Romantisme Gita Cinta Masa SMA Begitu Latif dan Menggoda

Romantisme Gita Cinta Masa SMA Begitu Latif dan Menggoda

Gita cinta masa SMA ialah satu masa ketika idealisme terkadang mengalahkan cinta nan terasa begitu merasuk ke dalam jiwa. Kata orang, gita cinta masa SMA itu hanyalah romansa monyet nan akan mudah terlupakan dan sporadis hingga ke jenjang merajut estetika cinta dalam mahligai pernikahan.

Idealisme mengejar cita-cita dapat sering kali mengalahkan cita-cita cinta itu sendiri. Saat melanjutkan kuliah ke loka lain dan berjumpa dengan orang-orang baru dengan petualangan baru, global menjadi baru dan gita cinta masa SMA terasa hambar dan tidak ada bandingannya dengan gita cinta masa kuliah.

Ada juga nan terjebak ke dalam gita cinta masa SMA hingga mengakibatkan harus mengakhiri masa sekolah di SMA sebab terjebak dan terjerumus kepada gita cinta SMA nan melenakan. Pernikahan dini pun terpaksa dilakukan dan gita cinta masa SMA meninggalkan bekas mendalam nan akan memengaruhi kehidupan selanjutnya. Idealisme hilang. Gita cinta pun ternoda. Bunga layu sebelum sempat mengembang menyambut cahaya matahari nan lebih cerah.



Gita Cinta Penyemangat Belajar

Tak ada nan dapat menolak kala cinta telah menyentuh kalbu. Keinginan memiliki dan merasakan berdekatan dengan nan dicinta membuat pikiran kusut. Gita cinta masa SMA ialah cinta pertama nan tidak akan terlupakan. Walaupun terpisah buat waktu nan lama dan hati seolah telah berlabuh, gita cinta masa SMA itu kadang masih saja menghantui. Acara reuni dapat jadi acara nan dinanti buat sekadar mengetahui apa nan telah terjadi dengan orang-orang nan masuk ke dalam lembar-lembar buku gita cinta masa SMA.

Pada saat gita cinta masa SMA itu bersemi, idealisme menjalar dalam jiwa. Rendezvous demi rendezvous tak diisi dengan kisah cinta cinta nan membara. Rendezvous diisi dengan diskusi panjang tentang pelajaran dan pembahasan mata pelajaran nan akan diujikan. Persaingan meraih nan terbaik ialah salah satu hal nan membuat gita cinta masa SMA begitu menyenangkan.

Pergi ke loka nan latif tidak ingin dilewatkan hanya berdua. Selalu ingat batas-batas nan tidak boleh dilanggar. Jangankan menyentuh tangannya, menatapnya pun tidak berani. Cukuplah kata-kata nan menyiratkan bahwa dua hati telah terpaut. Lalu jalan bersama demi meraih cita-cita.

Kisah gita cinta masa SMA seperti ini nan biasanya berjalan lama dan hingga maut memisahkan. Cinta kudus dan sejati tanpa merasa harus merejuk manis cinta pada saat nan terlalu dini. Masa kuliah pun diisi dengan belajar dan bekerja demi meraih cita-cita bersama. Ketika kuliah selesai dan pekerjaan telah didapat. Sampailah pada merajut gita cinta masa SMA menjadi suatu rajutan utuh.



Kala Rajutan Gita Cinta Masa SMA Menyambung Lagi

Gita cinta masa SMA kadang akan manunggal lagi ketika buku kehidupan dengan nan lain telah usai. Cinta lama bersemi kembali dapat menjadi kisah lanjutan dari gita cinta masa SMA. Ketika gita cinta masa SMA harus berakhir sebab keegoisan diri masing-masing hingga tidak dapat merasakan lagi kehangatan gita cinta masa SMA nan pernah dilalui, cinta itu bagai terkubur.

Namun, saat berjumpa dan menatap sinar mata itu lagi, tidak dapat dipungkiri bahwa kuburan cinta itu tidak pernah dapat kering hingga penutupnya mudah sekali terbuka saat tautan cinta hadir lagi.

Rajutan gita cinta masa SMA menyambung lagi. Kasmaran nan dirasakan tidak ada bedanya dengan ketika gita cinta masa SMA pertama kali bersemi. Getaran nan sama. Nada-nada senandung cinta nan sama terdengar begitu latif hingga membuat terlena.

Saat kesendirian terasa akan membunuh, kehadiran lembar-lembar gita cinta masa SMA memberikan binar-binar cahaya kehidupan nan baru. Saat merasa bahwa lembar itu masih memiliki cinta nan sama, kebersamaan itu seolah tidak terpisahkan. Setelah meyakinkan diri bahwa cinta nan terkubur itu telah bangkit, maka rajutan gita cinta masa SMA akhirnya berakhir dalam nada cinta nan indah.

Masa-masa awal bersama selalu diisi dengan perbandingan antara gita cinta masa SMA dan gita cinta masa setelah SMA. Apa nan dahulu tidak dapat dinikmati, kini dengan leluasa dilakukan setelah rajutan itu diridhoi oleh-Nya. Senyuman senang dan bayangan nan dulu pernah ada, kini menjadi nyata. Niscaya ada penyesalan mengapa tak dari dahulu melupakan keegoisan diri dan menahan hati agar tidak pergi.

Bila mengingat masa-masa perpisahan, pipi sama-sama teraliri butiran bening air mata pedih. Lalu tangan-tangan nan telah kenyang kerja keras itu saling menyentuh dan tubuh pun berpelukan, mensyukuri rendezvous dan penyatuan kembali cinta nan pernah terkubur. Janji nan telah diucapkan di depan saksi niscaya tidak akan diingkari lagi.

Sakitnya perpisahan begitu menyiksa sehingga kehidupan kini akan diisi dengan saling mengerti dan saling memahami sehingga perpisahan nan nantinya terjadi ialah sebab dan hanya sebab kematian. Saat kematian tiba pun, mereka ingin bersama dan dikubur dalam liang sama. Suatu doa nan selalu dipanjatkan ketika merasa tidak mampu hayati sendiri tanpa kekasih hati.



Romantisme Gita Cinta Masa SMA Begitu Latif dan Menggoda

Romantisme gita cinta masa SMA dapat membuat nan merasakannya terlena dan jatuh tidak berdaya. Bila tidak menggunakan logika, gita cinta masa SMA dapat membuat rajutan cinta dengan pasangan kini, dapat berakhir.

Gita cinta masa SMA tidak harus menjadi benalu dan racun dalam kehidupan kini. Bila tidak perlu, gita cinta masa SMA anggap saja sebagai semilir angin pagi nan masuk di sela-sela jendela kamar. Bukan sesuatu nan harus dianggap serius dan segeralah melupakannya dengan cara menyibukan diri dengan cinta nan ada di hadapan kini dan bukannya mengkhayalkan gita cinta masa SMA.

Godaan gita cinta masa SMA dapat ditepis ketika menatap mata anak-anak nan telah hadir. Jangan mengira bahwa gita cinta masa SMA hanya menawarkan estetika dan getar-getar nan membuat hati berbunga-bunga. Dibalik semua godaan niscaya ada rintangan. Kalau memang tidak mampu menepisnya dan merasa itulah nan terbaik, bayangkan dahulu apa nan dapat dilakukan ketika cobaan datang bertubi-tubi menguji kekuatan cinta masa SMA tersebut. Bila tidak sanggup, tutuplah kembali buku gita cinta masa SMA itu dan fokus saja dengan gita cinta nan ada kini.



Gita Cinta Masa SMA Bukan Cinta Biasa

Gita cinta masa SMA itu akan menjadi kenangan abadi. Rasa sakit hati dikhianati dan rasa senang saat tahu bahwa ternyata nan ditaksir mempunyai perasaan nan sama, ialah di antara kisah-kisah nan terkuak dari dinding-dinding pembatas sekolah.

Lirikan dan tanda-tanda nan dikirim ke si dia seolah menjadi agenda tetap setiap pergi ke sekolah. Keinginan menunjukkan kualitas diri dan prestasi nan akan membuat si dia melirik diri sering kali dibesar-besarkan sehingga ada rasa kagum nan akan hadir. Rasa kagum itu diharapkan akan menjadi benih-benih afeksi dan cinta.

Gita cinta masa SMA memang luar biasa. Romansa nan dapat membuat tujuan landasan kehidupan selanjutnya menjadi berbeda dan ingin membuktikan dengan kesuksesan nan lebih diartikan sebagai kekayaan dan kenikmatan duniawi lainnya. Ada rasa ingin dilihat, ingin dipuji, dan ingin diakui. Oleh sebab itulah, tak sporadis acara reuni masa SMA menjadi ajang pamer diri dan harta benda. Memang sulit dihindari sebab manusia butuh pengakuan.