Tips Memberi Makanan Padat Untuk Bayi

Tips Memberi Makanan Padat Untuk Bayi



Contoh Menu Makanan Bayi Umur 9 Bulan

Bubur lembut ialah contoh menu makanan bayi umur 9 bulan nan alami nan bisa Anda untuk buat buah hati Anda.

Anda mulai dapat mengenalkan makanan dengan tekstur nan lebih kental dan kasar seperti nasi tim. Gunanya agar bayi berlatih mengunyah ketika gigi susunya mulai tumbuh. Hati-hati pada kelebihan atau kekurangan zat gizi eksklusif sebab kelebihan atau kekurangan zat gizi ini dapat berpengaruh terhadap perrtumbuhan bayi. Misalnya, kelebihan lemak pada bayi akan menyebabkan obesitas nan dapat memicu penyakit nan berbahaya di kemudian hari.

Menu bubur bisa dibuat dari berbagai jenis makanan kaya pati, seperti kentang, ubi jalar, ataupun nasi. Untuk ubi jalar pilih nan berwarna ungu sebab kaya dengan vitamin A, beta karoten nan bermanfaat buat pertumbuhan tulang dan gigi, mengandung zat anti oksidan, namun rendah kolesterol dan gula.

Anda juga bisa menyajikan makanan bayi umur 9 bulan dari sumber protein nabati, seperti tempe maupun tahu. Begitu juga dengan serta sayuran berserat, seperti buncis ataupun kacang kapri.

Untuk membuat bubur lembut, siapkan beberapa jenis makanan nan dibutuhkan lalu bersihkan. Setelah itu masak atau kukus hingga mendidih. Setelah itu biarkan menjadi hangat, dan pilih beberapa jenis makanan buat diblender bersama. Lalu tuang dalam mangkok makan. Bila terlalu kental, dapat ditambahkan air dan aduk agar lebih encer.

Beri perhatian khusus:

• Hindari kacang, kecuali dalam tekstur nan halus.
• Periksa apakah masih ada duri ikan bila hendak memakan daging ikan. Perkenalkan ikan setelah anak berusia 12 bulan.
• Sedapat mungkin hindari daging nan berlemak dan garam nan bisa memicu terjadinya obesitas, tekanan darah tinggi dan jantung (kecuali daging ayam rendah lemak bertekstur lembut dan daging sapi cincang nan mengandung zat besi).
• Hindari makanan pedas atau asam sebab bisa memicu alergi pada usia ini. Makanan jenis ini dapat diperkenal setelah anak berusia 12 bulan.



Tips Memberi Makanan Padat Untuk Bayi

Berikut beberapa hal nan harus diperhatikan oleh orang tua pada saat pemberikan makanan padat pada bayi:

Cari Saat Yang Tepat

Pada usia 9-12 bulan, keterampilan mengunyah bayi semakin matang. Tanda-tanda bayi siap menerima makanan padat ialah ketika bayi tak puas hanya dengan diberi ASI saja. Biasanya bayi akan menunjukan ketertarikannya pada makanan nan anda makan. Dan bayi nan telah tidur sepanjang malam, kini bangun lagi tengah malam dan menangis sebab lapar.


Berikan Secara Bertahap

Pemberian makanan padat pertama bayi sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:

  1. . Mutu bahan makanan. Bahan makanan bermutu tinggi menjamin kualitas zat gizi nan baik.
  2. . Tekstur dan konsistensi (kekentalan). Mula-mula beri bayi makanan nan lumat dan cair, misalnya bubur susu atau bubur / sari buah (pisang, pepaya, jeruk manis). Secara bertahap, makanan bayi bisa lebih kasar dan padat. Memasuki usia delapan bulan sampai satu tahun, bayi dapat diberi makanan nan hanya dicingcang.
  3. . Jenis makanan. Untuk permulaan, bayi sebaiknya diperkenalkan satu persatu jenis makanan sampai ia mengenal dengan baik, setidaknya empat hari. Selain bayi akan benar-benar mengenal dan bisa menerima jenis makanan nan baru, Anda pun dapat mengetahui ada tidaknya reaksi alergi pada bayi.
  4. . Jumlah atau porsi makanan. Selama masa perkenalan, jangan pernah memaksa bayi menghabiskan makanannya, setidaknya 1-2 sendok teh makanan.
  5. . Bila bayi menunjukan gejala alergi telur baru diberikan setelah usianya satu tahun.
  6. . Jadwal waktu makan harus luwes atau sinkron dengan keadaan lapar atau haus nan berkaitan dengan keadaan pengosongan lambung. Dengan demikian, saluran cerna bayi lebih siap buat menerima, mencerna, dan menyerap makanan pada waktu-waktu tertentu.


Perhatikan Gizi Seimbang

Selama minggu-minggu pertama, pemberian makanan padat hanya di tujukan bagi taaruf rasa dan tekstur makanan, bukan sebagai upaya buat memenuhi kebutuhan gizinya. Perlu diingat, makanan utamanya masih ASI atau pengganti ASI. Jadi, ia hanya perlu diberi makanan padat sekali sehari. Selanjutnya, sejak minggu keenam sampai minggu kedelapan, tingkatkan jumlah dan jenis makanannya, sampai ia mendapat makanan tiga kali sehari.

Zat-zat gizi nan dibutuhkan bayi ialah karbohidrat, vitamin , dan mineral (misalnya zat besi) dan vitamin (terutama vitammin C, B1 dan niasin ). Anda sebaiknya tak memberinya makanan nan terlalu banyak mengandung minyak, santan, mentega atau margarin. Karena, lemak nan dikandung oleh bahan-bahan makanan ini akan memperberat kerja sistem pencernaan bayi.

Namun, mengingat beberapa jenis zat gizi, misalnya vitamin A, membutuhkan lemak agar bisa diserap oleh tubuh, maka nasi tim saring nan diberikan kepada bayi sebaiknya ditambahkan sumber-sumber lemak. Misalnya satu sendok teh minyak/margarin atau satu sendok makan santan.Untuk memuaskan rasa haus dan membantu memperlancar kerja pencernaannya. Anda jangan lupa memberinya minum air putih matang, sari buah segar atau makanan nan berkuah.



Ciptakan Pengalaman nan Menyenangkan

Pada dasarnya, cara pemberian makanan jangan terlalu memaksa bayi, yaitu dalam waktu nan cepat dan dalam jumlah nan banyak. Perlu diingat, bayi nan putus harapan cenderung akan bersikap lebih baik melawan daripada makan. Jadi, biarkanlah ia menikmati acara makannya. Bila pengalaman pertama ini menyenangkan, buat selanjutnya segalanya akan menjadi lebih mudah.

Hal-hal nan bisa Anda lakukan, antara lain dengan meyakinkan bahwa bayi anda merasa kondusif dan nyaman, baik dikursi makannya maupun dipangkuan atau gendongan Anda. Suasana makan nan nyaman akan menambah nafsu makan bayi. Pilihlah ruangan nan sirkulasi udaranya baik, tak berisik, dan bersuhu sejuk.

Lakukan kontak mata dan komunikasi. Bujuk dan rayu ia agar mau mencoba makanannya. Bayi perlu waktu buat belajar mengunyah dan menelan. Hal nan normal jika bayi lebih banyak memuntahkan makanannya dari pada menelannya. Bersabar, jangan panik, dan jangan memaksa. bila ia mengalihkan pandangannya, memutar kepalanya, menolak membuka mulut, atau mendorong sendok makan nan Anda sodorkan kepadanya.

Biarkan bayi belajar makan sendiri. Keadaan disekitarnya nan menjadi kotor, tanpa disadari membuat keterampilan makannya akan semakin berkembang. Ajak si kecil makan di meja makan bersama anggota keluarga lain. Dengan demikian, ia akan melihat bahwa makan ialah cara nan mengembirakan, sehingga selera makannya timbul. Selain itu, kegiatan ini akan melatihnya bersosialisasi dengan orang lain.



Frekuensi

Untuk membuat agar bayi tak bosan dengan menu makanan bayi umur 9 bulan nan disajikan, untuk variasi pada jadwal makannya. Misalnya buat bubur lembut dapat disajikan 2 kali sehari dengan menu nan bervariasi. Apabila pagi makan bubur nasi dengan sayuran brokoli dan bayam, maka sorenya kentang dengan wortel dan tempe.

Sedangkan buat makanan selingan berikan jus buah, 2 hingga 3 kali sehari. Untuk buah nan agak padat, seperti alpokat sebaiknya diblender terlebih dahulu. Sedangkan nan agak lunak, seperti pisang atau pepaya dapat langsung disuapkan dengan menggunakan sendok.

Selamat berkreasi !