Pengorbanan Cinta

Pengorbanan Cinta

Cinta membutuhkan pengorbanan, itulah sebuah konsekuensi. Adalah sang kekasih hati kita, sebagai pujaan dan dambaan hati, tentulah layak diberikan sesuatu nan latif dan membahagiakannya. Memberikan kado buat kekasih nan menyenangkan hatinya tentulah membuat hati kita juga bahagia dan bahagia.



Cinta dan Konsekuensinya

Adalah sebuah kata cinta nan bisa mengubah rasa dan sikap kita terhadap sesuatu. Bahkan sebuah ungkapan nan menurut aku ekstrim pernah dilontarkan : “Kalau sudah cinta, tahi ayam rasanya seperti cokelat”, atau juga ungkapan ini : “lautan dalam akan kusebrangi, gunung nan tinggi akan kudaki demi mendapatkan cintamu”.

Cinta memang membawa orang nan merasakannya kedalam global nan berbeda. Ada rasa dan bayangan nan selalu mengikuti. “Dunia bagaikan milik kita berdua, ya!” Itulah ungkapan sepasang kekasih nan sedang dimabuk asmara. Padahal sepasang kekasih tadi berjalan diantara kerumunan orang banyak sambil bergandengan tangan.

Adalah sebuah kebohongan, jika cinta tidak mengenal konsekuensi. Cinta membutuhkan bukti dan pengorbanan. Pengorbanan dan bukti nan terkadang melampaaui batas kemampuan kita. Tapi itulah cinta, membuat penikmatnya tetap saja merasa bahagia, walaupun harus berkorban dan bersusah payah.



Jenis-jenis Cinta

Cinta sangatlah majemuk bentuknya. Cinta dapat disebut juga dengan sayang. Dalam bahasa inggris ungkapan cinta dan sayang ternyata sama yaitu love. Berikut beberapa jenis cinta nan perlu Anda ketahui:

1. Cinta Kepada Tuhan
Inilah cinta nan didasari oleh nilai-nilai agama. Manusia secara fitrah, pastilah membutuhkan adanya Tuhan. Semua bangsa, suku dan manusia nan mendiami bumi niscaya mencari cinta Tuhan. Adanya agama-agama ialah sebuah pilihan dan jalan mengenal dan mencintai Tuhan. Ketika seseorang telah sangat mencintai Tuhan, maka segala perintah dan larangaNya akan terasa ringan buat dilaksanakan. Tidak ada nan berat bagi orang nan telah beriman dan mencintai Tuhan-Nya.

2. Cinta kepada Keluarga (Ayah&Ibu)
Secara natural, manusia mencintai dan menyanyangi kel;uarganya, terutama ayah dan ibunya. Kejadian belakangan ini nan menampilkan kisah pembunuhan anak terhadap orangtuanya, seorang ayah memperkosa anaknya, seorang anak menyidangkan ibunya ialah sebuah kasus nan mencoreng nilai cinta terhadap keluarga.

Kita hadir ke global lewat perantaraan orang tua kita. Tidak pantas jika kita membenci dan memusuhinya. Bahkan memberikan kecintaan dan afeksi kita kepada keduanya ialah mutlak.

Memang tak semua orangtua bisa memberikan contoh dan mendidik dengan baik, tetapi sebagai anak, kitalah nan wajib membalas jasa mereka, nan telah melahirkan, membesarkan,dan memberi nafkah kepada kita.

3. Cinta kepada pasangan
Tuhan menciptkan manusia secara berpasang-pasangan, dan menumbuhkan cinta diantara keduanya. Sebuah ikatan, terlebih pernikahan akan memberikan keluasan dalam mengungkapkan cinta kepada pasangannya.

Cinta kepada versus jenis ialah sebuah anugerah, nan sulit juga dicari pembandingnya. Berjumpa dengan kekasih hati ialah sebuah kesenangan, dan berpisahnya darinya membuat pilu hati dan merasa rindu nan membuncah.



Pengorbanan Cinta

Dari zaman dahulu kala, banyak kisah tentang cinta nan menghiasi sejarah. Romansa nan dibumbui pengorbanan dan drama nan tidak pernah terlupakan. Berikut beberapa kisah tersebut:

1. Kisah Anak Nabi Adam
Adalah kisah Ahbil dan Qobil nan diabadikan dalam Al Qur’an. Kisah keduanya sebenarnya ialah kisah drama cinta. Ketika Nabi Adam mendapat petunjuk dari Allah buat menikahkan putra dan putrinya secara silang.

Perlu diketahui, bahwa Nabi Adam memiliki anak nan selalu kembar, laki-laki dan perempuan. Atas perintah Allah, boleh menikah sesama saudara kandung, sebab manusia pada saat itu hanya keluarga Nabi Adam. Anak Nabi Adam nan terkenal itu ialah Habil dan Qobil. Keduanya memilik kembaran. Habil diperintahkan dinikahkan dengan kembaran Qabil, sementara Qabil dinikahkan dengan kembaran Habil.

Qabil tak bahagia dengan keputusan Allah ini. Ia merasa saudari kembarnya lebih cantik dibandingkan dengan kembaran dari Habil.Ia protes, dan Allah mengabulkannya dengan memerintahkan mereka berdua (Habil dan Qabil) memberikan kurban nan terbaik buat Allah. Siapa nan diterima kurbannya, maka ia berhak mendapatkan keinginannya.

Habil mempersembahkan seekor kambing domba nan besar dan bagus kulitnya, sedangkan Qabil hanya mempersembahkan sayur mayur dan buah-buahan nan kurang segar. Akhirnya Allah menerima kurban dari Habil. Hal ini tentulah membuat Qabil menjadi naik pitam, ia lantas membunuh saudaranya Habil. Inilah pembunuhan pertama di dunia. Sebuah drama dampak cinta.

2. Kisah Nabi Ibrahim
Kisah Bapak para Nabi ini ialah sebuah romansa terhadap Allah nan perlu direnungkan. Adalah Nabi Ibrahim menikah sampai berusia 70 tahun dan belum juga dikaruniai anak. Akhirnya Allah mengabulkan keinginanya buat mendapatkan anak.

Tapi Allah ingin menguji keluarga Nabi Ibrahim dengan ujian nan tak mungkin kita bisa pikul. Ketika anaknya masih bayi, Nabi Ibrahim diperintahkan Allah buat meninggalkan bayinya bersama istrinya di padang gersang, gurun sahara. Tetapi sebab ini perintah Allah, maka akhirnya Nabi Ibrahim meninggalkan mereka disana, tanpa makanan dan minuman.

Dan nan lebih hebat lagi adalah, istrinya dengan rela dan ikhlas menerima keputusan ini. Ia ditinggalkan Nabi Ibrahim bersama putranya nan masih bayi (Ismail) di padang gersang. Suatu ketika Ismail kecil menangis dan meminta minum, akhirnya Siti Hajar sibuk mencari air mondar mandir selama tujuh kali diantara bukit Shafa dan Marwa. Ternyata setelah kembali ke loka anaknya semula, ia mendapati air mengalir dari bawah kaki Ismail kecil. Inilah pertolongan, dan mukjizat bagi keluarga nan taat kepada Allah.

Kisah pengorbanan keluarga Nabi Ibrahim tak berhenti sampai disini. Ia diperintahkan kembali melaksanakan sesuatu nan tak akan mungkin dapat kita lakukan. Allah memerintahkan Nabi Ibrahim buat menyembelih anaknya -Ismail- nan sudah tumbuh menjadi pemuda nan tampan dan taat.

Lama tak mempunyai anak, setelah remaja diperintahkan buat menyembelihnya, ialah sebuah ironi. Tetapi sebab cintanya kepada Allah, Nabi Ibrahim melaksanakannya. Tapi, lihat pula sikap sang anak-Ismail- nan mengatakan : “Wahai Ayah, jika ini ialah perintah Allah, maka laksanakanlah, pasti engkau akan melihat saya termasuk anak nan sabar”

Kisah pengorbanan cinta nan tak akan pernah dilupakan sejarah manusia. Dan memang diabadikan menjadi ibadah Idul Adha. Sebuah keluarga nan berkorban demi cinta kepada Tuhannya.

3. Kisah Taj Mahal
Jika pergi ke India, maka di loka itu Anda akan melihat sebuah bangunan masjid nan latif dan megah, namanya ialah Taj Mahal. Tapi tahukah Anda sejarah dari masijd itu?

Masjid itu dibangun atas dasar cinta dan pengorbanan. Pengorbanan nan dilakukan seseorang nan bernama Shah Jehan sebab begitu mencintai istrinya nan bernama Mumtaz al Zumani. Dia bangun masjid itu sebagai bukti cintanya kepada istrinya dan sebagai pengingat romansa mereka berdua. Istri nan telah memberikan 14 anak baginya dan amat dicintainya.


Memberikan kado buat kekasih ialah sebuah kewajaran, sebab kita mencintainya. Lihatlah kisah-kisah tadi, bagaimana mereka mengajarkan kita pengorbanan buat cintanya. Kalau hanya kado nan berupa cinderamata saja sulit kita berikan, bagaimana dapat kita memahami cinta dengan baik tanpa sebuah pengorbanan?