Popularitas Permainan Skateboard dan Trik-Trik Ekstrim

Popularitas Permainan Skateboard dan Trik-Trik Ekstrim

Berselancar di atas bahari ialah olahraga nan menguras tenaga dan memacu adrenalin. Simbol keberanian dan ketangguhan, kata orang. Namun, berselancar membutuhkan ombak. Bagaimana jika bahari tidur tenang dan ombak-ombak menghilang? Bagaimana pula kalau jauh dari bahari dan tak ada waktu buat mencari bahari dengan ombak nan bagus, seperti nan ada di Hawaii, Pulau Nias atau ombak nan ada di Pulau Bali? Hal ini menginspirasi para peselancar California nan melahirkan permainan skateboard .



Awal Munculnya Permainan Skateboard

Tidak ada data persis mengenai munculnya permainan skateboard ini. Dasar kemunculannya memang sebab adanya keinginan buat selalu meliuk-liukkan badan di atas papan seluncur. Suatu kenikmatan nan tiada tara ketika tubuh mampu menari mengikuti keinginan ombak dan sesekali menahlukkan gelombang tinggi nan menanta kng. Suatu kenikmatan tersendiri ketika dapat berdiri dan mengijakan kedua kaki di atas papan seluncur.

Tahun nan disebut merujuk pada kisaran 1940-1950, saat penggemar olah raga surfing mencari sesuatu nan dapat menggantikan ombak. Ternyata, hal itu mereka temukan dalam sebilah papan nan diberi roller skate . Maka, aspal rata dan beton trotoar menjelma gulungan ombak nan merangsang mereka beratraksi. Semakin tinggi sebuah beton berbentuk menyerupai ombak tersebut, semakin nyali tertantang buat meliuk-liukkan tubuh. Jatuh bangun, terpelanting, tergelincir, bukanlah sesuatu nan harus ditakutkan dan membuat keinginan meluncur di beton berbentuk seperti mangkuk itu terhenti. Apalagi kalau ada seorang skateboarder muda usia nan mampu melakukan trik spesifik dengan indahnya, darah bagai mendidih dan ingin juga melakukan hal nan sama.

Saat itu, skateboard masih menggunakan papan manual protesis manusia berbahan kayu nan digabungkan dengan sepatu roda. Media penggabungnya berupa truck yang sangat tebal dan berat. Namanya pun belum skateboard, tetapi sidewalk surfing . Tetapi, jangan dikira permainan skateboard ini tak menarik. Keterbatasan itu membuat perkembangan skateboard malah semakin cepat dan menyebar ke seluruh dunia. Adalah sebuah hal nan sangat membanggakan ketika mampu melakukan satu trik nan belum pernah dilakukan oleh orang lain.

Kekhawatiran akan kecelakaan nan terjadi bukanlah satu halangan buat terus bermain dan unjuk gigi kepada orang lain. Penemuan dan teknologi sketeboard ini menuju satu titik nan semakin memperlihatkan betapa antusiasme para pemain dan penikmatnya membuat permainan ini semakin memperhatikan keselamatan. Trik nan diciptakan memang terlihat semakin berbahaya dan hanya orang-orang eksklusif saja nan dapat melakukannya. Tetapi, itulah tantangannya. Latihan nan rutin dengan disiplin tinggi ialah satu kunci primer menjadi seorang skateboarder nan handal.



Perkembangan Permainan Skateboard

Perkembangan skateboard ditandai dengan dibuatnya papan skateboard komersil oleh Frank Nasworthty pada 1970-an, berupa papan dengan ban dari bahan polyurethane yang diberi merk Cadillac . Setelah itu, produksi papan skateboard meningkat tajam. Berbagai desain bermunculan, termasuk harga-harga menarik mulai ditawarkan. Desain-desain tersebut memperlihatkan kemampuan para pembuatnya membidik pangsa pasar dan keinginan anak muda. Rona nan ditawarkan juga beraneka macam dengan perbedaan makna nan menarik. Itulah salah satu daya tarik permainan skateboard ini. Sisi bisnisnya sangat luar biasa. Permainan ini memang milik anak muda. Siapa pun nan dapat bermain skateboard niscaya terlihat keren mau berapa pun usianya.

Bahan nan dipakai pun semakin bervariasi, fiberglass hingga alumunium dan titan. Teknik permainan skateboard pun mengalami perkembangan luar biasa setelah era 70-an. Atraksi bukan lagi sekadar meluncur di atas bidang datar sebab desain-desain rail pun terus diinovasi. Para pemain sketeboard itu seolah tidak memikirkan bahaya dan potensi celaka nan mereka hadapi. Namun demikian, ternyata permainan nan terlihat keren ini sempat juga mengalami masa pasang surutnya.

Hal ini memang membuat sebagian orang nan awalnya hanya ikut-ikutan mengendurkan semangatnya buat bermain skateboard. Tetapi tak para pemain nan sudah begitu cinta dan gandrung dengan skateboard. Kemuduran itu bukanlah satu hal nan harus membaut mereka melupakan skateboard dan tak memperjuangkan perkembangan dan keinginan buat unjuk gigi lagi.



Popularitas Permainan Skateboard dan Trik-Trik Ekstrim

Popularitas skateboard sempat meredup hingga pada 1976 global skateboard dibuat terpukau oleh atraksi Alan Gelfand nan mampu membawa papan skateboardnya melayang di udara meninggalkan landasan. Atraksi itu kemudian disebut Ollie. Kekaguman itu membuat banyak orang tertarik lagi bermain skateboard dan ingin dapat menyaingi penampilan nan pernah dibuat oleh Alan Gelfand tersebut. Mulailah permainan skateboard ini mendunia lagi dan heboh lagi. Bisnis nan berhubungan dengan skateboard kembali bersinar dan mulai menapaki jenjang-jenjang ketenaran nan pernah dirasakan pada awal kemunculannya.

Setelah itu, trik-trik baru bermunculan. Misalnya, dengan diciptakannya grabbed aerial oleh George Orton dan Tony Alva, nan memungkinkan atraksi skateboard di ramp vertikal. Rodney Mullen pun tak ketinggalan, memberi sentuhan Ollie dengan trik ekstrem f reestyle skating nan menandai babak baru global skateboard. Sejak saat itulah bermunculan berbagai teknik dan pelatihan melakukan berbagai trik nan ada di skateboard.

Beberapa trik nan dikembangkan dari Ollie, misalnya the ollie kickflip, the heelflip, 360 flip , dan trik-trik lain nan penuh variasi seperti with short noses, slide rails, dan large soft wheels . Trik-trik ini menjadi begitu sering terlihat di beberapa loka latihan komunitas para penikmat skateboard nan ada di Amerika pada khususnya dan di luar negara benua tersebut pada umumnya.

Bukan hanya dalam hal trik permainan, desain fisik papan skateboard juga terus mengalami pengembangan. Ukuran papan semakin bervariasi, ukuran paling besar saat itu mencapai ukuran lebar 8 inci dan panjangnya 32 inci. Ukuran dan bahan pembuat papan skateboard tentunya juga sangat mempengaruhi harga nan harus ditebus oleh para pembeli papan skateboard tersebut.

Skateboard berkembang menjadi gaya hidup. Mulai ada karakteristik khas nan dibentuk dalam hal busana nan dipakai, gaya rambut, penampilan. Bahkan, musik-musik nan populer di kalangan skaters. Kemunculan permainan skateboard seolah menjadi salah satu nan sine qua non di banyak film-film nan berkisah tentang anak muda terutama remaja. Lihatnya film-film nan diproduksi oleh Disney, kebanyakan menampilkan tokoh nan mempunyai kemampuan bermain skateboard. Perhatikan saja film nan dibintangi oleh Selena Gomez semisal Cinderella: Once Upon A Song 2 atau film-film lainnya, seperti A Princess and A Pony, permainan skateboard ditampilkan dengan cantiknya walau tak ada trik ekstrim.



Permainan Skateboard di Indonesia

Pada 80-an, sudah mulai ditemukan komunitas skaters di Indonesia. Kendati belum mendapat perhatian dari pemerintah, para peminat olah raga ekstrem ini meng- update informasi melalui majalah-majalah komunitas nan terbit di luar negeri. Toko olahraga nan menjual peralatan spesifik buat skateboard pun mulai muncul di berbagai kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Makassar, Medan, dan lain-lain. Produk-produk tersebut memang kebanyakan impor. Memang pemasarannya masih sangat terbatas. Bagi para penggemar skateboard nan berada di luar kota-kota besar tersebut, mereka harus rela mengeluarkan dana lebih demi membayar ongkos kirim nan tidak dapat dikatakan murah meriah.

Peminatnya semakin bertambah pada era 90-an dan toko-toko peralatan skateboard semakin mudah ditemukan. Bahkan, pada 1996, sebuah jaringan waralaba spesifik penjual peralatan skateboard, City Surf , membuka cabangnya di Jakarta. Dua tahun berikutnya, City Surf menjadi sponsor kejuaraan skateboard pertama di kota tersebut.

Kejuaraan pertama ini hanya mempertandingkan kelas street course dan mini ramp . Pesertanya membludak dan antusiasme penonton sangat luar biasa. Inilah nan mendorong kejuaraan tersebut digelar kembali pada 1999 dan 2000. Kali ini, dengan nama nan lebih bergengsi, yakni City Surf Open Skateboard Competition , mengambil lokasi di Pulo Mas, Jakarta Timur.

Kompetisi-kompetisi tersebut semakin memasyarakatkan skateboard di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, penyelenggara tak ragu-ragu menggelar kejuaraan di luar Jakarta pada 2001, yakni di Bandung. Pada 2002, kejuaraan kembali dilangsungkan di Jakarta, namun kali ini mulai digagas pembagian kelas dan seri pertandingan. Pada tahun nan sama, digelar dua seri berikutnya di Bandung dan Bali.

Selanjutnya, secara rutin, dalam satu tahun digelar tiga seri kejuaraan skateboard. Ditambah dengan penobatan The Best Skater Of The Year, dengan kriteria keaktifan dalam mengikuti pertandingan selama satu tahun dan pengumpulan poin dalam tahun tersebut. Tonggak kejayaan permainan skateboard dimulai.