Pekan Raya Jakarta - Pameran Produk-produk Dalam Negeri Terbesar

Pekan Raya Jakarta - Pameran Produk-produk Dalam Negeri Terbesar

Pekan Raya Jakarta menjadi salah satu acara terbesar nan dimiliki oleh ibukota Negara Indonesia ini. Keberadaan acara nan digelar satu tahun sekali itu mendapatkan antusiasme nan cukup tinggi di kalangan masyarakat. Uniknya, bukan hanya warga ibu kota nan dating meramaikan acara tersebut, melainkan semua masyarakat Indonesia.

Meskipun digelar di Jakarta, acara ini bukan lantas hanya boleh dihadiri oleh warga ibukota. Acara Pekan Raya Jakarta atau kerap disingkat PRJ ini terbuka buat umum. Tidak ada batasan usia, jenis kelamin terlebih dari mana pengunjung itu berasal. Semuanya dapat menikmati keramaian di pameran ini.

Apapun nan mengatasnamakan hiburan, sejatinya memang menghibur. Paling tak ada satu hal nan menyenangkan dari itu semua. PRJ ikut menawarkan hal tersebut. Paling tak itulah nan terlihat di lapangan. Ketika acara tahunan ini digelar, warga ibukota, meskipun tak semuanya, akan menyempatkan waktu buat berpartisipasi.

Pengunjung pameran ini setiap tahunnya juga tak pernah sepi. Para pengunjung, baik dari Jakarta maupun daerah lainpenasaran dengan apa nan akan disuguhkan pihak panitia di acara Pekan Raya Jakarta setiap tahunnya. Itulah mengapa, tidak sporadis ada beberapa orang masyarakat nan selalu mengunjungi Pekan Raya Jakarta hampir setiap tahunnya.

Waktu seremoni acara nan memang satu tahun sekali itu menyuguhkan sebuah cerita nan bhineka buat setiap pengunjungnya. Pastinya, keseruan, kelelahan, kesenangan menjadi hal nan dirasakan oleh siapapun nan mengunjungi pameran ini.

Ketika membicarakan PRJ, secara otomatis Jakarta dan warga Jakarta juga akan ikut disinggung. Dua hal tersebut nan “berbau” Jakarta itu setiap tahunnya selalu mengiringi pergelaran besar ini. Rasa bosan mengunjungi pameran sepertinya menjadi hal nan tak diindahkan oleh warga ibukota. Kenyataannya, setiap tahun warga Jakarta juga mengunjungi pameran ini. Meskipun tak semuanya.



Sejarah Pekan Raya Jakarta - Berawal dari Dagang

Wajar jika setiap seremoni PRJ, acara ini selalu mendapatkan perhatian dari masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Mengingat acara tahunan ini ternyata merupakan pameran terbesar di Indonesia. Ya, PRJ ialah sebuah acara pameran nan menyuguhkan ragam “benda” nan ada di seluruh Indonesia.

Apapun itu, pastilah memiliki sejarah. Juga dengan Pekan Raya Jakarta ini. Acara pameran terbesar di Indonesia ini juga memiliki cerita asal-usul ketika pertama kali digelar. Sejarah pameran masyarakat Jakarta ini mungkin memang tak sepenting sejarah kemerdekaan Indonesia, tetapiinformasi ini rasanya juga cukup menarik buat diketahui, bukan?

Keberadaan PRJ ini belum ada sebelum 1968. Karena baru pada tahun 1968 itulah, PRJ buat pertama kalinya digelar. Dari pertama kali diadakan, acara PRJ ini tak pernah tak dilaksanakan.Hitung, sudah berapa kali pameran ini digelar? Yang niscaya sudah puluhan kali.

Ketika pertama kali diadakan hingga 1991, PRJ diadakan di TamanMonumen Nasional atau Monas. Melihat animo masyarakat nan selalu besar ketika pameran ini digelar, pihak panitia penyelenggara pun memindahkan acara ini ke loka spesifik nan memang disediakan buat penyelenggaraan PRJ.

Lima Juni 1968 ialah tanggal bersejarah bari penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta ini. Untuk pertama kalinya, PRJ digelar. Peresmiannya dilakukan sendiri oleh Pak Harto selaku PresidenIndonesia kala itu. Pertama kali digelar,PRJ diadakan selama kurang lebih 45 hari. Dimulai pada 5 Juni dan berakhir pada 20 Juli.

Ketika pertama kali digelar, pameran ini juga tak bernama Pekan Raya Jakarta , tetapi DF. DF sendiri merupakan singkatan dari Djakarta Fair . Penggunaan ejaan lama pada DF menunjukkan waktu ketika Pekan Raya Jakarta pertama kali digelar. Perubahan ejaan pun terjadi, menyesuaikan dengan perkembangan bahasa Indonesia itu sendiri. Maka, berubahlah Djakarta Fair menjadi Jakarta Fair .

Nama Jakarta Fair tersebut tetap digunakan hingga sekarang, meskipun istilah Pekan Raya Jakarta jauh lebih familiar dibanding nama nan sesungguhnya. Apapun penyebutan nan digunakan, baik Jakarta Fair maupun PRJ. Maksudnya hanya satu, tertuju pada acarabesar nan diselenggarakan setiap satu tahun sekali oleh pemerintah Jakarta.

Terselenggaranya Pekan Raya Jakarta ini tak lepas pengaruhnya dari ide seorang Syamsudin Mangan. Ketika itu, beliau nan sedang menjabat sebagai kepala Kamar Dagang dan Industri atau KADIN, mengejukan ide pembentukan sebuah acara besar nan bertujuan buat memajukan produk-produk dalam negeri.

Sebagai seorang kepala forum nan memang mengurusi hal-hal tersebut, Syamsudn Mangan ingin industri dalam negeri kembali bergeliat. Melalui idenya, beliau ingin memantapkan kembali produk-produk dalam negeri nan kestablitasannya sempat terganggu dampak adanya peristiwa Gerakan 30 September nan terjadi pada 1965.

Ide pembentukan acara tersebut mendapatkan persetujuan dari Ali Sadikin selaku Gubernur DKI Jakarta kala itu. Gayung pun bersambut. Pihak pemerintah DKI Jakarta juga memang sudah lama memilikirencana buat membuat sebuah pasar malam terbesar di Jakarta.

Pembentukkan pasar malam tersebut terinspirasi dari pasar malam-pasar malam nan digelar per-wilayah di DKI Jakarta. Sehingga, ketika Mangan mengajukan ide tersebut, pihak pemerintah DKI Jakarta langsung menyetujuinya.

Ide nan dimilIki Syamsudin Mangan ternyata juga didapatkannya melalui acara-acara pemeran internasional nan diikutinya. Ide nan dilontarkan Syamsudin Mangan akhirnya mengantarkan Mangan pada sebuah susunan kepanitiaan sebagai penyelenggara cikal-bakal PRJ.

Jadilah KADIN Jakarta sebagai panitia penyelenggara nan pertama.
Pihak pemerintah Jakarta hanya bertugas sebagai fasilitator. Mereka kemudian membuat sebuah peraturan daerah buat melindungi serta menjadi landasan hukum bagi terselenggaranya pameran ini. Ide dari Mangan ini kemudian ditetapkan sebagai agenda rutin pihak pemerintah Jakarta nan dilaksanakan setiap 22 Juni. Sekaligus sebagai rangkaian seremoni ulang tahun ibukota Jakarta.

Selain peraturan, sebuah susunan kepanitiaan pun dibentuk. Sebuahyayasan pun diciptakan buat mengakomodir semua panitia nan akan ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan PRJ ini. Yayasan tersebut bernama Yayasan Penyelenggara Pameran dan Pekan Raya Jakarta.



Pekan Raya Jakarta - Pameran Produk-produk Dalam Negeri Terbesar

Mengacu pada ide pertama pembentukkan, Pekan Raya Jakarta selalu penuh dengan produk-produk dalam negeri. Produk-produk tersebut rata-rata datang dari usaha menengah nan memang dikelola oleh masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Rata-rata produk nan ditawarkan ialah produk berupa kerajinan atau sesuatu nan khas dari daerah tersebut.

Maka dari itu, buat Anda nan mau datang berkunjung ke PRJ, jangan kecewa jika ternyata nan Anda temui hanyalah para pedagang. Tujuan awal dibentuknya Pekan Raya Jakarta memang buat itu. Di pameran ini Anda akan menemukan rentetan anjungan dari berbaga wilayah di Indonesia. Anjungan tersebut berisi segala macam produk daerah ang bersangkutan. Berkeliling di arena PRJ, akan membuat kita seolah berkeliling Indonesia.

Kini, Pekan Raya Jakarta tak lagi diadakan di Taman Monumen Nasional, sejak 1992, PRJ diadakan di KawasanKemayoran nan terletak di bagian Jakarta Pusat. Luas nan disediakan buat pagelaran ini sangat luas, yaitu 44 hektar. Jumlah seluas itu diharapkan mampu menampung animo seluruh masyarakat Indonesia nan ingin berkunjung ke PRJ.