Proses Panen Budidaya Ikan Patin

Proses Panen Budidaya Ikan Patin

Siapa nan tidak kenal ikan patin? Ikan air tawar ini kini menjadi primadona di kalangan pecinta masakan ikan. Dengan ukuran badan nan panjang, berwarna putih keperakan, ikan patin termasuk ikan nan istimewa di jenisnya. Taraf konsumsi nan tinggi membuat para peternak ikan mulai melirik budidaya ikan patin .

Selain dikenal sebab kelezatannya, ikan patin juga dikenal sebagai komoditi nan berprospek bagus sebab harga jualnya nan tinggi. Perawatan nan mudah juga menjadi alasan lain para peternak ikan tawar memilih mencoba budidaya ikan patin.

Bernama latin Pangasius Hipothalmus, ikan patin merupakan jenis ikan air tawar nan bisa dikonsumsi oleh manusia. Produknya termasuk unggulan sehingga banyak peternak nan mencoba usaha budidaya ikan patin ini. Tekstur daging ikan patin ini memiliki banyak lemak dan agak basah namun tak memiliki banyak duri. Harga ikan patin di pasaran cenderung stabil sehingga usaha budidaya ikan patin ini cukup menjanjikan dan berpotensi menghasilkan pendapatan besar.

Memilih buat usaha budidaya ikan patin memang memerlukan komitmen nan berkelanjutan. Kegiatan budidaya ikan patin ini sama seperti beternak hewan perikanan lain memerlukan ketelatenan dan kesabaran dalam setiap langkah dan prosesnya. Sebagian orang tak menyukai rasa ikan patin sebab rasa dagingnya nan kurang gurih. Dengan penambahkan bumbu-bumbu nan pas tentunya hidangan berbahan dasar ikan patin ini akan semakin nikmat.

Ya, selera setiap orang berbeda tetapi secara umum, hidangan ikan patin banyak penggemarnya terutama di kepulauan Sumatera dan Sulawesi. Selain dijadikan hidangan buat menu utama, ikan patin memiliki potensi besar lainnya sehingga banyak orang semakin tertarik buat melakukan usaha budidaya ikan patin.

Daging ikan patin dapat diolah menjadi panganan atau makanan pelengkap seperti abon ikan patin. Rasanya nan khas dan unik menarik minat masyarakat. Usaha ini belum banyak dilakukan orang oleh sebab itu potensinya masih terbilang besar. Bagi Anda nan tertarik buat menekuni budidaya ikan patin ini, Anda harus menyediakan kolam pemeliharaan terbuat dari tanah liat atau lempung nan bisa menahan massa air nan besar serta tak bocor.

Tanah ini kemudian dibentuk menjadi kolam berupa pematang atau dinding-dinding kolam.Setelah menyiapkan tanah sebagai kolam pemeliharaan budidaya ikan patin, maka hal nan kedua nan perlu diperhatikan ialah kualitas airnya sendiri.

Syarat primer ialah air harus bersih, tak terlalu keruh dan tak tercemar bahan-bahan beracun. Suhu air juga menjadi perhatian utama. Suhu air nan baik buat budidaya ikan patin berkisar antara 26-28 derajat Celcius.

Budidaya ikan patin bisa dibedakan menjadi dua bagian nan tidak terpisahkan, yaitu pembenihan dan pembesaran. Keduanya membutuhkan perhatian nan cukup mudah. Meskipun kedua kegiatan ini belum cukup populer di kalangan masyarakat sebab buat memenuhi kebutuhan ikan patin biasanya masih mengandalkan kegiatan penangkapan di alam.



Proses Pembenihan Pada Budidaya Ikan Patin

Kegiatan pembenihan ikan patin merupakan upaya buat menghasilkan benih pada ukuran eksklusif sehingga nan dihasilkan ialah benih nan dihasilkan setelah masa pendederan. Proses krusial nan harus dilalui pada budidaya ikan patin. Setiap tahapan pada budidaya ikan patin dapat dijadikan bisnis tersendiri.

Pada termin pembenihan misalnya, peternak dapat mencoba budidaya ikan patin hanya dalam termin ini lalu langsung menjual benihnya pada mereka nan membutuhkan benih-benih berkualitas. Tentunya harga nan dipatok berbeda dengan ikan patin nan sudah dewasa dan siap dikonsumsi.

Untuk memulai budidaya ikan patin, Anda dapat mendapatkan benih ikan dari hasil tangkapan di perairan generik maupun membeli dari Balai Pemeliharaan Ikan Air Tawar di Jawa Barat. Benih-benih ini biasanya dikumpulkan dalam satu wadah dan dirawat selama kurang lebih dua minggu. Proses inilah nan membutuhkan kehati-hatian.

Hal-hal nan perlu diperhatikan dalam budidaya ikan patin ialah kualitas air, apabila air dalam penampungan sudah mulai kotor, gantilah dengan air higienis dan hindarkan dari sengatan matahari. Benih ikan patin ini akan siap ditebar ketika sudah dipindahkan dan dipelihara terlebih dahulu di dalam jaring. Hal ini dimaksudkan agar benih ikan patin mampu berdadaptasi dengan lingkungan barunya. Budidaya ikan patin ini memang perlu perhatian nan besar.

Ciri-ciri induk patin nan sehat dan siap dipijahkan ialah sebagai berikut:



1. Proses Pembenihan Pada Budidaya Ikan Patin - Induk Betina
  1. Berumur tiga tahun
  2. Ukuran anatara 1.5 - 2 kilogram
  3. Perut membesar ke arah anus
  4. Perut terasa empuk dan halus saat diraba
  5. Kloaka membengkak dan berwarna merah tua
  6. Kulit pada bagian perut lembek dan tipis
  7. Ketika kloaka ditekan maka akan keluar beberapa butir telur dengan bentuk bundar nan besarnya seragam.


2. Proses Pembenihan Pada Budidaya Ikan Patin - Induk Jantan
  1. Berumur dua tahun
  2. Ukuran 1.5 - 2 kilogram
  3. Kulit perut lembek dan tipis
  4. Bila diurut akan keluar cairan sperma berwarna putih.
  5. Kelamin membengkak dan berwarna merah tua.


Proses Pembesaran Budidaya Ikan Patin

Pembesaran ikan patin bisa dilakukan di kolam, di jala apung baik dengan sistem pen maupun dalam karamba. Berikut penjelasannya:

  1. Pembesaran ikan patin di kolam bisa dilakukan melalui sistem monokultur maupun polikultur.

  2. Pembesaran ikan patin di jala apung sebaiknya memerhatikan lokasi pemeliharaan, bagaimana cara menggunakan jala apung, bagaimana kondisi perairan dan kualitas airnya serta proses pembesarannya.

  3. Pada pembesaran ikan patin, sistem nan perlu diperhatikan pemilihan lokasi, kualitas air, penebaran benih dan pemberian pakan serta pengontrolan.

  4. Pada pembesaran ikan patin di karamba nan perlu diperhatikan ialah masalah pemilihan lokasi, penebaran benih, pemberiaan pakan tambahan, pengontrolan dan pemanenan.


Proses Panen Budidaya Ikan Patin

Pastikan ikan patin tak terkoyak siripnya ketika Anda mengangkatnya dari kolam pembesaran. Ikan patin nan terkoyak siripnya akan mengalami penurunan harga sehingga tidak laku di pasaran. Budidaya ikan patin juga membutuhkan kehati-hatian nan lebih detail.

Ketika budidaya ikan patin Anda sudah mulai membuahkan hasil, jangan gunakan jala nan besar dan kasar buat menangkap ikan patin sebab akan menyakiti dan merusak tubuh ikan patin. Sebaiknya gunakan serok dengan jala nan halus. Pilihlah ikan patin nan benar-benar siap panen sehingga hasil nan Anda dapatkan pun maksimal.



Pengemasan dalam Budidaya Ikan Patin

Pengemasan benih ikan patin harus bisa menjamin keselamatan benih selama pengangkutan. Hal-hal nan perlu diperhatikan dalam pengemasan benih ikan patin ketika Anda mulai berbisnis budidaya ikan patin yaitu:

  1. Sediakan kantong plastik sinkron kebutuhan. Setiap kantong dibuat rangkap buat menghindari kebocoran.
  2. Benih ikan nan telah dipuasakan selama 18 jam ditangkap dengan serokan halus kemudian dimasukan kedalam kantong plastik tadi.
  3. Satu persatu kantong diisi dengan oksigen murni (perbandingan air:oksigen = 1:2). Setelah itu segera diikat dengan karet gelang rangkap.
  4. Kantong-kantong plastik berisi benih dimasukkan kedalam kardus.
  5. Lama pengangkutan. Benih ikan patin bisa diangkut selama 10 jam dengan taraf kelangsungan hayati mencapai 98,67%.


Budidaya Ikan Patin - Masakan Khas dari Ikan Patin

Budidaya ikan patin ini benar-benar menjanjikan prospek nan baik. Selain dipasarkan secara langsung dalam keadaan segar, ikan patin juga dapat diolah menjadi kudapan lezat. Salah satunya ialah kuliner Riau nan menggunakan ikan patin sebagai bahan primer pembuatannya.

Bagi Anda nan ingin mencicipi masakan khas Riau, yaitu gulai asam ikan patin, berikut ialah resep nan dapat Anda coba:

Bahan:

  1. 1 kg ikan patin
  2. 1 ons belimbing wuluh
  3. 1 sdt garam
  4. Penyedap rasa secukupnya
  5. 2 sdm minyak goreng
  6. 1 buah tomat pangkas empat bagian
  7. 1 lembar daun kunyit
  8. 3 lembar daun jeruk
  9. 1 ruas lengkuas, memarkan
  10. 1 batang serai

Bumbu-bumbu (haluskan):

  1. 1 ons cabe merah
  2. 5 siung bawang merah
  3. 5 siung bawang putih
  4. 1 ruas jari jahe

Cara Memasak:

  1. Bumbu nan telah dihaluskan, ditumis hingga harum
  2. Masukkan daun kunyit, daun jeruk, lengkuas dan serai
  3. Tambahkan air, tunggu hingga mendidih. Masukan ikan
  4. Masukkan belimbing wuluh, kecilkan api, masak hingga matang
  5. Angkat dan sajikan.