Silat Mendunia Lewat Film?

Silat Mendunia Lewat Film?

Mensana in corpore sano , di dalam badan nan sehat terdapat jiwa nan sehat. Ini merupakan sebuah motto atau ungkapan nan jelas-jelas menginformasikan pada kita, jika ingin sehat jiwa, maka badan harus sehat dulu.

Sudah sangat jelas bahwa mereka nan badannya sehat niscaya kejiwaannya juga sehat. Untuk mencapai taraf kesehatan maksimal, maka salah satu langkah niscaya ialah dengan berolahraga. Olah raga menjadikan badan sehat, salah satunya ialah bela diri .

Bela diri sebagai satu cabang olah raga selain buat menjaga diri dari penyakit, ternyata juga menjaga diri dari berbagai ancaman. Dengan menguasai salah satu olah raga bela diri, maka Anda bisa menghindarkan diri dari ancaman nan ada. Hayati memang penuh ancaman sehingga Anda harus selalu siap menghadapi semuanya.

Salah satu jenis olah raga bela diri nan terkenal ialah pencak silat. Pencak silat ini ialah bela diri tradisional nan diwariskan oleh leluhur. Dan, di setiap bagian negeri ini, pencak silat menjadi salah satu olah raga bela diri nan unik.

Tidak heran jika ada banyak genre pencak silat di negeri ini. Anda sebagai pewaris sudah seharusnya mulai berpikir buat ikut menjaga eksistensinya.



Warisan nan Berharga Dari Nenek Moyang

Pencak silat memang salah satu peninggalan berharga dari nenek moyang. Olah raga bela diri ini telah menjadi satu olah raga nan pada awalnya ialah sebuah ilmu atau keterampilan buat menjaga diri dari berbagai ancaman dari luar diri. Hal ini merupakan bentuk pencerahan buat menjaga eksistensi diri dalam kehidupan.

Negeri Indonesia memang sangat kaya. Warisan nan kita dapatkan tak hanya alam semesta nan sangat kaya, tetapi juga berbagai peninggalan nan secara langsung membuat bangsa lain merasa iri dan ingin memilikinya.

Dalam hal kekayaan alam, sudah tak bisa dikatakan berapa banyak nan sudah dimiliki oleh bangsa lain. Selain itu, bisa sulit buat mengatakan berapa banyak warisan berharga nan sudah dilirik oleh bangsa lain. Begitu juga halnya warisan olah raga bela diri.

Sudah banyak warisan leluhur nan diambil oleh bangsa lain, setidaknya diaku sebagai milik bangsanya dan kita tak bisa berbuat apa-apa. Sebagai contoh, negeri tetangga nan sudah terlalu sering mengklaim budaya sebagai milik mereka.

Berapa banyak kesenian nan diaku sebagai bagian kesenian mereka? Bahkan, bagian negeri ini saja, beberapa pulau telah diaku sebagai milik mereka. Akankah warisan olah raga bela diri ini pada akhirnya diakui pula sebagai warisan leluhur mereka?

Untuk itulah, maka sebagai pewaris sah, seharusnya Anda harus terus menjaga eksistensinya. Jangan sampai warisan tersebut hilang atau diakui oleh bangsa lain.



Menjadikan Pencak Silat Sebagai Olah Raga Wajib

Ancaman kepunahan warisan olah raga bela diri ini sangat besar. Hal ini bisa dilihat dari fenomena bahwa sangat sedikit nan mau menekuni olah raga bela diri ini secara intens. Pada umumnya, semua beranggapan bahwa olah raga bela diri pencak silat sangat tradisional dan tak modern.

Untuk hal tersebut, maka perlu kiranya perlu dibuat perencanaan maksimal buat melestarikan eksistensi bela diri pencak silat ini. Kita harus menjadikan program spesifik agar setiap orang di negeri ini mau secara sadar buat melestarikannya. Oleh sebab itulah, maka ada beberapa langkah krusial / tips buat pelestariannya, yaitu:

  1. Jadikan Pencak Silat sebagai olah raga wajib di sekolah

Sebagai warisan, pencak silat dikelompokkan pada kesenian tradisional. Hal ini mengingat bahwa pencak silat ini merupakan satu seni membela diri. Tetapi setelah memperhatikan eksistensinya, maka pencak silat dijadikan sebagai cabang olahraga.

Karena eksistensinya sebagai salah satu cabang olahraga, maka buat menjaga kelestariannya, seharusnya pencak silat dijadikan sebagai olahraga wajib di sekolah. Oleh sebab itulah, maka pencak silat seharusnya dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah pada setiap taraf satuan pendidikan.

  1. Jadikan Pencak Silat sebagai olah raga wajib di masyarakat

Pada sisi lainnya, masyarakat-pun seharusnya kita berikan tanggungjawab dan kewajiban buat ikut menjaga eksistensi pencak silat sebagai warisan leluhur kita. Hal ini sebab masyarakat merupakan komunitas nan sedemikian luas dan berbagai hal bisa terjadi dalam kehidupan.

Kita seringkali mendengar dan melihat bahwa banyak warga masyarakat nan mengalami kejahatan sehingga mengalami kerugian. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka hal tersebut sangat riskan.

Oleh sebab itulah, seharusnya masyarakat-pun perlu ikut melestarikan eksistensi pencak silat dengan menjadikannya sebagai kemampuan bela dirinya.

  1. Memperbanyak event pertandingan Pencak Silat

Masyarakat kurang mengenal pencak silat sebab mereka sudah tak pernah melihat atau mengetahui eksistensinya. Mereka tak pernah melihat pencak silat sebagai seni atau olahraga beladiri.

Oleh sebab itulah, maka sebaiknya kita perbanyak event pertandingan pencak silat. Dengan demikian, masyarakat lebih mengenal dan tertarik buat ikut mendalaminya.



Silat Mendunia Lewat Film?

Ini semua sebab seseorang asing asal Welsh nan bernama Gareth Huw Evans, dia didorong oleh Istrinya, diminta oleh Christine Hakim buat membuat dokumentasi silat. Berangkat dari rasa penasaran dan akhirny imersi mendalam terhadap apa nan dia lihat lewat bidikan kamera, Evans lantas memikirkan hal nan kurang lebih ‘gila’, yakni menjual silat kepada global melalui sinematografi film aksi.

Dengan berkerjasama dengan bakat silat seperti Iko Uwais, Yayan Ruhyan, dan Cecep Arif Rahman, silat sahih benar bukan lagi mengetuk pintu dunia, melainkan merangsek masuk dan merubuhkannya.

Membuat semua orang mau tak mau terpana dan sigap melihat apa nan terjadi. Yang terjadi ialah tiga film besutan dari GH Evans dan konco konconya, terbilang Merantau, The Raid, dan Berandal. Tidak ada dari tiga film itu nan membuat mulut banyak orang menganga sebab kecepatan dan sophisticated nya gerakan silat.

Banyak penikmat bela diri global termasuk para master dalam bidang itu, merasa mereka telah melihat semua hal dalam global ketangkasan dan seni martial art ini, namun ketika The Raid menjadi hits besar, mereka terpaksa mengakui bahwa mereka ternyata tak melihat semua hal, mereka lupa atau tak tahu satu hal yakni : Pencak SILAT. Silat apabila di tunjukkan kepada global ternyata dapat menjadi hal nan sangat membanggakan.

Walau terkadang, hal itu relatif, sebab citra kesenian silat ini tak berangkat dari titik nan soft, apalagi bila digambarkan dalam film film Evans nan terang terangan begitu brutal dan tanpa ada ruang melankolis dari gerakan silat. Karena gerakan silat menurut para masternya ialah gerakan nan dimaksudkan buat membunuh versus dengan cara nan paling efektif dan tak harus membuang waktu.

Silat bukan Taijiquan China daratan nan melumpuhkan versus ketika tubuh mereka tak seimbang dan tak berdaya, silat bukan Shokotan Karate nan menghantam versus dengan pukulan telak, silat bukan agresi spesialis siku dan tumit sebagaimana dalam Muay Thai, tapi silat ialah gerakan membunuh dalam tangan kosong, makin cepat, makin efektif, lebih baik, sebab nafas harus dijaga buat pertarungan terus menerus.

Gambaran itu diperlihatkan dalam film, entah kita harus bangga, atau harus was was, sebab mereka orang asing itu mengenal bahwa bangsa Indonesia itu memiliki martian arts nan sangat sangat berbahaya.