Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan

Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan

Istilah kinerja karyawan berhubungan dengan sukses tidaknya seorang karyawan dalam menjalankan tugas-tugas perusahaan. Perusahaan sangat perlu buat melakukan penilaian tehadap kinerja karyawan di berbagai level dan posisi karyawan di perusahaan. Hal ini krusial dilakukan buat memprogram planning pengembangan sumber daya manusia (karyawan) nan maksimal di masa depan.



Pengertian Kinerja Karyawan

Tercapai tidaknya tujuan perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja para karyawannya. Karena karyawan merupakan pemeran primer nan melaksanakan pencapaian tugas-tugas perusahaan. Dengan demikian, tujuan perusahaan akan bisa dicapai apabila ada upaya-upaya nan maksimal nan dilakukan oleh para karyawan dalam perusahaan tersebut.

Lalu, apakah nan dimaksud dengan kinerja karyawan itu? Ada beberapa definisi mengenai kinerja karyawan, antara lain sebagai berikut:

  1. Dalam buku berjudul "Manajemen Prestasi", Agus Dharma mengatakan bahwa kinerja pegawai (karyawan) merupakan sesuatu nan dicapai pegawai, prestasi nan dicapai pegawai, atau kemampuan kerja nan berkaitan dengan penggunaan peralatan kantor.
  2. Dalam buku berjudul "Evaluasi Kinerja SDM", A.A. Anwar Prabu Mangkunegara menyebutkan bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja) merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas nan dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya, sinkron denan tanggung jawab nan diberikan kepadanya.
  3. Dalam buku berjudul "Teori Administrasi Publik", Harbani Pasolog mengutip pernyataan Bambang Kusruyanto nan menyatakan bahwa Kinerja karyawan ialah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi.
  4. Stephen Robbins (diterjemahkan oleh Harbani Pasolog) menyebutkan bahwa kinerja ialah hasil penilaian terhadap pekerjaan nan dilakukan oleh pegawai dibandingkan kriteria nan telah ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas, penulis bisa menyimpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan kemampuan seorang karyawan buat bisa menyelesaikan tugas-tugas kepegawaiannya dengan kualitas nan baik dan dalam waktu nan telah ditentukan.

Kinerja karyawan nan bernilai positif akan memberikan gambaran nan positif kepada perusahaan. Sehingga, perusahaan dianggap kompetitif dan berani bersaing dengan perusahaan lain nan bergerak di bidang usaha nan sejenis. Kinerja karyawan nan positif akan memberikan rasa optimis kepada perusahaan dalam melaksanakan terobosan-terobosan pengembangan perusahaan, baik buat merger, ekspansi, maupun mengakuisisi perusahaan lain.

Sementara kinerja karyawan nan negatif justru akan menghambat pencapaian tujuan-tujuan perusahaan, bahkan bisa menurunkan gambaran perusahaan di mata pesaing. Oleh sebab begitu pentingnya kinerja karyawan dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka diperlukan upaya-upaya oleh perusahaan buat meningkatkan kinerja para karyawan.



Faktor nan Memengaruhi Kinerja Karyawan

Para karyawan dalam menjalankan tugas-tugas kepagawaiannya tidaklah berdiri sendiri, tetapi berhubungan erat dengan taraf kepuasan kerja, imbalan, pendidikan, keterampilan, dan kenyamanan dalam perusahaan. Donnelly, Gibson, dan Invancevich dalam "Partner Lawyer" menjelaskan beberapa faktor nan memengaruhi kinerja seorang karyawan, yaitu sebagai berikut.



1. Asa mengenai imbalan

Seorang karyawan akan mempunyai kinerja nan baik jika dia memperoleh imbalan nan sinkron dengan apa nan dia berikan kepada perusahaan.



2. Dorongan

Dorongan atau motivasi ini dapat berasal dari luar maupun dari dalam perusahaan. Iming-iming kenaikan jabatan akan meningkatkan kinerja seorang karyawan. Begitu juga dengan adanya kebutuhan nan harus dipenuhi dalam keluarganya akan memberikan suntikan semangat kepada seorang karyawan agar bisa bekerja dengan baik.



3. Kemampuan ( ability )

Kemampuan nan dimiliki oleh seorang karyawan akan memengaruhi semangat seseorang dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Seorang karyawan nan mempunyai kemampuan lebih akan berusaha menunjukkan kemampuannya tersebut kepada pihak perusahaan dengan asa mendapat promosi jabatan, kenaikan imbalan, perolehan insentif, dan lain-lain.

Selanjutnya, adakah upaya-upaya nan bisa dilakukan oleh perusahaan buat meningkatkan kinerja karyawannya? Upaya meningkatkan kinerja karyawan bukanlah suatu hal nan mudah dilakukan oleh pihak perusahaan. Pihak perusahaan membutuhkan waktu buat mengambil suatu keputusan mengenai tindakan apa nan harus dilakukan dalam upaya menigkatkan kinerja seorang karyawan.



Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan

Ada beberapa hal nan harus diperhatikan oleh perusahaan dalam melakukan upaya peningkatan kinerja karyawan, antara lain sebagai berikut.



1. Tentukan tolak ukur penilaian

Biasanya, perusahaan menjadikan prestasi nan dicapai oleh seorang karyawan sebagai salah satu acuan ada atau tak adanya peningkatan kinerja karyawan. Penentuan tolak ukur ini harus bersifat objektif. Jadi, dalam hal ini sikap nepotisme harus dibuang jauh-jauh oleh pihak penilai kebijakan.



2. Acuan penilaian

Adanya suatu acuan nan mudah dipahami dan dimengerti oleh para karyawan sangat penting. Perusahaan perlu menginformasikan batasan mana nan dijadikan acuan evaluasi kinerja karyawan. Dalam hal ini, karyawan harus diberi tahu bahwa perusahaan akan atau sedang melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan. Keadaan ini krusial diperhatikan buat menghindari adanya kesalahpahaman antara karyawan dengan pihak perusahaan.



3. Konsisten

Perusahaan harus konsisten terhadap berbagai kebijakan nan telah ditetapkan buat mencapai tujuan perusahaan. Adanya ketidakkonsistenan pihak perusahaan terhadap kebijakan nan telah ditetapkan akan mengakibatkan kebingungan bagi para karyawan.

Untuk meningkatkan kinerja karyawan, pihak perusahaan harus bijaksana dalam memberikan evaluasi kinerja kepada para karyawannya. Evaluasi nan diberikan harus objektif, tak boleh subjektif. Harus bersifat menyeluruh. Pihak perusahaan tak hanya melihat, tetapi diperlukan juga buat mendengar.

Dalam hal ini, perusahaan juga harus memahami dan mengetahui segala sesuatu nan menjadi keluhan nan mengakibatkan terhambatnya suatu kinerja kerja, misalnya seperti berikut.



1. Keterlambatan pembayaran imbalan (gaji)

Keadaan ini bisa menurunkan semangat kerja para karyawan sebab mereka merasa kurang dihargai oleh perusahaan. Jasa-jasa mereka selama satu bulan terhadap perusahaan, dianggap kurang krusial oleh perusahaan.



2. Lingkungan kerja nan tak nyaman

Adanya persaingan di antara para karyawan dalam mencari perhatian perusahaan (atasan) bisa menciptakan suasana kerja tak kondusif. Keadaan ini bisa menyebabkan timbulnya perang dingin di antara para karyawan. Persaingan nan tak sehat ini bisa menurunkan semangat kerja para karyawan, sehingga berdampak pada penurunan kinerja dan kualitas pekerjaan.



3. Kurang perhatian

Adanya ketidakpedulian perusahaan terhadap kondisi para karyawan, bisa merenggangkan interaksi perusahaan dengan para karyawan. Pada kondisi ini para karyawan, hanya benar-benar merasa menjadi karyawan. Mereka bekerja hanya buat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Tidak ada keinginan buat berbuat lebih sebab tida diperhatikan.

Namun, nan paling krusial dari berbagai upaya peningkatan kinerja karyawan ialah adanya penghargaan dari perusahaan kepada kryawan atas jasa-jasa mereka kepada perusahaan. Penghargaan nan bisa diberikan perusahaan kepada para karyawan nan paling primer ialah seperti berikut.



1. Gaji

Kompensasi imbalan (gaji) nan sinkron dengan hasil kerja para karyawan, ketepatan waktu pembayaran, dan kesesuaian jumlah pembayaran ketika ditandatangani kesepakatan kerja, bisa memicu meningkatkan kinerja para karyawan.



2. Pujian

Pujian nan diberikan pihak perusahaan kepada para karyawan, dengan sendirinya akan menigkatkan kinerja para karyawan. Para karyawan akan merasa dirinya berharga dan dihargai oleh pihak perusahaan. Kondisi ini bisa memacu karyawan buat meningkatkan kinerja kerjanya pada perusahaan.



3. Suasana kerja nan harmonis

Suasana lingkungan kerja nan harmonis, baik antara perusahan dengan karyawan, maupun interaksi antarkaryawan bisa menambah semangat seseorang dalam bekerja. Loka kerja menjadi loka nan nyaman dan dapat dijadikan rumah kedua bagi para karyawan.

Apabila ketiga hal di atas sudah dipenuhi oleh pihak perusahaan, para karyawan otomatis akan bekerja dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan dalam melaksanakan tugas-tugas perusahaan. Dengan sendirinya, kinerja karyawan akan meningkat dengan baik dan sempurna. Sehingga, tujuan-tujuan perusahaan pun bisa dicapai dengan maksimal.

Apabila kinerja karyawan bisa berjalan dengan baik dan sinkron dengan tujuan perusahaan maka semua pihak bisa memperoleh kegunaan dan merasa diuntungkan. Manfaat nan bisa diperoleh perusahaan di antaranya akan memudahkan perusahaan dalam membuat planning pengembangan perusahaan dan pengambilan-pengambilan keputusan.

Manfaat nan bisa diperoleh oleh para karyawan dapat bermacam-macam, di antaranya kenaikan jabatan, promosi jabatan, kenaikan gaji, perolehan bonus, dan insentif.