dan bukan mesin, coraknya dapat berbeda-beda. Kalau tas nan dibuat dengan menggunakan mesi, 1000 tas persis sama dapat diproduksi dalam waktu nan cukup singkat.

Tas nan dirajut tentu saja tak bisa. Ada cinta dan afeksi dalam tas nan dirajut ini. Bagaimana tak ada cinta dan afeksi kalau pekerja nan merajut tas tersebut bahagia melakukannya dan merasa tak puas kalau hasil pekerjaannya tak menarik atau tak memberikan kepuasan batin kepadanya. Para pekerja nan merajut tas itu terkadang tak hanya menerima desain dari orang lain atau dibuatkan desain oleh pemilik modal. Mereka juga ada nan membuat desain sendiri sehingga tas nan dihasilkan sangat berbeda dengan tas jenis lain atau malah tas nan dirajut lainnya.

Ekslusivitas begitu menonjol dalam hal ini. Padahal harganya tak terlalu mahal. Harga tas nan dirajut itu tergantung besar, bentuk, dan warna. Tidak sporadis benang nan digunakan harus impor dari negara lain. Benang impor ini juga mempengaruhi hasil karya dan sudah tentu harga tas. Bagi nan sudah sangat bahagia dengan tas jenis ini, biasanya ia tak akan peduli apakah harganya hingga ratusan ribu atau hanya puluhan ribu saja. Yang krusial ialah ia dapat mempunyai tas nan sangat unik dan tak dimiliki oleh siapa pun.


Yang akan lebih tertentu lagi ialah kalau tas tersebut dirajut oleh seorang ibu dan diberikan kepada anak gadisnya. Rona dan bentuk disesuaikan dengan karakter sang anak. Ibu nan telah mengandung dan melahirkan anak tersebut tentu saja sangta paham apa nan diinginkan oleh anaknya. Tidak mengherankan kalau tas nan dihasilkan menjadi sesuatu nan sangat latif dan tak ada di pasaran. Inilah tas nan dibuat dengan cinta dan kasih sayang.

Tempat ponsel dengan berbagai ukuran juga banyak beredar. Jenis tas seperti ini cukup bersaing dengan tas dari bahan jeans bekas. Seperti nan diketahui bahwa rona jeans tua itu memang semakin menarik ketika sudah terlihat lusuh. Saat ini banyak nan memanfaatkan keberadaan bahan jeans ini buat membuat tas atau dompet dengan tampilan nan cukup menawan. Tidak mudah memang membuatnya sebab membutuhkan kerja keras dan kreativitas nan tinggi.

Namun, dengan semua kemauan dan komitmen nan baik, tas dari bahan jeans ini kini semakin disuka keran dianggap unik. Tas dari bahan rajut tentu saja harus memberikan sesuatu nan lebih kalau ingin menang dalam pertandingan pembuatan tas. Ada pengrajin nan malah menggabungkan kedua jenis bahan pembuatan tas ini. Tas nan terbuat dari bahan jeans, diberi aksesoris rajutan. Dapat dibayangkan indahnya tas tersebut. Bahan jeans dengan rona biru, kebiruan, atau abu-abu, lalu diberi tambahan kembang atau bentuk-bentuk eksklusif nan membuatnya semakin indah.

Kalau jeli melihat pangsa pasar, maka semua bahan nan ada di sekitar dapat dimanfaatkan. Kaos nan sudah tak dipakai lagi pun dapat dibuat sesuatu nan menambah estetika penampilan. Kaos tersebut dipotong lalu dibuat seperti tali nan dililitkan di leher dan di pinggang. Rona kaos nan unik juga akan menambah keunikan penampilan. Dari bahan kaos ini juga dapat dibuat tas kecil. Bahan kaos juga dapat dibuat sebagai bahan aksesoris tas atau benda lainnya.

Karena bahannya murah meriah, harganya pun dapat murah. Kreativitas ini memberikan laba ganda kepada nan mengasahnya. Pertama, laba dari sisi finansial. Kedua, laba dari sisi kesehatan batin. Jiwa akan semakin sehat dan tak mudah stres sebab selalu berpikir positif dan tak membiarkan pikiran negatif menghampiri diri. Hal ini mungkin tak terpikirkan oleh orang-orang nan bergelut dibidang ini.

Mungkin mereka hanya memikirkan bagaimana membuat sesuatu nan baru dan dapat dijual. Padalah kalau mereka mau memikirkan sedikit saja proses kreativitas dan kesenangan nan mereka lakukan, pekerjaan mereka dapat menjadi huma rekreasi jiwa. Rekreasi jiwa ini akan membuat orang merasa lebih puas secara batin sehingga ia merasa lebih berbahagia. Tidak banyak nan dapat merasa seperti ini. Kalau bisa, itulah metode membuat jiwa lebih kaya dengan memanfaatkan pekerjaan sebagai rekreasi jiwa.



Bahan Serat Alam

Tas nan dirajut itu berbahan dasar serat alam. Belakangan memang banyak diminta pasar luar negeri. Seperti agel atau akar wangi. Bentuk tas serat ini nan cukup unik dan kuat, menjadi daya tarik produk khas kerajinan rajutan ini. Apalagi modelnya juga cukup beragam. Dari tas jinjing, tas dengan tali panjang nan dililitkan ke pundak, maupun tas pinggang. Begitu juga dari segi fungsinya. Apalagi bahan serat alam cukup kuat buat menjalankan berbagai fungsi, asal tak terlalu berat. Indah, unik, kuat, murah merupakan perpaduan nan cukup sempurna.

Sebagai produk hasil kerajinan tangan, tas dari bahan rajut memang tak dapat cepat diproduksi. Hal ini berbeda dengan protesis pabrik nan nisbi cepat sebab dilakukan mesin. Meskipun demikian, tas nan dibuat dengan merajut ini masih dapat mengejar kapasitas produksi apabila dilakukan pengelolaan nan baik. Termasuk dengan mempekerjakan kaum perempuan dan ibu-ibu rumah tangga di sekitar rumah sebagai tenaga kerja lepas. Hasil dari satu tas ke tas nan lainnya juga dapat tak sama. Tangan nan mengerjakannya berbeda, hasilnya pun dapat berbeda.

Bagi para pengrajin, persaingan ternyata membuat mereka harus berpikir lebih dalam. Bagaimana membuat tas nan sarat dengan estetika dan keunikan itu memang tak mudah. Tetapi kalau disenangi orang, tas tersebut dapat menjadi sumber pendapatan nan cukup banyak. Sumber pendapatan ini tak hanya bagi para pengrajin, juga bagi orang-orang nan dipekerjakannya.



Jaga Kualitas

Berikut sejumlah tahapan nan perlu diperhatikan dalam membuat tas rajut kualitas ekspor. Pertama, untuk dummy atau pola dasar nan akan dijadikan sebagai acuan pembuatan tas. Apabila ingin memproduksi dalam jumlah besar, sebaiknya dummy dibuat dalam jumlah nan cukup. Hal ini krusial agar ibu-ibu rumah tangga di sekitar rumah nan ikut bekerja bisa membuatnya sinkron acuan tanpa saling tergantung dengan karyawan lain.

Kedua, siapkan bahan-bahan nan akan digunakan sebagai benang rajutan maupun bahan pendukung lainnya. Untuk bahan nan terbuat serat, harus sudah dalam kondisi kering dan siap digunakan. Termasuk buat jenis atau kelompok serat berwarna nan akan digunakan sebagai isian pola. Bagi jenis pekerjaan dari karyawan tetap maupun ibu-ibu di sekitar rumah nan menjadi karyawan lepas agar kualitas stabil dan tetap terjaga. Jangan berikan buat pekerja lepas beberapa jenis pekerjaan sekaligus sebab justru akan membebani dan membuat kualitas pekerjaan kurang rapi dan tak standar.

Untuk pekerja lepas, berikan jenis pekerjaan rajutan bentuk lembaran saja nan lebih mudah dan cepat pengerjaannya. Sedangkan buat pembuatannya menjadi bentuk tas dilakukan oleh karyawan tetap. Selalu periksa hasil setiap pekerjaan dalam tahapan pembuatan tas rajut. Dari bentuk lembaran maupun setelah dijadikan bentuk tas. Baru setelah itu tambahkan asesoris ataupun pernik pemanis lainnya nan diperlukan. Sebaiknya gunakan asesoris nan terbuat dari bahan alami juga agar matching dengan bahan serat nan digunakan, seperti kancing dari batok kelapa ataupun dari biji-bijian.

Ketiga, setelah selesai, jangan lupa buat memeriksa ulang, sekaligus memberikan merek namanya. Begitu pula buat pengepakannya, perhatikan faktor kelembabannya. Apalagi bila produk akan dikirim ke negara ekspor berudara dingin, bila perlu berikan atau masukkan silica gel dalam kardusnya.