Akibat Kekurangan Protein

Akibat Kekurangan Protein

Protein ialah salah satu zat nan kita butuhkan dalam tubuh. Ada begitu banyak makanan nan mengandung protein . Yang juga dapat kita temukan dengan mudah tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya. Kandungan protein bisa kita jumpai diberbagai jenis sayuran, buah-buahan, dan telur.

Protein ialah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi. Asal katanya sendiri dari bahasa Yunani yakni protos. Protein juga merupakan polimer dari monomer-monomer asam animo nan terkait dengan ikatan peptide.

Protein sangat dibutuhkan tubuh yakni sebagai buat perkembangan setiap sel dan menjaga kekebalan tubuh. Protein lain juga berfungsi secara struktural dan mekanis seperti buat membentuk batang dan sendi. Juga seperti nan telah dikatakan, menjaga sistem kekebalan tubuh atau antibodi.

Dapat dikatakan protein ialah salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, nan merupakan penyusun primer makhluk hidup. Dan merupakan salah satu molekul nan paling banyak dijadikan objek penelitian dalam biokimia.



Jenis-jenis Makanan Berprotein

Ada begitu banyak makanan nan memiliki kandungan protein, berikut akan dipaparkan 10 jenis makanan nan mengandung protein bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:



1. Telur

Telur ialah sumber protein terlengkap dan memiliki kandungan nutrisi nan baik. Satu butir telur rebus mengandung tujuh gram protein dengan hanya dua gram lemak nan jenuh.

Jika kita ingin terhindar dari lemak jenuh, gampang saja. Buang kuningnya dan hanya gunakan bagian putihnya. Akan tetapi telur mengandung sejumlah kolesterol. Tapi hal ini tepat dikonsumsi terutama buat meningkatkan kadar koresterol darah.

Memakan sebuah telur pada sarapan juga jauh lebih mengenyangkan ketimbang sarapan sereal atau roti . Telur memiliki protein kualitas paling tinggi dan sarat dengan Vitamin A, D, E, K, dan B-kompleks, dan mineral, juga zat besi. Krusial sekali mengonsumsi telur dalam setidaknya sekali dalam sehari.



2. Sirloin

Sirloin ialah bagian belakang sapi. Merupakan bagian daging nan umumnya dipakai buat kuliner steak sebab dagingnya lebih keras dari bagian lain.

Sirloin umumnya berukuran lebih besar dibanding bagian sapi lainnya nan cenderung lebih lembut. Yang lebih istimewa, sirloin tak memiliki lemak, dan harganya jauh lebih murah.



3. Kedelai muda

Kedelai muda atau edamame enak dinikmati jika telah dikukus dan diberikan sedikit garam. Kedelai muda memiliki kadar protein nan lebih banyak dibanding daging sapi. Namun. tidak banyak orang mengenal jenis kedelai muda ini.



4. Ikan dan Udang-udangan

Ikan dikenal menjadi konsumsi nan kaya akan protein. Sebagian menu kuliner Indonesia juga tidak lepas dari ikan. Tak hanya itu, udang-udangan juga termasuk di dalamnya. Selain kaya protein, udang juga kaya akan kalsium. Ikan maupun udang ialah protein hewani nan berguna bagi kesehatan tubuh kita



5. Susu Murni

Sumber protein lainnya ialah susu nan berkualitas. Meski tak memiliki protein nan begitu besar, namun kualitas protein dalam susu sangat luar biasa. Sebab mengandung semua asam aminpo esensial nan baik buat tubuh.



6. Tiram

Tiram merupakan makanan nan rendah lemak dan kalori. Juga merupakan sumber nan baik dari vitamin dan mineral, dan protein nan baik sekali. Tiram juga amat mudah dicerna. Tapi tak dianjurkan menjadi pilihan nan baik bagi orang-orang dengan penyakit jantung atau hipertensi sebab tiram mengandung natrium.



7. Kacang-kacangan

Semua jenis kacang pada umumnya tinggi lemak, tetapi ada jenis lemak sehat. Kacang juga bisa risiko penyakit jantung. Kacang juga lebih mudah buat dicerna, dan tinggi serat sehingga baik buat tubuh.



8. Yoghurt

Bakteri “ramah” dalam makanan ini menjadi pengobatan alternatif pada masalah pencernaan. Yoghurt menjadi pilihan nan baik pada mereka nan alergi susu. Yoghurt layal dikonsumsi sebab merupakan sumber kalsium nan membantu menurunkan kolesterol dan mencegah dari penyakit jamur dan obat keputihan.



Akibat Kekurangan Protein

Kekurangan protein bisa kita temui pada masyarakat dengan tingkat hayati nan rendah. Biasanya terjadi pada anak-anak di bawah lima tahun atau balita dan sering ditemukan bersamaan dengan kekurangan energi lain nan biasa dinamakan marasmus. Berikut ini akibat-akibat seseorang kekurangan protein.



- Kwashiorkor

Istilah ini diperkenalkan oleh Dr. Cecily Williams pada tahun 1933 ketika ia menemukan penyakit nan terindikasi di Ghana, Afrika. Istilah tersebut berasal dari bahasa Ghana nan berarti penyakit nan diperoleh anak pertama, jika anak kedua sedang ditunggu kelahirannya.

Kwashiorkor ini lebih banyak terjangkit pada anak berusia dua hingga tiga tahun. Terjadi pula pada anak nan terlambat menyapih sehingga komposisi gizi makanan tak seimbang.

Gejala nan timbul biasanya pertumbuhan jadi terhambat, otot-otot berkurang dan melemah, muka menjadi bulat seperti bulan, dan gangguan psikomotor atau mobilitas . Karakteristik lainnya ialah rambut menjadi halus, sporadis dan kusam kemerahan.

Kulit menjadi kering dan kasar, daerah sekitar tungkai, sikut dan bokong terdapat pengelupasan kulit dan meninggalkan dasar licin nan berwarna putih mengilap.Perut membuncit dampak pembesaran hati dan sel-sel wafat jika diperiksa lewat mikroskop.



- Marasmus

Marasmus ialah penyakit kelaparan dan sering ditemukan di kelompok sosial nan rendah. Marasmus berasal dari bahasa Yunani nan berarti merusak. Penyakit ini lebih banyak diderita bada bayi di 12 bulan pertama. Ini terjadi sebab ia terlambat diberi makanan tambahan.

Penyapihan mendadak dapat membuat seorang bayi mengidap marasmus. Ketika susu formula pengganti ASI dibuat terlalu encer dan tak higienis. Marasmus dalam waktu nan panjang bisa mengakibatkan gangguan fisik dan mental.

Gejala-gejala nan bisa terlihat ialah pertumbuhan nan terhambat, lemak di bawah kulit menjadi berkurang, otot-otot berkurang juga melemah, berat badan lebih banyak terpengaruh dari ukuran kerangka nan jug aberubah seperti aspek panjang, lingkar kepala dan lingkar dada. Dan mula mereka seperti orangtua.

Penderita marasmus juga dapat menderita pembesaran hati dan kadar lemak serta kolesterol di dalam darah dapat menurun. Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anak nan sehat.



Akibat Kelebihan Protein

Lalu apa nan terjadi jika kita kelebihan protein? Makanan berprotein tinggi biasanya menyebabkan obesitas . Kelebihan protein juga bisa menimbulkan masalah lain terutama pada bayi. Yakni kelebihan asam amino nan memberatkan ginjal dan hati.

Kelebihan protein ini juga akan menimbulkan kenaikan amoniak darah, asidosis, diare, dehidrasi, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini terindikasi pada bayi nan diberi susu skim atau formula dengan konsentrasi nan amat tinggi.

Menjaga kesehatan jauh lebih diutamakan sebab salah-salah dapat mendatangkan penyakit nan bisa mengganggu aktifitas manusia dan gerak personal. Namun kekurangan gizi memang lebih sering dialami masyarakat dari golongan kelompok bawah, ketika mereka serba terbatas membeli berbagai macam makanan nan sehat.

Kita patut beruntung sebab dapat dengan mudah mendapakan jenis makanan nan kita inginkan. Namun ternyata beberapa orang juga rajin mengonsumsi junk food makanan siap saji dan makanan berkolesterol tinggi tanpa pernah memedulikan keseimbangna kesehatan. Alangkah baik jika kita mulai lebih memperhatikan apa saja nan akan kita konsumsi. Salah satunya memerhatikan makanan nan mengandung protein.