Keberagaman Wisata di Pulau Nias

Keberagaman Wisata di Pulau Nias

Lambaian pohon palem oleh tiupan angin, langit biru nan mempesona, pantai berpasir putih dan pesona budaya ratusan tahun, kekayaan alam dan keramah tamahan penduduk dan bersahaja. Semua itu akan Anda dapatkan apabila berkunjung dan berwisata ke Tanah Nias atau Tano Niha. Selain itu, Nias terkenal di kalangan para para selancar global sebagai " Paradise of World Surf Spot " sebab memiliki titik-titik selancar dan salah satu nan terganas di dunia.

Indonesia merupakan negara kepulauan, lima pulau besar dan ribuan pulau kecil menjadi satu. Sebagai negara kepulauan, Indonesia dikelilingi oleh lautan dan banyak pulau dengan pantainya nan latif dan menawan. Pulau-pulau dengan pantai nan latif terkenal buat wisatawan ialah pulau Bali, Pulau Bangka, Pulau Lombok dan banyak lagi dan Pulau Nias ialah salah satu loka terbaik buat peselancar di seluruh global Nias Surfing .

Bermain dengan ombak, berselancar, berjalan di sepanjang pantai pasir putih, atau mandi sinar matahari ialah citra dari Pulau Nias nan indah, surga nan hampir terlupakan di sisi barat Provinsi Sumatera Utara.

Pulau Nias, sebagai loka buat berselancar merupakan loka terbaik kedua setelah Hawaii. Gelombang besar dan estetika alam Pulau Nias membuat surfer global mengakuinya sebagai surga di bumi dan tentu saja merupakan pilihan terbaik buat liburan keluarga selain Pulau Bali nan sudah terkenal.



Pulau Nias, Paradise of World Surf Spot

Pulau Nias berjarak 125 kilometer dari Pantai barat Sumatera, bagian utara pulau Indonesia nan terbesar. Nias memiliki beberapa loka selancar kelas dunia. Pulau Nias juga merupakan titik singgah buat bepergian ke pulau-pulau tetangga seperti Mentawai dan kepulauan kecil Hinako.

Luas Pulau Nias tak jauh beda dengan Pulau Bali. Pulau Nias ialah pulau kecil dengan panjang 140 km dan lebarnya hanya 50 km. Akan tetapi, sebab terisolasi dan ditambah dengan permukaan daerahnya nan bermedan kasar membuatnya menjadi sebuah loka nan unik dan menarik para wisatawan lokal dan manca negara.

Sebelum Nias terkenal sebab gendangnya, pulau ini merupakan loka berkumpulnya para antropolog, ketika pemburu kepala dan pengorbanan manusia memainkan peranan dalam budaya Nias. Sekarang ini, para wisatawan nan mengunjungi pulau ini lebih menyukai membawa tas papan ganda dan 90 persen dari semua pengunjung ialah peselancar.

Reputasi pulau ini di kalangan pada surfer diawali dari sebuah bisikan kecil dari balutan film selancar dan Lagundri Bay. Lagundri Bay termasuk loka selancar terbaik Nias dan menjadi pusat surfing. Wajar saja pulau ini juga dikenal sebagai Nias Surfing. Dewasa ini, di depan sepanjang pantai banyak dipenuhi dengan warung-warung kecil dan sebuah kafe bergaya barat.

Lagundi Bay merupakan salah satu spot selancar terbaik di Indonesia. Loka ini memiliki ketinggian ombak sampai 15 kaki. Sejauh ini, hanya ditemukan satu buah resort nan telah beroperasi, meskipun akan ada planning buat membuka resort baru di masa datang. Akan tetapi, ukuran Pulau Nias kecil itu diupayakan buat tak mengalami perkembangan seperti nan terlihat di Bali.

Waktu terbaik buat berselancar di Nias ialah Juni hingga Oktober. Pada bulan tersebut, biasanya disertai dengan gulungan ombak terbesar. Tetapi, waktu lainnya juga sangat ideal bagi wisatawan nan ingin berselancar dengan gelombang lebih kecil.



Mengunjungi Pulau Nias

Untuk mengunjungi Pulau Nias, Anda hanya bisa menggunakan transportasi udara dan laut. Apabila menggunakan transportasi bahari dari kota Medan ke Sibolga, dari pelabuhan Angin (Sibolga) menggunakan feri ke pelabuhan di Pulau Nias (Gunung Sitoli, Teluk Dalam, Lahewa dan Tello) kira-kira selama 10 jam. Sibolga terletak tepat di seberang pulau Nias dan Kota Pelabuhan menjadi penghubung antara Kepulauan Sumatera dan pulau Nias.

Apabila menggunakan transportasi udara, ada penerbangan setiap hari dari Bandara Polonia di Medan dan mendarat di Bandara Binak-Gido (Gunung Sitoli, Pulau Nias) sekitar satu jam penerbangan atau penerbangan mingguan dari bandara Soekarno-Hatta di Jakarta ke Bandara Binaka-Gido. Apabila Anda berasal dari luar Indonesia, Anda bisa pergi ke Jakarta terlebih dahulu, kemudian ke Nias atau dari Jakarta ke Medan kemudian ke Nias.



Keberagaman Wisata di Pulau Nias

Pulau Nias termasuk salah satu pulau di Indonesia nan memiliki majemuk loka wisata di dalamnya. Adapun loka wisata nan dimaksud mulai dari wisata budaya, laut dengan sebutan Nias Surfing, alam, argo, suku serta wisata lainnya. Pulau dengan ukuran kecil ini jika ditelusuri lebih teliti lagi masih menyimpan banyak loka wisata menarik.

Adapun loka wisata menarik nan berada di Pulau Nias nan terkenal di global sebagai Nias Surfing, diantaranya ialah sebagai berikut.

  1. Pantai Hilisataro nan terletak pada jeda sekitar 11 km dari pusat Kota Telukdalam. Ini termasuk loka wisata nan menarik buat surfing selain di Lagundri Bay. Biasanya para wisatawan lokal dan manca negara menanti ombak besarnya pada bulan April hingga Juli buat melakukan selancar.
  2. Pantai Sibaranu nan letaknya berada di Pulau Sibaranu 30 km dari Kota Telukdalam. Pantainya higienis dengan rona putih serta lautnya biru muda. Biasanya para peselancar bisa menginap di Sibaranu Lodge. Kadang mereka juga menginap di rumah warga setempat.
  3. Pantai Duru Dua berada di Desa Duru 2 km dari Hibala. Pulau ini memiliki ombak nan cocok juga buat surfing .
  4. Pantai Ladeha termasuk pantai di Pulau Nias nan berada di Desa Lolomoyo. Pantai ini merupakan bentangan pantai hamparan luar dari Bombohau. Para wisatawan bisa melihat estetika pantai serta puncak Hilibawodesolo dan juga melakukan kegiatan memancing.
  5. Pantai Moale mempunyai estetika alam nan menarik, landai serta memungkinkan buat melihat sunset. Pantai ini berada di Desa Hilinamozihono 38 km dari Ibu Kota Nias Selatan.
  6. Pantai Sobagi Mboho termasuk pantaiindah dengan panjang 3 km serta lebar 50 m. Pantai ini terletak di Desa Soto'o. Desa nan menyimpan sebuah legenda Sobagi Mboho dengan bukit sejarah 7 buah batu besar sebagai asal usulnya kapal.
  7. Tebing Genasi berada di desa Bawoganowo. Loka wisata ini memiliki banyak rumah makan bagi para pengunjung serta penginapan, kolam renang maupun karaoke.
  8. Desa Bawomataluo termasuk sebuah desa nan terkenal dengan Loncat batunya. Ketinggian batunya 1.313 feet dari permukaan laut. Sebelum memasuki desa ini, para pengunjung akan menemui 86 anak tangga dari batu tersusun rapi. Selain itu, terdapat lebih dari 136 buah rumah adat tersusun saling berhadapan.
  9. Desa lainnya nan termasuk loka wisata menarik yaitu Desa Hilinawalo Mazino. Desa ini berjarak 20 km dari Kota Telukdalam. Salah satu desa nan menjadi pusat tatanan budaya serta terdapat batu megalit di pintu gerbang masuk desa nan berada di halaman belakang.

Selain loka wisata menarik, pulau ini juga memiliki beberapa budaya daerah sekaligus menjadi bagian kekayaan budaya nasional. Selain itu, budaya daerah ini mendukung sebutan Nisa Surfing di mata dunia. Budaya daerah tersebut antara lain.

  1. Tari Perang nan gerakan di dalamnya memiliki penggambaran sikap kepahlawanan dalam bertempur melawan musuh. Biasanya tarian ini ditampilkan pada acara adat ataupun kunjungan wisatawan nan ingin menyaksikannya.
  2. Selain itu, terdapat majemuk tarian tradisional daerah lainnya nan bisa dilihat di desa pulau ini misalnya Tari Moyo, Mogaele, Manho, Faluaya dan tarian lainnya.

Ulasan ini menarik dan memiliki arti krusial bagi masyarakat. Karenanya, masyarkat dengan bekerja sama serta saling mendukung dengan pihak pemerintah buat bersama meningkatkan kualitasnya di mata dunia.