Unsur-Unsur Budaya Organisasi

Unsur-Unsur Budaya Organisasi

Banyak masyarakat Indonesia nan tak mengetahui definisi budaya organisasi . Oleh sebab itu tidaklah mengherankan jika banyak pula organisasi di Indonesia nan tak begitu berkembang. Asumsinya, bagaimana mungkin sebuah organisasi dapat berkembang jika orang-orang nan berada di dalamnya sendiri tak tahu definisi budaya organisasi.

Ya, seandainya semua orang nan membentuk organisasi itu memahami atau minimal mengetahui definisi budaya organisasi, tentulah organisasinya akan berkembang. Bukankah keberhasilan sebuah organisasi itu ditentukan oleh orang-orang nan mengelolanya? Lantas, bagaimana cara kita mengetahui definisi budaya organisasi? Lalu seperti apa pula cara pengaplikasian definisi budaya organisasi tersebut?

Bagi Anda nan ingin mengetahui lebih jauh mengenai definisi budaya organisasi dan hal-hal lain nan berkaitan dengan organisasi, berikut ini penulis sajikan sebuah pembahasan sederhana mengenai definisi budaya organisasi dan serba-serbi di dalamnya. Simak.

Dalam tinjauan ilmu manajemen, definisi budaya organisasi meliputi bentuk nilai, norma, sikap, dan anggapan orang-orang dalam berperilaku di sebuah organisasi, berkaitan dengan kegiatan organisasi tersebut. Budaya organisasi menekankan pada aspek subjektif seseorang dalam memahami suatu organisasi, hal tersebut membentuk konduite nan berlangsung tanpa disadari.

Definisi budaya organisasi dengan segala serba-serbinya menjadi fokus perhatian Human Resources Departement . Dalam skala mikro budaya tersebut memiliki pengaruh nan sangat besar bagi perkembangan organisasi. Salah satunya, budaya organisasi menjadi acuan bagi pengelolaan program pengembangan sumber daya dan pengambilan kebijakan.

Kajian mengenai budaya organisasi berkembang di Amerika dan Eropa pada era 1970-an. Sementara di Indonesia, baru dikenal pada 1990-an. Hal ini sejalan dengan mulai bermunculannya konflik budaya nan menjadi masalah serius dalam sebuah organisasi.



Definisi Budaya Organisasi - Fungsi Budaya Organisasi

Dalam perkembangannya, budaya organisasi memiliki setidaknya lima fungsi utama. Berikut ialah 5 fungsi budaya organisasi.

  1. Membedakan antara satu organisasi dengan organisasi nan lain.
  2. Menjadi bukti diri anggotanya.
  3. Merangsang timbulnya komitmen anggota terhadap kepentingan organisasi.
  4. Menjadi perekat sosial nan mempersatukan anggota dalam baku nilai nan ditetapkan.
  5. Menjadi pedoman dan prosedur dalam membentuk konduite anggota.


Definisi Budaya Organisasi

Definisi budaya organisasi tidaklah saklek seperti definisi atau pengertian lain nan masih berada dalam kajian menejemen. Beberapa tokoh manajemen memberi ulasan berbeda mengenai definisi budaya organisasi. Seperti apa ulasan para tokoh terkait definisi budaya ekonomi? Berikut ialah ulasannya.

  1. Philip Eldridge, peneliti LSM asal Australia nan melakukan penelitian di Indonesia pada 1983-1993, menyimpulkan bahwa definisi budaya organisasi menyangkut interaksi unik antara norma, nilai, dan kepercayaan, pada individu atau sekelompok orang nan menjadi karakteristik eksklusif dalam cara mereka berperilaku buat menyelesaikan sesuatu.
  1. Terrence E. Deal dan Allan A. Kennedy, penulis buku Corporate Cultures, The Rite and Ritual of Corporate Life, berpendapat bahwa definisi budaya organisasi merupakan sistem anggaran informal nan mempengaruhi cara seseorang berperilaku dalam sebagian besar waktunya.
  1. Edgar Henry Schein, seorang profesor di MIT Sloan School of Management, berpendapat bahwa definisi budaya organisasi mencakup pola anggapan dasar nan dikembangkan oleh suatu kelompok eksklusif dan dijadikan landasan dalam berperilaku. Kemudian, diturunkan kepada orang baru sebagai baku dalam cara berperilaku pada sebuah organisasi.
  1. Furnham Adrian, Profesor Psikologi di University of London (UCL), berpendapat bahwa definisi budaya organisasi ialah kombinasi dari keyakinan, sikap, dan nilai-nilai nan dipegang oleh individu maupun sekelompok orang dalam sebuah organisasi.
  1. Peter Ferdinand Drucker, peraih gelar doktor pada Universitas Frankfurt, berpendapat bahwa definisi budaya organisasi ialah pokok penyelesaian masalah eksternal dan internal organisasi nan dilakukan secara konsisten sebagai cara nan tepat buat memahami, memikirkan, dan menyelesaikan, masalah-masalah organisasi.
  1. Phithi Sithi Amnuai, dalam tulisannya, How to Build a Corporation Culture (majalah Asia Manajer , September 1989), berpendapat bahwa definisi budaya organisasi ialah seperangkat anggapan dasar nan diyakini dan dianut oleh anggota organisasi, dikembangkan dan diwariskan kepada anggota baru sebagai cara mengatasi masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal.
  1. Tosi, Rizzo, Carroll seperti nan dikutip oleh Munandar (2001:263), menyebutkan bahwa definisi budaya organisasi ialah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola eksklusif nan ada dalam organisasi atau nan ada pada bagian-bagian organisasi.
  1. Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391) mengungkapkan bahwa definisi budaya organisasi ialah sistem nan dipercayai dan nilai nan dikembangkan oleh organisasi di mana hal itu menuntun konduite dari anggota organisasi itu sendiri.
  1. Robbins (1996:289) mengungkapkan bahwa definisi budaya organisasi ialah suatu persepsi bersama nan dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.
  1. Cushway dan Lodge (GE : 2000) mengungkapkan bahwa definisi budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Bisa disimpulkan bahwa nan dimaksud dengan budaya organisasi dalam penelitian ini ialah sistem nilai organisasi nan dianut oleh anggota organisasi, nan kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.
  1. Schein (1992:12) mengungkapkan bahwa definisi budaya organisasi ialah pola dasar nan diterima oleh organisasi buat bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan nan mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota nan baru sebagai suatu cara nan sahih dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah nan dihadapi.


Unsur-Unsur Budaya Organisasi

Budaya merupakan struktur dan fungsi di loka suatu organisasi beroperasi, berupa peraturan nan menekan, dan merupakan sikap orang-orang dalam berperilaku sehingga dapat diartikan sebagai produk perjanjian psikologis antara individu dengan organisasi. Dalam hal ini, budaya tersebut harus dapat dipelajari, bisa diterapkan dan dikembangkan secara terus-menerus, serta bisa diwariskan.

Budaya tersebut ditentukan oleh beberapa unsur berikut.

  1. Lingkungan. Lingkungan loka sebuah organisasi beroperasi menjadi unsur nan sangat kuat dalam membentuk budaya organisasi tersebut.
  2. Nilai-nilai ( values ). Nilai ialah konsep dasar dan keyakinan suatu organisasi mengenai timbangan baik dan buruk.
  3. Panutan atau keteladanan. Orang-orang tersebut memberi pengaruh besar pada konduite anggota nan lain.
  4. Upacara-upacara, ritual, atau tradisi, berkenaan dengan pemberian penghargaan dan apresiasi kepada anggota berprestasi, nan dilangsungkan secara kontinue, ikut memengaruhi budaya organisasi secara luas.
  5. Jaringan komunikasi informal nan memegang peran krusial dalam penyebaran suatu budaya.

Ada beberapa tipe budaya dalam organisasi, yaitu sebagai berikut.

  1. Budaya akademi ialah budaya ketika suatu organisasi merekrut anggota, memberi pelatihan istimewa, kemudian mengoperasikannya dalam suatu fungsi khusus.
  2. Budaya kelab ialah organisasi nan cenderung kepada orientasi tim, organisasi memberi apresiasi tinggi pada kesetiaan dan komitmen. Organisasi semacam ini lebih menekankan sistem kerja tim.
  3. Budaya tim bisbol ialah organisasi nan berorientasi hasil nan dicapai anggota. Organisasi semacam ini memberi apresiasi tinggi pada bakat.
  4. Budaya benteng ialah organisasi nan cenderung mempertahankan budaya nan sudah baik.

Fakta di lapangan, tak ada satu pun organisasi nan merujuk kepada salah satu tipe tersebut. Kebanyakan organisasi memberlakukan kombinasi dari beberapa budaya nan sinkron dengan organisasi tersebut.

Nah, itulah sedikit ulasan nan dapat penulis sampaikan terkait definisi budaya organisasi dan segala hal berkaitan dengan organisasi. Semoga apa nan sudah dibahas tadi dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.