Permainan Barbie dan Ken

Permainan Barbie dan Ken

Salah satu jenis permainan nan digemari oleh anak-anak sampai orang dewasa ialah permainan Barbie . Permainan nan mengambil wacana istana sentris tersebut dianggap mampu mewakili kalangan menengah ke atas buat dapat pula dirasakan oleh kalangan menengah ke bawah.

Boneka nan kerap diidentikkan dengan kecantikan seorang putri ini mampu menarik perhatian masyarakat luas sehingga permainan tersebut laku di pasaran. Bahkan boneka lelaki nan sering disebut dengan boneka Ken pun turut meningkatkan daya tarik pembeli boneka barbie tersebut.

Bagi sebagian anak, permainan barbie mungkin sama saja dengan permainan boneka lainnya sehingga tak ada nan berbeda antara bermain boneka barbie dengan bermain boneka nan lainnya.

Akan tetapi, bagi sebagiannya lagi, boneka barbie tersebut mungkin memiliki makna lain nan berhubungan dengan kondisi psikologis anak. Ada nan pemikirannya sudah dewasa sehingga secara tak langsung, permainan tersebut telah membawa anak pada sisi kedewasaan tertentu. Ada juga nan membawa si anak pada kondisi massal seperti perolehan budaya fashion, dan lain-lain.

Namun, sebelum kita beranjak pada pembicaraan mengenai akibat psikologis permainan barbie terhadap anak-anak, ada baiknya jika terlebih dahulu kita berbicara mengenai sejarah munculnya boneka barbie ini sehingga dapat terkenal hingga ke seluruh global seperti sekarang ini.



Fakta Tentang Boneka Barbie

Sejarah boneka memang menarik buat kita kaji, apalagi ketika kita membicarakan sejarah permainan Barbie. Boneka perempuan cantik dengan kaki panjang ini muncul sekitar tahun 1945 dari sebuah keluarga pecinta boneka. Keluraga ini terinspirasi dari putrinya nan suka memainkan boneka kertas. Kemudian sang ibu nan bernama Ruth Handler merasa kasian dengan anaknya bernama Barbara Handler nan selalu sedih ketika boneka kertasnya robek. Oleh sebab itu, sang ibu ingin menciptakan mainan baru agar permainan boneka anaknya dapat bertahan lama.

Maka dibuatlah sebuah boneka perempuan cantik dengan rambut pirang dan mata biru. Kaki dan lengan panjang sehingga boneka tersebut tampak ramping dan sempurna. Bentuk badan Barbie dipercaya sebagai bentuk badan idealnya kaum hawa dalam ukuran miniatur. Oleh sebab itu, banyak model perempuan nan menginginkan bentuk badan layaknya Barbie.

Sosok Barbie digambarkan sebagai wanita nan memiliki penampilan fisik nan sempurna. Pada awal peluncurannya, boneka Barbie divisualisasikan dengan dua gaya rambut berwarna pirang (blonde) dan berwarna coklat (brunette) nan dikucir kuda.

Tapi sekarang, penampilan Barbie sudah semakin kompleks dan tentunya semakin cantik. Bentuk tubuh Barbie pun digambarkan ideal dan proporsional. Barbie seolah ialah sesosok wanita tinggi dan langsing. Ia diperkirakan memiliki berat badan 49 kilogram dan tinggi badan sekitar 161 cm. Sungguh citra wanita sempurna, idaman para lelaki dan impian seluruh wanita dewasa.

Barbie mulai diproduksi tahun 1945 oleh perusahaan boneka milik keluarga Handler, nan bernama Mattel Toy Company di Amerika Serikat. Boneka tersebut diberi nama sinkron dengan nama anak perempuan keluarga Handler, yaitu Barbara. Hanya nama belakangnya diubah menjadi Barbara Millicent Robert, nan biasa dipanggil Barbie.

Sontak, boneka cantik ini langsung meledak di pasaran. Hampir semua anak perempuan di global menyukai boneka cantik itu. Diproduksilah lebih banyak boneka Barbie dan dimpor ke seluruh global bahkan sampai ke nagara-negara Timur Tengah.

Dari sanalah model Barbie pun berkembang menjadi semakin modern dari mulai model pakaian sampai model rambut. Bahkan Jepang sangat antusias buat memproduksi model-model pakaian Barbie, dari mulai pakaian renang, pakaian hangout, pakaian kerja, sampai pakaian tidur pun mereka desain buat si Barbie nan cantik ini.

Pada 1961, perusahaan boneka Mattel Toy Company meluncurkan boneka pria buat pasangannya barbie sebab kasian si Barbie tak punya pasangan hidup. Boneka pria ini didesain oleh Barbara Handler, anak perempuan nan menjadi inspirasi boneka Barbie. Dia ingin menciptakan boneka pria dan diberi nama Ken. Nama seorang pria pujaan Barbara handler waktu SMA. Sayangnya pria tersebut tak mencintai Barbara. Oleh sebab itu, Barbara mengabadikan cintanya dalam bentuk boneka dan menjadi pasangannya Barbie.

Sampai sekarang boneka Barbie dan Ken menjadi abadi dan masih banyak pecandunya, terutama anak-anak perempuan. Bahkan permainan boneka Barbie modern sudah seperti miniatur kehidupan manusia normal. Barbie nan lajang tersebut mempunyai rumah nan didesain dengan kamar tidur, ruang tamu juga ada dapurnya.

Model bajunya juga banyak dengan harga nan lumayan mahal. Pokoknya kehidupan Barbie harus sempurna. Dia cantik, kaya dan punya pacar nan tampan dan kaya raya pula. Inilah global imajiner kehidupan manusia nan mendambakan kehidupan nan paripurna seperti kehidupan Barbie.

Sosok Barbie pun sangat identik dengan gaya berpakaiannya. Barbie nan memiliki bentuk tubuh ideal selalu dilengkapi dengan berbagai macam jenis baju dan aksesorinya. Hal inilah nan dikembangkan di dalam permainan tersebut saat ini.

Permainan ini juga diinspirasikan dari perusahaan mainan pembuat boneka Barbie yaitu Mattel. Seluruh hal nan ada di dalam permainan ini merupakan visualisasi digital dari apa nan dikeluarkan oleh Mattel seperti jenis pakaiannya nan beragam, aksesorinya nan lengkap dan mewah, dan hal lain tentang kehidupan Barbie termasuk kisah percintaannya dengan Ken.

Wajah boneka Barbie pun berkembang dan meniru paras selebrtis Hollywood, di antaranya, Aundrey Hepburndi, Carol Burnet, Cher, Diana Ross, Elizabeth Tailor, Marlyn Monroe. Sedangkan Ken terinspirasi dri paras James Dean, Elvis Presley dan Frank Sinatra.

Kepopuleran boneka Barbie ini tidak hanya terbatas dari wujudnya saja sebagai boneka. Barbie pun dilirik oleh perusahaan film dunia. Barbie telah membintangi 23 judul film sejak tahun 1987. Ke-23 film nan dibintangi Barbie ini menempatkan Barbie sebagai pemeran utama. Sebagai figuran pun, sosok Barbie tetap dilirik. Ia berperan sebagai figuran nan menampilkan sosok sesungguhnya dirinya sebagai boneka di dua film yaitu Toy Story 2 dan Tot Story 3.



Ayo Merias Barbie!

Permainan dengan tema ini tentu berhubungan dengan fashion si boneka Barbie. Fashion erat kaitannya dengan gaya berpakaian, tata rias wajah, dan gaya dandanan rambut.

Begitu banyak permainan Barbie nan bertemakan tentang gaya berpakaian. Sebut saja Barbie gaun pengantin, Barbie musim dingin, Barbie musim panas, Barbie musim semi, Barbie pakaian sekolah, Barbie pelaut, Barbie berbusana tua, Barbie berpakaian kerja, Barbie baju piyama, Barbie dansa pesta, Barbie baju pantai, Barbie gaun balerina, dan tentunya masih banyak nan lainnya.

Selain caranya nan mengutak-atik gaya berpakaian si boneka, pada permainan ini Anda juga dapat mengubah gaya dandanan, rias wajah, dan rambut. Anda seolah akan menjadi make up seniman buat boneka Barbie. Anda bisa memberikan kosmetik sinkron dengan ciptaan Anda nan tentunya harus sinkron dengan gaya baju nan sedang dipakai oleh Barbie atau sinkron dengan tema baju nan Anda pilih.

Anda juga bisa menjadi penata rambut bagi Barbie. Barbie memang memiliki rambut panjang dan lebat. Rambut panjang dan lebat ini dapat Anda tata ulang dan dibentuk gaya sinkron keinginan Anda. Rambut Barbie dapat disisir kemudian dikucir ekor kuda, dikepang, disanggul, atau gaya lainnya nan tentunya membuat Barbie semakin tampak cantik dan menarik.

Cara memainkan permainan barbie ini ialah Anda cukup menge-klik aksesori nan disediakan di sekeliling wujud boneka Barbie nan masih belum berpakaian lengkap. Anda dapat melengkapinya dengan aksesori nan sinkron dengan tema nan Anda pilih.



Permainan Barbie dan Ken

Tak bisa dipungkiri bahwa permainan fashion ini memang menjadi tema permainan nan paling disukai. Namun, permainan tentang Barbie dengan Ken pun tidak kalah menariknya. Sebagai sosok wanita dengan kesempurnaan ragawi, tentunya Barbie menjadi sosok idaman para pria. Itu pun nan banyak digambarkan. Banyak pria nan tertarik dengan Barbie.

Namun, cinta Barbie hanya buat Ken seorang. Ternyata romansa ini pun tak berjalan begitu mulus., terdapat pasang surut dalam percintaan Barbie dan Ken. Hal ini pula nan dimainkan dalam permainan Barbie dan Ken.



Permainan Barbie nan Lain

Permainan Barbie nan lain juga menyajikan permainan memasak, salon, dekorasi ruang, buku mewarnai, puzzle Barbie, dan teka-teki gambar Barbie. Semua permainan ini gampang sekali dimainkan.

Permainan Barbie ini memang sejatinya ialah permainan anak perempuan. Tapi sekarang ini jauh berkembang menjadi sebuah refleksi kehidupan wanita zaman sekarang. Barbie dengan kesempurnaan penampilannya selalu dilengkapi dengan gaya berpakaian nan fashionable.

Barbie menjadi sosok wanita idaman nan juga memiliki kisah percintaan. Barbie juga menjadi sosok wanita biasa nan juga melakukan aktivitas sehari-hari seperti memasak, pergi ke sekolah (untuk Barbie remaja), pergi ke kantor (untuk Barbie dewasa), atau Barbie nan dapat menata ulang ruangan.



Seksualitas dan Sensualitas dalam Permainan Barbie

Seperti nan sudah disebutkan di atas, permainan dengan menggunakan boneka Barbie sebetulnya memberikan akibat nan tak terlalu baik bagi perkembangan psikologis anak jika dilakukan tanpa supervisi orang dewasa.

Boneka nan diciptakan secara dewasa ini sangat menampilkan sisi seksualitas dan sensualitas sehingga mau tak mau, anak akan menangkap kedua hal tersebut ketika bermain boneka barbie. Apalagi jika ditambah dengan adanya boneka Ken nan juga berpengaruh terhadap nilai sekasualitas barbie sebagai boneka perempuan.

Dalam permainan berpakaian nan dapat diterapkan saat bermain barbie, anak-anak sudah terbiasa memperlihatkan bagian tubuh nan mencolok dari barbie, seperti payudara nan indah, pinggul nan besar, pinggang nan ramping, kaki nan jenjang, serta tinggi badan nan menjulang.

Pencitraan fisik nan paripurna tersebut sebetulnya secara tak langsung juga menanmkan pemikiran bahwa wanita dewasa nan cantik memiliki kriteria bentuk tubuh seperti nan dimiliki si barbie.

Dengan tubuh paripurna seperti itu, ia dapat menggunakan baju nan artistik, fashionable, dan seksi sekalipun sebab tak memiliki kekurangan dalam bentuk apapun. Bahkan dalam global mode, barbie pun terkadang dijadikan sebuah ikon nan pantas buat model kelas kakap nan ingin dirinya tampil sebagai model dunia.

Bukan tak mungkin jika sewaktu-waktu, anak-anak nan bermain barbie mengikuti cara berpakaian nan sama dengan boneka nan dimainkannya itu. Sebagai contoh, kita dapat melihat anak dari Tom Cruise nan sukses menjadi sensasi di global model dalam usianya nan sangat kecil.

Di usia lima tahun, Suri Cruise sudah berdandan dan berpakaian bak orang dewasa. Ia mengenakan mantel seperti nan dikenakan seniman dewasa, menggunakan slayer nan saat in di kalangan para model, memakai kaca mata hitam berharga mahal, menggunakan kutek pada kuku-kukunya, bahkan memakai lipstik nan menyala pada bibirnya.

Bukankah hal tersebut belum sepantasnya dilakukan oleh anak kecil? Ya, namun, global massa memperlihatkan pandangan nan berbeda dari sisi fashion. Dengan cara nan unik, permainan barbie pun memberikan ketertarikan nan dalam bagi anak-anak pada global fashion.

Sejak dini, anak-anak perempuan diajarkan bagaimana caranya berdandan dengan baik agar selalu terlihat cantik, seksi, dan mampu memikat versus jenis (boneka Ken). Serta bagaimana berkisah kasih dengan lelaki dewasa nan dianggap mapan dan mampu menjadi ikon seorang pangeran nan diidam-idamkan banyak wanita di global ini.

Oleh karena itulah, barbie dianggap sebagai permainan nan tak hanya berlaku buat anak-anak, tapi juga buat orang dewasa. Bahkan pada kenyataannya, permainan tersebut justru bukanlah permainan nan cocok buat dilakukan oleh anak-anak.

Lekuk tubuh nan dimiliki oleh barbie, kekayaan nan dimiliki, sifat glamor, serta pasangan sesempurna Ken merupakan sebuah mimpi tidak kesampaian dari orang dewasa nan diminiaturkan dalam bentuk permainan sehingga anak-anaklah nan kemudian menjadi korban budaya massa tersebut.

Dengan demikian, sebaiknya orang tua mengawasi anak-anak mereka saat sedang bermain barbie sebab permainan tersebut jelas memberikan akibat nan cukup negatif bagi perkembangan psikologis anak, dilihat dari sisi budaya seksualitas, sensualitas, dan fashion nan dibawanya.



Tips Mengawasi Anak Bermain Barbie

Untuk menghindari akibat jelek dari permainan barbie, dibutuhkan berbagai supervisi nan baik dari orang tua. Berikut ialah beberapa hal nan dapat dilakukan agar anak dapat tetap bermain barbie tanpa mendapatkan agresi massif dari budaya nan dihasilkannya.

  1. Berikan pengetahuan kepada anak mengenai boneka barbie dan berbagai macam boneka. Beritahu pula hal-hal nan boleh ditiru oleh mereka, serta hal-hal nan tak boleh ditiru oleh mereka.
  2. Berikan kebebasan anak buat dapat mengeksplorasi ide nan ada di dalam pikiran mereka, namun dengan tetap memberi pemahaman mengenai batasan nan dapat dilakukan seorang anak dengan apa nan dapat dilakukan oleh orang dewasa.
  3. Jika anak sudah menjurus pada nilai-nilai nan tak seharusnya (bersifat dewasa), arahkan anak dengan cara nan lembut sehingga lama-kelamaan ia mengetahui bahwa ia ialah anak-anak nan tak memiliki kecenderungan posisi dengan orang dewasa.

Bagaimanapun juga, permainan barbie memiliki tujuan nan sama dengan permainan-permainan lainnya. Apabila ada hal-hal lain di luar itu, sudah seharusnya Anda sebagai orangtua buat mencegahnya.