Payung Hukum

Payung Hukum

Buku elektronik atau dalam bahasa Inggrisnya e-book ialah buku dalam versi digital atau elektronik. Pada umumnya, buku biasa terdiri atas kumpulan kertas nan berisikan teks atau gambar, sedangkan buku elektronik berisikan informasi berupa teks atau gambar dalam format digital. Dewasa ini, buku elektronik ( e-book ) diminati sebab ukurannya nan kecil jika dibandingkan dengan buku biasa.

Umumnya, buku elektronik ( e-book ) memiliki fitur pencarian sehingga kata-kata nan ada dalam buku elektronik dapat dengan cepat dicari dan ditemukan. Buku elektronik ( e-book ) terdiri atas beberapa format nan cukup populer, antara lain teks polos, pdf, jpeg, lit, dan html. Setiap format memiliki kelebihan dan kekurangan. Selain itu, format tersebut bergantung pada alat nan digunakan buat membaca buku elektronik itu.

Salah satu bentuk usaha buat melestarikan sumber bacaan berbentuk buku nan jumlahnya banyak dan membutujkan biaya perawatan nan mahal ialah dengan cara melakukan perpindahan format dari bentuk buku konvensional ke bentuk buku elektronik. Dengan melakukan hal ini, akan ada banyak ruang dan upaya nan dapat dihemat buat merawat sumber bacaan tersebut.



Format Buku Elektronik

Buku elektronik terdiri dari beberapa format nan banyak digunakan. Umumnya, format nan digunakan bergantung pada ketersediaan berbagai buku elektronik dalam format tersebut dan mudahnya piranti lunak nan dipakai buat membaca jenis format buku elektronik tersebut. Berikut ini klarifikasi mengenai format buku elektronik ( e-book ).



1. Teks Polos ( Plain Text )

Teks polos atau plain text format nan paling sederhana dari buku elektronik. Format ini hampir dapat dilihat dalam segala piranti lunak menggunakan komputer personal. Untuk beberapa divice mobile format, dapat dibaca dengan menggunakan piranti lunak nan harus diintal terlebih dahulu.



2. Pdf

Format pdf merupakan format nan cukup banyak digunakan sebagai format buku elektronik nan mayoritas berisi teks. Format ini memiliki kelebihan dalam hal format nan siap cetak. Bentuk format ini mirip dengan bentuk buku sebenarnya (konvensional). Selain itu, format pdf memiliki fitur pencarian, daftar isi, dapat memuat gambar, pranala luar, dan multimedia.



3. Jpeg

Format jpeg merupakan format nan dikhususkan buat gambar, tetapi format ini dapat digunakan sebagai format buku elektronik. Format ini memiliki ukuran nan besar dibandingkan informasi teks nan dikandungnya. Oleh sebab itu, format jpeg umumnya populer sebagai format buku jenis komik atau manga nan didominasi oleh gambar. Untuk buku elektronik ( e-book ) nan didominasi teks, format ini kurang diminati.



4. Lit

Format LIT merupakan format dari Microsoft Reader. Format ini memungkinkan teks dalan buku elektronik ( e-book ) bisa disesuaikan dengan lebar layar divice mobile yang dipakai buat membacanya. Format LIT memiliki kelebihan dalam bentuk huruf nan nyaman buat dibaca.



5. Html

Dalam format html, gambar dan teks dapa diakomodasi secara bersama-sama. Tata letak ( layout ) tulisan dan gambar bisa diatur. Akan tetapi, hasil nan telah jadi dalam layar kadang tak sinkron jika dicetak.



6. Format Open Electronic Book Packed

Format ini dikenal juga sebagai OPF FlipBook. OPF ialah suatu format buku elektronik nan berbasis pada XML nan dibuat oleh sistem buku elektronik. Buku elektronik ( e-book ) dalam format ini dikenal saat FlipBook sebagai piranti lunak penyedia menampilkan buku dalam format 3D nan bisa dibuka-buka ( flipping ).

Saat ini, buat melihat buku elektronik ( e-book ) dalam format OPF agar diperoleh rasa benar-benar membuka buku ( flipping experience ), diperlukan piranti lunak penyaji pada klien atau pengguna.



Kelebihan buku digital

Ebook atau buku digital menjadi asa masa depan jagad perbukuan dunia. Buku digital nan sejak lima tahun belakangan ini. Buku digital menawarkan sejumlah kemudahan dan gaya membaca nan berbeda dari buku konvensional. Disparitas nan paling mencolok ialah menggunakan device / perangkat keras buat membaca dan menyimpannya arsip buku.

Bahkan kehadiran ebook dengan sejumlah kelebihannya, diyakini bakalan menggusur penerbitan buku dan toko buku di dunia. Berikut ini merupakan sejumlah kelebihan dari buku digital.

  1. Lebih murah

Harga buku digital lebih murah dari pada buku konvensional. Inilah salah satu tujuan konversi ke digital. Karena buku digital meniadakan kegiatan cetak, kertas dan binding. Yang dibutuhkan hanya layout saja, kemudian dikonversi ke format digital seperti PDF, JPEG dan langsung dapat dijual melalui situs ebook. Harganya jualnya lebih murah 60% dari harga buku konvensional.

  1. Praktis

Unsur kepraktisan menjadi salah satu kelebihan ebook, dan sukses mencuri perhatian orang awam. Bentuk kepraktisannya ialah bentuknya nan berupa file, walaupun halamannya banyak tidak terasa berat. Selain itu juga arsip dapat disimpan dalam internal memori maupun berbagai media penyimpan digital. Dalam satu device terdapat ribuan judul buku, nan dapat dibaca kapan saja. Kalau ingin baca, Anda tinggal nyentuk tombolnya saja. Jadi tidak lagi memerlukan rak buku, buat memajang koleksi buku Anda.

  1. Bebas kertas

Perbedaan nan mencolok buku digital dan buku konvensional adalah, tidak ada lagi penggunakan kertas pada era digital, termasuk e book. Ini artinya ebook turut membantu melestarikan lingkungan hidup. Kertas dibuat dari kayu pinus, dan ramin nan sudah berumur tiga tahun. Ribuan hektar hutan dibabati demi memenuhi kebutuhan industry kertas dunia. Padahal buat memperoleh kayu bahan standar kertas perlu waktu lama, minimal tiga tahun. Semakin besar kebutuhan kertas semakin luas pula hutan di tebangi.

Mungkin sudah saatnya penggunaan kertas dibatasi, ekonomis kertas berarti turut melestarikan hutan. Dengan hadirnya revolusi digital pada global penerbitan, bukan tidak mungkin fungsi kertas ditinggalkan sama sekali.

Hemat listrik

Media baca seperti komputer tablet menggunakan tenaga listrik nan sedikit dari pada komputer portable. Setiap kali batre nan terdapat pada komputer jinjing habis, dapat langsung diisi / charge lagi. Perangkat baca digital ini dapat dipakai selama lima hari, berturut-turut. Jadi hitungnya lebih ekonomis listrik dan tidak memberatkan tagihan listrik.

Buku Elektronik datang siapa nan dikorbankan?

Fenomena evolusi di global penerbitan, merupakan sebuah asa baru bagi pembaca dan pelaku pada industry buku. Namun demikian setiap ada perubahan niscaya ada nan dikorbankan. Buku nan selama ini diproduksi, merupakan hasil akhir dari serangkaian sistem produksi nan kompleks atau saling keterkaitan.

Ketika buku digital hadir dengan sejumlah keunggulan, ternyata ada industry nan terancam gulung tikar. Salah satunya ialah percetakan dan toko –toko buku. Mengapa demikian? Ternyata proses ebook tidak serumit membuat buku konvensional, dan menghilangkan kegiatan offsetting. Inilah nan menjadi ancaman bagi industry percetakan. Karena ketika buku digital hadir fungsi kertas dan kegiatan cetak tidak diperlukan lagi. Penggunakan kertas nan hiperbola sudah dianggap sebagai tindakan turut merusak lingkungan alam. Karena kertas dibuat dari kayu nan diambil dari hutan.

Bahkan sekarang tidak hanya buku saja nan dikonversi ke digital, industry majalah dan surat kabar pun ramai-ramai mulai menawarkan versi digitalnya. Mereka memanfaat celah bisnis nan berorientasi masa depan.

Pelan tapi niscaya Norma membaca ebook sudah mulai dilakukan orang Indonesia, diiringi harga media baca / komputer tablet nan semakin murah, dan dapat dikoneksi dengan internet. Produsen komputer tablet berlomba-lomba menawarkan produknya dengan berbagai keunggulannya.

Jika prilaku konsumen sudah beralih ke media digital, maka fungsi toko buku pun pelan-pelan ditinggalkan pembelinya. Karena ebook dapat dibeli melalui situs online. Demikian juga majalah digital dan surat kabar, langsung dapat diunduh perdeo tiap hari. Bahkan toko-toko buku konvensional di Amerika pun sudah banyak nan gulung tikar sebab gelombang ebook. Demikian juga dengan penerbit-penerbit buku pun mulai tumbang sebab mereka tidak mau beradaptasi dengan perubahan teknologi, dan konduite pembaca.



Payung Hukum

Maraknya pembajakan karya cipta merupakan kejahatan nan kerap dibiarkan oleh pemerintah, ini disebabkan perangkat hukum Indonesia kurang tegas. Indonesia menduduki peringat ke empat negara pembajakan software maupun produk lain. Apalagi sekarang ini hadir ebook nan memiliki celah kelemahan nan dapat ditembus pelaku pembajakan ilegal.

Kelemahan ebook ialah mudah sekali digandakan, sebab formatnya digital. Inilah nan menjadi celah bagi pembajakan buku digital. Oleh sebab itu agar penulis dan penerbit tidak dirugikan. Maka perangkat hukum pun harus dibenahi. Setiap buku elektronik sebaiknya dipatenkan agar memiliki kekuatan hukum.