Surat Surat keterangan Kerja

Surat Surat keterangan Kerja

:

Bagaimana contoh surat surat keterangan kerja ? Seperti kita ketahui bahwa persaingan kerja jaman sekarang sangat ketat. Di satu sisi lapangan pekerjaan sangat terbatas jumlahnya. Suka atau tidak, hal itu membuat kita mengerahkan segenap daya juang buat memenangkan persaingan. Dan, jika kita memang mau menang, tentu saja kita harus mempunyai keunggulan.

Makanya, ketika menempuh karir dari nol, berpikirlah selalu tentang prestasi . Tegakkan terus semangat buat siap beranjak ke jenjang karir nan lebih tinggi lagi. Dan, juga krusial menjalin kolaborasi nan baik dengan sesama rekan kerja, rekanan kerja, dan atasan kita.



Menjalin Kerja Sama nan Baik

Ternyata hal itu sangat krusial sebagai wahana pengatrol karir di masa depan. Jika kesempatan emas datang, kita dapat mengambil peluang dengan cara pindah ke perusahaan lainnya nan lebih menjanjikan.

Tanpa merasa terancam dan ditinggalkan, perusahaan lama dengan suka hati akan memberikan semacam surat nan sangat membantu karir kita ke depannya.

Jika interaksi kita baik dengan atasan, dapat saja mereka memberikan “surat sakti” itu dengan mudah. Teknisnya seperti ini. Dalam CV , kita mencantumkan surat keterangan nama-nama eksklusif beserta jabatan terakhir dan nomor telepon nan dapat dihubungi.

Cantumkan juga bagaimana interaksi kerja kita dengannya. Tetapi, kita pun tak boleh asal mencantumkan nama sebagai referensi. Kita harus merasa konfiden kalau nama-nama tersebut memang akan memberikan pengaruh positif, sehingga kita akan mempunyai nilai lebih di perusahaan baru loka kita melamar.

Pasti banyak nan menyangka kalau “surat sakti” tersebut ialah referensi kerja seperti berikut ini. Paling atas Logo kop surat. Misalnya Bank Setia Abadi

SURAT KETERANGAN

No: BDG/AA/LOG/PRS/095/94

Yang bertanda tangan di bawah ini selaku Pimpinan dari PT. BANK SETIA ABADI cabang Bandung, dengan ini menerangkan bahwa:

Nama: Tsuraya Widuri
N I P: 070770
Alamat: Jl. Margahayu No.125 Bandung
---------------------------------------------------------------

Adalah sahih karyawan kami sejak tanggal 29 Januari 1990 s/d 30 September 1994 nan bekerja di bagian Operasional PT. BANK SETIA ABAGI CABANG PEMBANTU PASANGGRAHAN-BANDUNG dan telah mengundurkan diri dengan hormat sejak tanggal 30 September 1994.

Demikian referensi ini kami untuk agar nan berkepentingan maklum adanya.

Bandung, 18 Oktober 1994
PT. BANK SETIA ABADI
CABANG UJUNGBERUNG-BANDUNG

Cap perusahaan beserta dua tanda tangan dan nama pejabat kantor.

Banyak orang nan beranggapan bahwa itulah ‘surat sakti’ nan dimaksud di atas. Kenyataannya bukan. Surat di atas hanyalah surat pengalaman kerja atau nan popular dengan istilah packlaring . Yang dimaksud surat sakti itu ialah surat surat keterangan kerja.

Isinya lebih luas dari sekedar packlaring seperti di atas. Makanya aku menyebutnya “surat sakti” sebab kegunaannya nan spesial sekali. Sebagai perbandingan, pada surat pengalaman kerja hanya menerangkan bahwa seseorang pernah bekerja di perusahaan itu.

Hanya posisi/jabatan, loka kerja, dan lamanya bekerja nan dicantumkan di sana. Manfaatnya hanya sebagai bukti otentik bahwa kita pernah bekerja di perusahaan tersebut. Jadi, dapat melengkapi data riwayat pekerjaan nan tercantum dalam CV (Curriculum Vitae).



Surat Surat keterangan Kerja

Surat surat keterangan lebih luas dan detil dibanding surat pengalaman kerja. Di dalamnya tercantum perilaku, kualifikasi, dan bonafiditas seseorang. Manfaatnya sama dengan surat pengalaman kerja. Hanya lebih dipertegas lagi dalam soal kualifikasi, sehingga sangat membantu sekali bagi perusahaan baru buat mengetahui kualifikasi kita sebagai pelamar.

Entah itu pendidikan, kecakapan, kepribadian, dan lain sebagainya. Hal itu akan menjadi bahan pertimbangan buat menggolkan lamaran kita di perusahaan nan baru tersebut.

Tetapi, surat surat keterangan ini mempunyai keunikan tersendiri. Misalnya, bukan hanya prestasi, kecakapan, atau konduite baik saja nan dijelaskan. Tetapi, juga kekurangan-kekurangan kita.

Penilaian harus dilakukan secara jujur. Jika pembuat surat surat keterangan itu melakukan manipulasi fakta, misalnya malah menjelek-jelekkan kita, maka dia harus mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan.

Jadi, surat surat keterangan itu bersihat misteri sebab kita sebagai nan membutuhkan surat itu bahkan tak tahu apa isinya. Surat surat keterangan melibatkan dua pihak, perusahaan lama nan memberikan surat keterangan dan perusahaan baru nan membutuhkan referensi. Biar tak bingung, berikut gambarannya.

Tsuraya bekerja pada perusahaan Dian Panca Primer sebagai manajer penasaran. Banyak prestasi nan diraihnya selama bekerja di sana. Misalnya, dapat menaikkan omzet perusahaan dua kali lipatnya. Tetapi, ia mempunyai sebuah kekurangan, yakni selalu terlambat jika harus melakukan presentasi tentang kinerjanya.

Ketika Tsuraya melamar ke perusahaan baru nan menjanjikan karir lebih bagus lagi, taruhlah perusahaan Daya Sinergi Utama. Maka, Tsuraya dapat meminta surat surat keterangan dari Dian Panca Primer buat Daya Sinergi Utama.

Jika kemudian hari terdapat berbagai hal nan tak sinkron dengan surat referensi, maka Dian Panca Primer sebagai pemberi surat keterangan tak lantas ikut bertanggung jawab.

Contoh di atas ialah jenis surat keterangan buat kerja jabatan. Isinya keterangan tentang karyawannya oleh pimpinannya. Tetapi, tak selalu harus pimpinan paling atas atau bos besar, nan memberikan referensi, kepala bagian, kepala divisi, pokoknya nan jabatannya di atas kita dan memang mengetahui sepak terjang kita di perusahaan.

Surat surat keterangan pun tak selalu dari perusahaan loka kita bekerja. Kalau kita punya andil besar ikut memajukan sebuah organisasi misalnya, maka surat surat keterangan dari pihak organisasi tersebut akan ikut membantu keputusan perusahaan baru buat menilai dapat dipercaya kita juga. Berikut contoh surat keterangan kerja dalam bentuk surat dengan format nan sederhana.

SURAT REFERENSI KERJA

No. 07/PT.DPU/SRK/XII/2013

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama:
Jabatan:
NIK:

Menerangkan bahwa:

Nama:
Jabatan:
NIK:

X ialah benar-benar karyawan PT. DPU terhitung sejak tanggal …… sampai dengan tanggal …………….. Selama lima tahun pengabdiannya pada perusahaan, aku cukup puas dengan kinerjanya. Ia luwes sekali bekerja sama dengan para bawahan. Sebagai kepala divisi pemasaran, ia selalu bisa mencapai sasaran nan ditentukan perusahaan.

Saya cukup mengenal dia dengan baik. Oleh sebab itu, aku dapat merekomendasikan dia buat kesempatan nan tersedia. Karena selain penuh semangat, ia pun bisa belajar dengan cepat sesuatu hal nan baru. Kemampuannya berkomunikasinya juga tidak bisa diragukan lagi.

Begitulah nan dapat aku jelaskan tentang X. Jika Anda masih membutuhkan informasi lebih lanjut, silakan menghubungi aku kembali.

Demikian referensi ini dibuat agar bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Hormat kami,
Bandung, ………
PT. DPU

……………
Direktur

Selain dari perusahaan loka bekerja kita sebelumnya, surat surat keterangan pun dapat diberikan oleh relasi/mitra kerja kita nan merasa puas atas kinerja kita. Surat surat keterangan seperti itu disebut dengan surat surat keterangan niaga atau surat surat keterangan dagang. Dibuat oleh badan usaha, toko, instansi pemerintah, dan lain-lain nan merasa patut memberikan apresiasi atas kinerja kita.

Surat surat keterangan jenis ini juga bermanfaat sebagai bahan pertimbangan akan sejauh mana kolaborasi bisnis dapat dilakukan. Apakah kita memang layak dipercaya sebagai seorang atau perusahaan nan bonafid atau tidak.

Jadi, berfungsi sebagai rekomendasi kerja buat menjalin kolaborasi bisnis di loka lain. Misalnya, kita sudah mengerjakan proyek pada perusahaan eksklusif dan meminta surat surat keterangan sebab kita berminat buat mengerjakan proyek pada perusahaan lainnya.

Demikian sekilas tentang surat surat keterangan kerja nan tentu saja berbeda dengan surat pengalaman kerja. Semoga uraian tersebut bermanfaat bagi Anda dan menambah wawasan Anda.