Kura- Kura Galapagos

Kura- Kura Galapagos

Ada beberaja jenis kura kura terbesar di global , nan tersebar di sejumlah negara. Di Indonesia pun ditemukan jenis kura kura besar nan dinamakan kura kura belimbing. Namun keberadaan reptile ini semakin sporadis dan bahkan terancam punah sebab berbagai faktor.



Tentang kura-kura

Kura-kura merupakan hewan tertua di global nan mampu bertahan dari jutaan tahun silam hingga sekarang ini. Dapat dikatakan kura-kura ialah salah satu hewan warisan dari zaman purba, nan dapat beradaptasi melintasi batas dekade.

Kura-kura masuk dalam ketegori hewan reptile / melata dan anggota ordo testudinata. Ciri-cirinya ordo testudinata ialah memiliki tempurung / batok nan keras dan kuat sebagai loka perlindungan.

Reptil ini hayati diberbagai belahan dunia, sebaran dan populasi merata. Hewan berordo testudinata dapat hayati di berbagai habitat, perairan, padang rumput, hutan, dan laut. Namun secara garis besar reptile ini dibedakan menjadi dua habitat, yakni nan hayati di perairan dan di darat.

Mengapa reptile ini dapat di hayati pada dua alam, ini sebab proses evolusi mempertahan hidup, meraka harus dapat beradaptasi dengan lingkungan. Organ-organ tubuhnya menyesuaikan dengan lingkungannya.
Di Indonesia terdapat tiga jenis kura –kura menurut habitatnya, yakni penyu, labi-labi, kura-kura.

Penyu itu karakternya ialah reptile aquatic, seluruh hidupnya dihabiskan di bahari dalam, dan hanya naik ke darat buat bertelur saja, dan itu cuma penyu betina saja.
Sedangkan kura-kura nan habitatnya di sungai ialah labi-labi dan kura-kura. Kedua hewan ini terkadang kerap naik ke daratan buat sekedar berjemur dan bertelur.




Kura-kura terbesar berumur panjang

Kura-kura merupakan reptile nan dapat bertahan hayati hingga ratusan tahun. Maksimun usia manusia itu rata-rata hanya mencapai 80 tahun, sedangkan kura-kura dan penyu dapat lebih dari 150 tahun.
Selama hidupnya badannnya bertambah besar secara berlahan-lahan. Sebenarnya pertumbuhan badan reptile ini tergolong lambat, tak seperti hewan lain. Demikian juga kura-kura hewan nan lamban dalam hal bereproduksi, terutama kura-kura darat.

Jadi ketika Anda menemui kura-kura dengan tubuh bongsor, itu menandakan usia hewan tersebut juga sangat tua, bahkan melebihi usia manusia.
Zaman dulu semua jenis kura-kura berukuran jumbo, kerena belum ada gangguan predator dan perburuan oleh manusia. Namun tidak berarti di zaman sekarang tidak ada kura-kura besar sama sekali. Di alam liar ada beberapa jenis reptile besar.



Kura- Kura Galapagos

Kura kura Galapagos (Geochelone elephantopus) terkenal di seluruh global sebagai jenis kura kura terbesar di dunia. Kura kura ini makin terkenal setelah menjadi obyek penelitian ilmuwan terkemuka dunia, Charles Darwin. Bahkan kura kura ini menjadi salah satu pencetus teori Evolusi Darwin nan sangat terkenal itu.

Kura kura Galapagos memiliki berat hingga 400 kilogram dan panjang 1,8 meter. Keunikan lainnya kura kura Galapagos ialah usia hidupnya nan panjang. Seekor kura kura Galapagos bisa mencapai umur hingga 100 tahun. Bahkan kura kura Galapagos tertua saat ini ditengarai berumur 170 tahun.

Di habitatnya, Kepulauan Galapagos di Samudra Pasifik, diperkirakan hanya tersisa 20.000 ekor spesies kura kura Galapagos. Karena itu daerah sekitar Kepulauan Galapagos kini ditetapkan sebagai daerah cagar alam buat melindungi keberadaan salah satu jenis kura kura terbesar di global ini.



Penyu Belimbing

Penemuan terbaru membuktikan bahwa kura kura jumbo ternyata berasal dari Indonesia tepatnya dari Pulau Papua. Berat kura kura belimbing dewasa dapat mencapai 600 sampai 900 kilogram.
Kura kura ini dinamakan kura kura belimbing (Dermochelys coriacea) sebab motif karapasnya nan menyerupai bentuk belimbing. Warnanya pun cenderung gelap berkisar abu-abu sampai hitam dengan bintik putih di bagian sirip dan kepala.

Sebagian besar kehidupan kura kura belimbing dihabiskan di bahari lepas. Anak kura kura atau tukik nan baru menetas akan berjalan menuju ke bahari lepas. Berat seekor tukik hanya berkisar 200 gram. Setelah dewasa dan mencapai berat minimal 600 kilogram, kura kura belimbing dewasa memulai fase reproduksinya.

Untuk keperluan itu, kura kura belimbing betina akan kembali ke darat dan meletakkan telurnya di pasir-pasir pantai. Sekali bertelur, seekor kura kura belimbing betina dapat mengeluarkan telur hingga 60-120 butir telur. Setelah melalui fase tersebut, kura kura terbesar di global ini akan kembali ke bahari lepas.

Fase reproduksi kura kura ini berulang sekitar 2 sampai 3 tahun. Karena itu pada masa itu, kura kura belimbing betina akan kembali ke darat buat bertelur. Telur nan menetas akan menjadi tukik dan kembali ke laut. Fase kehidupan baru pun dimulai.



Penyu terencam punah

Semakin besar hewan, semakin mudah diburu, sebab tubuhnya tidak sigap menghadapi perburuan, dan tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan. Hal demikian ini terjadi pada reptile air ini. Sangat mengewatirkan populasi penyu kian hari semakin sedikit dan terancam punah. Misalnya saja penyu belimbing si pengarung samudera, populasi di Indonesia tidak lebih dari 300 ekor saja.

Demikian juga dengan penyu sisik dan penyu hijau pun jumlahnya menyusut drastis. Padahal ketiga penyu ini ialah hewan endemik Indonesia nan hanya ada di perairan tropis. Maka dari itu jangan sampai penyu –penyu itu punah dari perairan Indonesia.



Penyebab kepunahan penyu

Ada sejumlah penyebab mengapa populasi penyu terancam. Penyebab ini dapat berupa ulah manusia, perburuan massal maupun kelainan genetis kura-kura itu sendiri.

  1. Perburuan massal

Manusia merupakan hama nan paling berbahaya bagi eksitensi penyu belimbing. Sejak lama manusia telah memburu hewan ini buat dijadikan bahan makanan. Bahkan di daerah eksklusif masyarakatnya getol mengonsumsi daging penyu.

Ada mitos nan beredar dikalangan masyarakat, bahwa daging penyu berkasiat menyembuhkan penyakit kulit dan dapat meningkatkan stamina tubuh. Maka dari itu daging penyu banyak penggemarnya, sebab masyarakat termakan mitos tersebut.

Tak sebatas berburuan penyu saja, bahkan telur-telurnya nan ditimbun di pantai, tidak luput jadi incaran pemburu dan predator. Ketika bulan purnama tiba itu tandanya musim penyu bertelur, mereka akan naik ke pantai, dan menggali lubang buat menyimpan telur-telurnya. Sebelum kura-kura naik sudah banyak pemburu nan menunggu penyu-penyu tersebut.

Telur-telur itu belum sempat menetas menjadi tukik, sudah diambili oleh tangan-tangan liar. Tentu ini menghambat proses regenerasi penyu. Maka dari itu tidak heran jika populasi penyu belimbing dan penyu hijau menurun tajam.

  1. Polusi air

Salah satu faktor penyebab penyu jadi langka, ialah kwalitas air bahari nan sangat polutan. Sekarang ini bahari itu ibarat loka pembuangan sampah raksasa. Semua limbah pabrik, sampah manusia di buang ke sungai dan semua itu lantas bermuara di laut.

Sampah plastik nan hanyut di laut, dan dimakan oleh penyu. Hewan ini mengira plastik itu ubur-ubur nan menjadi makanannya. Ketika plastik dan Styrofoam di makan penyu, maka benda ini masuk dalam proses pencernaan, tentu akan sulit dicerna dan menjadi racun mematikan.
Polusi juga memutuskan rantai makanan penyu, udang kecil dan ikan-ikan banyak nan wafat keracunan. Penyu jadi kehilangan sumber makanannya.

  1. Rusak habitat loka bertelur

Penyebab berikutnya ialah faktor perambahan pantai menjadi loka wisata, ruang komersial seperti hotel, resort dan café. Penambangan pasir pantai juga di tuding sebagai perusak loka bertelurnya penyu.
Sehingga penyu enggan naik ke pantai buat bertelur. Penyu akan terusik dan tidak mau bertelur pada tempat-tempat nan gaduh ramai akan manusia dan terang.



Upaya penyelamatkan penyu dari kepunahan

Upaya penyelamatan penyu belimbing dan penyu lainnya agar tidak punah, sudah dikerjakan. Salah satunya ialah memasukan penyu belimbing pada daftar hewan nan di lindungi oleh pemerintah.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hayati menggandeng pihak LSM dan masyarakat berperan serta dalam kegiatan penyelamatan penyu.

Salah satu upaya penyelamatan penyu ialah membangun balai perlindungan penyu. Tugasnya ialah membuat semacam karantina bagi penyu nan sakit, pembesaran tukik, dan loka penetasan buatan.
Selain itu juga petugas balai perlindungan ini membuat semacam kampanye pelarangan perburuan penyu di alam. Sekarang berburu penyu ialah tindakan kejahatan, siapa nan terbukti berburu penyu secara ilegal akan diseret ke meja hijau.

Demikianlah sekilas tentang kura-kura terbesar di dunia. Semoga bermanfaat.