Burung orisinil Maluku dan Papua

Burung orisinil Maluku dan Papua

Saat mendengar kicauan burung nuri di pagi hari, rasanya tentu sangat indah. Apalagi jika kicauan itu merupakan nyanyian burung nan merdu didengarkan oleh telinga.
Nuri merupakan salah satu burung nan dicari oleh penggemar burung ocehan.

Burung nan memiliki bulu berwarna-warni ini dikenal dengan kecantikannya. Keluarga dari burung berparuh bengkok ini bisa ditemui di kawasan timur Indonesia. Burung paruh bengkok di pasaran harganya cukup malah ini sebanding dengan kecantikan bulunya.

Walaupun mahal tetap dicari orang, maklum nan namanya hobi berapa pun uang dikeluarkan demi kesenangan. Yang niscaya burung ini memiliki taraf kecerdasan diatas rata-rata burung lain. Usia burung nuri dapat mencapai puluhan tahun kalau dirawat dengan benar.



Ciri khas Nuri

Seperti halnya burung paruh bengkok lainnya. Burung nuri mudah dikenali, diantara burung jenis parrot ini burung ini memiliki pesona bulunya berwarna-warni. Rona dasarnya ialah merah, sedangkan coraknya pada kepala ada nan biru, kuning dan hijau.

Ukuran tubuh panjangnya mencapai 30 cm masuk dalam kategori burung menengah, gesturnya luwes dan lincah. Kepalamya besar dengan paruh besar, bentuknya bengkok ke bawah, ini menunjukan bahwa burung ini ialah pemakan biji-bijian. Paruh bengkok berfungsi memecahkan kulit biji nan keras, dan mengambil isinya saja.

Kakinya kuat dan lincah dengan jari nan menghadap ke belakang. Kakinya digunakan buat berjalan di dahan-dahan atau di ranting. Ketika nuri berjalan atau merayap pada badan pohon terkadang dibantuk oleh paruhnya.

Burung pemakan buah-buahan, biji-bijian, dan tepung sari ini sangat suka membuat sarang. Sarangnya itu dibuat di lubang-lubang nan ada di pohon. Kemampuan terbangnya sangat cepat.

Suaranya nan tajam dan keras mampu membuat siapa pun berpaling buat memperhatikan keindahannya. Bahkan burung ini dapat meniru suara burung lain, dan suara-suara hewan lainnya seperti jangkrik, bahkan kerabat nuri seperti Burung Bayan dapat meniru suara manusia.



Habitat aslinya

Burung nuri merupakan penghuni hutan-hutan tropis, misalnya di Papua, Maluku, Halmahera. Burung ini juga hayati hutan-hutan pinggir sungai, laut. Habitat aslinya tidak jauh dari pohon-pohon tinggi dan besar. Dia membuat sarang di loka nan tinggi, misalnya dilobang pohon, tebing –tebing pinggir sungai.

Di alam liar makanan alaminya ialah biji palem, buah matoa, buah sagu dan terkadang dia memakan tanah nan mengandung kalsium. Tujuannya buat mencukupi kalsium nan bermanfaat memacu pertumbuhan tulang dan bulu.

Musim kawin burung paruh bengkok, biasanya pada musim hujan. Di mana pada masa itu pohon-pohon hutan mulai berbuah. Burung nuri merupakan burung setia dengan pasangannya.

Burung jantan membuatkan sarang buat burung betina. Sekali bertelur burung betina dapat mengeluarkan telur sampai 5 butir. Uniknya nan mengerami telur-telurnya itu ialah burung jantan. Telur menetas setelah dierami selama 15 minggu. Namun dari lima telur, nan sukses menetas hanya dua dan sampai tiga. Sisanya gagal atau dimangsa perdetor, seperti ular, tupai dan manusia.



Burung orisinil Maluku dan Papua

Burung nuri memiliki beberapa spesies, namun nan terkenal ialah nuri pelangi. Maluku memliki beberapa pulau kecil nan didiami oleh nuri pelangi. Beberapa daerah pun menjadi daerah penyebaran spesiesnya di antaranya Sumbawa, Papua Barat, Flores, dan Lombok.

Burung cantik ini dikenal juga dengan nama burung kasturi. Ekornya nan agak bersudut merupakan salah satu karakteristik khasnya. Selain itu, para kolektor sangat menyukai warnanya nan latif dan cantik. Burung nuri pelangi memiliki sisik-sisik di bagian bawah bulunya. Hal itulah nan membuat warnanya menjadi semakin cantik.

Burung nuri pelangi sangat suka terbang berbarengan dengan kelompoknya. Saat terbang bersama, biasanya mengeluarkan suara nan sangat ramai.

Selain burung nuri pelangi, burung nuri jenis lain nan sangat cantik, yaitu burung nuri merah kepala biru. Ada juga burung nuri merah nan memiliki bulu-bulu berwarna merah, namun kepalanya berwarna hitam.

Yang tak kalah cantik, yaitu burung nuri berwarna hijau dan kuning. Selain itu, ada juga burung nuri nan memiliki sayap hitam. Bahkan, ada burung nuri nan berwarna hitam.



Terancam punah

Sayangnya, saat ini burung nuri nan terkenal dengan kecantikan dan estetika rona bulunya itu sudah hampir punah. Hal itu disebabkan oleh habitat loka tinggalnya nan rusak. Hutan-hutan loka tinggal burung nuri ditebangi pohon-pohonnya sehingga burung ini kehilangan loka tinggal.

Selain itu, burung nuri banyak ditangkapi oleh pemburu buat dijadikan binatang peliharaan. Tentu saja, hal itu dikarenakan banyak sekali nan menyukai burung ini. Pemburu mengambil anakan burung dari sarangnya langsung dan dijual kepada pengepul. Dari pengepul burung ini dikirim ke Jawa dan Sulawesi buat dijual ke konsumen akhir.

Tentu saja pengambilan burung secara ilegal dan massif berdampak menyusutnya populasi burung di alam liar. Selain itu pengambilan anakan burung, berarti menghilangkan kesempatan bereproduksi pada burung dewasa. Ada generasi nan hilang di ekosistem burung paruh bengkok.

Oleh sebab itu, diperlukan pencerahan dari semua pihak buat melestarikan keberadaan burung nan cantik ini agar tak musnah. Burung nuri merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia nan harus dipelihara dan dilestarikan.



Kerabat burung paruh bengkok

Burung nan masuk dalam kategori parrot ternyata ada banyak sekali. Dan habitatnya tersebar di berbagai belahan bumi. Namun nan niscaya kebanyak burung paruh bengkok habitatnya di wilayah tropis, seperti Afrika, Asia, Brazil dan Australia.

Sebagian spesies masuk dalam kategori terancam punah, seperti kakak tua raja dari Papua. Berikut ini merupakan burung-burung paruh bengkok kerabat nuri nan banyak dipelihara :

  1. Kakak tua Kepala kuning

    Salah satu spesies lokal nan masuk kategori paruh bengkok ialah kakatua kepala kuning atau jambul kuning. Burung ini habitat aslinya ada di Indonesia timur misalnya Sulawesi, Papau Barat, Pulau Halmahera, Ternate dan Australia.

    Kakatua atau nama latinnya Cacatuidae. Burung ini lebih banyak menghabiskan hidupnya di atas pohon-pohon besar nan rindang. Burung kakatua memiliki karaktristik pada kepalanya nan ditumbuhi bulu jambul rona kuning. Sedangkan tubuh lainnya diselimuti rona putih bersih. Ukuran paruhnya besar dan kokoh, dapat menghancurkan biji. Matanya bulat, dan sepasang kakinya berwarna hitam legam.

    Burung jenis ini dapat menirukan suara burung lain, dan bahkan dapat menduplikasi suara manusia dengan jelas. Itu letak daya tarik memelihara kakatua, selain itu burung ini mudah dijinakan, dan dilatih buat melakukan perintah pemiliknya.

  2. Kakatua raja

    Kakatua raja masih kerabat dengan nuri walaupun secara fisik berbeda, tapi keduanya dimasukan dalam family Cacatuidae. Kakatua raja atau nama ilmiahnya probosciger aterrimus merupakan aves orisinil Papua.

    Burung ini fisiknya nisbi lebih besar dari pada jenis kakatua lainnya. Panjangnya dapat mencapai 70 cm dan bobotnya maksimal 5 kg. Postur tubuhnya besar, bulunya berwarna gelap, pada kedua belah pipinya ditumbuhi bulu rona merah. Bentuk jambulnya setengah lingkaran, ditumbuhi bulu abu-abu dan rona hitam gelap. Paruh atas bengkok dan meruncing ke bawah, hingga paruh bawah tertutup rapat. Matanya hitam bulat, kaki-kakinya besar, dengan cakar nan tajam.

    Populasinya terbanyak di Papua, Papua New Ginuine sampai Australia. Burung ini masuk dalam kategori Cites Apendix, beresiko punah. Oleh pemerintah Indonesia, dimasukan dalam hewan nan dilarang dipelihara tanpa izin.

  3. Bayan

    Bayan / Eclectus roratus ialah kerabat dekat dari nuri. Bedanya bentuk tubuh bayan lebih besar dari pada nuri. Burung ini hidupnya di hutan Maluku, Papua dan Halmahera. Rona burung jantan dan betina sangat bertolak belakang. Bayan jantan berwarna hijau dengan paruh kuning sedangkan bayan perempuan bulunya didominasi merah tua dan corak biru.

    Populasi terbanyak burung bayan terdapat di Halmahera Utara, menyebar ke timur seperti Papua, Kepulauan Solomon. Sedari dulu burung ini sudah banyak diburu oleh manusia buat diambil bulunya. Bulu burung bayan dipakai buat hiasan dan syarat ritual.

    Oleh pemerintah burung bayan masuk dalam daftar burung dilindungi, dan dilarang dipelihara. Hanya orang-orang eksklusif nan memelihara bayan, itu pun dipakai buat menangkar, agar dapat berkembang biak. Anakan ini setelah besar dilepas kembali ke asalnya lagi.

Sebenarnya masih banyak lagi jenis burung paruh bengkok family dari nuri, misalnya ada betet dari Jawa nan populasinya di alam menurun drastis.

Demikianlah sekilas tentang burung nuri, primadona burung peliharaan, tapi nasibnya terancam punah. Mari selamatkan satwa Indonesia.