Jenis Profesi

Jenis Profesi



Kiprah Alumnus SMM

Pernah dengar grup musik Kolonyet atau Hudson? Grup Musik Kolonyet ialah Grup musik beraliran Ska, nan pernah menelorkan single hit Siti Aminah. Namun, sekarang keberadaannya sudah tenggelam, syahdan sebab kurang cermat dalam menandatangani naskah kerjasama dengan suatu label major nasional.

Kabarnya dalam perjanjian itu, dia dikontrak buat sekian album tanpa ada batas waktu. Sialnya, hingga saat ini satu album pun belum ada nan direalisasikan. Akibatnya, Kolonyet tak pernah dapat rekaman dan manggung. Nah, kebanyakan personil Kolonyet ini ialah alumnus dari Sekolah Menengah Musik Yogyakarta.

Sementara nan cukup fenomenal ialah Hudson, finalis Indonesia Mencari Talenta 2010. Kemampuannya buat tampil dalam dua pribadi nan cukup memukau itu, sedikit banyak sebab adanya tempaan talenta selama dia mengikuti pendidikan di Sekolah Menengah Musik Yogyakarta.

Awal Oktober 2010 ini, beberapa siswa dan alumnus dari Sekolah Menengah Musik Yogyakarta ikut berlaga dalam ajang Southeast Asian Youth Orchestra and Wind Ensemble (SAYOWE) 2010 di Thailand. Acara ini digelar oleh College of Music, Mahidol University Thailand, dengan maksud buat mencari musisi muda berbakat di Asia Tenggara.

Siswa dan alumnus Sekolah Menengah Musik Yogyakarta nan berkesempatan buat mengikuti ajang ini antara lain, Alfian Emir Adytia siswa kelas III Sekolah Menangah Musik Yogyakarta nan juga salah seorang pemain Nusantara Symphonic Orchestra (NSO). Selanjutnya M. Januar Affandi (Biola), Beny Permana, Dwi Ari Ramlan (Biola Alto) dan Williebordus Wintang Samoedra (Contrabass).



SMK Musik Perguruan “ Cikini”

Berlatar belakang akan kesamaan minat terhadap musik nan semakin meningkat, Yayasan Perguruan ” Cikini” mulai merintis pendirian Pendidikan Musik Perguruan ” Cikini”. Mengingat akan pentingnya membentuk pribadi nan handal, berwawasan luas, dan memiliki keterampilan nan sinkron dengan bidang nan diminati, Perguruan ” Cikini terpanggil buat mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan Musik Perguruan ” Cikini” dengan program keahlian Musik klasik mulai Juli 2005.

SMK Musik Perguruan ” Cikini” menyelenggarakan sekolah 5 hari dengan bimbingan pengajar profesional dan berpengalaman. Berbagai fasilitas serta kemudahan membuat siswa bisa belajar dengan nyaman dan tenang .

Lokasi nan mudah dijangkau, area parkir nan luas, ruang belajar nan full AC dengan wahana belajar nan memadai, program kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler nan tersusun rapi diberikan guna memberikan bekal kepada siswa buat menjadi seorang musisi, arangger, pengajar/pelatih musik, dan jenis pekerjaan lainnya.



Jenis Profesi

Sekolah Musik perguruan “Cikini” menawarkan berbagai jenis profesi setamatnya dari institusi ini, diantaranya

  1. Menjadi seorang musisi/vokalis Apapun pilihan Anda, musisi/vokalis klasik, pop, rock, jazz, dangdut, atau kontemporer? Menjadi musisi/vokalis pada saat ini merupakan pilihan nan cukup tepat. Berdasar pada komitemen nan tinggi, pekerjaan musisi/vokalis sudah mengantri.
  2. Menjadi Arranger/ Komposer Kini, masyarakat membutuhkan keberadaan para komposer maupun arranger mulai dari penciptaan lagu, pengubah lagu baik pop, iklan, mars atau hyme, jingle, sampai dengan menyusun nada ring tone telepon genggam/ handphone.
  3. Menjadi pengajar/pelatih musik Berbagai forum pendidikan musik tumbuh pesat dari kota hingga pedesaan. Tentu saja mereka memerlukan tenaga pengajar/ instruktur nan berkualitas.
  4. Pilihan pekerjaan lain sudah menanti Anda seperti event organizer, pengelola pementasan musik, pengelola studio musik, pengusaha kursus musik, bahkan semua jenis pekerjaan tersebut dapat dilakukan selama timbul komitmen dan kerja keras.


Sekolah Musik dan Kursus Musik

Dengan berkembangnya pendidikan musik dewasa ini, tak heran apabila Sekolah Musik dan Kursus Musik makin menjamur, terutama di kota-kota besar atau di perumahan nan cukup padat. Memang, pada dasarnya anak-anak membutuhkan pendidikan informal selain masuk sekolah setiap hari. Salah satu pendidikan informal ini ialah belajar musik.

Banyak penyelidikan atau eksperimen dilakukan di luar negeri buat mengetahui apa pengaruh musik terhadap otak manusia. Musik ternyata memberikan aktifasi pada otak kita, dan menyelaraskan/ menyeimbangkan bagian otak kanan dan otak kiri. Maka itu, pendidikan musik dewasa ini ialah sesuatu nan wajib, bukannya sekedar extra curricular atau ekskul.

Salah memilih sekolah musik akan berdampak negatif dan celakanya akibat ini berakibat jangka panjang. Uang dan waktu nan dikeluarkan oleh orangtua akan hilang begitu saja dan anak tak menerima pendidikan nan semestinya.



Kriteria Sekolah Musik dan Kursus Musik nan Baik

1. Sekolah Musik mempunyai kurikulum nan bisa dipertanggungjawabkan.

Sekolah musik nan baik biasanya mempunyai kurikulum nan jelas dan bisa dipertanggung jawabkan. Kurikulum meliputi kumpulan etude (lagu buat latihan jari), tangga nada (scales), dan lagu wajib nan patut dimainkan oleh murid sinkron dengan strata grade. Tiap guru wajib buat mengikuti kurikulum nan telah ditetapkan sehingga pelajaran konsisten pada tiap levelnya.

Kursus musik biasanya tak mempunyai kurikulum wajib. Pada kursus musik nan krusial murid bisa main musik. Tetapi apabila kita telusuri lebih lanjut, main musik di loka ini dapat disebut asal bunyi, tanpa teknik nan benar. Bahkan, tiap guru mempunyai cara-cara sendiri dan pribadi buat mengajar musik sehingga tak ada keseragaman pada mengajar musik.


2. Sekolah musik mempunyai ujian nan berjenjang.

Sekolah musik nan baik mengadakan ujian secara teratur dan berkala. Tiap ujian mempunyai prasyarat sinkron dengan strata dari grade. Banyak kursus musik nan tak memberikan ujian. Apabila ada, itupun hanya beberapa tingkat.


3. Sekolah Musik memberikan pelajaran teori dan praktik secara berkesinambungan

Sekolah musik nan baik harus memberikan pelajaran teori, sebab belajar praktik tanpa mengetahui teori tak akan mendapatkan hasil nan maksimal. Biasanya kursus musik tak mengajarkan Teori musik.


4. Sekolah musik mengajarkan artikulasi dan "Making Music"

Sekolah musik wajib mengajarkan bagaimana memainkan musik dengan sahih dan indah. Banyak sekali ditemukan murid bisa memainkan not dengan benar, tetapi tak disertai dengan artikulasi nan benar. Kursus musik biasanya mengajarkan anak hanya dapat bermain not saja, tanpa diajarkan "making music" nan benar. Artikulasi di loka ini ialah seorang murid bisa bermain musik dengan "forte" (keras) dan piano (lembut) sinkron dengan komposer pembuat musik tersebut.