Stimulus buat Kompos

Stimulus buat Kompos

Tidak ada taman nan menjadi taman tanpa adanya tumpukan kompos! Bila sudah menumpuk dan tampak kotor, jangan Anda berani membuang mereka. Hal itu sebab dari kompos nan bertebaran, setidaknya belasan taman dapat Anda buat. Hal inilah nan menjadikan pembuatan kompos sebagai enak dan perlu.

Kompos ialah kondisioner alami tanah, mulsa dan pupuk nan dibungkus menjadi satu. Ini terurai sebab mikroorganisme tanah nan membantu tanaman tetap sehat, menambah nutrisi ke tanah, dan membantu mengeringkan tanah lempung nan lebih baik, serta mempertahankan air di dalam tanah.

Plus, kompos mengurangi kontribusi buat menyampah sembarangan dengan adanya kolam daur ulang dan sampah dapur lantas di modifikasi dengan tanah terbaik, di tambah pula dengan sampah pepohonan. Kali ini, Anda akan membuat pupuk super murah dan super natural. Berikut ialah cara buat membangun sebuah kolam tumpukan nan memecah kompos dengan cepat dan tak pernah berbau tak enak.



Pembuatan Kolam Kompos

Kompos ialah semua perubahan tanah alami nan menghasilkan pupuk gratis. Dengan menggunakan kolam kompos pada pembuatan kompos, maka kolam "sampah" biasa dapat menjadi kolam pupuk (jangan sampai Anda coba-coba mencampurkan sampah non organik pada kolam pupuk kompos Anda).

Kolam kompos bisa mengaktifkan daun, potongan rumput, bagian buah dan sayuran, daun teh atau tas, bubuk kopi, kotoran sapi dan kuda serta abu tanur menjadi pupuk kompos nan sangat baik buat tanaman daripada pupuk kimia komersial. Menggunakan kompos pun bisa memperbaiki kualitas tanah, menambahkan aerasi, dan membantu mempertahankan air tanah. Apa nan di butuhkan dalam pembuatan kompos? Berikut Uraiannya.



1. Bahan Kompos Hijau

Kumpulkan banyak banyak apa nan disebut bahan "hijau" buat dimasukkan ke dalam kolam kompos Anda secara teratur. Bahan hijau kaya akan nitrogen dan membusuk nisbi cepat, sehingga dapat jadi bagian krusial dari pembuatan kompos. Contoh bahan hijau meliputi stek rumput, kulit dari buah-buahan dan sayuran mentah, residu teh celup nan telah digunakan, daun teh, dan bubuk kopi.

Jika Anda kebetulan memiliki jelatang nan telah dibersihkan dari kebun, maka ini ialah sumber nitrogen ekstra. Jika Anda memiliki akses ke sebuah peternakan atau binatang, maka Anda juga bisa menambahkan pupuk kandang dari hewan nan herbivora, seperti sapi atau kuda, ditambah pula hasil dari unggas.



2. Bahan Kompos Coklat

Tambahkan bahan coklat seperti daun kering dalam pembuat kompos secara teratur. Bahan coklat ini kaya akan karbon, tetapi lebih lambat membusuk jika dibandingkan dengan bahan hijau. Idealnya, dalam pembuatan kompos harus diupayakan menambah dua ember bahan coklat buat setiap satu ember bahan hijau pada kolam kompos.

Hal ini akan memastikan adanya ekuilibrium nan tepat dari karbon dan nitrogen dalam kolam kompos. Contoh bahan kompos coklat lainnya yaitu termasuk robekan kardus, dari kotak buat telur, atau bungkus sereal, kertas robek, tabung karton, gulungan toiletm, koran, serutan kayu, serbuk gergaji, dan daun musim gugur nan telah jatuh dari pohon. Pastikan dicacah pula dari setiap item nan di tambahkan, sehingga dapat membusuk lebih mudah.



3. Bahan Kompos Lainnya

Untuk pembuatan kompos , coba pertimbangkan buat menambahkan bahan lain ke dalam kolam kompos, nan non hijau pula non coklat. Misalnya, Anda dapat menambahkan kulit telur nan hancur, serat alami seperti wol 100 persen atau kapas, kliping kuku atau bahkan guntingan rambut. Potongan kecil kulit telur memang bisa tetap terlihat ketika pembuatan pupuk selesai. Tapi itu bukanlah masalah.



4. Bahan Kompos Ekstra

Meningkatkan intensitas pembuatan kompos dengan menambahkan urin encer dalam kompos. Ini bukan buat selera semua orang, tetapi urin nan diencerkan dengan air 20:1 merupakan bahan nan kaya nitrogen dan bisa melakukan semacam keajaiban buat kualitas kompos. Tambahkan sesekali jika Anda ingin, aduk dengan baik dengan tongkat nan panjang atau sekop kebun.



Apabila Kolam Kompos Menyulitkan

Apabila kolam kompos ternyata menyulitkan, maka tak perlu loka kolam buat pembuatan kompos. Tumpukan daun, potongan rumput, dan limbah halaman lain dapat kok di tampung di tong sampah nan lumayan besar. Dengan begitupun Anda dapat membuat kompos berisi dan terlihat lebih rapi.

Anda pun bisa membuat kandang kompos dalam kolom dawai sederhana nan dibuat dari dawai sepanjang 4 kaki dan lebar 8 kaki. Biarkan si bak sampah atau kandang pembuatan pupuk tetap terbuka di satu sisi sehingga Anda bisa menambahkan bahan kompos dan mengubah tumpukan dengan mudah. Tutup bagian atas loka sampah dengan selembar kayu lapis jika Anda tinggal di iklim nan sering hujan. Sebuah sistem tiga tong sampah atau tiga kandang spesifik memungkinkan Anda buat mengubah kompos dari satu kompos ke nan lain.

Dua elemen dasar nan membentuk taman kompos ialah sampah hijau (potongan rumput) dan residu guguran taman nan sudah tua berjatuhan (daun kering). Bahan hijau tinggi dalam nitrogen adapun bahan coklat nan tinggi karbon. Pembuatan pupuk juga dapat pakai cara tumpukan. Cara termudah buat mencapai mencapai ekuilibrium komposit ialah dengan pembagian merata antara coklat dan hijau dua banding satu, buat lantas di campurkan campurannya dengan mengaduknya bersama-sama.

Lebih bagus lagi, bila adukan antara hijau dan cokelat itu dapat ditumpukan setidaknya bertumpuk hingga 3 kaki kubik (3 ft x 3 ft x 3 ft). Dengan pembuatan kompos pada cara penumpukan kondensasi, pupuk kompos dapat dilakukan dengan cepat dan sebab adanya tekanan atas bawah nan memecah lebih cepat.



Stimulus buat Kompos

Tambahkan satu sekop kompos jadi atau tanah kebun buat membantu memulai aktivitas mikroba dalam tumpukan Anda. Kompos jadi dapat menstimulus tumpukan buat sinkron dalam kadar kompos nan sama. Dalam pembuatan kompos, juga perlu di perhatikan kebutuhan jumlah nan sahih pada kelembaban nan dibutuhkan dalam proses komposit.

Kompos dengan taraf kelembapan nan tepat menjadikan kompos sedikit basah dan menghasilkan aroma segar. Terlalu banyak air sebaliknya bisa menyebabkan suhu dalam tumpukan menurun (dan membuatnya berbau). Sementara itu, terlalu sedikit kelembapan juga bisa memperlambat laju dekomposisi dan membuat tumpukan memanas.

Periksa kembali taraf kelembapan tumpukan kompos Anda seminggu sekali dan sesuaikan jika perlu dengan menambahkan air buat meningkatkan kelembapan atau bahan cokelat nan dilebihkan buat membantu mengeringkan tumpukan luar. Setidaknya, aduk tumpukan seminggu sekali buat memindahkan bahan dari luar tumpukan. Juga perlu di hindari proses nan mengurangi genre udara dan memperlambat dekomposisi.

Umumnya, proses komposit akan selesai dalam waktu sekitar dua bulan. Si kompos akan diketahui berubah jadi kompos Anda selesai tak lagi panas atau dapat dengan cara lain, membandingkan dengan hasil jadi. Hal itu sebab biasanya secara sekejap pandang, Anda tak bisa mengidentifikasi kompos orisinil dengan kompos nan baru jadi.

Kompos harus coklat gelap, lembap, dan berbau bersahaja. Setelah selesai pembuatan pupuknya, silakan gali hasil komposnya dan dikembalikan ke dalam tanah di kebun Anda. Anda pun bisa menggunakan sebagian kompos sebagai bahan mulsa. Ada sedikit catatan nan harus Anda perhatikan ketika melakukan proses pembuatan kompos tersebut, yaitu sebagai berikut.

  1. Kompos sehat berbau ramah, segar, dan enak di cium.
  2. Gunakan starter pada kompos cair - disebut inokulan - jika Anda tak memiliki tanah nan sehat.
  3. Airi sesering mungkin kompos selama cuaca kering nan panjang dan airi saja secukupnya buat melembabkan, bukan buat membasahi isinya.
  4. Jangan campurkan kompos dengan daging, minyak atau tanaman nan bervirus atau tanaman nan dirawat dengan pestisida.

Demikianlah uraian mengenai bagaimana cara pembuatan kompos nan baik dan tak berbau. Oleh sebab itu, perhatikanlah langkah-langkah pembuatannya. Hal tersebut sangat perlu agar kompos nan Anda untuk itu merupakan kompos nan berkualitas.