Tempat Ideal Kebun Teh dan Aspek Pendukungnya

Tempat Ideal Kebun Teh dan Aspek Pendukungnya

Apa hubungannya kebun te h dengan iklim dan kondisi tanah? Iklim dan kondisi tanah di setiap daerah di Indonesia tidaklah sama. Oleh sebab itu, tak semua wilayah dapat dijadikan huma buat perkebunan, termasuk salah satunya kebun teh. Ya, perkebunan teh dinilai sebagai salah satu perkebunan nan sangat “manja” mengingat tanaman ini memiliki baku atau kriteria eksklusif buat dapat tumbuh dan berkembang.

Perkebunan teh di daerah tropis tidak akan kuat terhadap musim kemarau nan panjang. Sementara kebun teh di dataran rendah sangat memerlukan musim penghujan nan sangat panjang. Secara umum, tanaman teh menghendaki daerah nan curah hujannya rata-rata antara 2000 sampai 2500mm per tahun.

Sebagaimana kita ketahui, curah hujan tertinggi di musim kemarau hanya berkisar di angka 100mm. Di sisi lain, hujan di dataran rendah nan ditanami tanaman teh ini merupakan hal nan sangat penting. Berdasarkan itu semua, saat ini kita melihat bahwa di beberapa dataran rendah seperti wilayah Bogor , tanaman teh masih dapat ditanam. Namun, di beberapa dataran rendah lain, terutama di wilayah Jawa Timur, tanaman teh mustahil buat ditanam.

Lain halnya dengan perkebunan teh nan terletak di dataran tinggi. Perkebunan teh di dataran tinggi memang tak terlalu membutuhkan curah hujan tinggi, tetapi tetap saja membutuhkan pengairan walau dalam jumlah nan minimal. Perkebunan teh di dataran tinggi hanya memerlukan sedikit air buat mempertahankan pertumbuhannya sekaligus sebagai senjata mempertahankan kelangsungan hidupnya dari agresi cuaca panas nan terik.

Selain keunggulan dari segi pengairan atau irigasi, perkebunan teh di dataran tinggi juga memiliki laba lain, yakni lebih tahan terhadap agresi hama teh nan dinamakan helopetis . Hama teh ini kerap menghantui tanaman teh di dataran rendah, tetapi tak demikian dengan nan ditanam di dataran tinggi. Kemampuan bertahan hayati hama ini sangat bergantung pada kondisi cuaca sehingga di dataran tinggi nan panas, hama ini tak memiliki pertahanan diri nan kuat.

Tak hanya itu, tanaman teh nan ditanam di dataran tinggi memiliki kualitas dan cita rasa jauh lebih paripurna dibanding dengan tanaman teh dataran rendah. Ini dikarenakan kondisi kesehatan tanaman teh dataran tinggi lebih terjaga, terutama dari agresi hama helopeltis.



Tempat Ideal Kebun Teh dan Aspek Pendukungnya

Hal nan jadi pertanyaan kita semua selama ini ialah berapakah tinggi loka nan dianggap sebagai dataran tinggi paling baik buat menanam tanaman teh? Berikut ialah penjelasanya.



Tinggi dan Rendah Tempat

Dilihat dari sejarahnya, tanaman teh merupakan tanaman nan berasal dari daerah tropis atau subtropis. Tanaman teh ini bisa tumbuh dengan baik jika ditanam di daerah nan cukup tinggi dari atas permukaan laut. Mengingat hal tersebut, maka sebaiknya kebun teh ini hanya dibudidayakan di dataran tinggi. Alasannya tentu saja agar teh nan dihasilkan memiliki kualitas baik.

Meskipun tanaman teh ini bisa juga ditanam di dataran rendah, produksi nan dihasilkannya tak akan sebaik teh dataran tinggi. Ini terjadi sebab perkebunan teh nan ditanam di dataran rendah sangat rentan terhadap agresi hama penyakit. Selain itu, tanaman teh nan ditanam di dataran rendah memerlukan pohon pelindung nan rimbun dan tebal. Meski terbilang membantu, tetapi kenyataannya tanaman pelindung ini akan menghambat produksi dari tanaman teh itu sendiri.

Tanaman teh akan sangat baik jika ditanam di daerah nan memiliki ketinggian antara 800 sampai 1100 mdpl. Namun perlu diperhatikan, jika ketinggiannya melebihi 1200 mdpl, tanaman teh juga akan menghasilkan produksi nan kurang baik karena pertumbuhannya akan menjadi lambat dan pengaliran cairan di dalam tanaman itu pun akan terhambat. Kelambatan pertumbuhan itu disebabkan oleh kurangnya sinar matahari nan diterima saat pagi juga sebab loka nan terlalu tinggi akan mengalami penurunan temperatur sangat drastis di malam hari.

Jika ketinggian nan baik buat menanam tanaman teh ialah 800- 1100 mdpl, bagaimana dengan ketinggian minimal nan masih dapat dijadikan sebagai huma perkebunan teh? Perkebunan teh dapat ditanam di dataran rendah nan memiliki ketinggian kurang daro 800 mdpl. Namun, tanaman teh ini jangan sampai ditanam di daerah nan memiliki ketinggian di bawah 250 mdpl sebab hasil produksinya dipastikan akan jelek. Temperatur atau suhu udara nan paling baik buat kebun teh ialah sekitar 14 derajat sampai 25 derajat Celsius.



Angin

Perlu diketahui bersama, angin nan membawa suhu udara panas kebanyakan berasal dari daerah dataran rendah. Angin-angin nan seperti ini jelas tak baik buat perkebunan teh sebab bisa mengakibatkan banyaknya daun teh nan rontok. Kerontokan daun pada tanaman teh tersebut disebabkan oleh tak adanya ekuilibrium dari daun teh itu sendiri, terutama dalam hal penguapan. Angin nan kencang dan bersuhu panas ini akan membuat bagian bawah tanaman kesulitan buat menyerap air.



Tanah

Dalam perkebunan teh, faktor tanah ini tak dapat dilihat sebelah mata, bahkan harus diberikan perhatian nan lebih khusus. Mengapa? Karena perlu diketahui bersama, tanaman teh ini merupakan tanaman “manja” nan tak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di semua jenis tanah . Tanaman teh hanya akan tumbuh dengan baik jika ditanam di beberapa jenis tanah saja.

Seperti kebanyakan tanaman perkebunan lainnya, tanaman teh ini menghendaki kondisi tanah nan kaya akan zat-zat makanan buat pertumbuhan dan memiliki kemampuan menyerap air sangat baik hingga ke dasar tanah. Untuk itu, perlulah kiranya penulis paparkan mengenai sifat fisik dan sifat chemis dari tanah nan baik buat perkebunan teh. Berikut ialah paparannya.

a. Sifat Fisik Tanah

Teh akan tumbuh dengan baik pada kondisi tanah gembur dan memiliki kemampuan menghisap air nan sangat baik hingga ke dasar tanah. Pada jenis tanah lempung, tanaman teh akan mudah mengalami kekeringan hingga kematian mengingat perakaran teh pada tanah lempung tak akan masuk sampai jauh ke dalam tanah.

Selain itu, kemampuan tanah lempung dalam mengisap air tidaklah terlalu baik sehingga memungkinkan tanah seringkali menjadi becek di permukaan pada saat musim penghujan. Untuk memperbaiki jenis tanah seperti ini agar memungkinkan dijadikan kebun teh, bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut.

  1. Mengadakan terrasering pada tanah-tanah nan curam dan memeliharanya secara berkala agar tetap berada dalam kondisi nan baik.
  2. Membuat rorak-rorak atau lubang-lubang kecil agar air nan mengalir di permukaan tanah bisa ditampung buat selanjutnya masuk ke dalam tanah melalui rorak-rorak tersebut.
  3. Menanam pohon-pohon jenis leguminosa sebab pohon-pohon jenis ini memiliki perakaran nan kuat dan bisa menembus tanah hingga jauh ke dalam.

Beberapa cara tersebut dianggap sebagai cara terbaik dan termudah buat memperbaiki sifat fisik tanah.

b. Sifat Chemis

Perkebunan-perkebunan teh di Indonesia sekarang ini sudah tersebar luas di beberapa daerah di Pulau Jawa dan Sumatera. Namun, daerah nan paling baik buat menanam teh ialah daerah-daerah nan memiliki sifat chemis tanah nan baik. Adapun beberapa sifat chemis tanah nan baik di antaranya nan mengandung kwartsa, tanah merah nan mengalami pelapukan, tanah merah pelapukan batu kapur, tanah pegunungan tinggi, tanah laterial merah, dan tanah pegunungan nan tak berstruktur remah.

Nah, itulah citra mengenai iklim dan kondisi tanah nan baik buat menanam teh. Jika kebun teh nan ditanam memerhatikan faktor-faktor tersebut, pasti hasil produksinya pun akan memiliki kualitas nan baik. Semoga bermanfaat!