Manfaat Membuat Naskah Drama

Manfaat Membuat Naskah Drama

Kumpulan naskah drama singkat . Pernah menonton pertunjukan drama nan disajikan dalam durasi nan tak terlalu lama? Jika pernah, maka itulah nan dinamakan drama singkat. Drama singkat ialah pertunjukan obrolan antara pemegang peran nan memiliki jalan cerita. Untuk membuat suatu jalan cerita atau plot di atas panggung, dibutuhkan naskah drama terlebih dahulu.

Naskah drama ditulis sedemikian rupa. Padat dan detail dari setiap obrolan nan dilakonkan, termasuk juga mobilitas tubuh nan disampaikan lengkap dalam sebuah naskah drama. Membuat suatu naskah drama sebenarnya gampang-gampang sulit. Penulis naskah harus memainkan imajinasinya buat merangkai satu alur cerita nan utuh.

Oleh sebab itu, banyak penulis mencari surat keterangan melalui kumpulan naskah drama singkat nan disajikan di situs-situs media online .
Artikel ini akan membantu seorang penulis drama pemula dalam membuat naskah dramanya. Berikut contoh naskah drama singkat tersebut:

Drama Lawak Romantis buat Usia remaja

Judul drama: Cucu Eyang Subur

Pemain:

  1. Sulis : Sebagai cucu Eyang Subur
  2. Ramdan : Sebagai Eyang Subur
  3. Doli : Sebagai teman sepermainan Sulis
  4. Gatot : Sebagai teman sepermainan Sulis
  5. Wiwi : Sebagai penjual jus, sekaligus gadis pujaan Sulis

Setting:
Di sebuah taman, loka mangkal Sulis dan teman-temannya.
Waktu sore hari.

Prolog:
Percakapan dimulai ketika Wiwi mengadukan perihal gundah hatinya terhadap Sulis nan mencintainya. Hatinya ingin membalas cinta Sulis tapi ada sesuatu nan mengganjal di batinnya hingga ia ragu dan memilih curhat pada Doli dan Gatot.

Doli: “Wid, bikinkan segelas jus donk. Haus nih. Kerongkonganku kering banget nih.” (Doli bersama Gatot mendatangi warung kecil loka Wiwi berjualan jus dengan paras dengan mobilitas tubuh nan agak lemas dan paras memelas sebab kehausan).
Wiwi: “Mau dibikinkan jus apa?” (tanya Wiwi ramah, sambil menyusun buah-buahan buat bahan jus).
Gatot: (saling pandang dengan Doli) “Apa sajalah, nan krusial air. Haus..haus..”
Wiwi: “Aku bikinkan jus terong busuk, mau?” (Wiwi menggoda sambil menunjukkan beberapa buah terong belanda nan memang telah busuk).
Doli: “iiihh.. jorok ah. Yang bener donk Wi.” (Doli bergidik dan menujukkan aktualisasi diri tak senang).
Wiwi: (senyum sesaat, lalu mengambil tiga buah jeruk sankis buat diperas),” Iya..iya..aku bercanda kok.”

Doli dan Gatot menunggu dan sibuk dengan aktivitasnya sendiri-sendiri seperti memainkan pemantik barah atau memilin-milin uang kertas lima ribu rupiah.
Wiwi : “Sulis mana? Kok nggak keliatan?” (Wiwi bertanya sambil matanya mencari-cari keberadaan Sulis).
Gatot dan Doli saling memandang dan serempak mengangkat bahu.

Doli : “Kamu udah jadian dengan si Sulis, Wi?”
Wiwi : (Menggeleng dan tiba-tiba ekspresinya murung sembari menyerahkan jus jeruk buatannya pada Doli dan Gatot).
Gatot: “Udah deh..jadian ajah!”
Wiwi : “Ih takut.” (Wiwi bergidik)
Gatot: “Lho takut apa? Lha si Sulis kan bukan dedemit, apa nan harus kamu takutkan?” (Gatot menyikut Doli agar Doli turut menambahkan)
Doli : “Iya Wi..takut apaan? Si Sulis masih makan nasi kok kayak kita. Nggak makan beling apalagi makan genteng dicampur pasir.”
Wiwi : (tersenyum sambil menutup mulutnya malu-malu) “Bukan itu maksudku. Aku takut dijadikan tumbal mistik kakeknya ntar.”
Doli dan Gatot kembali saling pandang dengan mulut melongo.

Doli : Tumbal mistik kakeknya? Lha emang kenapa dengan Eyang si Sulis? Ngilmu hitam maksudmu, Wi?” (Dodi bertanya serius)
Wiwi : “Lho kok kalian teman-temannya kok pada nggak tau sih? Isu-isunya kan si Sulis cucu kesayangan eyangnya nan sedang santer di media massa dan televisi itu. Eyang Subur…Eyang subur.” (Suara Wiwi meninggi)

Suasana hening sesaat. Berselang 30 detik kemudian Doli dan Gatot saling tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perutnya.
Gatot : “Kamu udah pernah ketemu dengan Eyangnya si Sulis, Wi?”
Wiwi : “Belum. Baru denger-denger aja.”

Saat pembicaraan, tiba-tiba Sulis datang mengendarai sepeda motor sembari membonceng Eyangnya nan bertubuh tambur.
Sulis : “Hoooy…lagi santai yo?” (Sulis menghentikan sepeda motornya)
Eyang Sulis turun dengan susah payah sebab tubuhnya nan tambur.

Ramdan: Lagi pada nyantai nih cucu-cucu Eyang? (Ramdan membasuh keringatnya dan membenarkan posisi blangkon nan agak miring)
Doli : Iya nih Eyang, lagi nyantai-nyantai sambil minum jus si Wiwi. Eh Eyang makin fertile aja?” (Doli mencubit perut Eyang nan gembul)
(Eyang terkikik geli sebab perutny dicubit).
(Doli menatap Gatot, sementara Gatot melempar pandang pada Wiwi nan tertunduk).
Gatot :” Nah ini Wi Eyang Suburnya si Sulis. Sama nggak sama nan di tipi?” (Gatot menggandeng lengan Ramdan).
Wiwi : (menggaruk-garuk rambutnya salah tingkah, tak menjawab).
Sulis : “Haa? Jadi sebelumnya si Wiwi kira Eyangku ialah Eyang Fertile nan lagi naik daun di tipi itu yah?”
Doli dan Gatot serempak mengangguk

Sulis dan Ramdan tertawa terbahak-bahak
Gatot : “Itu sebabnya cintamu nggak diterima-terima sama si Wiwi. Dianya takut dijadikan tumbal istri ke 9 oleh Eyang Suburmu ini.” (Gatot menepuk pundak Ramdan)
Sulis : (Menggeleng-geleng tak percaya) “Aduuh Wi..makanya lain kali jangan cepat berasumsi. Mentang-mentang Eyangku dipanggil dengan sebutan Eyang Subur, kamu lantas mengira Eyangku sama seperti Eyang nan sedang diberitakan di tipi-tipi itu?”
Doli : “Iya Wi..ini Eyangnya si Sulis dipanggil Eyang fertile yah sebab tubuhnya nan bener-bener fertile begini. Liat deh buktinya! Nama aslinya sih bukan Fertile tapi Ramdan. ”
Ramdan mengelus-elus perutnya

Wiwi : (Tertunduk menahan malu) “Iya deh maaf..aku udah menyangka nan tidak-tidak.”
Gatot : “Nah kalo gitu jelas donk..nggak ada alasan lain lagi buat menerima cinta si Sulis nan tampan ini.” (Gatot menepuk-nepuk pundak Sulis sebagai aktualisasi diri bangga).
(Wiwi mengangguk tersenyum malu-malu dan Sulis pun demikian)
Doli, Gatot, dan Ramdan sama-sama bersorak: “Ciee…cieee…”



Manfaat Membuat Naskah Drama

Sebuah pertunjukan drama nan ditampilkan live terkadang dilkukan dengan dua teknik jenis persiapan, yaitu teknik improvisasi dan teknik menghafal dialog.

Teknik improvisasi biasanya dilakukan ketika pertunjukan drama bersifat tiba-tiba dan waktu persiapannya tak cukup panjang. Bila kondisi demikian terjadi, maka pemain dituntut harus dapat mengembangkan tema dengan sendirinya tanpa pedoman naskah atau menghafal dialog. Cerita mengalir bebas dan pemain harus dapat menagtur plot secara impulsif di atas panggung.

Sedangkan teknik menghafal obrolan dilakukan apabila jadwal pertunjukan drama disusun sedemikian rupa dan ada rentang waktu buat pemain berlatih dengan pedoman naskah drama.

Dua teknik tersebut sebenarnya sama-sama baik. Biasanya teknik improvisasi akan membuat pelakonan tokoh terkesan alami. Namun kelemahannya, apabila pemain tak dapat menyusun plot secara spontan. Akibatnya cerita drama akan mengambang.

Ada kegunaan nan menguntungkan dengan membuat kumpulan naskah drama singkat terlebih dahulu sebelum pertunjukan drama dilangsungkan, diantaranya adalah:

  1. Membuat alur cerita tertata rapi, tak keluar dari tema.
  2. Dapat memperhitungkan durasi daram tersebut dimainkan.
  3. Membuat pemain lebih rileks sebab tak terbeban memikirkan plot atau alur, karena ia hanya memainkan sinkron dengan apa nan ada di dalam naskah.
  4. Karekter pemain akan terlihat jelas sebab setiap pemain diharuskan menghafal naskah dan mendalami perannya beberapa hari sebelum pertunjukan drama dimulai.

Itulah mengapa bahan-bahan kumpulan naskah drama singkat sangat dibutuhkan oleh seorang penulis naskah drama maupun pemain drama itu sendiri sebagai bahan referensi.

Baik dan buruknya tentu tergantung keinginan Anda sendiri menciptakan drama nan seperti apa. Selamat berkarya.