Inovasi dan Ciptaan dalam Permainan Perempuan Memasak

Inovasi dan Ciptaan dalam Permainan Perempuan Memasak

Tahukah Anda kalau interaksi antara anak perempuan dan ibunya dapat sangat bersahabat, sangat erat, dan saling bergantung satu sama lain, tapi dapat sangat bermusuhan. Ketika anak perempuan masih balita, mungkin saja mereka sangat akrab dan biasa bahkan main permainan perempuan memasak . Namun, ketika anak perempuan menginjak remaja, keakraban saat mereka bermain permainan perempuan memasak itu seolah tidak berbekas bagai tiupan angin pada debu dia atas meja kaca.

Kerenggangan antara ibu dan anak perempuannya itu dapat diakibatkan oleh bermacam-macam masalah. Terkadang, masalah tersebut sangat sepele. Tapi, keegoisan di antara mereka terlalu tinggi dan tak ada nan mau mengalah. Ibu nan merasa bahwa dia telah melahirkan, menyusui, dan membesarkan, berpendapat bahwa anaknyalah nan harus mengalah. Sementara, anak merasa bahwa ibunya terlalu banyak mengatur. Padahal, si anak bukan anak kecil lagi. Si anak merasa malas berhubungan dengan ibunya nan tak mau kalah dalam segala hal. Si anak tak ingin diganggu dengan perkataan-perkataan ibunya nan menusuk perasaannya sebagai seorang anak perempuan.

Kondisi seperti inilah nan membuat interaksi antara ibu dan anak tidak mampu sedekat saat mereka bermain permainan perempuan memasak.Bagaimanakah memperbaiki interaksi itu? Tidakkah sebaiknya masing-masing mengalah dan berangkulan lagi demi mengobati lara hati? Temukanlah sebuah jembatan nan akan dapat menyatukan. Mungkinkah permainan perempuan memasak dapat menjadi jembatan pelangi nan langsung menuju ke hati? Hal-hal nan pernah dialami bersama itu dapat menyatukan hati lagi. Kalau mempunyai hal nan dapat membuat interaksi itu membaik, jangan ditunda lagi mengungkapkan nostalgia itu. Jangan sampai waktu berakhir tanpa akhir nan indah.



Permainan Perempuan Memasak Pemersatu Ibu dan Anak

‘Masak apa hari ini?’, ‘Aku mau jadi ibunya’, ‘Nanti, saya antar makanan buatanku ya’, ‘Rumahku di sini saja. Kamu nan di sana’, ‘Silakan dicicipi. Ini menu baru.’ Pernahkan mendengarkan kalimat-kalimat tersebut? Kalau pernah main permainan perempuan memasak nan bukan merupakan permainan nan ada di internet, mungkin saja pernah mendengar bahkan mengucapkannya sendiri ketika masih kecil.

Permainan perempuan memasak itu bukan permainan biasa. Permainan perempuan memasak dapat membuat interaksi ibu dan anak perempuannya membaik. Misalnya, ilustrasi keretakan interaksi ibu dan anak perempuan di atas terjadi kepada Anda. Apa nan akan Anda lakukan? Sebagai seorang ibu, dapat saja Anda mendekati anak perempuan Anda lagi dengan cara bernostalgia dengan permainan perempuan memasak nan pernah Anda dan si putri kecil lakukan. Bila Anda seorang anak, kisah saat Anda dan ibu bermain permainan perempuan memasak dapat menjadi kalimat pembuka nan akan menghubungkan tali komunikasi nan sempat terputus sebab keegoisan diri.

Ingatlah bahwa kebersamaan di global ini begitu singkat. Tak ada ruginya merendahkan hati. Akan banyak keajaiban dari merendahkan hati itu. Tidak ada orang nan merugi ketika dia mulai dan sering merendahkan hatinya. Hidupnya akan penuh keberkahan dan dia akan mudah buat melihat bagaimana mencintai dan meraih senang nan sebenarnya di global yang fana ini.

Wajah orang nan merendahkan hatinya pun akan terlihat lebih segar dan lebih sedap dipandang. Dia pun akan mudah disayang dan dirindukan oleh orang-orang nan pernah mengenalnya. Apalagi terhadap ibu atau anak perempuan sendiri. Tak perlu menempatkan diri lebih tinggi dibandingkan orang lain, siapa pun itu. Ingat saja masa-masa latif saat tertawa bersama dalam permainan perempuan memasak. Ingatlah menu baru nan tercipta dari permainan perempuan memasak tersebut.

Ingat juga saat ibu mencium dan memeluk anak saat anak dapat menyajikan satu menu lengkap walaupun semua itu hanya dalam permainan perempuan memasak. Kenangan latif itu tentu masih membekas di hati masing-masing. Jangan tunggu hingga waktu tidak lagi menjadi milik bersama. Saling mendatangi hati ialah hal terbaik nan dapat dilakukan selagi ruh masih dalam raga. Ulangilah lagi hal-hal manis nan pernah terjadi ketika bermain permainan perempuan memasak.



Belajar Berbahasa Melalui Permainan Perempuan Memasak

Permainan perempuan memasak itu tak hanya dapat menjadi pemersatu antara ibu dan anak perempuannya. Tapi juga dapat menjadi wahana berbahasa dengan baik dan benar. Misalnya, saat berkomunikasi, biasanya khayalan akan terbang ke mana-mana. Kalau ibu menguasai bahasa Indonesia nan baik dan benar, usahakanlah agar percakapan nan berlangsung selama bermain permainan perempuan memasak itu menggunakan bahasa Indonesia nan baik.

Jika ibu ingin memperkenalkan bahasa daerah atau bahkan bahasa Inggris, mintalah anak buat menggunakan atau paling tak mengulangi ucapan ibu. Jadi permainan perempuan memasak itu akan menjadi jembatan si anak menguasai majemuk bahasa. Sangat mudah menyerap pelajaran ketika anak merasa bahagia dan merasa tak terpaksa.

Ibu bahkan dapat mempersiapkan sebuah skenario nan disusun bersama anak sebelum permainan perempuan memasak dimulai. Dengan demikian permainan perempuan memasak itu juga menjadi wahana belajar menulis dan mengarang cerita. Anak nan ketika kecilnya sudha terbiasa berdiskusi akan tumbuh menjadi anak cerdas, kritis, dan beretika.

Saat menyusun skenario buat permainan perempuan memasak, baik ibu maupun anak akan berusaha mengungkapkan ide dan alasan mereka. Oleh karenanya jalinan komunikasi keduanya akan semakin erat. Bila perlu, ayah juga dilibatkan dalam pembuatan cerita dan juga saat bermain permainan perempuan memasak. Hal ini tentu saja akan membuat suasana semakin meriah dan ditanggung penuh tawa kebahagiaan.

Cinta dan kasih nan terpancar pada saat bermain permainan perempuan memasak akan menjadi kenangan sangat manis bagi anak. Yakinlah bahwa seorang anak nan tumbuh dalam cinta dan kasih, akan menjadi anak nan mampu memenuhi dirinya dengan cinta dan kasih sehingga dapat menyebarkan dan memberikan cinta dan kasih itu kepada dunia.



Inovasi dan Ciptaan dalam Permainan Perempuan Memasak

Anak terlahir tanpa membawa Norma atau keterampilan tertentu. Kalaupun mereka telah mempunyai data basis tentang sesuatu, rangsangan setalh kelahiran sangat dibutuhkan agar data basis tentang sesuatu itu dapat keluar dan termanfaatkan dengan baik. Salah satu cara menemukan keberadaan data basis mana nan sudah ada dalam otak anak ialah lewat permainan perempuan memasak.

Kalau seorang ibu sangat bahagia memasak, penemuan menu niscaya merupakan hal primer nan dipikirkannya. Apalagi kalau sang ibu bergerak dibidang makanan dan minuman dan bahkan mempunyai sebuah rumah makan atau restoran. Permainan perempuan memasak tentu dapat dijadikan ajang mencari ide. Sambil bermain, ibu mungkin dapat mendapatkan ide segar. Lalu, ide segar itu akan direkam dalam benak ibu atau langsung dicatat saja. Jangan lupa melibatkan anak. Anggap saja ketika ide itu muncul lalu langsung dicatat bersama sebagai bagian dari skenario permainan perempuan memasak.

Kreasi makanan nan baru juga dapat didapatkan dari permainan perempuan memasak. Sesekali ajaklah anak menggunakan wax spesifik buat bermain. Dari wax itu bentuklah ragam ciptaan menu atau makanan nan cantik. Anak niscaya terangsang ingin melakukan hal nan sama ketika menyaksikan ibunya asyik merangkai dan memotong-motong wax nan berwarna-warni.

Secara langsung atau tak langsung, ibu telah membawa anaknya memasuki global konkret ibunya. Jadi, tak harus berkomunikasi lewat pesan-pesan dan membiarkan anak hanya menjadi pendengar nan baik. Informasi dan keinginan ibu terhadap anaknya dapat juga disampaikan lewat permainan perempuan memasak.