Pengendalian Insting Cinta Kasih

Pengendalian Insting Cinta Kasih

Cinta kasih ialah perasaan afeksi atas sesama. Cinta semacam ini ialah perasaan saling menghargai antara satu dengan lain, tak memperdulikan perbedaan-perbedaan nan ada diantara kita. Cinta dan kasih membutuhkan ketulusan dan pengorbanan dan rasa saling toleran antara satu dengan nan lainnya.

Cinta dan kasih bukanlah perasaan menyukai atau rasa ingin memiliki, tetapi cinta dan kasih ialah rasa saling menghormati dan rasa saling menghargai walaupun kita mempunyai banyak disparitas antara satu dengan nan lainnya. Jika kita mempunyai rasa cinta dan kasih terhadap sesama, maka akan melahirkan perdamaian di global atau pun di lingkungan sekitar kita.

Cinta dan kasih dapat dicontohkan dengan adanya sikap toleransi, misalnya kita mempunyai teman nan berbeda agama, maka kita harus menghormati keyakinannya dan menghargai disparitas itu, agar kita tak saling memusuhi.

Saling bermusuhan tak akan menciptakan kedamaian dalam diri kita. Kita harus menghormatinya sebagaimana dia menghormati kita. Kita harus menghargainya sebagaimana dia menghargai kita.

Kedamaian di global tak akan tercipta tanpa adanya cinta dan kasih. Cinta dan kasih tak akan tercipa tanpa adanya ras saling menghormati dan menghargai dan juga sikap toleransi. Setiap disparitas akan melahirkan keberagaman nan sangat latif jika kita renungkan, disparitas akan menjadikan global ini semakin berwarna, dan hanya dengan cinta dan kasihlah kita bisa memahami arti disparitas itu.

Cinta dan kasih ialah ajaran primer bagi manusia. Setiap manusia nan ada di global dilahirkan dari perasaan cinta dan kasih antara kedua orang tua kita, dan begitupun sebaliknya, kita hanya akan dapat membalas cinta dan kasih kedua orang tua kita dengan cinta dan kasih kita.

Jika kita ingin hayati kondusif dan damai di global ini, ciptakanlah rasa saling peduli, saling tolong menolong, dan juga membantu orang lain nan sedang kesusahan. Cinta dan kasih dapat diwujudkan dengan memberi sumbangan kepada orang nan tak mampu, memberi pertolongan kepada orang nan sangat membutuhkan, memberi perhatian kepada orang nan dikesampingkan, dan juga mengangkat prestise orang-orang nan tertindas.

Begitu banyak kekacauan di global ini nan ditimbulkan oleh tak adanya rasa cinta dan kasih terhadap sesama kita. Padahal, jika kita saling menghargai dan menebarkan rasa cinta dan kasih kita kepada orang lain, maka orang lain juga akan menebarkan rasa cinta dan kasihnya kepada kita.

Oleh karena itulah, selalu tebarkan rasa cinta dan kasih kita kepada orang lain, agar kedamaian selalu tercinta di lingkungan kita ataupun di global kita. Kedamaian hanya akan tercipta dengan adanya rasa cinta dan kasih terhadap sesama.



Cinta Kasih Adalah Insting Pemberian Tuhan

Adalah sebuah hal nan lumrah dan wajar bagi manusia buat memiliki cinta dan kasih kepada orang lain. Karena memang cinta kasih ini ialah sebuah insting nan telah diberikan kepada manusia sejak lahir. Setiap manusia memang telah dilahirkan dengan memiliki insting buat menyayangi dan mencintai manusia nan lain.

Naluri buat mencintai ini tak hanya diberikan kepada versus jenis saja misalnya seorang lelaki kepada seorang wanita nan ia cintainya atau pun sebaliknya. Namun, dengan adanya insting inilah seorang ibu dapat sangat mencintai anaknya, atau juga seorang bapak juga mencintai anaknya, atau juga sebaliknya anak nan mencintai dan menyayangi orang tuanya.

Dengan adanya insting inilah maka keberlangsungan jenis manusia dapat bisa dipertahankan dan manusia tidak akan pernah punah. Mengapa dapat dikatakan demikian? Perkataan manusia dapat punah sangatlah jauh dari sebuah fenomena nan bisa terjadi.

Namun memang sejatinya, insting cinta dan kasih inilah nan memang telah sengaja diberikan Tuhan Yang Maha Esa bersamaan dengan penciptaan manusia buat hal ini, menjaga keberlangsungan jenis manusia sehingga manusia tidak akan pernah punah.

Dengan insting cinta dan kasih ini, manusia nan satu bisa tertarik kepada versus jenisnya. Perasaan awal nan bermula dari sekedar rasa tertarik ini tentunya akan memiliki akhir yaitu perasaan buat menyayangi dan mencintai manusia nan lainnya.

Inilah nan akan menjadi dasar adanya sebuah pernikahan di dalam Islam. Walau pun memang tidak semua pernikahan harus memiliki syarat terdapatnya rasa tertarik antara kedua orang manusia tersebut. Karena sejatinya rasa cinta dan sayang bisa dipupuk sepanjang waktu berjalan. Terlebih hal ini akan lebih mudah dilakukan jika memang nan dilakukan ialah buat menggapai keridhoaan dari Allah.

Setelahnya terjadilah pernikahan. Dengan pernikahan ini, akan ada interaksi seksual nan sekali lagi didasari pada sebuah perasaan cinta dan kasih pada pasangannya. Jika memang Allah menghendaki maka dari interaksi badan antara suami dan istri ini akan menghasilkan sebuah janin nan akan menjadi calon manusia baru.

Janin ini akan tertanam di rahim si wanita nan tidak lama lagi akan disebut dengan ibu. Selama sembilan bulan, janin di rahim si ibu akan terus berkembang dan tumbuh sampai akan tiba waktunya si janin siap buat dilahirkan.

Pada masa mengandung si janin pun, insting cinta dan afeksi ini juga sangat memainkan perannya. Hal ini bisa terlihat jelas dari perasaan nan ada dan dialami oleh si ibu.

Walau pun sebagian besar wanita melewati masa kehamilan dengan keadaan nan tidak sellau sehat dan normal namun, kebanyakan dari mereka tetap menikmati keadaan itu. Hal ini terjadi sebab adanya perasaan senang bahwa sebentar lagi akan ada calon manusia baru nan ia lahirkan dari rahimnya.

Terlebih ketika mengalami proses melahirkan nan memang dialami dengan kesakitan nan sangat. Si ibu akan merasakan hilangnya rasa sakit nan telah baru saja dirasakan setelah melihat lahirnya bayi nan selama sembilan bulan ini ia kandung di dalam perutnya. Kebahagiaan dan perasaan cinta dan kasih akan menutupi dan menyirnakan segala rasa sakit nan dialami. Semuanya sebab insting cinta dan kasih ini.

Naluri cinta dan kasih ini tak hanya berhenti pada titik ini saja. Insting cinta dan kasih ini justru akan semakin berkembang dan dirasakan oleh orang tua dan anak sejalan dengan perkembangan kehidupan si anak.

Orang tua terutama ibu membesarkan dan mengasuh si anak dengan penuh rasa kasih dan sayang. Segala perasaan capek dan lelah dalam mengasuh anak tidak dirasakan lagi ketika melihat anak bisa tumbuh lebih besar dan besar lagi di setiap harinya.

Naluri cinta dan kasih ini akan membimbing orang tua buat mendidik dan mengasihi anak dengan perasaan cinta pula. Inilah nan disebut bahwa insting cinta kasih tidak hanya buat pasangan versus jenis saja namun juga ada antara orang tua dan anaknya.



Pengendalian Insting Cinta Kasih

Banyak masalah nan timbul dari pelampiasan insting cinta dan kasih ini. Terutama jika insting ini berkenaan dengan perasaan cinta dan sayang nan ada buat versus jenis. Ketika sudah ada perasaan tertarik di hati kepada versus jenis maka seakan-akan hati akan selalu menuntun buat selalu mengingat di pujaan hati.

Hati akan selalu mengajak pikiran dan otak buat selalu memikirkan dia. Bahkan ketika dalam tataran nan sudah sangat ekstrim, nan ada ialah keinginan buat selalu bertemu, melakukan kontak fisik seperti berpegangan tangan, berpelukan atau bahkan berciuman. Bahkan sampai ada nan sudah memiliki fantasi buat melakukan apa nan selayaknya dilakukan oleh versus jenis.

Dalam hal ini, insting cinta dan kasih ini bisa dikendalikan. Insting ini tidak sellu harus dituruti. Ketika ingin berjumpa si dia maka apa pun harus dilakukan buat bisa berjumpa dengan si dia. Insting ini sekali lagi bisa dikendalikan.

Cara pengendaliannya ialah dengan mengalihkan timbulnya insting ini kepada hal lain. Misalnya ketika bayangan si dia muncul di dalam hati nan juga memunculkan perasaan buat berjumpa atau pun memeluk si dia maka pikiran dibawa buat memikirkan hal nan lain.

Hal ini terutama harus banyak dilakukan oleh para remaja kita. Mereka belum pada waktu nan tepat buat memikirkan interaksi yangs serius. Untuk itu, pengalihan bisa dilakukan dengan melakukan hal lain nan lebih positif misalkan lebih berkosentrasi lagi buat menimba ilmu, membaca buku pengetahuan atau ilmu agama serta melakukan hal lain nan lebih bermanfaat.

Itulah bagaimana insting cinta kasih ada di dalam kehidupan manusia.