Pengembangan SDM - Pelatihan Administrasi

Pengembangan SDM - Pelatihan Administrasi

Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) dirasa perlu, buat menyukseskan organisasi nan telah dibangun. Contoh nan mudah ialah karyawan nan berada di dalam sebuah perusahaan perlulah dikembangkan. Syaratnya, hanya perlu koordinasi nan baik antara satu unit kerja dengan unit kerja nan lain, agar pengembangan SDM bisa dilakukan sinkron nan diharapkan.

Unit kerja sangatlah krusial diperhatikan, sebab dari sini bisa diketahui lingkup apa saja nan dialami. Perlu adanya pengembangan SDM dengan melihat potensi nan ada pada masing-masing pegawai dalam sebuah perusahaan. Hal nan krusial harus dilakukan dalam pengembangan SDM ialah dengan melakukan pelatihan pada karyawan. Dengan begitu, akan terlihat potensi nan ada pada karyawan tersebut. Potensi nan telah terlihat inilah nan mestinya dikembangkan.

Keterbukaan juga sangat krusial agar kekurangan karyawan juga tak didiamkan begitu saja. Pelatihan memiliki arti nan sangat krusial nan bisa berguna buat membangun sebuah perusahaan. Bagaimana saat pelatihan itu dilakukan, haruslah memiliki nilai nan positif bagi karyawan itu sendiri. Dan tentunya harus bisa digunakan dalam pekerjaannya sehari-hari.



Pengembangan SDM - Pelatihan Teknik

Pelatihan nan dimaksud bukan sekadar teori belaka, melainkan praktik kerja sehari-hari. Pengembangan SDM dalam jangka pendek nan dimaksud ialah adanya pelatihan buat tenaga teknik. Tenaga teknik memang dibutuhkan, apabila terjadi kerusakan alat elektronik, atau kerusakan pada fasilitas perusahaan, setidaknya dasar-dasar teknis sudah dimiliki oleh para karyawan.

Tidak juga melihat berdasarkan jenis kelamin, wanita ataupun pria tentunya diperbolehkan buat mendalami hal ini. Sudah saatnya tak membedakan mana nan harus dikerjakan berdasarkan jenis kelamin. Wanita dan pria saat ini sudah sama saja. Selama mau belajar dan terus berlatih, tentunya akan bisa menguasai. Kecuali harus mengangkut alat berat, ini bisa dikecualikan. Dan hal-hal nan berhubungan dengan listrik buat wanita, mungkin dapat dikecualikan.

Ketika tak ada donasi dari seorang pria, wanita nan telah memiliki dasar-dasar dalam teknik tentunya bisa mengerjakan sendiri. Misalnya, mesin fotokopi nan macet, dengan cepat bisa diantisipasi. Dengan hanya menekan tombol sehingga bisa dilanjutkan proses fotokopinya. Hal lain lagi ialah saat printer tiba-tiba macet, maka dari teknis secara komputer dapat dilakukan sendiri. Hal-hal seperti ini mungkin nan diperlukan oleh pekerja wanita.



Pengembangan SDM - Pelatihan Kepemimpinan

Pelatihan kepemimpinan dalam pengembangan SDM juga perlu dilakukan. Ini biasanya bagi pekerja nan akan menjadi calon pimpinan dalam perusahaan. Bukan saja hanya pengetahuan teknik nan mereka lakukan, tetapi pengetahuan dalam hal taktik perusahaan nan harus dipelajari.

Seorang nan belajar mengenai kepemimpinan ialah calon orang besar nan akan mengarahkan bagaimana seharusnya perusahaan ini berjalan. Ide-ide nan diberikan haruslah cemerlang. Manajemen nan harus berpikir kreatif dan sesederhana mungkin sehingga anak buahnya juga bisa bekerja semudah mungkin.

Ada beberapa pemimpin nan menjadikan pekerjaan terlalu menarik buat dilihat. Misalnya saja dalam membuat surat. Bahasa nan terlalu tinggi terkadang membuat pembaca menjadi bingung sendiri. Dengan bahasa nan sederhana dan mudah dimengerti, sebenarnya itu pedagogi dari pemimpin nan baik.

Bagaimanapun, dalam kehidupan sehari-hari mengerti dengan mudah sangat dibutuhkan. Pemimpin nan baik ialah pemimpin nan bisa memperhatikan anak buahnya. Mendengar keluhan, dan mencoba buat memahami sesuatu masalah nan terjadi di lingkup pekerjaannya.

Tanggung jawab seorang nan melakukan pelatihan ini tentu saja memiliki tanggung jawab nan besar. Karena apa nan telah diputuskan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Direksi.



Pengembangan SDM - Pelatihan Administrasi

Pengembangan SDM pada pelatihan selanjutnya ialah pelatihan Administrasi. Ini ialah sebuah dukungan nan cukup besar dalam sebuah perusahaan. Ketika data administrasi sebuah perusahaan rancu balau, akan menjadi masalah nan paling utama. Bukti data administrasi ialah bukti otentik buat mengetahui aktiva dan pasiva dari perusahaan itu.

Sebesar dan sehebat apapun sebuah perusahaan, ketika data nan dimiliki tak lengkap atau tak akurat, maka hanya akan menunggu kemerosotan dalam perusahaan tersebut.

Administrasi pun juga harus rapi, baik itu pria dan wanita harus memperbaiki data administrasinya dengan baik. Loka penyimpanannya pun harus ditata sedemikian baik dan rapi. Agar kita sendiri sebagai pelaksana administrasi juga mudah mencarinya.

Terkadang, kita suka lupa sendiri pada apa nan telah kita kerjakan. Data administrasi terkadang memiliki revisi-revisi nan harus terus di- update . Ketika telah beberapa tahun dan data itu diminta, data nan revisi tersebut akan tetap terlihat.

Apalagi ketika suatu perusahaan kedatangan audit internal dan audit eksternal, data administrasi sangatlah krusial disajikan. Ini sebab akan diperiksa kegiatan selama ini nan telah menghabiskan banyak jutaan rupiah dalam setiap pembelian dan penjualan perusahaan.



Faktor Pendukung Pelatihan Pengembangan SDM

Saat melakukan pengembangan SDM pada pelatihan tersebut jangan hanya menuntut pelatihan itu harus dilakukan dan mampu pada SDM itu sendiri. Ada faktor-faktor lain nan mendukung agar pelatihan dalam rangka pengembangan SDM tersebut berjalan dengan lancar, yaitu:



1. Faktor kesehatan dan gizi

Dalam rangka pengembangan SDM, pekerja harus konfiden bahwa dirinya benar-benar sehat. Baik sehat secara jasmani dan kecukupan akan gizinya. Pelatihan tentunya akan menjadi lancar jika jasmani pekerja tersebut tak mengalami masalah. Kalaupun memang pekerja tersebut mengalami sakit, sine qua non antisipasi dengan penyediaan obat dan perawatan nan cukup, agar pelatihan bisa dilanjutkan.



2. Faktor kesempatan kerja

Faktor ini biasanya sangat kecil sekali sebab dengan melihat pendidikan nan rendah si pekerja. Sebenarnya, jika dalam suatu perusahaan seorang karyawan memang sudah mampu dalam pekerjaannya sehari-hari, dan kalaupun ia tak mampu ia bisa mengatasinya. Itu ialah bagian dari sebuah masalah nan telah mendapat solusi sendiri. Ini artinya, pekerja tersebut memang mampu.

Lain halnya jika pekerja tersebut melakukan kesalahan berulang dan dirasa tak mampu mengerjakan hal nan sederhana sekalipun. Kesempatan seharusnya terbuka lebar terhadap pekerja ini.



3. Faktor lingkungan hayati nan sehat

Dalam sebuah perusahaan memang diperlukan lingkungan nan sehat, agar para karyawan bisa mengembangkan karirnya dengan baik. Kesehatan jasmani juga tak terganggu. Ketika lingkungan telah terjamin, perusahaan akan berjalan dengan semestinya. Perusahaan menjadi sangat bergantung kepada Sumber Daya Manusia. Apalagi ketika telah terjadi pengembangan, seorang karyawan sangat berarti dalam roda perusahaan nan bersangkutan.



4. Faktor pengembangan karir di loka kerja

Faktor ini tak jauh berbeda dengan faktor pada poin 2. Setelah kita mendapat kesempatan kerja, alangkah baiknya jika kita mengembangkan keahlian kita. Pemikiran-pemikiran nan menganalisa akan menjadi poin krusial dalam sebuah perusahaan. Terkadang ada orang nan memiliki jiwa kepemimpinan, tetapi hanya berkutat melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Padahal, di dalam dirinya tersimpan harta karun.

Maksudnya, ia memiliki pemikiran nan bisa berguna bagi kemajuan perusahaan nan didiami. Maka pengembangan karir harusnya tak hanya memandang pendidikan. Akan tetapi, apa nan selama ini sudah ia lakukan.



5. Kehidupan politik nan bebas

Di dalam sebuah perusahaan, tentunya ada kegiatan politik nan dilakukan. Politik di sini bukan seperti politik di Negara Indonesia ini. Politik di sini sama seperti dalam pergaulan. Bedanya, di sini pergaulan perusahaan. Siapa pun seharusnya memiliki hak nan sama dalam berbicara. Terkadang, anak buah tak berani bicara langsung kepada atasan atas apa nan mereka keluhkan. Akan tetapi, hanya berbicara dengan teman-temannya saja.

Politik nan bebas tak akan menjadikan karyawannya kaku dalam berpolitik. Bagaimanapun, setiap orang memiliki pemikirannya masing-masing. Terkadang, memang pemikiran itu terlalu berlebihan. Akan tetapi, selama dilakukan dengan tata krama, kegiatan politik atau perlakuan politik tentu saja mudah diterima. Bahkan di kalangan pejabat perusahaan sekalipun.

Semua faktor-faktor ini ialah pendukung pengembangan SDM demi kebaikan dan kemajuan perusahaan. Jika faktor-faktor ini terpenuhi buat pengembangan sumber daya manusia, dan pelatihan juga dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka hal-hal nan ditakutkan tak akan terjadi. Yang ada malah kemajuan perusahaan akan semakin baik.