Rektor UGM

Rektor UGM

Universitas Gajahmada nan terletak di Sleman, Yogyakarta tepatnya di Bulak Sumur Sleman, Yogyakarta nan merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia ini sebentar lagi memasuki usia 62 tahun, tepat lahir pada 19 Desember 1949. Universitas Gajahmada termasuk universitas tertua di Indonesia.

Namun, ketuaannya tak membuat UGM (Universitas Gajahmada) loyo. UGM malah tampak semakin cerdas dan bersemangat memacu diri buat menjadi salah satu universitas global nan terdepan dalam ilmu, teknologi, dan pengalaman. Saat ini, Universitas Gajahmada memiliki 18 fakultas ditambah dengan pasca sarjana S2 dan S3.



Universitas Gajahmada - "Ndeso" dan Kampus Biru

Pada tahun 80-an Universitas Gajahmada dikenal dengan sebutan universitas ndeso . Karena barangkali saat itu konsentrasinya lebih pada nilai-nilai kerakyatan. Namun di era reformasi ini, tak lagi tampak sebutan itu. Banyak kalangan akademisi nan sudah merambah ke global Politik dan pemerintahan.

Sebut saja Amin Rais, Mahfud MD, dan Wapres Budiono. Dahulu, kalangan birokrasi banyak didominasi oleh lulusan UI, ITB, IPB. Sekarang alumni Universitas Gajahmada telah banyak nan menjadi tokoh-tokoh skala nasional, dari kalangan muda pun mulai muncul seperti Rektor Universitas Paramadina, Anis Baswedan.

Universitas Gajahmada dikenal juga dengan Kampus Biru, nan menjadi inspirasi sebuah film nasional. Suasana kampus nan rindang dan penuh dengan pohon-pohon nan hijau membuat semakin nyaman buat belajar.

Dahulu mahasiswa Universitas Gajahmada memang banyak dari kalangan masyarakat desa, namun sejak adanya anggaran baru tentang Badan Usaha universitas, nampaknya porsi mahasiswa nan berasal dari desa menjadi tergusur. Saat ini terlihat deretan mobil-mobil nan boleh dibilang bagus di parkiran kampus Universitas Gajahmada.



Tokoh-Tokoh dari Universitas Gajahmada

Universitas Gajahmada memang boleh diajungi jempol, di samping banyak menelurkan tokoh-tokoh skala nasional, UGM juga menjadi gudang dai-dai akademis dari kalangan dosen dan mahasiswa. Banyak juga para dosen nan menjadi pucuk-pucuk pimpinan organisasi Muhammadiyah, NU. Seperti Amin Rais, Syamsul Hadi, Mubyarto, Mahfud MD.

Dari kalangan muda pun banyak dai-dai muda nan telah secara konkret berkiprah di masyarakat dan cukup punya nama di skala nasional seperti Cahyadi Takariyawan, Muhammad Haris W, Agus Purnomo, dan masih banyak lagi. Dulunya sebagian mereka aktif di Jamaah Shalahudin nan merupakan loka beraktivitasnya para mahasiswa Universitas Gajahmada buat memperdalam keislaman.



Rektor UGM

Nama-nama para rektor UGM sejak 1949 sampai saat ini ialah sebagai berikut.

  1. Prof. Dr. M. Sardjito (1949-1961)
  2. Prof. Dr. Ir. Herman Johannes (1961-1966)
  3. Drg. M. Nazir Alwi (1966-1967)
  4. Drs. Soepojo Padmodipoetro, MA (1967-1968)
  5. Prof. Dr. Soeroso H. Prawirohardjo, MA (1968-1973)
  6. Prof. Dr. Sukadji Ranuwihardjo, MA (1973-1981)
  7. Prof. Dr. Teuku Jacob, MS, DS (1981-1986)
  8. Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, SH,ML (1986-1990)
  9. Prof. Dr. Ir. Mohammad Adnan (1990-1994)
  10. Prof. Dr. Soekanto H. Reksohadiprodjo, M.Com (1994-1998)
  11. Prof. Dr. Ichlasul Amal, MA (1998-2003)
  12. Prof. Dr. Sofian Effendi, MPIA (2004-2007)
  13. Prof. Ir. Soedjarwadi, M.Eng., Ph.D. (2007-sekarang)


Kegiatan Mahasiswa di Universitas Gajahmada

Balairung adalah nama buletin majalah Universitas Gajahmada nan dikelola oleh mahasiswa. Dari Balairung telah lahir banyak wartawan. Abdulramah Ma’un ialah mantan Ketua Balaiurung tahun 90-an. Saat ini beliau menjabat sebagai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

YON 1 merupakan satuan Resimen Mahasiswa pertama di Yogyakarta nan berdiri. YON 1 UGM (Universitas Gajahmada ini banyak dikenal di kalangan anak-anak SMA di DIY, dengan kegiatan tahunannya yaitu Lomba Baris-Berbaris. Lomba Baris-berbaris (Tonti) taraf SLTA ini menjadi barometer kualitas Peleton Inti di SLTA-SLTA Yogyakarta. Dengan antusias, para siswa ini mengikuti lomba baris-berbaris nan diselenggarakan oleh Batalyon Resimen Mahasiswa UGM (Universitas Gajahmada) atau YON 1 UGM tersebut. Lomba itu biasanya melibatkan juri dari Akademi Militer dari Yogyakarta dan Magelang.

Tahun 1990-an, Universitas Gajahmada telah memulai membangun masjid kampus nan didirikan di atas bekas kuburan Cina milik Keraton Yogyakarta. Saat ini masjid kampus nan megah itu sangat ramai dikunjungi oleh jamaah dari berbagai tempat, tak hanya dari kalangan mahasiswa Universitas Gajahmada saja, namun juga dari mahasiswa di sekitarnya.

Universitas Gajahmada banyak mempunyai lembaga-lembaga darma kepada masyarakat. Misalnya, pusat studi-pusat studi bahasa, pusat studi negara-negara maju, pusat studi wanita, dan masih banyak lagi. Lembaga-lembaga atau pusat studi, unit kegiatan mahasiswa, jamaah shalahudin seperti inilah nan dapat mempercepat pendewasaan para civitas akademika UGM, sehingga Universitas Gajahmada dapat mencetak SDM nan handal.



Organisasi Mahasiswa di Universitas Gajahmada

1. Senat Mahasiswa

Senat Mahasiswa Universitas Gajahmada merupakan forum sentral kemahasiswaan nan berdiri pada 1990 dengan semangat penyelenggaraan pemerintahan versi mahasiswa ( Student Government ). Artinya, Senat Mahasiswa termasuk salah satu organ dari Badan Keluarga Mahasiswa Universitas Gajahmada nan mempunyai fungsi sebagai forum legislatif dan dikelola secara kolektif.

Anggota Senat Mahasiswa saat ini terdiri atas 54 orang, yaitu dua orang mewakili setiap fakultas dan 14 orang mewakili Unit Kegiatan Mahasiswa. Sejarah berdirinya Senat Mahasiswa Universitas Gajahmada dapat dikatakan menarik buat diketahui sebab merupakan bagian dari sejarah Gerakan Mahasiswa Universitas Gajahmada Pasca NKK/BKK. Pada 1990, kepengurusan Senat Mahasiswa terdiri atas seorang Ketua Umum, seorang Sekretaris Jenderal, lima Ketua Komisi dan lima Wakil Ketua Komisi.

Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan dilakukan oleh Badan Pelaksana Senat Mahasiswa Universitas Gajahmada (BP SMUGM) nan berperan sebagai forum eksekutif. Kepengurusannya ditunjuk serta dipiih dari anggota-anggota Senat Mahasiswa Universitas Gajahmada. Istilah BP SMUGM berubah menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa UGM pada generasi/angkatan II.



2. Satu Bumi

Satu Bumi (Solidaritas Teknik Untuk Bumi) ialah sebuah organisasi mahasiswa pecinta kegiatan alam bebas dari Fakultas Teknik Universitas Gajahmada. Organisasi ini biasa disebut Mapala dan termasuk salah satu komunitas mapala paling besar di UGM.

Satu Bumi didirikan pada tanggal 27 April 2000. Saat itu, mapala Fakultas Geologi Universitas Gajahmada, Magmagama mengadakan perlombaan lintas alam nan diikuti oleh mapala di seluruh Indonesia. Akhirnya timbul ide buat mendirikan kesekretariatan bersama (sekber) mapala di Fakultas Teknik Universitas Gajahmada.

Selanjutnya, diadakanlah rendezvous anggota mapala-mapala di FT UGM nan menghasilkan nama Satu Bumi sebagai nama resmi sekber mapala Fakultas Teknik Universitas Gajahmada. Sejak 2002, Satu Bumi resmi menjadi Badan Semi Otonom dan terpisah dari BEM serta mempunyai ruang kesekretariatan sendiri.

Universitas Gajahmada saat ini sedang membangun sebuah rumah sakit nan cukup besar di daerah Ring Road Utara Trihanggo Gamping. Rumah sakit ini akan dipakai praktik dan riset dari fakultas kedokteran UGM. Selama ini sebenarnya UGM sudah bekerja sama sangat baik dengan RSUP Sarjito Yogyakarta, namun secara kelembagaan RSUP Sarjito ada di bawah pemerintah. Sementara UGM di bawah Pendidikan Tinggi.

Bagi calon mahasiswa UGM, jangan terlambat buat segera menyiapkan diri menembus universitas hebat ini. Suasana kota Jogja nan kondusif, baik dari kebutuhan belajar seperti buku-buku literatur, alat tulis, komputer dan teknologi lainnya, penginapan, apartemen UGM, rumah kontrakan dan rumah kos pun sangat banyak ada di sekitar kampus Universitas Gajahmada. Semua fasilitas itu akan membuat mahasiswa Universitas Gajahmada menjadi andalan bangsa ini buat meraih masa depan nan lebih baik.