Keteladanan dari Biografi Nabi Muhammad SAW

Keteladanan dari Biografi Nabi Muhammad SAW



Biografi Nabi Muhammad SAW

Iman kepada Nabi-nabi Allah. Itulah bunyi rukun iman nan ke empat dalam ajaran agama Islam. Sebagai umat Islam diwajibkan buat beriman dan mengakui ajaran-ajaran nan telah dibawa oleh para nabi-nabi Allah. Ajaran sebelum datangnya nabi terakhir Muhammad SAW. Pada masa sekarang ini, banyak hal miris terjadi.

Tidak semua umat Islam mengetahui latar belakang nabinya, sungguh menyedihkan. Seharusnya pengetahuan tentang nabi harus kita pupuk sejak kecil. Untuk itu, agar bisa mengamalkan rukun iman nan ke empat Anda harus mengetahui biografi nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW dilahirkan di kota Mekah pada tanggal 12 Rabiul awal atau tanggal 20 April di tahun 571 masehi. Tahun kelahiran nabi Muhammad SAW dikenal dengan nama tahun Gajah. Sebutan tahun Gajah dikarenakan pada masa itu kota Mekah diserang oleh para pasukan dari kerajaan Nasrani Abessinia dengan menggunakan gajah.

Tentara-tentara tersebut bermaksud buat menghancurkan Ka’bah nan terletak di kota Mekah. Usaha mereka tak sukses sebab Allah SWT menghancurkan mereka. Itu sebabnya pada tahun tersebut dikenal dengan nama tahun Gajah.

Nabi Muhammad SAW berasal dari keluarga sederhana. Beliau sudah menjadi yatim ketika dilahirkan. Saat masih berusia tujuh bulan dalam kandungan ibunya, ayahnya telah meninggal dunia. Ayahnya bernama Abdullah, dan ibunya bernama Siti Aminah. Kelahiran nabi Muhammad SAW disambut gembira oleh kakeknya Abdul Muthalib.

Dengan penuh kasih dan suka cita, nabi kecil dibawa ke Ka’bah dan dinamai Muhammad. Nama nan dikemudian hari banyak membawa pengaruh dalam kehidupan manusia sampai sekarang ini.

Nabi Muhammad SAW merupakan keturunan Qushai dari suku Quraisy. Suku inilah nan sukses mengalahkan kekuasaan dari Khuza’ah di kota Mekah. Untuk kemudian menduduki kota Mekah. Keluarga ayah dan ibu nabi Muhammad SAW berasal dari kalangan bangsawan.

Keluarga mereka dikenal sebagai golongan terhormat diantara para pemimpin-pemimpin Arab waktu itu. Ayah nabi Muhammad berasal dari golongan Arab Bani Israil, dengan nama Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdumanaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah. Dan ibunya, Aminah binti Wahab bin Abdumanaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah.

Sewaktu kecil, nabi Muhammad SAW dititipkan kepada wanita badiyah nan bernama Halimah Sa’diah. Wanita badiyah ialah perempuan baik nan tinggal di gurun pasir dan bertugas merawat bayi-bayi dari kota. Hal ini sudah menjadi Norma orang-orang Arab.

Tujuannya agar bayi tersebut mendapat udara nan bersih, terhindar dari berbagai macam penyakit, dan mampu berbicara bahasa Arab nan murni dan fasih. Nabi Muhammad SAW pun dibesarkan sampai berumur lima tahun.

Ketika berumur enam tahun, nabi Muhammad SAW dibawa ke Madinah. Ibunya hendak memperkenalkan nabi kepada keluarga neneknya dan mengunjungi makam ayahnya. Ketika menuju perjalanan pulang dari Madinah ke Mekah, ibu nabi Muhammad SAW jatuh sakit dan meninggal. Nabi pun menjadi yatim piatu.

Sepeninggal ibunya, nabi Muhammad SAW tinggal bersama kakeknya Abdul Muthalib di Mekah. Selang dua tahun kemudian, kakeknya pun meninggal global ketika nabi berusia delapan tahun. Selanjutnya nabi diasuh oleh pamannya nan bernama Abu Thalib.

Ada pengalaman krusial nan dialami nabi Muhammad ketika beliau berusia 12 tahun. Ketika itu beliau ikut bersama pamannya buat berdagang ke negeri Shyam. Saat tiba di kota Bushra, mereka berjumpa dengan rahib Nasrani nan bernama Buhaira.

Melihat nabi Muhammad, rahib Buhaira menyebut bahwa ada tanda-tanda kenabian pada diri nabi. Ia pun menyarankan Abu Thalib buat segera pulang ke Mekah dan tak melanjutkan perjalanan. Penyebabnya, jika ditemukan oleh tentara Yahudi, nabi Muhammad SAW akan dibunuh.

Pada saat usia nabi menginjak umur 15 tahun, terjadi perang Harbul Fijar. Harbul Fijar ialah perang nan nan terjadi pada bulan Zulqaedah atau bulan suci. Perang ini memecahkan kesucian bulan tersebut. Kota Mekah nan dulu makmur mengalami kemerosotan sepeninggal kakek nabi Muhammad, Abdul Muthalib.

Tidak ada lagi tokoh masyarakat nan harus disegani dan dihormati. Masyarakat kota Mekah pun menjadi bertindak sewenang-wenang. Orang-orang menderita sebab kejahaataan terjadi diseluruh pelosok Mekah.

Melihat kejadian seperti ini, para pemuka Quraisy kemudian berupaya buat memulihkan kembali kota Mekah seperti dulu. Maka diadakanlah perundingan nan terkenal dengan nama Halfulfudhal. Hasil perundingan ini membawa kota Mekah ke arah nan lebih baik sampai sekarang ini.

Menginjak umur 25 tahun, nabi Muhammad SAW menikah dengan seorang janda nan kaya bernama Siti Khadijah. Pada waktu itu, Siti Khadijah telah berumur 40 tahun. Adanya perkawinan ini sedikit banyak memberikan ketenangan dan ketentraman pada diri nabi.

Di usianya nan ke 40 tahun, nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul oleh Allah SWT. Tepatnya berusia 40 tahun 6 bulan dan 8 hari menurut almanak Qamariyah. Sedangkan menurut almanak Syamsiah berusia 39 tahun 3 bulan dan 8 hari.

Wahyu pertama nan diterima nabi Muhammad SAW ialah ayat pertama surat Al Alaq nan berbunyi “iqra” atau berarti bacalah di Gua Hira. Wahyu ini diterima pada malam 17 ramadhan atau tanggal 6 Agustus 610 masehi. Rentang waktu nabi Muhammad menerima wahyu nan kedua ialah sekitar dua tahun.

Nabi Muhammad SAW mendapat gelar “Al Amin” nan artinya bisa dipercaya. Semenjak nabi Muhammad menjadi rasul Allah, beliau banyak melakukan dakwah buat mengajarkan agama Islam. Walaupun masih secara sembunyi-sembunyi.

Mula-mula kepada istrinya, keluarga, dan para sahabat nabi. Kemudian turunlah firman Allah, yakni surat Al Hijr ayat 15 nan artinya: “maka jalankanlah apa nan telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik”. Setelah itu, nabi menyiarkan agama Islam secara terang-terangan.

Kaum Quraisy kota Mekah pun banyak nan menentang. Ada berbagai faktor nan menyebabkan kaum Quraisy menentang agama Islam nan diajarkan oleh nabi Muhammad SAW. Perebutan kekuasaan, persamaan hak serta derajat dalam agama Islam, dan taklid.

Hal ini dianggap menghina prestise kaum Quraisy waktu itu. Nabi Muhammad mengalami tahun kesedihan sejak saat itu. Di saat menghadapi ujian nan berat, nabi Muhammad melaksanakan Isra Miraj dari Mekah ke Baitul Maqdis di Palestina. Terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke 11 nabi diangkat menjadi rasul.

Setelah mengerjakan haji wada, nabi pun kembali ke Madinah. Beliau menderita demam, nan pada akhirnya pada tanggal 12 Rabiul awal tahun 11 Hijriyah atau tanggal 8 juni 632 masehi beliau pun meninggal dunia. Nabi Muhammad kembali ke sisi Allah SWT dalam usia ke 63 tahun. Beliau telah menjadi nabi selama 20 tahun dan telah berjuang buat menyebarkan dan menegakkan agama Allah, agama Islam.



Keteladanan dari Biografi Nabi Muhammad SAW

Kelahiran nabi Muhammad SAW banyak memberi pengaruh nan besar bagi kelangsungan hayati umat manusia dari dulu sampai sekarang. Ajaran-ajaran dan keteladanan beliau hendaknya Anda ikuti. Lalu, apa sajakah ajaran nabi Muhammad SAW nan dapat kita jadikan sebagai teladan hidup?

  1. Nabi Muhammad SAW ialah seorang nan bijaksana. Sudah sepatutnya kita sebagai umat Islam berlaku bijaksana terhadap menyikapi barbagai hal.
  2. Selalu menghormati dan menghargai diantara sesama manusia. Baik itu nan seagama maupun nan berbeda keyakinan.
  3. Nabi Muhammad SAW mengajarkan buat selalu berkata jujur.
  4. Senantiasa bertindak adil.
  5. Perkataan nabi Muhammad SAW bisa dipercaya.

Sebagai umat Islam, sudah selayaknya kita mengenal biografi nabi Muhammad SAW. Sebagai teladan hidup, beliau membawa perubahan dalam hayati manusia ke arah nan lebih baik.