Dari Laporan Penelitian Dapat Berubah Jadi Artikel atau Buku

Dari Laporan Penelitian Dapat Berubah Jadi Artikel atau Buku

Dalam hayati sehari-hari, tentu Anda tak akan jauh dari kegiatan menulis. Bagi Anda nan berprofesi sebagai seorang pelajar ataupun seorang karyawan, menulis merupakan suatu kegiatan nan wajib dilakukan, terutama dalam membuat laporan. Tujuan penulisan laporan ini tentu buat memenuhi tanggung jawab profesi sebagai pelajar maupun karyawan.



Tujuan Penulisan Laporan Bagi Pelajar

Untuk Anda nan duduk di bangku sekolah maupun kuliah, membuat laporan merupakan salah satu bagian dari pendidikan nan Anda jalani. Saat duduk di bangku sekolah, guru akan meminta Anda membuat berbagai laporan dari setiap tugas nan Anda laksanakan. Misalnya saat Anda melakukan percobaan di mata pelajaran Fisika, Kimia maupun Biologi, Anda wajib membuat laporan. Tujuan penulisan laporan hasil penelitian ini merupakan dasar evaluasi dari guru atas apa nan sudah Anda kerjakan.

Berbeda dengan pelajar di sekolah, buat para mahasiswa nan duduk di bangku kuliah, penulisan laporan tentu lebih kompleks lagi. Ada banyak tujuan penulisan laporan ini, terutama saat Anda mengerjakan berbagai tugas kuliah nan diberikan. Anda wajib menjelaskan selengkap-lengkapnya dalam laporan tentang hasil penelitian Anda.

Penulisan laporan lain saat kuliah nan juga tidak kalah pentingnya ialah laporan tugas akhir atau nan sering disebut istilah skripsi. Tujuan penulisan laporan dalam bentuk skripsi ini ialah buat menunjukkan pemahaman Anda tentang isi dari skripsi nan Anda kerjakan. Lulus tidaknya Anda dari taraf universitas tergantung dari skripsi nan Anda buat. Tentu Anda harus memiliki dasar nan kuat atas isi laporan nan Anda untuk sebab Anda harus mempertanggung jawabkan saat sidang kelulusan.



Tujuan Penulisan Laporan Bagi Karyawan

Laporan juga banyak ditulis oleh Anda nan sudah bekerja. Ada banyak tujuan penulisan laporan saat Anda berprofesi sebagai karyawan. Salah satu tujuannya ialah laporan kepada atasan atas apa nan telah Anda lakukan. Laporan ini biasanya harus Anda untuk secara berkala, misalnya buat mingguan atau bulanan.

Tujuan penulisan laporan dalam suatu perusahaan juga tergantung dari bidang pekerjaan nan Anda lakukan. Semua bentuk laporan ini tentu memiliki tujuan nan berbeda-beda. Misalnya buat laporan nan dibuat seorang staf akunting akan berbeda dengan laporan seorang staf marketing. Seorang staf akunting wajib menulis laporan nan berisi rincian keuangan perusahaan. Sedangkan seorang staf marketing membuat laporan nan berisi laporan penjualan nan telah dilakukan.

Begitu pentingnya tujuan penulisan laporan membuat Anda harus mengetahui aturan-aturan teknis nan berlaku. Untuk detailnya, Anda dapat membaca berbagai surat keterangan nan ada di internet. Jangan anggap remeh penulisan laporan ini sebab laporan akan memberikan akibat nan cukup besar atas prestasi Anda baik itu sebagai pelajar maupun sebagai karyawan. Laporan nan baik akan memberikan evaluasi nan baik dan begitu pula sebaliknya.



Dari Laporan Penelitian Dapat Berubah Jadi Artikel atau Buku

Bagi orang nan berpikir cerdas, laporan penilitian dapat menghasilkan uang. Caranya dengan menjadikannya sebagai artikel atau buku. Ya, apa nan Anda teliti cobalah diramu dengan menggunakan bahasa sederhana lalu kirim ke media lokal. Maka, tulisan Anda tersebut akan dapat menghasilkan uang. Tak banyak orang nan memahami proses seperti ini.

Umumnya, kebanyakan orang hanya menjadikannya sebagai laporan saja. Bahkan lebih dari sekedar artikel pun dapat dilakukan berdasarkan laporan penilitian. Apakah itu? Ya, buku. Anda meniliti dan mengkaji sesuatu lalu Anda kembangkan, maka dapat dijadikan buku. Buku seperti ini umumnya laris manis. Pasalnya, berdasarkan pengalaman nan dilakukan sendiri.

Akan lebih baik, bila dari mulai awal Anda menulis laporan penelitian, Anda sudah mulai menulis catatan perjalana atau proses penelitian. Dengan cara ini, maka Anda akan mudah menulis buku. Karena dapat dengan mudah dan mengalir menceritakan apa nan pernah Anda alami selama melakukan penilitian tersebut.

Data-data nan Anda tuliskan di laporan dengan apa nan dialami akan menguatkan komposisi buku Anda. Plus, Anda pun bakal menjadi orang nan rajin membaca buku. Pasalnya, tidak mungkin hanya bermodalkan laporan dan pengalaman saja, tapi Anda mesti membutuhkan pendapat para pakar. Sungguh, mengubah laporan penelitian menjadi buku bukanlah hal nan baru lagi saat ini.

Tahukah Anda, cukup banyak sekali dosen maupun guru besar nan melakukan cara ini. Mereka mengubah disertasi mereka menjadi sebuah buku. Bukukankah disertasi mereka tersebut ialah hasil dari laporan penelitian nan dilakukannya?

Jika pun Anda bukan seorang dosen, Anda juga layak menulis buku tentang apa nan Anda temukan saat melakukan penilitian. Apakah Anda kenal Safir Senduk? Beliau bukanlah dosen. Ia hanya seorang pegawai, namun ia menceritakan apa nan pernah dialami tentang keuangan. Kini beliau telah berubah menjadi seorang ahli masalah managemen keuangan. Karena itu, Anda pun memiliki peluang nan sama.

Lalu, apakah Anda ingin menjadi seperti Safir Senduk? Apakah Anda mengeluh lantaran tidak pernah menulis sebelumnya? Sekarang Anda ingin belajar menulis dan mengetahui bagaimana menulis buku nan baik. Jika Anda siap meluangkan waktu dan fokus memperhatikannya, tidak sampai sebulan Anda pun sudah dapat menulis buku. Mau tahu caranya?



1. Menulis Dulu

Cobalah membaca buku nan ditulis oleh orang-orang nan mengembangkan hasil penelitian atau laporannya. Katakan saja, Safir Senduk. Setelah Anda membaca bukunya hingga tuntas, maka cobalah buat menulis ulang buku tersebut. Tentu saja Anda protes, kenapa mesti menulis ulang?

Penulis menyarankan demikian, agar Anda paham bagaimana membuat judul nan menarik. Agar Anda paham juga bagaimana mengawali sebuah tulisan nan baik. Selain itu, Anda pun menjadi paham bagaimana mengakhiri sebuah tulisan.

Banyak hal nan ditemukan ketika Anda menulis ulang buku homogen nan bakal ditulis. Coba tentukan berapa lama Anda menulisnya. Jika dapat selesai selama seminggu. Lakukanlah selama seminggu.



2. Menulis Lagi

Setelah itu, carilah buku homogen dan baca hingga tuntas. Setelah itu cobalah tulis kembali. Mungkin Anda protes kenapa mesti ditulis ulang? Tujuannya, agar Anda dapat memami cara proses menulis dan satu lagi, Anda mesti memasukkan pendapat Anda di dalam tulisan tersebut. Tentunya, ada nan menurut Anda layak dicantumkan buat menyempurnakan pendapat penulis buku.

Maka dari itu, cantumkan pendapat Anda. Lakukanlah semua itu di setiap bab nan Anda tulis. Di sinilah Anda belajar berani buat mengeluarkan gagasan. Bahkan, di dalam proses menulis lagi ini, Anda boleh mengkritik tulisan penulis buku tersebut. Anda tak usah takut. Karena nan membaca Cuma Anda, bukan orang lain.

Masalah berapa lama Anda menuliskannya? Semuanya tergantung kepada kemampuan Anda. Yang paling krusial Anda memahami apa nan ditulis dan mampu menuangkan gagasan Anda di dalam tulisan tersebut.

Inilah tujuan proses menulis lagi. Anda dituntut berani mengeluarkan gagasan. Tanpa ada keberanian Anda, tidak akan mungkin nantinya buku Anda menjadi buku diacungi jempol oleh orang lain.



3. Menulis Terus

Di sini, Anda dituntut buat mulai menulis. Anda tuliskan apa nan bakal Anda cantumkan di dalam buku tersebut. Tentu saja laporan penulisan tersebut menjadi acuan utama. Anda tidak boleh keluar dari apa nan Anda teliti. Sedangkan cara penulisan, Anda dapat belajar dari dua buku nan Anda coba tulis ulang.

Mungkin saja Anda mengklaim, caranya terlalu sulit. Namun nyatanya tak demikian. Proses menulisnya menjadi lebih mudah. Anda menjadi paham bagaimana mengawali tulisan nan baik. Anda boleh meniru gaya penulis buku nan ditulis ulang. Ingat, cara penulisannya, bukan isinya. Jika pun isinya, Anda mesti mencantumkannya nanti di daftar pustaka.

Selain itu, melalui proses menulis lagi, Anda juga belajar bagaimana cara memasukkan pendapat para ahli. Terkadang, banyak penulis pemula gagal dalam hal ini. Umumnya terbujuk pada ajakan “menulis, menulis, dan menulis”. Padahal nan menulis tidak tahu bagaimana menulis nan dapat memberikan wawasan baru baginya,

Dengan proses menulis lagi nan dilakukan sebelumnya, kini Anda akan mudah melakukan proses menulis terus nan merupakan saatnya Anda menulis buku. Jika Anda sudah melalui tahap” menulis dulu dan menulis lagi”, maka Anda boleh menawarkan buku Anda di penerbit nan sama. Pasalnya, Anda sudah tahu cara penulisan apa nan diinginkan editor dari penerbit tersebut.

Sungguh, tujuan penulisan laporan dapat dijadikan uang. Baik menjadikannya sebagai artikel maupun menjadikannya sebagai buku. Kini, tinggal kemauan Anda saja.