Tangkuban Bahtera - Legenda Terbentuknya Tangkuban Perahu

Tangkuban Bahtera - Legenda Terbentuknya Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Bahtera merupakan salah satu objek wisata alam nan terletak di Jawa Barat. Objek wisata ini terletak sekitar 30 km di utara Kota Bandung, tepatnya di daerah Lembang. Untuk menempuh ke lokasi gunung nan memiliki kaldera latif ini, dibutuhkan sekitar kurang lebih 30 menit perjalanan dari Bandung menggunakan kendaraan bermotor.

Gunung Tangkuban Bahtera memiliki ketinggian setinggi 2.084 meter. Gunung ini menjadi salah satu loka tujuan wisata alam nan menarik di Jawa Barat. Objek wisata alam ini menawarkan lingkungan alamnya nan sejuk, pemandangan kaldera nan indah, dan sumber mata air panas di kaki-kaki gunungnya.

Deretan kaldera nan memanjang, menjadi daya tarik tersendiri. Sebenarnya, gunung Tangkuban Bahtera ialah gunung berapi. Kawah-kawah gunung kebanggan orang Sunda ini mengeluarkan aroma belerang nan menyengat. Gunung ini diberi nama Tangkuban Bahtera sebab bentuknya nan menyerupai kapal nan terbalik. Objek wisata andalan Jawa Barat ini dikelola oleh Perum Perhutani.



Tangkuban Bahtera - Gunung Kaldera nan Menakjubkan

Tangkuban Bahtera merupakan salah satu gunung terbesar di dataran Parahyangan. Taman wisata alam gunung kebanggan kota Bandung ini berada di utara kota Lembang, sebelah utara kota Bandung. Udara sejuk, hamparan kebun teh, lembah dan tingginya pohon pinus menemani perjalanan Anda menuju pintu gerbang kawasan gunung dengan kawahnya nan latif ini. Jika Anda ke gunung ini, Anda akan mendapatkan pemandangan kawahnya nan terdiri dari tiga kawah.

Ada dua jalan menuju kawah-kawah nan ada di gunung ini. Jalan nan pertama atau jalan lama dengan kondisi jalan nan lebih sulit buat dilalui dan biasanya akan ditutup sehabis hujan atau saat dirasa membahayakan buat dilewati. Penjaga loket akan memberi petunjuk buat melewati jalan baru nan terletak lebih ke atas jika jalan ini ditutup. Sebelum tiket pembayaran di jalan pertama ini, terdapat pondok-pondok nan disewakan buat loka menginap.

Melewati jalan baru, jalan beraspal memudahkan perjalanan kendaraan Anda. Pada sisi jalan nan berkelok-kelok terdapat bunga-bunga terompet dan pepohonan nan akan menyejukkan perjalanan Anda. Di kawasan gunung kebanggan orang Sunda ini terdapat tiga kaldera nan menarik buat dikunjungi. Kaldera tersebut ialah kaldera Domas, kaldera Ratu dan kaldera Upas. Kaldera nan paling besar di antara ketiganya dan paling banyak dikunjungi ialah kaldera Ratu. Dengan beberapa jam berjalan kaki, Anda bahkan bisa mengitari kaldera Ratu nan begitu luas sambil menikmati estetika panorama gunung Tangkuban Perahu . Bagaimana ketiga kaldera nan mengitasi gunung ini?



Kawah Ratu

Kawah Ratu langsung terlihat dari atas dengan pembatas pagar kayu buat mencegah pengunjung terjatuh. Melihat dalamnya kawah, dinding-dinding kaldera dan asap nan masih keluar dari kaldera ini menciptakan pemandangan nan menggetarkan hati. Tanah di sekitar kaldera Ratu umumnya berwarna putih dengan beberapa batu belerang berwarna kuning. Batu-batuan dan suasana kering dan gersang terasa di kaldera ini. Anda bisa mencoba mendaki ke daerah nan lebih tinggi jika ingin melihat kawasan kaldera Ratu secara menyeluruh.



Kawah Upas

Kawah Upas terletak di sebelah kaldera Ratu. Tetapi, buat bisa melihat kaldera ini harus melalui medan nan berbahaya, Anda harus melewati jalan nan berpasir buat mencapai kaldera ini. Maka, sangat sporadis pengunjung nan datang melihat kaldera ini. Bentuk Kaldera Upas berbeda dengan kaldera Ratu. kaldera Upas lebih dangkal dan mendatar.



Kawah Domas

Kawah Domas terletak lebih bawah daripada kaldera Ratu. Jika Anda dating melalui jalan baru, Anda akan menemukan pintu gerbang menuju kaldera Domas terlebih dahulu sebelum menuju Kaldera Ratu. Jika pada kaldera Ratu Anda hanya akan melihat kaldera dari kejauhan, pada kaldera Domas, Anda bisa lebih dekat dengan kawah. Bahkan, Anda bisa mencoba merebus telur dengan memasukkannya ke dalam kawah. Jika Anda ingin melihat kaldera Domas melewati jam 16.00 wib, Anda diharuskan menggunakan jasa pemandu wisata.



Tangkuban Bahtera - Legenda Terbentuknya Tangkuban Perahu

Nama Tangkuban Perahu sangat lekat dengan sebuah legenda nan berasal dari tanah Sunda nan sangat terkenal, yaitu Sangkuriang. Syahdan menurut cerita rakyat Parahyangan gunung itu memang merupakan bahtera nan terbalik. Berikut ini ceritanya.

Raja Sungging Perbangkara memiliki puteri nan sangat cantik, bernama Dayang Sumbi. Dayang Sumbi sangat cantik dan cerdas, banyak para raja nan meminangnya, tetapi seorang pun tak ada nan diterima. Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Galau hati Dayang Sumbi melihat kekacauan nan bersumber dari dirinya. Atas permitaannya sendiri Dayang Sumbi mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang.

Ketika sedang asyik bertenun, toropong nan tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah. Dayang Sumbi sebab merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun nan mengambilkan torak nan terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi.

Dayang Sumbi pun menikahi Si Tumang dan dikaruniai bayi laki-laki nan diberi nama Sangkuriang. Sangkuriang memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring selalu ditemani bermain oleh Si Tumang nan nan dia ketahui hanya sebagai anjing nan setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda nan tampan, gagah perkasa dan sakti.

Pada suatu hari Sangkuriang berburu di dalam hutan disuruhnya Si Tumang buat mengejar babi betina nan bernama Wayungyang. Karena si Tumang tak menurut, Sangkuriang marah dan membunuh Si Tumang. Daging Si Tumang oleh Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa nan dimakannya ialah Si Tumang, kemarahannya pun memuncak serta merta kepala Sangkuriang dipukul dengan senduk nan terbuat dari tempurung kelapa sehingga luka dan diusirlah Sangkuriang.

Sangkuriang pergi mengembara mengelilingi dunia. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya sampailah di arah barat lagi dan tanpa sadar telah tiba kembali di loka Dayang Sumbi, loka ibunya berada. Sangkuriang tak mengenal bahwa putri cantik nan ditemukannya ialah Dayang Sumbi