Cahaya Matahari

Cahaya Matahari

Permintaan pasar, baik dalam maupun luar negeri terhadap jamur tiram terus meningkat. Jamur ini memiliki tekstur nan lembut dan kenyal seperti daging ayam, berkalori rendah, harganya murah meriah dan dapat dimasak dengan berbagai macam olahan seperti tumis, capcay dan jamur crispy .

Tak heran jamur tiram ini begitu diincar banyak orang. Karena itulah, petani jamur harus menguasai seluk-beluk merawat jamur tiram agar memperoleh hasil panen nan optimal, baik kualitas maupun kuantitasnya.

Merawat jamur tiram sebenarnya mudah. Anda bahkan dapat memeliharanya di rumah sebab tak memerlukan ruangan spesifik buat mengembangbiakkannya. Peralatan dan bahan-bahannya pun sangat sederhana dan dapat diperoleh di toko biasa.

Jamur tiram ( Pleurotus ostreatus ) memiliki tudung seperti payung berbentuk cangkang tiram. Di alam, ia tumbuh di pepohonan atau batang kayu pepohonan nan telah lapuk. Karena itulah, buat merawat jamur tiram, para petani menggunakan jerami keras atau serbuk kayu sebagai media tanamnya, sebab mengandung selulosa sebagaimana nan terkandung di pepohonan.

Beberapa hal nan harus diperhatikan dalam merawat jamur tiram ialah nutrisi, strerilisasi, cahaya matahari, suhu, dan kelembaban.



Nutrisi

Sebagaimana layaknya makhluk hidup, jamur juga memerlukan nutrisi nan tepat agar mampu tumbuh dan berkembang biak dengan optimal. Selain serbuk gergaji nan kaya selulosa, buat merawat jamur tiram juga dibutuhkan nutrisi tambahan seperti bekatul dan kapur.

Bekatul mengandung vitamin B, karbon dan karbohidrat buat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tubuh buah jamur. Sedangkan kapur mengandung kalsium buat menguatkan batang dan akar supaya tak mudah rontok. Kapur juga berguna buat mengatur taraf keasaman (pH) media tanam agar jamur tumbuh optimal.



Sterilisasi

Kondisi media tanam nan tak steril akan menumbuhkan jamur lain atau penyakit nan bisa merusak bibit jamur. Misellium atau bibit jamur tiram nan steril ditandai oleh lapisan rona putih pada polybag berisi media tanam serbuk kayu.

Jika tak steril, biasanya akan tumbuh lapisan bewarna hitam atau oranye nan menandakan kontaminasi jamur lain nan akan menghambat pertumbuhan misellium. Tips merawat jamur tiram agar tak terkontaminasi jamur, penyakit atau hama ialah dengan cara merebus media tanam dan mengukus polybag berisi media tanam hingga suhu 121oC.

Ruangan serta peralatan pun harus disterilkan dengan antiseptik atau alkohol. Begitu pula sirkulasi udara, kebersihan pekerja dan lingkungan di luar ruangan harus diperhatikan. Penggunaan fungisida, insektisida, atau bahan kimia berbahaya lainnya bukanlah cara nan tepat dalam merawat jamur tiram. Hal ini dikarenakan jamur memiliki sifat menyerap bahan apapun nan ada di media tanamnya. Jika media tanamnya menggunakan bahan-bahan kimia, otomatis jamur pun akan terkontaminasi oleh bahan kimia tersebut sehingga tak kondusif buat dikonsumsi.



Cahaya Matahari

Paparan cahaya matahari perlu diatur ketika merawat jamur tiram. Pada fase pertumbuhan misellium , cahaya matahari tak begitu diperlukan. Misellium lebih cepat tumbuh di ruangan nan kurang sinar matahari atau gelap. Sementara itu, buat pertumbuhan tubuh buah diperlukan rangsangan cahaya. Tubuh buah tak akan tumbuh optimal di ruangan gelap. Oleh sebab itu, buat menumbuhkan tubuh buah jamur diperlukan intensitas cahaya sebanyak 60-70%.



Suhu dan Kelembaban

Merawat jamur tiram tak lepas dari kondisi lingkungan nan diatur sedemikian rupa agar jamur tumbuh optimal. Pada termin pertumbuhan misellium , suhu ruangan diatur hingga berkisar antara 22-280C dengan kelembaban antara 60-70%. Ketika pertumbuhan misellium sudah optimal, seluruh polybag dipindahkan ke dalam kumbung, ruangan seperti gubuk agar mudah mengatur kelembaban.

Tubuh buah akan tumbuh optimal pada suhu antara 16-220C dengan kelembaban antara 90-100%. Untuk mencapai kelembaban itu, semprotkan air ke dinding kumbung buat pengembunan. Jangan sampai terlalu basah sebab akan merusak media tanam jamur.



Karakteristik Jamur Tiram

Jamur tiram memiliki tangkai nan tumbuh menyamping dan memiliki bentuk seperti tiram. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah rona dari hitam, abu-abu, cokelat, hingga putih. Permukaan tudung jamur tiram hampir licin. Tudung jamur tiram memiliki diameter sekitar 5-20 cm. Selain itu, jamur tiram pun memiliki spora nan berbentuk batang dan memiliki miselia nan berwarna putih nan dapat tumbuh dengan cepat.

Di alam bebas, jamur tiram dapat dijumpai hampir sepanjang tahun. Dengan kata lain, jamur tiram tak mengenal musim. Pertumbuhan jamur tiram bisa ditemui di loka lebab, seperti di daerah pegunungan. Dalam proses pertumbuhannya, jamur tiram tumbuh seperti bertumpuk dipermukaan batang pohon nan sudah lapuk. Jadi, bisa dikatakan bahwa jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu. Oleh sebab itu, jika ingin membudidayakan jamur tiram, medianya berupa serbuk kayu.



Siklus Hidup

Umumnya, jamur tiram melakukan perkembangbiakan dengan dengan dua cara, yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual jamur tiram terjadi melalui jalur spora nan terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangium. Sementara itu, reproduksi seksual jamur tiram terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa nan bertindak sebagai gamet jantan dan gameta betina nan membentuk zigot, kemudian tumbuh menjadi promodia dewasa.



Kandungan Gizi Jamur Tiram

Jamur tiram memiliki banyak zat nan bermanfaat bagi tubuh. Kandungan gizi jamur tiram antara lain protein, mair, kalori, karbohidrat, kalsium, vitamin B1, B2, dan vitamin C. Karena memiliki banyak zat nan bermanfaat bagi tubuh, jamur tiram menjadi bahan makanan nan bergizi tinggi. Selain itu, serat nan terkandung di dalam jamur tiram sangat baik buat pencernaan.

Menurut penelitian, kandungan gizi nan dimiliki jamur tiram lebih baik jika dibandingkan dengan asparagus atau kubis. Lemak nan ada di dalam jamur tiram pun termasuk asam lemak tak jenuh sehingga maan buat dikonsumsi, termasuk penderita kolesterol. Jadi, bisa disimpulkan bahwa jamur tiram kondusif buat dikonsumsi setiap hari.



Manfaat Jamur Tiram

Sebagai makanan, jamur tiram memiliki banyak manfaat, yaitu menurunkan kolesterol, anti bacterial, antitumor, dan bisa menghasilkan enzim hidrolisis. Selain itu, jamur tiram pun bisa membunuh nematode. Dalam bidang kesehatan, jamur tiram bermanfaat buat menurunkan kolesterol, lemah jantung, lever, diabetes, dan anemia. Selain itu, jamur tiram dipercaya dapat menurunkan berat badan sebab mengandung serat nan tinggi sehingga baik buat pencernaan.

Jamur tiram pun mengandung zat polisakarida, khususnya beta-C-glucan nan bermanfaat sebagai antitumor, antikanker, dan antivirus. Dilihat dari kandungan gizi yangb ada di dalamnya, jamur tiram kondusif buat dikonsumsi. Perlu diketahui bahwa di Jepang sedang dilakukan penelitian lebih jauh mengenai potensi jamur tiram sebagai makanan buat mencegah timbulnya tumor.



Syarat Pertumbuhan Jamur Tiram

Jika ingin dibudidayakan, jamur tiram harus menggunakan media berupa jerami. Tentunya, jerami nan digunakan jerami nan keras dan banyak mengandung selulosa nan merupakan bahan nan dibutuhkan dalam jumlah banyak buat budidaya jamur tiram. Hal nan perlu diperhatikan dalam hal pemilihan jerami ialah kebersihan dan taraf kekeringan jerami. Selain itu, jerami nan digunakan tak boleh busuk dan tak ditumbuhi jamur lainnya.

Secara alami, jamur tiram bisa ditemukan di hutan di bawah pohin atau di bawah tanaman kayu nan sudah membusuk. Jamuar tiram tak memerlukan cahaya matahari nan banyak buat tumbuh. Hal ini dikarenakan miselium jamur akan tumbuh lebih cepat di loka nan intensitas cahayanya kurang dibandingkan di loka nan intensitas mataharinya banyak.

Dalam proses budidaya, jamur tiram sebaiknya ditempatkan diruangan nan gelap, tapi harus dimbangi dengan cahaya matahari nan sedikit. Pada budidaya jamur tiram, suhu udara memegang peranan nan krusial buat mendapatkan pertumbuhan badan buah nan optimal. Pada umumnya, suhu nan optimal buat pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi nan memerlukan suhu udara berkisar antara 22 - 28 OC dengan kelembapan 60 - 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu udara antara 16 - 22 OC.

Nah, itulah klarifikasi mengenai budidaya jamur tiram. Semoga bermanfaat bagi Anda.