Habitat dan Sistem Kehidupan Kura-Kura Laut

Habitat dan Sistem Kehidupan Kura-Kura Laut

Kura kura bahari atau lebih terkenal dengan nama sebutan penyu ialah salah satu binatang purba nan dapat bertahan hayati sampai saat ini. Sejak periode jaman Jura sekitar 145 sampai dengan 208 juta tahun nan lalu, binatang ini sudah ada. Bentuk tubuh dan cara hidupnya juga sama dengan penyu nan dapat kita jumpai saat ini.



Bentuk Fisik Kura Kura Laut

Kura kura bahari mempunyai empat kaki. Dua kaki nan berada di depan, gunanya ialah buat mendayung ketika sedang berada di dalam air. Sedang dua lagi nan di belakang ialah buat pendorong tubuh agar dapat bergerak maju.

Namun ketika sedang di darat, dua pasang kaki ini tak berbeda dengan kaki binatang lainnya, yaitu buat berjalan.

Keistimewaan dari binatang kura kura bahari ini ialah terdapat tempurung keras nan berada di pungungg dan menutupi semua bagian tubuhnya kecuali kepala dan keempat kakinya. Ketika ada agresi dari musuh, binatang ini akan sembunyi di dalam tempurungnya.

Kaki dan kepalanya juga dapat ditarik masuk ke dalam buat melindungi diri. Setelah keadaan dirasa aman, penyu akan mengeluarkan kaki dan kepalanya lagi.

Bentuk dan rona dari tempurung nan dimiliki oleh kura-kura bahari ini bermacam-macam. Karena setiap dari jenisnya juga punya karakteristik khas tersendiri pada pelindung tubuhnya ini.



Habitat dan Sistem Kehidupan Kura-Kura Laut

Namanya saja kura kura laut. Jadi hidupnya juga ada di dalam lautan. Namun meski begitu, binatang nan kalau berjalan selalu merangkak ini juga harus naik ke darat buat bernafas. Karena alat pernafasannya ialah paru-paru, sehingga tak dapat buat mencari udara dari dalam laut.

Cara berkembang biaknya ialah dengan bertelur. Ketika merasa bila telurnya sudah matang, kura kura bahari akan naik ke darat. Kemudian mencari loka nan akan dipakai buat menyimpan telur.

Lokasi nan paling disukai biasanya ialah pasir atau lumpur nan dapat mudah menyerap hawa panas dari sinar matahari. Karena setelah bertelur, binatang ini akan kembali ke laut. Jadi telur tersebut akan menetas sendiri, tanpa perlu dierami atau ditunggu oleh induknya.

Setelah menemukan lokasi nan dirasa bagus, kura-kura akan menggali dan membuat lubang dengan kaki depannya. Kemudian dia masuk ke dalam dan mulai bertelur.

Bentuk telur dari kura kura bahari ini juga bermacam-macam,ada nan lonjong seperti telur ayam atau itik, ada pula nan bulat seperti bola. Sedang buat warnanya ialah putih bersih.

Setelah telurnya keluar semua dari dalam tubuh, kura kura bahari menutupinya dengan pasir lagi dan meninggalkannya lalu balik lagi ke laut. Beberapa waktu kemudian telur itu menetas. Kura kura bahari kecil ini secara naluriah juga akan masuk ke dalam bahari seperti induknya, namun akan hayati sendiri-sendiri.

Untuk mencapai usia dewasa atau cukup kawin, kura kura bahari butuh waktu nan sangat lama. Perkembangbiakannya juga termasuk lamban jika dibandingkan dengan binatang lainnya. Hal inilah nan mempengaruhi populasinya di seluruh global makin menurun.

Selain itu binatang ini juga banyak diburu oleh manusia buat diambil dagingnya. Sedang telur-telurnya nan mau menetas juga sering dicuri oleh binatang lain buat dimakan. Oleh karena itu sekarang banyak dilakukan kegiatan buat mekar biakannya lewat sistem penangkaran.