Macam-Macam Banjir

Macam-Macam Banjir

Dalam kehidupan kita, banjir identik dengan air nan menggenangi daratan. Tapi, mungkin Anda belum tahu bahwa ada banyak macam-macam banjir di sekitar kita nan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Oleh sebab itu, tak ada salahnya jika menambah wawasan mengenai banjir di muka bumi ini mulai dari sekarang.

Menambah wawasan mengenai apapun itu nan berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tak terbatas pada kaum akademisi saja. Akan tetapi semua masyarakat bisa mengetahuinya terlebih lagi sinkron dengan kenyataan di sekitar masyarakat dan alam loka hayati kita. Jangan beranggapan bahwa usia anak-anak atau dewasa bahkan generasi muda saja nan berkewajiban tahu wawasan pengetahuan.

Akan tetapi segala usia sudah seharusnya memunculkan pencerahan mengetahui majemuk wawasan nan bermanfaat bagi kehidupan. Mengapa demikian? Karena dengan mengetahui wawasan ilmu pengetahuan tersebut, setiap orang akan lebih berhati-hati dalam melakukan beberapa kegiatan kehidupannya agar tak melanggar kebiasaan kehidupan. Bahkan berupaya buat meminimalisir pengaruh negatif nan ditimbulkan dampak informasi nan telah di bisa dari majemuk sumber.

Semoga ulasan mengenai banjir ini utamanya, mampu meningkatkan pencerahan setiap orang dari berbagai kalangan buat peduli terhadap alam dan lingkungan sekitarnya.



Macam-Macam Banjir

Banjir Air

Banjir nan satu ini ialah banjir nan sudah umum. Penyebab banjir ini ialah meluapnya air sungai, danau, atau got. Sehingga air akan meluber lalu menggenangi daratan dan dikenal dengan nama banjir air. Umumnya banjir seperti ini disebabkan oleh hujan nan turun monoton hingga sungai atau danau tak mampu lagi menampung air.

Mengetahui pengertian banjir air ini bukan berarti kita hanya menyadari bahwa hal itu kenyataan alam. Akan tetapi, upaya dalam pengendalian diri terhadap pemanfaatan alam nan hiperbola hendaknya diwaspadai dan diminimalisir. Upaya menjaga kelestarian alam, hendaknya dilakukan secara maksimal oleh setiap pihak di negeri ini utamanya.

Maraknya bala banjir di tanah air disebabkan oleh buruknya konduite manusia terhadap kelestarian alam di sekitarnya. Penebangan hutan nan menjadi faktor primer nan mendorong terjadinya banjir di banyak tempat, tidak terkecuali ibu kota Jakarta sendiri nan mengalami banjir rutin setiap tahunnya. Banyak orang nan beranggapan bahwa banjir di Jakarta juga dikarenakan daerah resapan di dataran tinggi semisal puncak telah gundul, atau tak sehijau dahulu kala.

Dampak banjir memang sangat terasa bagi nan mengalaminya, kenyataan alam ini menyebabkan banyak kerugian secara materi. Saat banjir besar datang dan berlangsung buat waktu nan berhari-hari, otomatis kegiatan ekonomi daerah tersebut akan terhenti. Banyak perusahaan dan sektor ekonomi nan terhenti. Di samping itu rumah-rumah dan perkantoran nan tergenangi oleh air banjir juga mengalami kerusakan, sejumlah alat elektronik akan tenggelam dan nantinya akan rusak berat.

Bagi keluarga nan dilanda banjir, mereka harus mengungsi ke dataran nan lebih tinggi. Sering dilihat bagaimana orang-orang berada di atap rumahnya saat loka tinggalnya digenangi air. Mereka menunggu donasi dari tim penyelamat datang menjemput dan mengantarkan ke daerah nan lebih kondusif dari air bah. Mungkin bagi warga nan tinggal di daerah banjir juga perlu buat menyiapkan segala sesuatu agar selamat dari bencana.

Bagi anak-anak dan remaja nan belum dapat berenang sebaiknya dilatih dengan serius oleh orang tua mereka. Orang tua nan sibuk bisa menyerahkan pelatihan renang anak-anaknya kepada instruktur renang di kolam renang. Menguasai tekni renang sangat krusial apalagi bila tiba-tiba seseorang berada dalam air nan sangat tinggi.



Banjir Cileuncang

Jenis banjir nan satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun, banjir cileuncang ini disebabkan oleh hujan nan sangat deras dengan debit air nan sangat banyak.

Banjir akhirnya terjadi sebab air-air hujan nan melimpah ini tak dapat segera mengalir melalui saluran atau got-got di sekitar rumah warga.

Jika banjir air dapat terjadi dalam waktu nan cukup lama, maka banjir cileuncang ialah banjir dadakan (langsung terjadi saat hujan tiba).



Banjir bandang

Salah satu dari macam-macam banjir ialah banjir bandang. Tak hanya banjir dengan materi air, tapi banjir nan satu ini juga mengangkut material lain berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya daripada banjir air, sebab seseorang tak akan mampu berenang di tengah-tengah banjir jenis ini buat menyelamatkan diri.

Tak hanya itu, banjir bandang mampu menghanyutkan apapun, sebab itu daya rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasanya terjadi di area dekat pegunungan, dimana tanah pegunungan seolah longsor sebab air hujan lalu ikut terbawa air ke daratan nan lebih rendah.

Biasanya banjir bandang ini akan menghanyutkan sejumlah pohon-pohon hutan atau batu-batu berukuran besar. Material-material ini tentu dapat merusak pemukiman warga nan berada di wilayah sekitar pegunungan.



Banjir rob (laut pasang)

Banjir rob ialah banjir nan disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir seperti ini kerap melanda kota Muara Baru di Jakarta. Air bahari nan pasang ini umumnya akan menahan air sungai nan seharusnya mengalir ke laut. Karena jumlah air sungai nan sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan menggenangi daratan.



Banjir lahar dingin

Salah satu dari macam-macam banjir ialah banjir lahar dingin. Banjir jenis ini biasanya hanya terjadi ketika terjadi erupsi gunung berapi. Erupsi ini kemudian mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan mengalir ke daratan nan ada di bawahnya.

Lahar dingin ini mengakibatkan pendangkalan sungai, sehingga air sungai akan mudah meluap dan dapat meluber ke pemukiman warga.



Banjir lumpur

Banjir lumpur mungkin nan bisa merugikan masyarkat dengan kerugian besar. Sebab rumah-rumah akan tertutup oleh lumpur nan dibawa oleh banjir. Akibatnya butuh biaya nan besar buat menyingkirkan lumpur dari rumah dan pemukiman penduduk. Tak sporadis nan memutuskan sementara tinggal di loka lain sampai rumahnya benar-benar bebas dari lumpur.

Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di daerah Sidoarjo. Banjir ini mirip banjir bandang, tapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur dari dalam bumi dan menggenangi daratan. Lumpur nan keluar dari dalam bumi bukan lumpur biasa, tapi juga mengandung bahan dan gas kimia eksklusif nan berbahaya.

Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas di Sidoarjo belum bisa diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik semburan baru di sekitar titik semburan lumpur utama. Itulah beberapa contoh macam-macam banjir nan terjadi di permukaan bumi. Semua banjir memiliki imbas nan sama. Akibat jelek banjir tentu saja dapat merusak pemukiman warga, terutama banjir bandang dan juga banjir lumpur.

Menjaga kebersihan lingkungan serta merawat hutan ialah langkah nan baik buat menurunkan resiko banjir. Untuk hal ini, diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama agar banjir-banjir nan merugikan ini tak terjadi. Perlu diadakan sebuah kebijakan nan melarang semua pihak buat menebang hutan-hutan nan memiliki peranan penting, terutama dalam menyerap air hujan seperti halnya di puncak Bogor.