Tips Memilih Buku Terjemahan

Tips Memilih Buku Terjemahan

Dalam arus deras globalisasi sekarang ini, tidak mungkin bagi kita buat menutup diri dari segala sesuatu nan datang dari luar negeri. Berbagai hal positif dan negatif datang menyerbu, misalnya gaya hidup, fashion, musik, pemikiran, budaya, ilmu pengetahuan, informasi, teknologi, berbagai produk konsumsi, dan sebagainya.

Kita harus pintar-pintar memilah dan memilih mana nan bermanfaat bagi kita dan mana nan tak bermanfaat atau malah merugikan. Buku terjemahan nan banyak kita temukan di toko-toko buku merupakan salah satu produk turunan dari produk luar negeri itu.



Buku Impor dan Buku Terjemahan

Beragam buku impor bisa ditemui di toko-toko buku terkemuka, terutama di kota-kota besar. Beberapa toko buku bahkan mengkhususkan diri pada buku-buku impor.

Jenis dan tema buku-buku impor nan masuk ke pasaran Indonesia ini sangat beragam. Mulai dari buku-buku ilmiah, berbagai buku pengetahuan populer, biografi, novel, hingga komik. Bahasa pengantar nan digunakan dalam buku-buku impor itu pun beragam, kebanyakan berbahasa Inggris.

Selain nan berbahasa Inggris, cukup banyak banyak pula buku-buku impor berbahasa selain Inggris, misalnya Jerman, Perancis, Belanda, Jepang, Korea, Arab, China, dan lain-lain.

Pembaca buku ini tentu saja ialah orang-orang nan menguasai bahasa asing tersebut atau setidaknya sedang mempelajari bahasa asing itu. Bagi orang nan tak menguasai bahasa nan digunakan dalam buku impor itu, buku-buku tersebut tidak ubahnya sebuah ventilasi nan tertutup rapat.

Agar ventilasi itu terbuka, ada dua cara nan dapat dilakukan. Mempelajari bahasa asing tersebut dahulu atau mencari buku terjemahan.

Buku terjemahan memang merupakan “penyelamat” bagi penikmat buku nan tak atau kurang memiliki kemampuan berbahasa asing. Isi buku terjemahan nisbi sama dengan buku aslinya. Hanya, penikmat buku terjemahan ini harus rela ketinggalan 1-2 tahun dari penikmat buku impor.

Ketertinggalan ini terjadi sebab buat menerbitkan buku terjemahan harus melalui proses perolehan lisensi dari pengarang dan penerbit buku asli, penerjemahan, pengeditan, pencetakan, dan pendistribusian.

Tak jarang, buku nan dalam bahasa aslinya sudah terbit tahun 2000 baru ada buku terjemahan berbahasa Indonesianya pada tahun 2008, misalnya. Jika mengejar keterbaruan informasi, penikmat buku terjemahan memang ketinggalan jauh dibandingkan penikmat buku impor nan menguasai bahasa asing.



Menyaingi Buku Lokal?

Keberadaan buku impor dan buku terjemahan kadang-kadang dianggap akan menyaingi keberadaan buku-buku lokal nan ditulis oleh penulis orisinil Indonesia. Benarkah?

Buku impor, buku terjemahan, dan buku lokal bisa berjalan seiring sebab masing-masing memiliki penikmat sendiri. Keberadaan buku impor dan buku terjemahan juga bisa mendorong penulis dan penerbit buku lokal buat menghasilkan buku dengan kualitas nan tidak kalah bagusnya.

Di antara orang-orang nan tergila-gila pada protesis luar negeri, masih banyak orang nan membeli buku berdasarkan kualitas. Tidak semua nan datang dari luar negeri itu baik dan cocok bagi kita. Demikian juga dengan buku.



Tips Memilih Buku Terjemahan

Jika memutuskan buat membeli buku terjemahan, perhatikan:



  1. Nama penerjemah

Nama penerjemah buku merupakan agunan kualitas terjemahan. Sayangnya, tidak semua penerbit buku mencantumkan nama penerjemah buku di cover buku. Ada nan hanya mencantumkan di bagian dalam buku, atau bahkan sama sekali tak mencantumkan.



  1. Nama penerbit

Nama penerbit juga menjadi agunan kualitas terjemahan. Beberapa penerbit nan ingin mengejar laba dari penjualan buku terjemahan kadang mengabaikan masalah kualitas ini. Beberapa tahun lalu sempat mencuat kasus buku- buku terjemahan berkualitas jelek dari beberapa penerbit, umumnya penerbit dadakan nan hanya mengejar profit.



Buku Terjemahan Karya J.K Rowling

Buku terjemahan karya J.K. Rowling disukai banyak pembaca di seluruh dunia. Padahal sebelumnya tulisannya ini berkali-kali mengalami penolakan saat ditawarkan kepada penerbit. Ketika akhirnya diterbitkan, novel ini langsung membetot perhatian. Dalam waktu singkat, kisah penyihir cilik ini pun mendunia dan diterjemahkan ke berbagai bahasa.

J.K. Rowling nan tadinya hayati miskin pun berganti posisi menjadi miliuner baru di negaranya. J.K. Rowling menelurkan tujuh buah novel nan mengangkat perjalanan hayati seorang anak dengan bekas luka di keningnya.

Tak hanya membuat penulisnya menjadi kaya-raya, namun juga mengantarkan tiga pemeran utamanya sebagai anak muda dengan pendapatan terbesar di dunia. Daniel Radcliffe, Emma Watson, dan Rupert Grint pun menjadi sama tenarnya dengan tokoh nan mereka perankan. Demam novel terjemahan ini melanda dunia.

J.K Rowling menjadi salah satu penulis novel terjemahan dengan talenta nan mencengangkan. Sebelumnya tak pernah terbayangkan ada sekolah sihir nan begitu menarik seperti Hogwarts.

Makanya tak usah heran ketika akhirnya buku keempat serial Harry Potter menjadi buku nan paling banyak terjual sepanjang sejarah. Rekor nan mencengangkan, namun menjadi wajar jika kita membaca karya-karyanya. Imajinasinya nan luar biasa mengantar Rowling sebagai penulis berkemampuan sangat istimewa.



BukuTerjemahan Karya Sidney Sheldon

Saat sebuah novel asing menjadi populer dan meledak, biasanya penerbit lokal pun tertarik buat menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Pada umumnya, sebuah novel terjemahan akan turut berhasil di pasaran lokal. Entah mengapa, embel-embel sebagai karya penulis asing menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca.

Buku terjemahan nan tidak kalah suksesnya ialah karya-karya dari Sidney Sheldon. Novel hasil imajinasinya memang sangat menarik. Jalan ceritanya begitu sulit ditebak dan membuat para pembaca berdebar-debar saat membolak-balik tiap halamannya. Novel-novelnya nan berjumlah belasan itu begitu populer dan mampu mencatat angka penjualan hingga ratusan juta kopi di seluruh dunia.

Sidney Sheldon memilih alur nan cepat namun penuh kejutan di tiap bagian. Membaca karyanya berkali-kali, entah mengapa tak pernah membuat bosan pembacanya. Kita tetap terpesona dengan jalan cerita nan disuguhkan.

Salah satu novel terjemahan karya Tuan Sheldon nan sangat populer ialah “Kincir Angin Para Dewa”. Bagaimana kehidupan seorang perempuan sederhana dapat berubah drastis dan mengantarnya menjadi seorang duta besar. Penuh intrik dan juga tragedi. Sidney Sheldon selalu mengawali novelnya dengan riset panjang sebelumnya.

Di buku otobiografinya, dia pernah berkisah tentang penangkapannya di Spanyol. Tahu penyebabnya? Karena dia masuk ke kantor polisi dan bertanya bagaimana caranya membuat bom! Jadilah Sheldon ditahan sebab dicurigai sebagai teroris. Padahal, saat itu dia sedang menyiapkan sebuah novel berlatar Spanyol dan perang saudara di negara tersebut.



Buku Terjemahan dengan Tema Detektif

Sekarang kita beralih ke buku terjemahan dengan tema detektif. Siapakah penulis nan paling Anda sukai? Sir Arthur Conan Doyle tentulah masuk dalam daftar penulis novel terjemahan jika Anda pecinta kisah detektif.

Banyak tokoh-tokoh detektif top nan terinsipirasi dari tulisan Sir Arthur. Sebut saja misalnya Detektif Conan . Dalam salah satu episodenya, Conan jelas-jelas menyebutkan tentang lukisan boneka menari nan menjadi salah satu kisah petualangan Sherlock Holmes , detektif top kreasi Sir Arthur. Bahkan mungkin saja nama “Conan” pun diambil dari nama tengah penulis top ini.

Sherlock Holmes merupakan sebuah kisah nan sangat menarik. Novel terjemahan tentangnya masih terus dicetak ulang sampai saat ini. Padahal, Sir Arthur sendiri menulis ini sudah lebih seratus tahun silam.

Kisah Holmes ternyata masih sangat relevan di zaman ini. Sebagai contoh, Sherlock Holmes selalu datang ke TKP dengan berbagai peralatan buat mendukung penyelidikannya. Holmes menggunakan seluruh inderanya buat mencari tahu sekaligus bukti kejahatan.

Hal berbeda diterapkan oleh Agatha Christie, novelis top lain asal Inggris. Novel terjemahan Agatha Christie memang jauh lebih banyak dibanding tulisan Sir Arthur Conan Doyle. Dia bahkan menciptakan dua tokoh terkenal di global detektif, Miss Marple dan Hercule Poirot.

Tak seperti Sherlock Holmes nan wajib datang ke TKP, Poirot justru sebaliknya. Pada akhirnya, hingga detik ini terbukti kalau langkah Holmes lebih tepat. Para petugas CSI nan sudah dilengkapi peralatan canggih pun harus datang ke TKP buat melakukan penyelidikan mendetail terhadap suatu kejahatan. Entah ada hubungannya atau tidak, Poirot selalu disebut sebagai “detektif paling terkenal di global setelah Sherlock Holmes”.

Namun sampai saat ini pun novel terjemahan Agatha Christie masih tetap diproduksi ulang. Kisah Holmes kini sudah difilmkan dengan bintang primer Robert Downey Jr. Pernah juga dibuatkan miniserinya dengan tampilan fisik nan sangat mirip dengan penggambaran di novel aslinya.

Novel terjemahan berkisah tentang kehidupan para bangsawan Inggris di abad lampau pun kini mendominasi toko buku. Lisa Kleypass, misalnya. Dia ialah salah satu pengarang top nan menulis di aliran ini. Novel-novelnya diterjemahkan oleh penerbit top di Indonesia.

Juga masih ada buku terjemahan bertema fiksi ilmiah dan fantasi. Novel model ini biasanya terdiri dari beberapa seri nan terbit secara bertahap. Salah satu fiksi fantasi nan cukup top dan sudah diangkat ke layar lebar ialah kisah petualangan Percy Jackson .