Teknik Orisinil Perisai Diri

Teknik Orisinil Perisai Diri

Perisai Diri . Apakah Anda pernah mendengar tentang olahraga bela diri Perisai Diri? Ya, Perisai Diri merupakan silat nan mengombinasikan berbagai unsur genre silat di Indonesia dan juga genre silat Shaolin, Tiongkok.

Jika pernah mengikuti atau melihat para pesilat Perisai Diri yang sedang berlatih, niscaya Anda akan berdecak kagum melihat gerakan silat mereka nan unik dan berbeda dengan jurus-jurus perguruan silat pada umumnya. Gerakannya lentur, tetapi memiliki tenaga dan hantaman nan kuat.

Teknik silat Perisai Diri memang berbeda dengan teknik silat pada umumnya, semisal karate, pencak silat, ataupun taekwondo. Silat Perisai Diri banyak penggabungan unsur-unsur silat Indonesia sehingga terlihat gerakan silat nan berbeda. Gerakan silat Shaolin pun menambah disparitas nan fundamental gerakan silat Perisai Diri dengan silat tradisional lainnya.

Mengikuti latihan Perisai Diri dan mempelajarinya tak terlalu sulit. Anda dapat menjadikan silat Perisai Diri sebagai olahraga bela diri. Tujuan mempelajari silat Perisai Diri tentu buat menjaga diri Anda dari bahaya, apalagi seorang perempuan. Dengan mempelajari sebuah teknik silat, kemungkinan buat membela diri dan memberikan perlawanan ataupun gerakan serang hindar dapat dilakukan. Anda tidak perlu lagi risi jika terjadi kejahatan nan menimpa Anda.



Sekilas Perisai Diri

Perisai Diri didirikan pada 2 Juli 1955 di Surabaya, Jawa Timur. Didirikan oleh Almarhum RM. Soebandiman Dirdjoatmodjo, seorang putra bangsawan keraton Paku Alam. Sebelum beliau mendirikan silat Perisai Diri secara resmi, Soebandiman melatih silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa atas permintaan Ki Hajar Dewantoro nan merupakan pamannya sendiri.

Teknik silat Perisai Diri memiliki unsur 156 genre silat dari berbagai daerah di Indonesia dan ditambah dengan genre Shaolin atau Siauw Liem nan berasal dari negeri Tiongkok. Seseorang nan mempelajari silat Perisai Diri akan diajarkan teknik bela diri nan efektif dan efisien menggunakan tangan kosong atau dengan media senjata.

Perisai Diri mempunyai jargon “Pandai Silat Tanpa Cedera”. Hal ini sebab metode pedagogi silat nan diajarkan oleh Perisai Diri sangat praktis dalam latihan serang hindar.

Ketika mempelajari teknik silat Perisai Diri, Anda akan mengalami beberapa strata nan harus ditempuh dalam periode tertentu. Strata tersebut ialah taraf dasar dan taraf keluarga. Taraf dasar terdiri atas tiga tingkat, yaitu sebagi berikut.

  1. Dasar I (Sabuk Putih)
  2. Dasar II (Sabuk Hitam)
  3. Calon Keluarga (Sabuk Merah)

Pada taraf keluarga, terdiri atas beberapa strata nan ditandai oleh rona strip pada Badge Segi Delapan Berwarna Hitam dengan lambang Bunga Sepasang di dada kiri. Urutan lengkap pesilat taraf keluarga ialah sebagai berikut.

1. Badge Hitam

  1. Strip Putih
  2. Strip Putih - Hijau
  3. Strip Hijau - Biru

2. Badge Kuning - Hitam

  1. Strip Biru (digunakan oleh asisten pelatih)
  2. Strip Biru - Merah (digunakan oleh asisten pelatih)
  3. Strip Merah (digunakan oleh pelatih)
  4. Strip Merah - Kuning (digunakan oleh pelatih)
  5. Strip Kuning (digunakan Pendekar Muda)

3. Taraf Pendekar ditandai dengan menggunakan badge Kuning Emas polos tanpa strip.



Perisai Diri - Senam Teknik Kombinasi

Ketika melakukan kegiatan latihan silat Perisai Diri akan dilakukan juga senam teknik kombinasi. Senam teknik kombinasi ini sekilas terlihat seperti rangkaian jurus-jurus silat pada umumnya, tetapi senam teknik kombinasi Perisai Diri berbeda. Rangkaian gerakan di senam teknik kombinasi ini tidak perlu dihafalkan, berbeda dengan perguruan silat pada umumnya.

Rangkaian mobilitas senam teknik kombinasi dibuat oleh para instruktur setempat nan mengadakan kegiatan silat Perisai Diri sedang berlangsung. Rangkaian ini hasil dari kreativitas sang instruktur sendiri sebagai dasar pemanasan ketika hendak berlatih ke latihan inti. Para pesilat akan melakukan gerakan senam teknik kombinasi Perisai Diri berkali-kali dan memakai tenaga nan kuat dalam menghentak atau melakukan gerakannya.

Tujuan dari melakukan latihan senam teknik kombinasi Perisai Diri ini buat menciptakan Norma bagi para pesilat melakukan teknik silat nan benar. Selain itu, juga buat menciptakan refleks nan baik bagi para pesilat Perisai Diri. Latihan senam teknik kombinasi juga bermanfaat dalam pembentukan otot.



Teknik Orisinil Perisai Diri

Silat Perisai Diri memiliki teknik orisinil 159 genre silat dari berbagai daerah di Indonesia. Teknik orisinil ini kemudian akan dipilih serta dikelompokkan sinkron dengan karakter dari masing-masing genre silat. Selain unsur 159 genre silat, Perisai Diri juga mengombinasikan dengan gerakan silat dari Shaolin shi/Siau Liem Sie. Beberapa teknik orisinil Perisai Diri di antaranya sebagai berikut.

  1. Burung Meliwis. Teknik silat Perisai Diri Burung Meliwis memiliki karakteristik khas tersendiri dalam gerakannya, yaitu bergerak dengan cepat dan ringan. Mempelajari teknik silat Burung Meliwis bertujuan buat melatih kecepatan, keringanan tubuh, serta membiasakan diri buat menapak dengan ujung kaki. Pelajaran teknik burung meliwis akan memperkuat otot-otot kaki, betis, dan pinggul para pesilat Perisai Diri. Dalam teknik ini, kekuatan ujung-ujung jari diperlukan dalam menyerang lawan.
  1. Burung Kuntul. Teknik silat Perisai Diri Burung Kuntul akan diberikan pada pesilat Perisai Diri sesudah mempelajari teknik Burung Meliwis. Pada teknik ini, kekuatan tenaga sangat diperlukan. Gerakan agresi teknik seperti pukulan dan tendangan tetap dilakukan secara ringan, tetapi dengan kekuatan tenaga nan penuh saat menghantam lawan.
  1. Burung Garuda. Teknik silat Perisai Diri Burung Garuda memiliki kemampuan bertarung nan tertinggi di antara teknik Burung Meliwis dan teknik Burung Kuntul. Setiap gerakan tangan dan kaki akan mengarah dengan tepat pada lawan. Sasaran agresi teknik Garuda serig ke arah leher dengan menggunakan siku. Selain leher, arah target teknik ini dapat mengarah ke mata dan ke kemaluan lawan.
  1. Harimau. Teknik silat Perisai Diri Harimau sudah menggunakan perputaran badan buat meningkatakan kecepatan dan tenaga.
  1. Naga. Teknik silat Perisai Diri Naga akan menyatukan kemampuan perputaran badan dan perpindahan berat badan sebagai tambahan tenaganya. Agresi dan hindaran akan terasa lebih kuat.
  1. Satria. Setelah para pesilat Perisai Diri mempelajari teknik hewan, akan berlanjut ke teknik manusia dimulai dengan teknik silat Perisai Diri Satria. Pada pelajaran teknik ini, para pesilat Perisai Diri akan menerima pelajaran pernapasan termin 2. Tujuan mempelajari pernapasan termin 2 buat fokus meledakkan tenaga.
  1. Pendeta. Teknik silat Perisai Diri Rahib memperlihatkan kebrutalan, tetapi tak merusak ataupun menghancurkan persendian lawan.
  1. Putri. Teknik silat Perisai Diri Putri merupakan teknik paling tinggi di silat Perisai Diri. Karakter dan sifat teknik Putri dapat berubah-ubah. Gerakannya terkadang lembut, tetapi tiba-tiba dalam sekejap berubah menjadi sangat cepat dan keras, kemudian berangsur lembut. Teknik silat Putri menggabungkan semua teknik silat Perisai Diri sebelumnya.

Beberapa teknik silat Perisai Diri nan menjadi unsur kekayaan dari teknik silat Perisai Diri adalah Kuda Kuningan, Lingsang, Satria Hutan dan Kera. Perisai Diri juga mengambil beberapa teknik silat dari daerah di Indonesia seperti Minangkabau, Jawa Timuran, Cimande, Bawean, dan Betawen.

Teknik Minangkabau Perisai Diri memiliki gerakan mirip dengan tarian tradisional dari Minangkabau, Sumatera Barat. Salah satu tujuan mempelajari teknik Minangkabau buat melatih dan memperkuat otot-otot paha serta otot belakang. Teknik Minangkabau juga mengajarkan pada pesilat Perisai Diri tentang bagaimana rasanya ketika berada pada posisi nan merendah ke tanah.

Pada saat latihan silat Perisai Diri dilakukan, hal pertama kali nan akan dipelajari oleh para pesilat Perisai Diri ialah mempelajari teknik pernapasan nan akan bermanfaat buat menjaga dan mengontrol napas. Jadi, ketika melakukan kegiatan serang hindar, serang lawan, serang balas, napas nan dimiliki tidak gampang habis dan kecapaian.

Mempelajari teknik silat Perisai Diri tak diharapkan buat kegiatan nan negatif. Namun, lebih ke arah membela diri dan buat membantu nan tertindas. Semuanya ini sinkron dengan visi silat Perisai Diri, yaitu kerohanian buat menjadikan seorang pesilat Perisai Diri nan berbudi luhur, mempunyai kepercayaan nan tinggi, bermental baja, berperangai lemah lembut, serta bijaksana dalam berpikir dan bertindak.