Harga Kosmetik Revlon

Harga Kosmetik Revlon

:

Kecantikan telah menjadi pusat perhatian semua orang sejak lama. Tidak mengherankan kalau begitu banyak merek produk kecantikan nan beredar, terutama di Indonesia, termasuk produk Revlon . Semua bersaing mendapatkan pembeli. Berbagai cara dilakukan dan berbagai teknik pemasaran diciptakan. Bahkan Oriflame , salah satu produk kecantikan nan cukup terkenal saat ini, memberikan mimpi dan asa bagi para reseller nan mampu mendapatkan angka penjualan tertentu.



Perjuangan Revlon Bersaing dengan Produk Lokal

Revlon memang telah lama masuk ke Indonesia. Tetapi, kini produk kecantikan nan awalnya digawangi oleh Charles dan Joseph Revson dengan sahabat mereka seorang pakar kimia, Charles Lachman, harus berjuang keras. Persaingan sangat ketat. Produk Sariayu nan diproduksi oleh Martha Tilaar mengambil kue bisnis kecantikan ini salah satunya dengan menjadi sponsor Miss Indonesia.

Mustika Ratu yang digawangi oleh Moeryati Sudibyo berbeda lagi. Produk kecantikan satu ini menjadi sponsor Puteri Indonesia nan berafiliasi ke Miss Universe. Dua raksasa produk kecantikan nan masing-masing dipimpin oleh dua orang wanita nan percaya bahwa bahan-bahan pembuatan kosmetik dari Indonesia itu, memang bagus. Para wanita Indonesia pun tak ragu menggunakan produk protesis kedua perusahaan ini.

Wardah nan mengusung tema kosmetik halal, pun sudah mulai menjalar ke berbagai kesempatan, termasuk menjadi sponsor buat acara kompetisi nan cukup bergengsi, seperti “X Factor” dan kompetisi lainnya. Produk Wardah ini sepertinya cukup menjadi andalan bagi para pemakai jilbab. Mereka sangat percaya bahwa produk Wardah tak mengandung bahan nan haram, apalagi berbahaya.

Produk kecantikan lainnya seperti Viva dan merek nan cukup terkenal lainnya, telah menjadi pesaing nan cukup andal. Revlon harus berjuang keras agar dapat menjadi pemenang. Belum lagi, produk dari luar seperti dari Korea nan sempat mendapatkan perhatian dari banyak penggemar seniman Korea. Semakin terimpitlah produk dari Amerika satu ini. Kalau di luar negeri, Revlon mungkin masih menjadi pemain nan cukup disegani. Tetapi kenyataannya, di Indonesia, produk satu ini harus mencari teknik nan lebih jitu dalam menjual barang-barangnya.



Sejarah Revlon

Merek kecantikan satu ini muncul pertama kali pada tahun 1932. Produk pertama mereka ialah enamel kuku. Tidak diketahui mengapa orang Amerika begitu bahagia mewarnai kuku mereka. Bahkan, kini tak hanya warna. Kuku telah menjadi salah satu wadah menuangkan karya seni. Lukisan kuku nan latif menjadi tren nan masih digemari hingga saat ini.

Berbeda dengan orang Indonesia nan mayoritas beragama Islam. Enamel kuku tak terlalu laris di tanah air. Lalu, Revlon mengembangkan produknya buat bagian wajah. Mulailah muncul lipstik. Lipstik dengan berbagai rona ialah karakteristik khas nan diusung oleh Revlon . Seniman cantik dikontrak buat mempromosikan rona bibir nan sedang digadrungi.

Bentuk bibir nan penuh dengan rona merah merona menjadi andalan dalam memperkenalkan produk nan diusung oleh Revlon . Pada tahun 1955, Revlon mengubah taktik pemasarannya. Mulailah masyarakat tahu bahwa Revlon ini mempunyai berbagai macam produk dengan harga nan berbeda. Misalnya, buat pasaran internasional, Revlon mempunyai “Princess Marcella Borghese”.

Revlon tentu menyadari bahwa setiap jenis kulit dari berbagai negara itu berbeda. Untuk itulah selain ada “Princess Marcella Borghese”, Revlon juga memproduksi “Moon Drops” buat kulit nan kering dan “Etheria” buat kulit nan sensitif atau mudah terkena alergi. Bahkan, buat mengambil “kue” bisnis di kalangan remaja, Revlon membuat produk nan diberi nama “Natural Wonder”. Sedangkan, buat memenuhi kebutuhan orang-orang berkantung tebal, Revlon memproduksi “Ultima 11”.

Ketika menyebut “Ultima 11”, orang akan tahu bahwa produk tersebut ialah produk Revlon buat kalangan atas. Revlon seolah sangat tahu bahwa ketika orang mempunyai uang, mereka ingin diperlakukan dengan cara nan berbeda. Mereka tidak mau mengenakan baju atau kosmetik nan sama dengan nan dipakai oleh orang kebanyakan.

Mungkin ini bukan suatu bentuk kesombongan hanya ingin mendapatkan produk nan terbaik sebagai salah satu cara menghargai diri sendiri setelah bekerja keras. Revlon tahu itu dan sangat menyadari adanya kebutuhan tersebut. Kini produk Revlon telah begitu banyak. Ternyata, mereka mengukuhkan diri sebagai produk nan tak murah. Revlon berada pada merek kecantikan kalangan atas dengan harga nan cukup mahal bagi rakyat kebanyakan.



Harga Kosmetik Revlon

Masih banyak nan percaya kalau produk nan dikeluarkan oleh Revlon ialah produk nan bagus. Bagi nan telah merasa cocok dengan produk ini, biasanya tak mau ke lain hati. Mereka takut kulitnya menjadi rusak kalau terkena kosmetik dari produsen lain.

Jadi, walaupun harganya mahal, tetap saja dibeli. Apalagi, buat membeli produk keluaran Revlon tak harus keluar rumah. Kalau sudah sering mengenakannya, cukup membeli secara online . Ada program diskon nan dapat sedikit menghemat pengerluaran. Misalnya, Photoready Two Way Powder Foundation, dari harga 160 ribu, dengan diskon 10%, harganya menjadi 144 ribu.

Produk lain nan juga diskon 10% ialah Foundation Revlon Age Defying With DNA Advantage, dari harga 145 ribu, dijual dengan harga Rp 130. 500. Sedangkan produk nan lain, belum ada nan diskon. Mahalnya produk ini membuat orang nan kurang mampu tak akan sanggup membelinya. Colorstay Eye Liner nan dimiliki oleh Revlon, harganya mencapai 55 ribu. Bandingkan dengan harga eye liner dari produk lain. Harganya mungkin hanya berkisar 20-30 ribu saja.

Produk eye liner nan dikeluarkan oleh Wardah , di pasarkan pada harga 40 ribu. Harga nan cukup tinggi ini membuat Revlon harus bersaing dengan barang nan juga berada pada kasta papan atas. Bila tak hati-hati, Revlon dapat terus tergerus. Apalagi, kini kalangan atas ini banyak juga nan menggunakan produk racikan dari dokter kecantikan atau dokter kulit mereka sendiri.

Kosmetik racikan ini harganya pun tak murah. Misalnya, buat krim malam dan krim siang agar kulit tetap cerah, harga satu paketnya mencapai Rp100 ribu. Kalau paket buat menghilangkan flek, harganya 300 ribu. Kalau mereka merasa cocok, mereka akan terus menggunakan produk racikan itu walaupun sedikit lebih mahal bahkan dari produk Revlon .

Selain dari produk racikan, persaingan produk buat kalangan atas juga dimeriahkan oleh The Body Shop . Produk nan mendukung penggunaan bahan alami ini memang cukup dikenal dengan gerakan memberdayakan wanita dan berusaha mendapatkan bahan alami nan terbaik dari seluruh dunia. Sedang Revlon dari awal tak menggunakan bahan alami. Adanya pakar Kimia nan pada awalnya dipekerjakan menunjukkan bahwa Revlon memang bukan produsen bahan kecantikan nan menggunakan produk alami.

Harga lipstik Revlon kini berada pada angka nan cukup tinggi, yaitu 50 ribu – 85 ribu. Bandingkan dengan produk dari produsen lain nan masih berada dibawah angka 50 ribu. Belum lagi produk bedaknya. Harganya berada pada angka 65 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Apalagi buat produk bedak padat.