Tentang Olahraga Arus Deras dan Arus Liar

Tentang Olahraga Arus Deras dan Arus Liar

Ada istilah Arus Liar ialah sahabat arus deras. Apakah Anda cukup familiar dengan olahraga arus deras? Ya, olahraga arus deras nan seringkali dikenal dengan istilah arung jeram ini merupakan salah satu bidang olahraga nan digemari oleh para penggemar kegiatan ekstrim, atau kelompok-kelompok masyarakat nan menyebut dirinya sebagai pecinta alam.

Namun, olahraga arus deras kini mulai dikenal sebagai kegiatan alternatif nan dihadirkan sebagai kegiatan nan menyenangkan di sela-sela liburan baik bagi para pekerja nan penat dengan kesibukan sehari-harinya, hingga wahana liburan bagi anak-anak usia sekolah. Arus Liar hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu provider dari kegiatan ini, bagaimanakah kiprahnya? Simak dalam wacana berikut.



Tentang Olahraga Arus Deras dan Arus Liar

Olahraga arus deras atau arung jeram termasuk dalam olahraga petualangan, sebab bukan saja olahraga, arung jeram juga mengandung unsur risiko nan harus di hadapi oleh para penggiatnya.

Kegiatan ini merupakan kegiatan nan belum berumur panjang di Indonesia, dibandingkan dengan kegiatan mendaki gunung, memanjat tebing, menyelam, serta olahraga lain nan berhubungan dengan alam terbuka.

Olahraga ini diperkirakan berasal dari Amerika Serikat, nan mulai dikenal setelah perang global II. Dimulai saat beberapa orang penggiat militer dan pecinta kegiatan petualangan melakukan pengarungan jeram pertamanya menggunakan bahtera pontoon nan merupakan sisa-sisa peninggalan perang di sepanjang sungai Colorado.

Kemudian salah satu olahraga berisiko ini dimulai perkembangannya pada tahun 60-an, saat teknologi tentang bahan dan rancang pembuatan bahtera sudah mulai mendekati dengan materi bahtera nan ada dan kita kenal saat ini. Sejak saat ini pula, kegiatan pengarungan memperlengkap peralatannya seperti hadirnya kayak, kano, dayung karet, serta kelengkapan pengarungan lain.

Di Indonesia, olahraga arus deras sendiri di pelopori oleh kelompok pecinta alam dari Wanadri dan Mapala UI pada tahun 1970-an, dan menjadi salah satu olahraga berunsur petualangan nan paling diminati oleh para penggiat alam bebas.

Kegiatan pertama nan dilakukan adalah Citarum Rally pada tahun 1975, nan diprakarsai oleh kelompok penggiat alam bebas, Wanadri. Dan pada tahun nan sama, Mapala UI pun mengembangkan kegiatan ini dengan nama arung jeram.Sejak saat itu, olahraga arus deras menjadi semakin berkembang.

Pada tahun 1987, di Aceh, diselenggarakan ekspedisi Sungai Alas oleh gerakan pecinta alam Aceh sebagai salah satu bentuk eksistensi dalam perkembangan olahraga arus deras serta pengarungan sungai.

Pada tahun 1996, tepatnya di tanggal 29 Maret 1996, lahirlah sebuah organisasi nan mewadahi olahraga arus deras atau arung jeram dan pengarungan sungai bertitel FAJI (Federasi Arung Jeram Indonesia), nan digagas oleh 30 kelompok penggiat olahraga arus deras.

Olahraga arus deras atau arung jeram nan Anda kenal saat ini tentunya telah mengalami perkembangan dari masa ke masa. Peralatan nan dipakai buat mendukung kegiatan ini pun telah mendekati sempurna, sebab diproduksi dengan riset-riset nan paripurna oleh negara-negara nan memproduksinya.

Olahraga arus deras nan ada di Indonesia berkembang dalam beberapa tipe, dibedakan dari peralatan primer nan dipakai, yakni menggunakan bahtera karet, kayak, atau canoe, serta dayung sebagai alat pengayuh. Tidak lupa juga dengan penggunaan safety tools seperti helm dan pelampung nan bisa dipastikan buat mengamankan pengarung dalam risiko biasa.

Meskipun olahraga arus deras ini termasuk ke dalam kegiatan nan penuh risiko, bahkan merupakan salah satu kegiatan nan memiliki risiko paling tinggi, namun peminat olahraga ini tak surut. Baik peminat dari kalangan penggiat alam, maupun dari kalangan umum.

Namun, Arus Liar hadir memperkenalkan diri kepada masyarakat secara umum, sebagai salah satu provider nan bergerak dalam kegiatan-kegiatan alam dan olahraga ekstrim seperti olahraga arus deras ini. Dalam kehadirannya, Arus Liar menjamin klien nan memercayakan kepada mereka buat keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut.

Tim penyelenggara akan menangani kegiatan tersebut sebaik-baiknya, sinkron dengan prosedur, pengetahuan, dan keahlian nan memadai. Sehingga pendampingan nan mereka lakukan diharapkan akan bisa meminimalisir risiko nan mungkin terjadi.

Dalam olahraga ini, keahlian dan kemampuan dalam pengarungan sungai menjadi syarat nan paling penting. Keahlian seperti ini tentunya harus didukung dengan latihan dengan frekuensi nan tak sedikit, sebab keahlian nan memadai tentunya akan terus terasah seiring dengan semakin tinggi jam terbang penggiatnya.

Selain keahlian, para pengarung jeram juga harus mampu memahami dan menguasai segala risiko dan keadaan darurat nan bisa terjadi dalam iklim sungai loka mereka mengarung. Hal itu dimaksudkan agar mereka mampu melakukan tindakkan penanggulangan, jika sewaktu-waktu mengalami masalah tersebut.

Hal ini pula nan dilakukan oleh tim Arus Liar dalam profesionalisasi kelompok kerjanya, dikarenakan mereka menanggung risiko nan besar atas kegiatannya tersebut, penyebabnya diluar risiko terhadap dirinya sendiri, merekapun turut menanggung risiko klien nan ditangani dalam suatu kegiatan pengarungan.

Salah satu cara nan dilakukan ialah dengan mengenali medan aksi, yakni sungai nan dijadikan sebagai loka nan mereka ‘jual’ sebagai unsur primer kegiatan olahraga arus deras ini. Selain sosialisasi tentang medan pengarungan, tim juga memberikan pemahaman bahwa pengarung nan baik juga harus disertai dengan pemahaman mengenai lingkungan sekitar sungai.

Seperti habitat di sekitar sungai, kebudayaan, serta kehidupan sosial masyarakat nan ada di daerah sepanjang genre sungai. Mereka juga memperkenalkan, bahwa habitat di daerah sepanjang genre sungai merupakan salah satu unsur terpenting selain keberadaan sungai itu sendiri.

Geliat Jeram di Genre Sungai CitarikMeskipun berisiko tinggi, olahraga arus deras tetap diminati oleh setiap orang nan merindukan keidahan alam dari sisi nan berbeda. Dan meskipun buat menjalankan kegiatan ini dibutuhkan sedikitnya keahlian dan keinginan buat memahami syarat-syarat pengarungan, olahraga arus deras ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka buat mencoba pengalaman baru dan merasakan adrenalin mereka meningkat.

Air sungai nan deras, bebatuan sungai dengan keragaman jenis dan bentuk, jeram-jeram menakjubkan, pemandangan pepohonan nan hijau, serta habitat hewan-hewan nan terlihat di saat pengarungan menambah daya tarik para pengarung. Selain bisa memacu adrenalin melalui kegiatan ini, olahraga arus deras pun bisa mereka jadikan sebagai obat penghilang stress.

Banyak genre sungai nan bisa Anda arungi buat mendapatkan atmosfer petualangan ini, diantaranya keanggunan dalam geliat jeram di sungai Citarik. Sungai Citarik adalah salah satu sungai nan mengalir di daerah Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, atau sekitar 75 km dari kota Bogor.

Sungai Citarik ini berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun, dan dilengkapi dengan pemandangan nan menakjubkan dari air terjun nan terdapat di salah satu lokasi genre sungai tersebut. Genre sungai Citarik ini sudah sekian lama dijadikan sebagai lapangan kegiatan oleh tim pengarung Arus Liar, maka buat keperluan pariwisata, mereka pun turut mengangkat potensi sungai Citarik sebagai salah satu ikon wisata olahraga arus deras.

Memang sudah sejak lama pula potensi kawasan sungai Citarik ini memancing wisatawan, sebab kondisi alam di sekitarnya nan cukup ramah sebagai daerah wisata sehingga banyak provider lain nan tumbuh menjamur di kawasan ini. Dalam melaksanakan kegiatan pariwisatanya, provider ini bekerja sama dengan salah satu perusahaan pembuat alat river surfing dan bodyboarding buat kelangsungan dan kelancaran bisnisnya.

Dengan dibukanya pariwisata olahraga arus deras ini, mereka telah memberi kesempatan bagi para peminat olahraga air dari berbagai kalangan buat turut mencoba atmosfer pengarungan ini, tentunya dengan mekanisme dan safety tools nan tepat.

Selain memiliki jeram nan cukup menantang, sungai Citarik menawarkan beberapa rute pengarungan nan disediakan oleh berbagai provider penyedia wisata olahraga arus deras, termasuk Arus Liar. Rute pengarungan terbagi menjadi dua, yakni rute 5 km nan bisa ditempuh dalam waktu satu jam, dengan rute 17 km nan bisa ditempuh dalam waktu 4 jam.

Pemilihan ini tentunya sinkron dengan stamina Anda sebagai pengarung, serta sejauh mana pemahaman Anda tentang olahraga ini. Hal-hal nan perlu diketahui oleh para pengarung mengenai sungai ialah sebgai berikut:

  1. Debit sungai ialah besarnya genre sungai per satuan waktu. Besaran ini dipengaruhi oleh:
  1. Volume air, dengan cara melihat tinggi permukaan air nan dibandingkan dengan lebar sungai. Hal ini akan menentukan kondusif atau tidaknya pengarungan.
  2. Kemiringan sungai, kemiringan atau gradient air ini berpengaruh terhadap kecepatan genre sungai. Hal ini pun akan menentukan kemungkinan-kemungkinan dalam risiko pengarungan.
  1. Arus sungai ialah perbandingan antara tujuan genre air dalam disparitas ketinggian, dengan kecepatan genre air nan tergantung pada gradient serta ukuran sungai.
  1. Materi air sungai, yakni mengenai bebatuan, serta tentunya kondisi jeram nan akan dilalui.Disela-sela liburan Anda, cobalah pengalaman nan mampu meningkatkan adrenalin ini.

Olahraga arus deras bisa dijadikan sebagai pilihan Anda, dan arus liar siap menangani Anda. Datanglah ke Sungai Citarik di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun, tepatnya ke daerah Cikidang ini buat bisa merasakan anggunnya liuk sungai dan geliat jeram dalam genre sungainya.