Menjinakkan Burung Nuri

Menjinakkan Burung Nuri

Secara umum, burung Nuri bersama burung betet dan burung kakak tua termasuk dalam kategori burung berparuh bengkok. Kelompok spesies ini memiliki ciri-ciri kepala besar, paruh kuat dan berkait, kaki lincah, dan kedua jari menghadap kebelakang. Berkat makanan burung Nuri nan mengandung protein nabati, ia dikenal mampu terbang cepat dengan suara keras yang tajam.

Burung Nuri menjadi salah satu jenis burung peliharaan nan paling favorit dan dicari oleh para pecinta burung. Hal ini disebabkan variasi rona bulu nan latif dan dikenal cerdas, sehingga popularitasnya juga mendunia. Bukti pengakuan keindahannya semakin besar ketika burung tropis ini dijadikan syair sebuah lagu nan terkenal pada jaman 70-an.

Sudah banyak diketahui bahwa alam memiliki aneka satwa burung berwarna menarik tetapi tak semuanya bisa dijadikan burung hias. Terutama burung peliharaan nan mempunyai jenis rona bhineka dan ukuran fisik nan terlampau besar atau kecil. Disamping itu, perawatan juga menghadirkan hambatan nan tak kalah rumit.

Kondisi sebaliknya justru dimiliki burung Nuri nan mempunyai bulu latif dan ukuran sedang sebagai burung peliharaan. Banyak upaya melestarikan burung Nuri sebab mudah dalam pengembang biakan. Dari faktor-faktor ini pula burung Nuri bisa dipertahankan pelestariannya hingga bertahun-tahun kedepan.

Burung Nuri banyak ditemukan di wilayah beriklim tropis dengan daerah penyebaran meliputi Asia Tenggara, India, Guinea, Afrika Tengah, dan Utara, Amerika Selatan, dan Australia tropis. Burung paruh bengkok ini menyukai daratan rendah seperti di daerah hutan hujan tropis. Di global terdapat 65 spesies burung Nuri dimana 40 spesies diantaranya berada di kawasan timur Indonesia.

Daerah Papua, Maluku, Flores, dan Pulau Sulawesi merupakan habitat orisinil burung Nuri dengan rona nan eksotik. Di loka ini mereka dapat dengan bebas terbang ke sana kemari di antara cabang- pohon juga merambat dahan buat mencari buah dan kembang hutan. Keberadaan burung Nuri terbatas di daerah-daerah eksklusif membuatnya semakin identik dengan loka bermukimnya sehingga banyak spesies Nuri diberi nama daerah asal.



Burung Nuri Merah Kepala Hitam

Terdapat spesies burung Nuri pelangi dengan bulu dasar berwarna-warni seperti pelangi tersebar di daerah Bali, Flores, Sumbawa, Lombok, Maluku, dan Irian. Selain Nuri pelangi, masih ada beberapa Nuri eksotik seperti Nuri hijau, Nuri kuning, Nuri merah kepala biru, dan Nuri merah kepala hitam. Spesies burung tersebut merupakan aset kekayaan fauna nan dimiliki Indonesia terutama Nuri merah kepala hitam termasuk dalam satwa dilindungi.

Burung asal Irian Jaya ini banyak digemari sebab kecerdasan dan kemampuan meniru suara-suara nan terdengar disekitarnya. Pelatihan terencana dengan menyebutkan satu atau dua kata secara berulang kali menggunakan alat pemutar suara bisa mengasah kemampuan berbicara burung Nuri ini. Bahkan syair sebuah lagu bisa dipraktekkan sepatah demi kata hingga kemampuannya mirip dengan burung beo dan kakatua kecil jambul kuning.

Perawatan burung Nuri kepala hitam pada dasarnya sama dengan jenis Nuri lainnya tetapi faktor kunci terletak pada pakan. Pakan burung Nuri harus diperhatikan secara akurat sebab berkaitan langsung dengan pertumbuhan, perkembangbiakan, dan kesehatan. Makanan burung Nuri kepala hitam berupa buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Hal ini tampak seperti di habitat aslinya, burung ini memakan jenis makanan nan mengandung banyak protein botani tinggi.

Bagi pemelihara burung Nuri kepala hitam bisa membuatkan kedelai rebus atau susu kedelai sebagai pakan sehari-hari. Kedelai diketahui memiliki kandungan gizi tinggi dan tak sulit dicerna sedangkan susu kedelai membuat kotoran burung menjadi lebih bersih. Hanya saja, susu kedelai harus diperhatikan masa kadaluarsanya nan berkisar antara 2-3 hari setelah pembuatan.

Sangkar burung Nuri kepala hitam sebaiknya dipilih dari rangka besi sebab rangka kayu tak cukup kuat menahan patukan burung. Tidak boleh dilupakan dan sangat krusial ialah selalu rajin membersihkan sangkar burung tersebut. Sangkar nan kotor menimbulkan bau nan tak sedap sehingga mengurangi nilai keindahan burung nan penuh dengan corak estetika ini.

Penanganan krusial lainnya berhubungan dengan rutinitas mandi nan juga memperhatikan faktor cuaca. Burung Nuri bisa dimandikan menggunakan alat semprot atau menaruh wadah berisi air didalam sangkar sebab burung Nuri bisa menceburkan dirinya di wadah tadi. Memandikan dengan cara menyemprotkan air melalui mulut juga tak menjadi masalah asalkan mulut tak terlalu dekat dengan paruh burung.



Menjinakkan Burung Nuri

Burung jinak menurut kebanyakan orang berarti burung tersebut menurut ketika dipegang dan mendekati orang disekitarnya. Pengertian semacam ini sebenarnya kurang tepat sebab burung jinak memiliki rasa kebebasan dari tekanan semua hal di sekelilingnya. Burung jinak tak merasa terganggu dan takut terhadap makhluk hayati termasuk pemiliknya sendiri.

Tentunya sebuah kerugian seandainya memiliki burung Nuri latif tetapi hanya menjadi pajangan. Pemilik burung takut dengan kaliaran burung, sehingga tak bisa berinteraksi dan menyentuh sama sekali. Secara wajar, proses menjinakkan membutuhkan waktu nisbi lama tetapi tak menutup kemungkinan prosesnya berlangsung lebih cepat sebab campur tangan pemiliknya.

Berikut ini tips menjinakkan burung Nuri.

• Pertama, bentuk sangkar burung harus terbuka dan gunakan rantai pengaman buat memastikan keberadaan burung tetap didalam sangkar.

• Kedua, letakkan sangkar burung Nuri di loka ramai nan sering dilalui oleh orang agar membiasakan dirinya dengan manusia.

• Ketiga, letakkan diposisi tinggi seandainya burung Nuri merasa kelabakan ketika ada orang lewat disekitarnya. Jika rasa takut sudah tampak berangsur hilang maka turunkan posisi agak kebawah selama sepekan dan ulangi terus hingga posisi ketinggian normal.

• Keempat, memandikan burung Nuri sampai basah kuyup dan menggigil kedingan menggunakan semprotan. Selanjutnya biarkan burung berada di karamba hingga bulunya benar-benar mengering. Memandikan burung Nuri hingga basah kuyup bisa mempercepat rasa lapar sebab tubuh membakar karbohidrat dan lemak buat menghangatkan tubuh.

Jadi rasa lapar muncul bukan sebab kekurangan nutrisi seperti kekurangan makanan bahkan disengaja tak diberi makanan sama sekali. Disamping itu, burung nan sedang basah kuyup cenderung diam saja sementara banyak manusia berseliweran di sekitarnya. Hal ini mengajarkan burung Nuri memahami bahwa keberadaan manusia bukan ancaman serius.

• Kelima, memberi makanan burung Nuri merupakan kesempatan tepat menaklukan keliarannya. Ketergantungan burung terhadap pemilik semakin besar ketika perutnya merasa lapar, inilah kelemahan nan harus dimanfaatkan. Pada awalnya makanan diberikan melalui sebuah lidi dan secara bertahap ukuran panjang lidi dikurangi hingga sedekat mungkin dengan tangan. Selanjutnya, makanan ditaruh di tangan lalu didekatkan ke paruh burung Nuri buat mengetahui taraf kejinakan burung.

• Keenam, melepaskan rantai pengaman tetapi diberi pemberat di kakinya agar tak bisa terbang. Dengan begitu, burung Nuri hanya berjalan sambil diberi makanan lewat tangan dalam waktu cukup lama. Jika burung Nuri sudah mulai naik ke badan pemiliknya berarti pemberat bisa dilepas sebab sudah jinak.

Penjelasan cara menjinakkan burung Nuri diatas bisa diterapkan secara bersamaan agar bisa ditaklukan lebih cepat. Perlu diketahui juga, proses menjinakkan burung Nuri juga mengandung beberapa resiko terhadap kondisi burung tersebut. Diantaranya adalah burung mengalami stres, bulu rusak, dan kurang aktif berkicau .