Tips Membeli Buku di Pameran Buku

Tips Membeli Buku di Pameran Buku

Bagi para penikmat buku, membeli dan membaca buku merupakan sebuah keharusan walaupun juga tidak mematok sasaran jumlah buku nan harus dibeli atau dibaca dalam kurun waktu tertentu. Meskipun begitu ada momen-momen eksklusif nan pantang dilewatkan oleh para penikmat buku ini. Salah satunya ialah pameran buku .

Seperti sudah diketahui umum, harga buku nan sudah masuk toko buku akan berlipat berkali-kali jika dibandingkan harga produksinya. Yang paling merasa berat tentu saja konsumen sebab harus merogoh saku dalam-dalam buat membeli buku idaman. Oleh sebab itu tidak heran jika pameran buku selalu disambut dengan antusias.

Di arena pameran buku, ratusan penerbit dan distributor buku langsung menemui para konsumen. Mereka membawa ribuan judul buku dan menggelarnya dengan harga diskon. Besaran diskon ini pun bervariasi, mulai dari 10% hingga 80%. Tak sedikit buku bagus nan dijual dengan harga Rp 5.000,-. Bagi para penikmat buku nan lebih mengejar isi buku daripada gengsi sebuah buku baru atau buku bestseller , pesta diskon ini tentu merupakan kesempatan emas.

Majemuk buku dapat ditemukan di pameran buku. Mulai dari buku filsafat dan sains hingga novel dan buku resep masakan. Tahun terbit buku pun beragam. Ada buku nan baru keluar dari percetakan alias masih gres, ada buku lama, ada pula buku-buku nan sebenarnya masih tergolong baru (kurang dari dua tahun) namun taraf penjualannya di toko buku kurang menggembirakan.

Memasuki pameran buku tidak sporadis seperti memasuki sebuah pulau nan penuh dengan harta karun. Begitu banyak buku bagus nan ingin dibawa pulang.



Tips Membeli Buku di Pameran Buku

Agar tidak bingung atau merasa "tersesat" saat hendak berbelanja buku di pameran buku, sebaiknya:

  1. Tentukan tujuan

Apa tujuan datang ke pameran buku? Apakah hendak mencari buku eksklusif atau hanya buat berjalan-jalan?

Tanpa sebuah tujuan nan jelas bisa membuat aktivitas di pameran tak terarah, akibatnya seseorang bisa mengeluarkan biaya nan besar hanya buat membeli buku-buku nan sebenarnya tak dia butuhkan. Aturan belanja bulanan pun akan membengkak, tentu semua orang tak ingin mengalami hal menyulitkan itu. Oleh sebab krusial bagi Anda buat menemukan tujuan pergi ke pameran buku, agar menghindarkan diri dari hal-hal nan tak bermanfaat.

Memang tujuan seseorang pergi ke pameran bermacam-macam. Mulai dari sekedar jalan santai hingga mencari calon pasangan hidup, apakah bisa? Semua bisa terjadi di sebuah pameran, sebab disana semua nan hadir sebagian besar mempunyai kecenderungan hobi yakni membaca buku. Dari persamaan tersebut bisa dilanjutkan menjadi sebuah pembicaraan nan menarik dan santai.

  1. Buat daftar buku nan akan dibeli

Siapkan daftar buku nan hendak dibeli ini dari rumah. Tulis judul buku, pengarang, dan tentu saja penerbit buku itu. Ingat, ada ratusan penerbit buku dalam pameran. Tanpa mengetahui penerbit mana nan menerbitkan buku nan kita inginkan, kita ibarat tersesat di hutan belantara. Kita dapat mencari informasi tentang penerbit buku ini melalui internet.

Bagi orang nan sibuk tentu dibuatnya daftar belanja buku membantu mereka. Dengan daftar tersebut akan mempersingkat waktu dalam berbelanja buku. Dengan begitu seorang bisa dengan cepat menemukan apa saja nan diinginkan di sebuah pameran, berbeda dengan orang nan tak berbekal daftar belanjaan. Dia akan menghabiskan waktunya hanya buat berputar-putar di area pameran. Yang didapatkan bukan buku nan bermanfaat banyak namun kelelahan dampak mondar-mandir sekian jam.

  1. Siapkan dana nan cukup

Meskipun semua buku nan ada di pameran buku dijual dengan harga diskon, namun jika memborong dalam jumlah banyak tentu membutuhkan dana nan tidak sedikit. Cek dompet atau kantong sebelum pergi ke pameran, ini berguna agar bisa memastikan berapa anggara dana nan dikeluarkan nantinya. Bagi orang nan berkantong tebal, belanja buku dengan jumlah banyak bukanlah sebuah masalah besar. Berbeda buat sebagian besar masyarkat di negeri ini nan berada di ekonomi sedang dan sulit.

Berkonsultasilah kepada pasangan atau orang tua bagi nan belum menikah, tentang buku nan ditargetkan dan berapa biaya nan diperlukan. Mungkin mereka mau mengisi ulang uang bulanan kita, dampaknya berjalan-jalan di pameran dengan hati nan riang sebab duit cukup buat berbelanja.

  1. Kenakan alas kaki nan nyaman

Berkeliling arena pameran buku, dari satu stan penerbit ke stan penerbit nan lain akan cukup menguras tenaga. Alas kaki nan nyaman akan mengurangi rasa lelah dan pegal nan dapat timbul.

Tidak sedikit dijumpai para pengunjung pameran nan duduk-duduk selonjoran di lantai, anehnya mereka hanya berjalan sekian menit saja. Faktor penyebabnya ialah alas kaki nan tak enak dipakai buat berjalan. Maka krusial memilih alas kaki nan nyaman, kalau perlu pakailah sandal jepit buat alas kaki. Tidak perlu malu dilihat orang sebab bersandal jepit, toh banyak orang kaya nan getol bersandal jepit. Jadi percaya diri saja buat bersantai di pameran nan ditunggu-tunggu.

  1. Bawa bekal minuman dalam botol

Sedang asyik berkeliling arena pameran lalu merasa haus? Tentu konsentrasi kita akan terpecah. Mencari minuman ke luar arena pameran tentu akan membuang waktu dan membuat kaki lebih lelah sebab harus berjalan ekstra.

Bawalah minuman nan bisa menghilangkan dahaga dengan cepat. Apalagi kalo bukan air putih, minuman murah meriah ini sangat berguna bagi mereka nan keluar banyak keringat dampak aktivitas nan berat. Akan semakin mantap bila menyempatkan buat membeli minuman kesehatan nan mengandung berbagai mineral dan zat nan dibutuhkan tubuh.

Dehidrasi atau kekurangan zat cair bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan, semisal kepala pusing, badan terasa lemas atau tenggorokan terasa kering. Hal-hal tersebut akan bisa menggangu kenyamanan shopping di pameran, cek ketesediaan air minum sebelum memasuki area primer pameran. Karena umumnya siapa saja bisa melupakan kondisi tubunya saat berada di sebuah pameran nan dia sukai. Sayangkan waktu habis hanya buat membeli minuman di luar.

  1. Jika membawa anak kecil

Sebaiknya pilih hari dan jam-jam nan tidak padat pengunjung, misalnya pagi hari (di bawah jam 11.00 ) atau di hari Jumat ketika kaum laki-laki sedang melaksanakan shalat Jum'at di masjid (risikonya, beberapa stan penerbit buku-buku Islam nan tidak mempunyai petugas perempuan akan tutup sementara pada waktu ini).

Cara lain nan praktis adalah membawa anak-anak ke loka bermain atau biasa disebut dengan playground. Di loka tersebut anak bisa bermain dengan riang gembira, bicarakan kepada petugas bila anak ditinggal sekian waktu buat berkeliling di pameran. Berikan nomor hp buat memastikan bila ada permasalahan nan membutuhkan kehadiran orang tua. Cara ini akan membuat diri nyaman berbelanja dengan bebas dan anak bersuka cita bermain dengan teman-teman seumurannya.

Sudah siap? Mari mulai mencari harta karun di pameran buku.