Penemuan Terbaru dalam Bidang Teknologi

Penemuan Terbaru dalam Bidang Teknologi

Ada prestasi , padahal penelitian tersebut tujuannya digunakan oleh orang banyak atau masyarakat, maka itu pemerintah ingin penelitian nan dilakukan tersebut bisa dirasakan khasiatnya oleh masyarakat Indonesia.

Dalam inovasi terbaru teknologi tersebut, Pemerintah dengan serius akan memberlakukan proses nan konkret di dalam masyarakat yaitu dengan cara bekerjasama dengan industri obat nan sudah cukup punya nama agar penelitian Mahasiswa UGM tersebut tak sekadar prestasi belaka.

Bukan hanya itu, para mahasiswa UGM juga ingin mendapat pengakuan dari BPOM sehingga masyarakat tak melihatnya dengan sebelah mata dan takut kalau obat tersebut hanya sekadar obat baru hasil penelitian dan tanpa ada agunan kesehatan dari pemerintah. Prestasi Universitas Gajah Mada tak hanya berhenti pada teknologi mengenai farmasi dan kesehatan, namun teknologi terbaru tim robot UGM pun sukses.

Penemuan terbaru teknologi di negara kita dalam global robotika sangat banyak peminatnya di Indonesia, terutama pada kawula muda. Penemuan terus bermunculan dan menghasilkan robot nan mampu bersaing dengan produk luar negeri. Untuk meraih berhasil tim dari UGM bukanlah perkara nan mudah dijalani, ada hambatan dan latihan nan harus dijalani, dan pada akhirnya robot besutan tim UGM berhasil meraih jawara baik di taraf nasional maupun di taraf internasional.

Salah seorang tim robot UGM, Malik Khidir mengaku buat meraih kesuksesan perlu ada pengorbanan nan dilakukan oleh timnya. Menurutnya, sekurang-kurangnya selama kurang lebih dua tahun harus rela mengurangi jam tidur sebab dalam rangka membuat rangkaian robot. Malik biasanya berbagi berbagai tugas pada timnya buat mendesain robot. Tugasnya ada nan di bidang mekanik, ada nan bertugas di bagian elektronik, ada juga tim spesifik buat membuat program, dan uniknya saat si robot di ujicoba di bawah pukul 24.00 selalu mengalami kerusakan atau error

Sebaliknya, menjelang pagi robot bisa dioperasikan dengan baik. Hal lainnya nan merupakan kesulitan untuk mereka ialah ketersediaan suku cadang robot. Hal itu dikarenakan suku cadang robot tersebut hanya dijual di Amerika, Cina, dan Inggris. Itu pun harganya sangat mahal.

Mereka juga harus menunggu barang sampai datang sekitar seminggu sampai dua bulan, dan harga buat satu robot mencapai harga 30 juta rupiah, sedangkan buat followernya suku cadang bisa dibeli di pasaran dalam negeri atau lokal dengan budget 2 juta rupiah. Hambatan lainnya ialah saat mereka akan bertanding menuju amerika, robot mereka sempat rusak sebab diletakkan di bagasi pesawat.

Penemuan terbaru teknologi robot ini dengan berhasil menyngkirkan robot dari negara amerika, cina, Israel, Rumania dan juga turki. Robot dengan nama robot Hafidz mengalahkan robot lain dengan kecepatan memadamkan barah sangat cepat dalam satu simulasi dalam lintasan sepanjang kurang lebih 60 meter.

Ditempatkan dalam posisi apa pun robot hafidz tak mengalami error. Untuk lomba Robogames, tim UGM berpartisisapasi dalam lima kategori, tetapi hanya tiga kategori nan berhasil memegang pulang medali. Dua medali emas didapat dari kategori Fire Fighting Robot serta Natcar Robot.

Sementara itu, medali perak didapat dari kategori Balancer Robot. Kompetisi ini ialah sebuah kompetisi robot paling besar di seluruh global nan pernah ada, sebab kompetisi ini tidak hanya sekadar diikuti oleh mahasiswa saja, namun diikuti seluruh kelompok umur, mulai kelompok anak-anak sampai klub penggemar robot nan diikuti oleh 16 negara, dengan 59 event, 227 tim, 703 robot, serta 841 engginer dari seluruh penjuru dunia.

Tidak berhenti hanya di situ saja, para mahasiswa UGM mengembangkan penelitian mereka pada penelitian buat ke hidupan sehari-hari seperti buat transportasi, obat-obatan, pengembangan tanaman selain itu UGM dan Deltomed melakukan kerjasama dalam bidang penghiliran berbagai hasil penemuan dan tridharma perguruan tinggi. Dari kolaborasi ini diharapkan buat dapat menggerakkan dan mengajak kelompok petani herbal, koperasi, pelaku usaha lokal maupun nasional dalam upaya kemandirian produk kesehatan.

Tambahan lain dari Universitas Gajah Mada ini mereka terus melakukan penelitian dari pohon pinus nan diambil getahnya, bisa dijadikan buat keperluan rumah tangga seperti kertas, tinta, cat dan nan lainnya juga. Ia juga ingin meneliti sehingga bisa berguna buat kosmetik nan kondusif digunakan.

Apalagi sekarang banyak kosmetik palsu nan membahayakan bahkan ada operasi nan juga cukup membahayakan nyawa terutama di kalangan remaja hinga wanita dewasa. Mungkin ini juga nan menjadi perhatian primer dari penelitian ini. Banyak juga ditemukan kosmetik dengan merek terkenal ternyata dipalsukan.

Tidak hanya para mahasiswa UGM nan berkreasi, dosen fakultas Biologi UGM pun berhasil mengembangkan Gama Melon Parfum. Ia mengatakan masing-masing atau satu pohon Gama Melon Parfum bisa berbuah rata-rata 4 sampai10 buah nan berat per buahnya ialah 50gr sampai 4 ons.

Sementara itu, masa panennya memerlukan waktu selama 55 sampai 58 hari. Ia pun menambahkan bahwa aroma wangi nan kuat dari buah ini nan berpotensi buat dijadikan bahan parfum dari bahan alam. Ia juga mengatakan bahan parfum ini bisa mengurangi impor dari luar, dan mengurangi parfum nan tidak ramah lingkungan.

Penelitian para mahasiswa UGM sebenarnya sudah ratusan, namun sebagai masyarakat awam mungkin buat mengetahui bahwa Negara kita memiliki orang-orang cerdas tak terlalu terkenal dibandingkan seniman gossip nan setiap hari muncul di televisi. Bahkan Kompas nan menjadi media besar hanya menangkap limabelas persen tentang warta penelitian UGM. Padahal UGM ialah universitas terbesar di Indonesia nan sudah diakui oleh Internasional.

Namun, sangat disayangkan media lamban dalam menginformasikan prestasi nan telah ditorehkan oleh mahasiswa hebat dari UGM tersebut. Masyarakat pun dan mahasiswa lainpun jadi kurang inspirasi dari teman-temannya nan lebih unggul nan berada di UGM. Tentunya media elektronik juga begitu, mereka seharusnya menjadi hal primer buat dibahas sebab buat kemajuan Negara Indonesia juga.

Implementasi pun juga belum bisa dirasakan sebab kurang adanya dukungan dari pemerintah, dengan banyaknya penelitian nan dilakukan mahasiswa UGM bisa dikatakan pula mereka makin maju dengan penelitian-penelitian tersebut atau dapat juga nantinya UGM menjadi universitas nan kaya penelitian. Bukan saja hanya mahasiswa UGM nan sudah punya nama besar, siapa pun nan memiliki prestasi seharusnya bisa diakui dan langsung dipraktekkan buat masyarakat Indonesia.

Dari pembahasan penelitian nan sudah banyak dilakukan oleh teman sebangsa dan tanah air kita dari Universitas Gajah Mada bisa menjadi semangat dan inspirasi buat terus berjuang memerdekakan tanah air dengan cara kita dan dengan ilmu nan kita miliki.