Kiat Membeli Sepeda Lipat

Kiat Membeli Sepeda Lipat

Bersepeda merupakan salah satu kegiatan olahraga nan sederhana, mudah, dan banyak digemari. Selain itu, sepeda juga dapat dijadikan alternatif wahana transportasi nan ramah bagi lingkungan. Pergi bekerja atau beraktivitas menggunakan sepeda juga cukup menyehatkan. Sayangnya, jika kondisi fisik tak memungkinkan, sepeda tak dapat dikendarai dalam jeda nan cukup jauh. Keinginan buat bersepeda pun terpaksa diurungkan. Namun, semua hambatan itu sekarang sudah mulai dapat teratasi. Sebuah sepeda lipat atau seli nan memungkinkan Anda membawa sepeda kesayangan ke mana pun Anda pergi menjawab kebutuhan.



Sepeda Lipat: Sepeda sebagai Wahana Transportasi Ramah Lingkungan

Zaman nan sudah semakin maju ini, seolah memaksa semuanya buat menjadi serba praktis, serba ekonomis, dan serba efisien. Termasuk sepeda. Keberadaan sepeda di tengah-tengah masyarakat memang sudah seperti keharusan. Sepeda bukan lagi sekadar wahana olahraga, tapi juga gaya hidup. Terutama bagi mereka nan peduli terhadap kesehatan diri dan kesehatan lingkungannya.

Polusi nan ditimbulkan dari asap kendaraan bermotor serta stagnasi nan disebabkan berbagai alat transportasi bertubuh bongsor, seharusnya bisa membuat sepeda menjadi pilihan primer sebagai wahana transportasi. Namun hal itu sepertinya cukup mustahil, terlebih jika Anda hayati di kota-kota besar. Sepeda di kota-kota besar biasanya banyak digunakan ketika ada sebuah acara atau kegiatan-kegiatan eksklusif saja. Selebihnya hanya akan berakhir di garasi rumah saja.

Berbeda halnya dengan nan terjadi di daerah-daerah. Masyarakat nan hayati di daerah, seperti masyarakat di daerah Yogyakarta dan sekitarnya terlihat lebih memilih bersepeda daripada harus menyalakan mesin kendaraan bermotor. Menikmati udara pedesaan sembari bersepeda merupakan hal nan menyenangkan bagi mereka. Melihat sepeda berseliweran di sepanjang jalan, ialah pemandangan nan biasa terjadi di daerah-daerah. Sebuah pemandangan nan khas pedesaan.



Sejarah Sepeda Lipat

Sepeda lipat atau folding bike atau dalam bahasa Indonesia disingkat menjadi seli sebenarnya bukan temuan baru. Seli sudah ada sejak zaman dahulu. Perihal siapa nan menemukan pertama kali seli masih menjadi kontroversi hingga kini. Leonardo Da Vinci diklaim sebagai sosok di balik terciptanya sepeda. Sepeda Leonardo da Vinci ini kemudian berkembang dan mengalami berbagai perubahan. Hingga 1878 seorang pria Inggris, William Grout diklaim sebagai penemu seli.

Saat itu, William menemukan roda depan dan rangka depan nan bisa dilipat. Bentuk ban dan rangka depan seperti itu memungkinkan sepeda buat dibongkar dan dipasang. Sepeda itu mendapat julukan sepeda portable. Beberapa tahun setelahnya, yaitu 1982 Dr David Hon mulai memproduksi seli secara massal. Permintaan masyarakat terhadap seli semakin banyak. Dr David Hon kini bukan satu-satunya produsen seli. Produsen lainnya seperti Michael B. Ryan, serta Kapten Henry Gerrad juga mematenkan seli produksinya.

Keunggulan seli dibanding dengan sepeda biasa ialah tentu saja sebab kepraktisannya. Sepeda nan umumnya berbentuk besar dan memakan tempat, kini bisa dilipat dan dimasukkan ke dalam tas. Anda dapat membawa sepeda kesayangan ke manapun.



Kiat Membeli Sepeda Lipat

Bagi Anda nan tinggal di kota-kota besar, seli dapat menjadi alternatif bersepeda praktis. Bentuknya nan sederhana dan mudah dilipat membuat seli lebih portabel, Anda dapat menyimpannya di dalam bagasi mobil, menyimpannya di dalam rumah, atau membawanya ke dalam kantor jika Anda penyuka aktivitas bike to work . Sebelum memutuskan buat membeli seli, simak terlebih dahulu kiat-kiat berikut ini.

  1. Harga seli cukup beragam, mulai dari Rp2.000.000 hingga belasan juta rupiah. Oleh sebab itu, sesuaikan harga seli nan akan dibeli dengan aturan nan Anda miliki. Seli nan lebih murah cenderung memiliki bobot nan lebih berat dibanding nan lebih mahal, sehingga cukup merepotkan buat dibawa-bawa.

  2. Pikirkan matang-matang kebutuhan Anda. Ada majemuk bentuk seli dengan fitur nan berbeda-beda. Jika seli akan Anda gunakan buat jeda jauh, sebaiknya beli seli bentuk baku sebab lebih stabil dan nyaman. Namun jika seli tersebut akan digunakan buat jeda dekat, cukup pilih seli bentuk kompak.

  3. Hal selanjutnya nan harus diperhatikan ialah jumlah gigi roda sepeda lipat tersebut. Umumnya, seli memiliki gigi roda sejumlah 1 - 8. Semakin banyak jumlah gigi rodanya, semakin cocok seli tersebut digunakan di daerah berbukit-bukit.

  4. Saat membeli, cobalah lipat sepeda tersebut buat melihat ukurannya saat terlipat. Pastikan seli dalam keadaan terlipat cukup buat disimpan di rumah, apartemen, atau bagasi mobil Anda.

  5. Periksa berbagai aksesori seli secara terperinci. Tanyakan setiap komponen kepada penjual. Jika memungkinkan mintalah dampingan dari rekan atau kerabat nan memahami atau bahkan sudah memiliki seli saat Anda sedang memilih-milih seli buat diri Anda sendiri.



Merawat Sepeda Lipat

Agar penampilannya tetap oke dan performanya tetap nyaman saat digunakan, seli harus dirawat dengan baik dan dibersihkan secara berkala. Sediakan waktu buat merawat dan membersihkannya setiap selesai digunakan. Ada beberapa peralatan nan Anda perlukan buat merawat dan membersihkan seli, nan utamanya ialah kunci allen satu set, kuas cat kecil, pembuka rantai, sikat lantai kamar mandi, sikat gigi bekas, oli, dan degreaser. Sebagian besar peralatan tersebut dapat Anda dapatkan di toko sepeda.

Langkah pertama merawat seli ialah membersihkannya. Untuk mencucinya, gunakan air selang bertekanan sedang. Hindari mencuci seli dengan air selang nan tekanannya tinggi, sekotor apa pun sepeda Anda. Air nan memiliki tekanan tinggi akan mudah masuk ke sela-sela komponen sepeda nan seharusnya tak terkena air. Jika sudah demikian, air akan sulit dikeluarkan.

Dalam mencuci seli, gunakan sabun lembut atau sampo spesifik mobil atau motor. Ratakan sabun di roda sepeda dengan menggunakan sikat lantai agar lumpur dan kotoran-kotoran mudah tersingkirkan. Meskipun roda seli sangat kotor, hindari menggosok terlalu keras sebab bisa merusak permukaan roda dan meninggalkan bekas. Untuk membersihkan tempat-tempat nan sulit dijangkau, gunakan sikat gigi. Gunakan kuas buat membersihkan rantai dan cassette. Segera setelah selesai dicuci, keringkan seli dengan lap nan menyerap air dengan baik. Miringkan sepeda ke kanan dan ke kiri buat mengeluarkan air di sela-sela seli. Terakhir, berdirikan seli dengan roda belakangnya agar air sisa-sisa pencucian mengalir keluar.

Setelah bersih, lepaskan rantai sepeda dengan menggunakan alat pembuka rantai. Semprot rantai dengan degreaser. Hindari penggunaan WD-40, kecuali jika rantai sudah benar-benar berkarat. Setelah disemprot, gantungkan rantai buat beberapa saat agar residu kotoran di sela-selanya tersingkir. Hindari menyemprotkan degreaser saat rantai masih terpasang ke sepeda sebab cairan dapat memasuki komponen-komponen nan seharusnya terlindungi.

Dalam membersihkan rantai, crankset, dan cassette, hindari penggunaan minyak tanah. Minyak tanah bisa meningkatkan risiko rusak dan mengerasnya beberapa komponen sepeda, terutama komponen-komponen berbahan plastik elastis atau karet. Setelah rantai kering, lumasi dengan oli spesifik rantai. Ada dua jenis oli, yakni basah dan kering. Jenis basah digunakan jika seli sering dikendarai di jalur nan basah; sebaliknya pada jenis kering. Setelah dilumasi oli, pasangkan kembali rantai tersebut. Lumasi juga area depan dan belakang derailleur dengan oli. Pastikan shifter berfungsi paripurna dan tuning sepeda lipat Anda jika Anda merasa membutuhkannya. Itulah beberapa informasi seputar seli dan perawatannya, semoga bermanfaat!