Lahir dan Berakhirnya SPMB

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru atau SPMB ialah sebuah proses registrasi dan seleksi bagi siswa lulusan sekolah menengah atas atau sederajat nan ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan nan lebih tinggi. Umumnya SPMB dikenal dengan dua macam ujian. Ujian secara berdikari serta melalui Penyaluran Minat dan Talenta melalui sekolah atau PMDK. SPMB biasanya dilaksanakan selama dua hari pada bulan Juli.

Seleksi ini dilakukan serentak di seluruh Perguruan Tinggi Negri (PTS) di Indonesia. SPMB seringkali mengalami pergantian nama. Dan pergantian ini telah terjadi berkali-kali. Meskipun demikian, esensi dari SPMB tidaklah berubah. ‘Audisi’ ini dijadikan wahana penyaringan siswa-siswa berprestasi buat dijaring dan ditempatkan di universitas-universitas negeri ternama.

Sekarang investasi pendidikan di PTN tidak kalah ‘gila’ dengan Perguruan Tinggi Partikelir (PTS). Namun kerangka berpikir masyarakat nan telah terbentuk – khususnya di pedesaan – menjadikan mereka berlomba-lomba buat menyekolahkan anaknya di PTN meskipun biayanya selangit. Mengikuti SPMB pun menjadi hal nan wajib bagi anak-anak mereka, terutama nan berkemampuan secara finansial.

Cikal bakal SPMB ialah Sekretariat Kerjasama antar Lima Universitas atau SKALU. Seleksi ini dilakukan buat pertama kali pada 1976. SKALU menggandeng lima PTN favorit kala itu. PTN ini menjadi tujuan primer bagi mereka lulusan sekolah menengah atas nan ingin mengejar gelar sarjana atau sarjana muda.

PTNyang terlibat antara lain Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada serta Universitas Airlangga. Kelima universitas tersebut.

SKALU sebagai cikal bakal SPMB kala itu menerapkan seleksi serentak. Dengan demikian calon mahasiswa tak perlu menghadiri ujian di universitas favorit. Departemen Pendidikan kala itu berpendapat, cara ini sebagai solusi bagi masyarakat nan memiliki dana terbatas. Mereka bisa menghemat waktu dan tenaga. Sistem ini membuat peluang calon mahasiswa semakin ‘mustahil’ buat memilih lebih dari satu PTN idamannya.

Pada 1977 pola SKALU diubah dan diperbaiki dengan anggaran mahasiswa boleh memilih program studi tidak hanya di universitas saja. Atas pertimbangan standar, lokasi serta jumlah PTN nan tersedia, maka pada 1979 cikal bakal SPMB ini menggaet PTN lebih banyak.

PTN ini akhirnya dibagi menjadi tiga kategori. Pada kategori pertama, proyek ini kemudian dikenal dengan nama Proyek Perintis.

Proyek SPMB ini melibatkan 10 PTN. Selain lima PTN nan mengikuti SKALU di atas, PTN tambahan nan terlibat antara lain Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Sumatera Utara. Dari lima menjadi 10.

Semakin banyak PTN nan diikutsertakan pada cikal bakal SPMB.Publik sering menyebut seleksi ini sebagai Sekretariat Kerjasama Sepuluh Universitas (SKASU). SKASU akan sangat berbeda dengan cikal bakal SPMB, SKALU. Di SKASU calon mahasiswa bisa memilih tiga program studi sinkron minat talenta mereka di tiga universitas favorit. Tiga universitas besar IPB, UI dan UGM, mengadakan ujian masuk penerimaan mahasiswa tanpa tes. Sistem ini kemudian masuk dalam kategori dua dan bernama Proyek Pioner 2.

Lantas mucul 23 perguruan tinggi negeri nan mengadopsi sistem mirip Proyek Pioner 1. Kemudian proyek ini bernama Proyek Perintis. Sekali lagi, semakin banyak universitas nan bergabung dengan cikal bakal SPMB. Dan nan terakhir, pada kategori 3, kemudian diberi nama Proyek Pioner 3.

Bertambah lagi jumlah perguruan tinggi negeri nan bergabung. Total 23 perguruan tinggi negeri ikut serta pada seleksi cikal bakal SPMB. Dan bahkan 10 Institut Keguruan dan Ilmu Kependidikan (IKIP), pada tahun nan sama, mengembangkan pola penerimaan serupa nan akhirnya bernama Proyek Pioner 4.

Sebelum nama SPMB muncul, telah terjadi pergantian nama ujian seleksi masuk universitas hingga lima kali. Pada 1983, Departermen Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan sebuah kebijakan buat menerapkan Proyek Pioner 1 dan Proyek Pioner 2 secara menyeluruh. Akibatnya, Proyek Pioner 3 serta Proyek Pioner 4 dihapuskan.

Kemudian sistem ini dikenal dengan nama Seleksi Nasional Mahasiswa Baru (Sipenmaru).Penerimaan tanpa tes kemudian dikenal dengan nama Penelusuran Minat dan Talenta (PMDK). Kemudian pada 1989, PMDK dihilangkan dan Sipenmaru diubah menjadi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negri (UMPTN). Nama-nama tersebut eksis lebih dulu sebelum SPMB dikenal luas.

Tahun 2001, UMPTN dihapus dan lahirlah Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Pada 2009 SPMB diganti lagi namanya menjadi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN).

Berdasarkan ulasan di atas, hingga sekarang seleksi masuk calon mahasiswa telah mengalami pergantian hingga enam kali. Dimulai pada 1977 dengan SKALU, kemudian pada 1979 dikenal bernama SKASU, tahun 1983 lahirlah Sipenmaru, enam tahun kemudian muncullah UMPTN, dan pada tahun 2001 lahirlah SPMB. Seleksi ini hanya berumur tujuh tahun. Seleksi masuk calon mahasiswa terbaru nan berlaku hingga sekarang ialah SNMPTN (2008).

Lulusan sekolah menengah atas atau sederajat ialah peserta SPMB. Mereka terbagi menjadi tiga materi nan diujikan, IPA, IPS atau IPC. Lulusan ini boleh berasal jurusan IPA, IPS atau Bahasa. Mereka diberi kesempatan mengikuti SPMB hingga tiga kali. Pada tahun nan sama saat kelulusan, kemudian di tahun depan dan dua tahun berikutnya.

Sebagai contoh, apabila seorang siswa lulus SMA pada tahun 2012, maka ia berhak mengikuti SPMB pada seleksi masuk di tahun 2012, 2013 dan 2014. Umumnya peserta SPMB lulusan SMA IPA akan mengambil jurusan eksakta. Dan lulusan SMA IPS serta Bahasa akan memilih jurusan non eksakta.

Untuk lulusan SMA IPA maka calon mahasiswa harus mengambil ujian IPA. Dan lulusan SMA IPS serta Bahasa akan mengambil ujian IPS. Namun, lintas jurusan dapat saja dilakukan. Misalnya dari lulusan SMA IPS atau Bahasa ingin mengambil jurusan eksakta atau dari lulusan SMA IPA ingin mengambil ilmu non eksakta, maka calon mahasiswa harus mengikuti tes kemampuan IPC (IPA dan IPS) saat SPMB berlangsung.

Biasanya SPMB akan dilaksanakan selama dua hari. Pada hari pertama materi nan diujikan ialah tes kemampuan akademik dengan 75 soal. Dari 75 soal tersebut 45 soal di antaranya ialah tes kemampuan dasar (kuantitaif dan bahasa).

Rincian 45soal pada SPMB tersebut ialah Matematika dasar sebanyak 15 soal, Bahasa Indonesia sejumlah 15 soal dan tes Bahasa Inggris mencakup 15 soal. Tes dimulai dari jam 07.30 hingga 08.30 WIB.

Di hari ke-2 SPMB, calon mahasiswa akan digempur dengan pengujian materi sinkron dengan jurusan nan dipilihnya. Kemampuan IPA buat lulusan SMA IPA akan mendapatkan total 60 soal. Dengan rincian, Matematika IPA sebanyak 15 soal, Biologi mencakup 15 soal, Kimia meliputi 15 soal dan terakhir Fisika sejumlah 15 soal. Tes dimulai dari jam 07.30 hingga 08.30 WIB.

Untuk lulusan SMA IPA dan Bahasa, di hari ke-2, pada tes SPMB ini mereka akan menerima 60 soal pula. Seperti Sejarah sejumlah 15 soal, Geografi meliputi 15 soal, Ekonomi mencakup 15 soal dan Sosiologi sebanyak 15 soal. Tes dimulai dari jam 11.00 hingga 12.30 WIB.

Untuk lulusan SMA baik itu IPA, IPS atau Bahasa, nan ingin mendaftar di lintas jurusan, maka di hari kedua harus mengikuti tes IPC atau mengerjakan ujian IPS dan IPA.

Pada jurusan eksklusif seleksi masuk calon mahasiswa atau SPMB memiliki sistem nan berbeda. Misalnya, pada jurusan seni rupa atau desain. Materi nan diujikan akan bertambah. Tidak hanya dua kali seperti di atas (hari pertama dan hari kedua). Akan tetapi, ujian tambahan ini bergantung jurusan nan dipilih. Misalnya, saja ujian fisik atau ujian keterampilan seni rupa akan sangat berbeda di masing-masing jurusan.