EdanE Band dengan Gitaris Edan

EdanE Band dengan Gitaris Edan

Era music Indonesia nan paling berjaya ialah antara tahun 80-an sampai dengan tahun 90-an. Penyanyi-penyanyi solo balada, rock dan juga sejumlah grup band wara-wiri di industri musik Indonesia pada saat itu. Namun, memang tahun sebelumnya juga sudah banyak musisi nan terkenal.

Bisa dibilang lagu-lagu dan penyanyi-penyanyi atau band pada zaman dahulu menjadi sebuah karya nan everlasting atau abadi dikarenakan sampai sekarang masih banyak sekali penyanyi-penyanyi generasi muda nan menjadikan mereka sebagai role model.

Lagu-lagu dari mereka pun banyak nan di- remake atau di- recycle menjadi lagu “lawas namun baru” nan diberi sentuhan perbedaan makna musik baru sinkron dengan perkembangan zaman.

Sudah banyak contohnya, sebut saja lagu-lagu dari almarhum Chrisye, Utha Likumahuwa salah satunya lagu “Puncak Asmara”, lagunya Koes Plus, lagu Keenan Nasution oleh Vidi Aldiano dalam lagu “Nuansa Bening”, dan nan terbaru sekarang ialah lagu dari Bebi Romeo nan diaransemen ulang oleh Afgan Syahreza dalam lagunya nan bertajuk “Bunga Terakhir”.



Legenda Music Indonesia Chrisye

Walaupun raga dari sang penyanyi bersuara malaikat Chrisye sudah tak ada lagi di global ini. Namun, karya fenomenalnya masih saja terdengar dan diingat sampai sekarang. Chrisye nan bernama orisinil Christian Rahardi ialah penyanyi nan lahir pada 16 September 1949 nan merupakan keturunan tionghoa dengan campuran Sunda dari ibunya dan Betawi dari ayahnya.

Saat Chrisye masih kecil, dia sudah mulai menunjukkan kesukaannya terhadap musik, dengan mendengarkan suara musik nan dilantunkan piringan hitam dia bernyanyi lagu-lagu dari legenda musik Bing Crosby, Nat King Cole, Frank Sinatra, dan Dean Martin.

Setelah itu, Chrisye mulai belajar alat musik berupa gitar bas. Dengan gitar basnya, Chrisye memainkan lagu-lagu nan dia dengarkan di radio dan juga di piringan hitam. Kemudian, dari tahun 70 an dirinya menjadi seorang penyanyi atau dapat dibilang juga seniman.



Lagu-Lagu Andalan Chrisye

Chrisye banyak sekali memiliki lagu andalan, hampir semua lagunya memang menjadi hits dan menjadi favorit bagi pendengar dan pecinta musik. Pastinya kalian juga masih ingat betul bagaimana musik, irama dan liriknya. Di bawah ini ialah penggalan dari lirik lagu Chrisye nan menjadi hits.

Lilin-Lilin Kecil

Oh... mana kala
Mentari tua lelah berpijar
Oh... mana kala
Bulanan keletah enggan tersenyum

Berkerut-kerut tiada berseri
Tersendat-sendat merayap
Dalam kegelapan

Hitam kini.. hitam nanti
Gelap ini
Akankah berganti

Dan kau lilin-lilin kecil
Sanggupkah kau berpijar
Sanggupkah kau memberi seberkas cahaya

Hip-Hip Hura

Di malam minggu
Ku pergi ke pesta
Pesta meriah
Ulang tahun temanku

Semua nan datang bergaya ceria
Berdansa dan gembira

Oh hip-hip hura-hura
(Uuu...)
Aku suka dia
(Uuu...)
Aku jatuh cinta (Uuu)
Dia pun menanti
Cinta bersemi di hati

Cinta

Kan kujalin lagu
Bingkisan kalbuku
Bagai insan global
Yang menyentuh rerumputan

Cinta akan ku berikan
Bagi hatimu nan damai
Cintaku gelora asmara
Seindah lembayung senja

Tiada ada nan kuasa
Melebihi indahnya
Nikmat bercinta

Kisah Kasih di Sekolah

Resah dan gelisah
Menunggu disini
Di sudut sekolah’Tempat nan kau janjikan
Ingin jumpa denganku
Walau mencuri waktu
Berdusta pada guru

Malu saya malu
Pada semut merah
Yang berbaris di dinding
Menatapku curiga
Seakan penuh tanya
Sedang apa disini
Menanti pacar jawabku

Sungguh aneh tapi konkret
Tiada terlupa
Kisah kasih di sekolah
Dengan si dia

Tiada masa paling indah
Masa-masa di sekolah
Tiada kisah paling indah
Kisah kasih di sekolah

Gita Cinta

Galih dan Ratna menjalin cinta
Cinta bersemi dari SMA
Galih dan Ratna mengikat janji
Janji setia setia abadi

Oh Galih... Oh Ratna
Cintamu abadi
Wahai Galih duhai Ratna
Tiada petaka merenggut kasihmu

Nah itu dia lagu-lagu Chrisye nan terkenal di blantika musik Indonesia dari tahun 70-an sampai dengan sekarang. Sebenarnya, masih banyak lagi lagu nan ada dan tidak kalah terkenalnya, namun sepertinya tak akan habis jika dituliskan satu per satu.

Nah, kalau tadi kita sudah membahas nama legenda dalam musik pop sekarang kita bahas tentang salah satu band heavy metal Indonesia nan mulai terbentuk pada tahun 1991. Mungkin hanya sebagian kalangan saja nan mengenal dan hapal dengan musiknya. Namun jangan anggap remeh band nan satu ini, namanya ialah EdanE.



EdanE Band dengan Gitaris Edan

Band heavy metal ini digawangi oleh Eet Sjahranie, Fajar Satriatama, Hendra Zamzami, Ervin Nanzabakri dan Daeng Oktav. Yang paling menonjol dari semua anggota band EdanE ialah Eet Sjahranie, dia ialah center dari band ini sebab dinilai permainan gitarnya nan luar biasa hebat.

Perombakan formasi juga pernah menghampiri band hard rock ini. Di formasi pertama Eet Sjahranie pada gitar, Ecky Lamoh pada vokal, Iwan Xaverius pada bass dan Fajar Satritama pada drum.

Formasi kedua ada Eet Sjahranie pada gitar, Heri Batara pada vokal, Iwan Xaverius pada bass dan Fajar Satritama pada drum. Formasi ketiga ada Eet Sjahranie pada gitar, Trison Manurung pada vokal, Iwan Xaverius pada bass dan Fajar Satritama pada drum.

Formasi keempat ada Eet Sjahranie pada gitar, Robbie Matulandi pada vokal, Iwan Xaverius pada bass dan Fajar Satritama pada drum. Dan formasi nan terakhir dan sampai sekarang ialah Eet Sjahranie pada gitar, Fajar Satritama pada drum, Ervin Nanzabakri pada vokal, Daeng Oktav pada bass dan Hendra Zamzami pada rhythm guitar.

Dan inilah daftar dari karya album milik EdanE:

  1. The Beast pada tahun 1992 - produser AIRO Records & EdanE di bawah label AIRO.
  2. Jabrik pada tahun 1994 - produser EdanE, di bawah label Aquarius Musikindo.
  3. Borneo pada tahun 1996 - produser EdanE di bawah label Aquarius Musikindo.
  4. 9299 (the best album) pada tahun1999 - produser EdanE di bawah label Aquarius Musikindo.
  5. 170 Volts pada tahun 2002 - produser Jan Djuhana di bawah label Sony Music Indonesia.
  6. Time to Rock pada tahun 2005 - produser Jan Djuhana di bawah label Sony Music Indonesia.
  7. Edan pada tahun 2010 di bawah label Log Zhelebour.


Wayang Band

Masih ingat dengan band bernama Wayang? Iya band nan pernah melejit dengan lagu “Dongeng Sebelum Tidur”. Mengapa band ini diberi nama wayang? Karena itu ialah singkatan dari para personilnya nan terdiri dari Wahyu Adrianto, Ahmad Fauzi, Ramdan Wahyudi, dan Gilang Ariestya.

Album perdana Wayang diluncurkan pada 1997 dibawah naungan label Musica Studio atau BMG Indonesia dengan judul album “Damai”. Lalu, salah satu album nan terkenal berkat singlenya ialah berjudul "Dongeng" dan diluncurkan pada 1999.

Disusul pada tahun berikutnya, Wayang membuat album baru lagi bertajuk Transisi, dua tahun kemudian pada 2002, mengeluarkan album berjudul WYG, tahun berikutnya di tahun 2003 mereka membuat album bertajuk “Dalam Hati” dan di tahun 2005 dengan label baru nan menaungi mereka Sony BMG Indonesia mereka meluncurkan album bertajuk ”Belum Terlambat”.

Namun sayangnya mereka tak bertahan sampai sekarang. Sudah tak pernah ada kabarnya lagi band nan satu ini. Hanya beberapa tahun nan lalu mereka muncul kembali namun tak begitu heboh dan album juga lagunya tak pernah bertengger di tangga lagu di acara musik manapun.

Itulah beberapa musisi nan pernah menemani kita pada zamannya masing-masing. Dari tahun 70-an sampai dengan tahun 90-an memang banyak juga musisi nan berkualitas dan bahkan sampai sekarang masih ada nan mampu bertahan di blantika musik Indonesia.

Apakah sekarang akan ada lagi musisi nan bisa tetap bertahan sampai berpuluh-puluh tahun lamanya?