Penangkaran Burung Murai Batu - Pemberian Pakan

Penangkaran Burung Murai Batu - Pemberian Pakan

Penangkaran Burung Murai Batu belakangan ini menjadi peluang bisnis nan menjanjikan. Orang berbondong-bondong membuat penangkaran Burung murai. Yang jadi pertanyaan, mengapa penangkaran Burung Murai Batu dapat sedemikian digandrungi orang? Apa nan menjadikan Burung Murai Batu seistimewa itu?

Nah, sebelum memutuskan buat ikut-ikutan membuat penangkaran Burung Murai Batu, sementara Anda sendiri tak tahu apa itu murai batu, sebaiknya kita berkenalan terlebih dahulu dengan jenis burung nan satu ini. Murai Batu ( Copsychus malabaricus ) ialah jenis burung berkicau nan sangat populer dan memiliki habitat orisinil di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, serta sebagian Pulau Jawa.

Sebenarnya, Anda tidaklah asing dengan jenis Burung Murai Batu ini. Mungkin sebagian besar dari Anda pernah melihatnya.Ciri khasnya berupa bulu hitam di seluruh tubuh, kecuali pada badan bagian bawah nan memiliki rona merah cerah dan sebagian kusam, serta sedikit rona biru di kepala. Ekornya panjang menjuntai.

Murai Batu termasuk spesies burung pemakan serangga kecil seperti jangkrik, ulat, laron, dan sebagainya. Tapi murai nan dipelihara juga makan pelet kombinasi kroto, jangkrik, ulat hongkong, telur lebah, dan poer (voer) nan banyak dijual di toko. Para pengusaha penangkaran Burung Murai biasanya mengawinkan pasangan satu induk ( incest ).



Penangkaran Burung Murai Batu - Mengenal Jenis Murai Tangkar

Mengapa penangkaran Burung Murai Batu begitu digandrungi? Salah satunya sebab penangkaran Burung Murai Batu ini tak hanya dapat dilakukan pada satu jenis Burung Murai saja. Ada beberapa jenis Murai batu nan ditangkarkan, antara lain:

  1. Murai medan, karakteristik khasn nan dimilikinya ialah bulu berwarna cokelat dan ekor agak melengkung.
  2. Murai medan super, cirii khas nan dimilikinya hampir sama dengan murai medan biasa, tapi ekornya lebih panjang dan kicaunya lebih bagus.
  3. Murai lampung, karakteristik khasnya berupa ekor lurus dan dada agak kekuningan.
  4. Murai kalimantan, karakteristik khasnya berupa Norma mengembangkan bulu dada saat berkicau.
  5. Murai tanjung redep, karakteristik khasnya berupa garis putih di kepala.

Dari sekian jenis Murai Batu, nan paling banyak diminati pengusaha penangkaran Burung Murai Batu ialah jenis Murai Medan Super. Murai jenis ini memiliki kicauan nan lebih bervariasi dibanding jenis Murai lain sehingga harganya cenderung lebih mahal. Namun, dengan harga jual nan tinggi, kapital buat perawatan selama penangkaran pun cenderung lebih tinggi.



Penangkaran Burung Murai Batu - Syarat Kandang

Faktor nan sangat krusial dalam kesuksesan penangkaran burung murai ialah kandang. Kandang buat penangkaran Burung Murai Batu berbeda dengan kandang biasa. Dalam usaha penangkaran burung Murai Batu ini ada syarat-syarat kandang nan harus dipenuhi agar burung nan ditangkarkan dapat bertelur dan menghasilkan anak.

Syarat kandang buat penangkaran burung Murai Batu tersebut ialah sebagai berikut.

  1. Ukurannya cukup luas dan lega. Ukuran nan dimaksud minimal panjangnya 1,5 meter, lebar 1,2 meter, dan tinggi 2 meter. Kandang nan ukurannya lebih kecil dari itu membuat burung tak produktif sebab merasa terkungkung.
  1. Kandang harus terkena sinar matahari langsung dengan intensitas nan cukup. Usahakan sinar matahari pagi dan sore dapat menyentuh kandang.
  1. Sebaiknya untuk atau posisikan kandang di loka nan jauh dari lalu lalang, tak bising, agar burung tak terganggu. Keramaian serta suara-suara nan bising dapat menghadirkan stress pada burung nan berdampak pada menurunnya taraf produktivitas burung Murai.
  1. Tersedia pasir di lantai kandang buat burung melakukan kegiatan “ ngasin ”, semacam mandi pasir. Selain itu, burung murai batu juga sering makan batu-batu kecil buat membantu pencernaan.


Penangkaran Burung Murai Batu - Pemberian Pakan

Pengusaha penangkara Burung Murai Batu harus memerhatikan pemberian pakan agar burung-burung tersebut tetap sehat. Pakan nan baik ialah pakan alami berupa jangkrik, kroto, atau ulat. Sayangnya, pakan alami tersebut sulit didapat dan kalaupun ada harganya cenderung mahal.

Pengusaha penangkaran Burung Murai Batu dapat memilih Voer sebagai alternatif pakan. Namun, harus diperhatikan bahwa pemberian voer perlu dikombinasi dengan pakan alami. Voer hanya bersifat pakan alternatif. Apalagi, indukan nan diberi makan voer dipercaya mengalami penurunan kualitas pada anakan nan dihasilkan.

Dalam usaha penangkaran Burung Murai Batu, rata-rata pemberian pakan buat sepasang burung tangkar adalah: dua sendok kroto, 40 ekor jangkrik (diberikan dalam dua waktu: pagi 30 ekor dan sore 10 ekor), serta ulat kandang dua sendok. Jumlah ini berlaku buat burung nan belum bertelur.

Adapun pakan buat penangkaran Burung Murai Batu nan sudah mulai bertelur, jumlah pakan tersebut dikurangi sekitar 10-15%. Sedangkan buat burung nan telurnya sudah menetas, pakannya ditambah hingga mencapai dua kali lipat.

Tujuan pengurangan pakan pada masa bertelur ialah buat mengurangi birahi. Biasanya, burung nan birahinya tinggi cenderung membuang telur-telurnya. Sedangkan burung nan memiliki anakan harus ditambah pakannya sebab di samping harus menyuapi anak-anaknya, juga agar burung segera pulih sehabis mengerami.



Penangkaran Burung Murai Batu - Anakan

Pengusaha penangkaran Burung Murai Batu harus benar-benar mengerti semua hal nan berkaitan dengan usahanya ini., tidak terkecuali buat urusan telur. Telur dierami induknya selama dua minggu. Anakan burung biasanya dibiarkan dipelihara induknya sampai usia sekitar satu minggu. Pada saat itu, anakan burung dinilai sudah mampu buat mencerna makanan sendiri dan bulu-bulunya pun sudah tumbuh sempurna. Anakan burung kemudian siap dipisahkan dari induknya.

Anakan burung tangkar biasanya diberi cincin pada kakinya. Lalu, anakan tersebut dipelihara dalam kandang terpisah. Perlu perhatian nan intensif agar anakan burung tersebut tak kelaparan, sakit, atau bahkan mati. Untuk menurunkan risiko kematian anakan burung, biasanya penangkar memberikan tambahan vitamin bayi, dan penghangat kandang.Sedangkan induknya, selepas dipisahkan dari anaknya, biasanya akan segera bertelur setelah sekitar satu atau dua minggu.



Penangkaran Burung Murai Batu - Pemasaran

Selain hal-hal nan dibahas di atas, pengusaha penangkaran Burung Murai Batu harus mengetahui waktu nan tepat buat memasarkan hasil tangkarannya. Anakan berusia sebulan biasanya sudah mulai dipasarkan. Tapi, ada pula nan dipasarkan sebelum berusia satu bulan, bahkan sudah dipesan saat masih berupa telur. Hal ini sebab taraf permintaan terhadap burung murai masih sangat tinggi, sementara taraf ketersediaannya masih kurang.

Normalnya, pasangan burung murai nan ditangkarkan akan bertelur antara 2-5 kali dalam setahun. Bahkan, ada penangkar nan mengaku burung tangkarannya bertelur hingga 10 kali dalam setahun. Faktor kandang, pakan, serta cara perawatan di penangkaran mempengaruhi taraf produktivitas Burung Murai.

Pemasaran dilakukan dengan cara menjualnya ke pasar-pasar burung, atau melalui jaringan online seperti nan banyak ditempuh oleh penangkar di kota besar. Harga burung anakan bervariasi, kisarannya 1,5 juta per ekor. Dengan biaya pemeliharaan berkisar 300-500 ribu per bulan buat satu kandang, dapat dibayangkan berapa laba nan didapat.

Nah, itulah sedikit informasi nan dapat penulis bagi bagi para calon pengusaha penangkaran Burung Murai Batu. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat diplikasikan pada usaha baru nan akan Anda geluti.