Berpikir di Awal

Berpikir di Awal

Rumah menjadi kebutuhan tiap orang nan berfungsi sebagai loka tinggal/berlindung, mendidik anak-anak, loka beribadah keluarga. Ada kalanya rumah pertama Anda ialah bukan rumah baru, namun dengan cara over kredit rumah . Apapun juga itu ialah aset pertama hayati Anda. Maka syukurilah.



Rumah Pertama

Kondisi perekonomian nan dimiliki oleh setiap orang berbeda-beda. Sehingga cara setiap orang mendapatkan ‘rumah pertama’ pun berbeda-beda. Ada nan membeli secara tunai atau cash tetapi ada juga nan membelinya dengan cara kredit.

Apapun cara nan digunakan buat mendapatkan rumah tersebut tidaklah menjadi masalah asalkan didapatkan dengan cara nan halal. Meskipun sebuah rumah mampu terbeli dengan tunai tetapi dengan cara nan tak halal maka sungguh sangat merugi baik di global maupun di akhirat.

Bisa saja rumah pertama Anda, didapatkan dengan cara over kredit rumah. Hal ini wajar dan biasa terjadi. Asalkan jeli dan mengetahui rahasianya, maka rumah idaman keluarga tetap bisa diperoleh meskipun dengan cara over kredit rumah.

Membeli rumah dengan cara kredit apalagi over kredit memang perlu kejelian nan luar biasa dari calon pembelinya. Kita harus paham sahih seluk-beluk rumah tersebut agar tak terjadi sebuah tindak penipuan nan dilakukan oleh pemilik sebelumnya.



Beberapa Cara Over Kredit Rumah

Cara mendapatkan sebuah rumah nan tergolong over kredit dapat dilakukan dengan berbagai cara. Berikut ialah cara nan dapat ditempuh oleh para calon pembeli rumah nan mau over kredit.

1. Dapatkan informasi pengumuman pelelangan oleh Bank. Rumah lelang dapat berupa rumah-rumah baru sitaan sebab kelalaian pemilik dalam pembayaran kredit Bank.

2. Rumah agunan peminjaman uang/modal nan tak mampu menyelesaikan jatuh temponya sehingga terpaksa diserahkan pada Bank.

Rumah-rumah inilah nan diover kreditkan.



Berpikir di Awal

Pikirkan dulu masak-masak apakah Anda mampu melunasi pembayarannya sinkron tempo. Ketika seseorang hendak mengambil kebijakan buat melakukan kredit maka ada baiknya buat melihat kemampuan terlebih dahulu.

Kebanyakan orang hanya melihat keinginan saja tanpa melihat kemampuan nan dimilikinya. Dampak nan sering terjadi ialah orang tersebut tak mampu membayar cicilan kredit sebab hanya mempertimbangkan keinginan saja tanpa mengikutkan kemampuannya dalam membayar kredit tersebut.

Sebagai catatan, bank manapun menanyakan hal sama yakni kemampuan keuangan Anda. Karena kemampuan keuangan berpengaruh pada kemampuan membayar Anda ke bank. Dan kemampuan pembayaran mempengaruhi dapat dipercaya Anda dalam melunasi cicilan.

Perhitungkan berapa penghasilan Anda sebulan. Penghasilan harus tiga kali jumlah cicilan nan akan disetorkan pada pihak bank. Atau cicilan kredit rumah tak boleh melebihi 30% pendapatan Anda. Tujuannya agar perekonomian keluarga tak goyah.

Kita juga perlu berpikir tak hanya sekali tetapi berulang kali agar kita tak terjerumus ke dalam lubang hutang nan terlalu dalam. Kebanyakan dari kita tak mampu menahan berbagai keinginan nan terpendam dalam hati tanpa melihat kemampuan nan dapat dilakukan oleh kaki dan tangan kita.

Tidak ada nan melarang buat dapat memiliki sebuah mobil maupun rumah nan megah. Namun nan patut dicatat ialah kemampuan kita buat memilikinya. Jika masih belum mampu buat mengambil kredit nan besar maka berusahalah buat dapat memperolehnya.

Berusaha nan dimaksud ialah berupaya dengan gigih buat memperoleh penghasilan tambahan sehingga keinginan menjadi terwujud. Untuk itu, biasanya kita tak cukup bekerja di satu perusahaan saja. ada baiknya buat dapat memiliki dua sumber pendapatan atau lebih. Dengan demikian jika terjadi sesuatu dengan sumebr pendapatan nan satu maka dapat dengan segera beralih ke pendapatan nan lainnya.



Tips Misteri Sukses Kredit

Berikut ialah tips mengevaluasi perekonomian keluarga agar tak terjebak kesulitan ketika membayar cicilan kredit rumah.

1. Lunasi Hutang Kecil

Bila ingin melakukan kredit rumah, lunasi dulu hutang-hutang kecil bersifat rutin. Semisal, hutang kreditan motor dan barang. Sehingga Anda fokus hanya pada satu pembayaran kredit saja yakni kredit rumah.

Memang ada baiknya buat menunda dulu ocer kredit rumah jika berbagai cicilan nan lainnya masih ada. Dikhwatirkan berbagai cicilan lainnya nan meskipun kecil jika banyak akan menjadi besar juga. Hal tersebut tentunya akan dapat mengganggu pembayaran kredit rumah nan sedang diambil.

Tentunya kita tak ingin risiko tersebut terjadi. Oleh sebab akan lebih ringan jika semua cicilan tak ada selain cicilan rumah itu sendiri.

2. Kesehatan

Pikirkan kesehatan Anda. Apakah Anda masih mampu bekerja buat sekian tahun ke depan? Karena mengkredit bersifat kontinyu. Bila tiba-tiba kesehatan Anda drop dan stop bekerja, harus pikirkan siapa nan meneruskan cicilan kredit rumah?

Masalah kesehatan sendiri memang tak ada nan dapat menyangka kapan datangnya sakit. Tetapi kita juga dapat mempertimbangkan berbagai faktor risiko nan dapat dihadapi ketika bekerja. Jika kemungkinan buat sakit saat bekerja ialah kecil maka ada baiknya buat tetap mengambil kredit. Namun jika risiko kerja terlalu tinggi buat mengganggu kesehatan maka ada baiknya buat menunda dulu.

3. Sumber pendapatan lain

Carilah pendapatan lain selain gaji. Berusahalah lagi buat mendapatkan penghasilan tambahan. Misalnya berdagang, menjadi instruktur senam, penulis freelance .

Semua dapat kita lakukan asal tetap didapatkan dengan cara nan baik dan sah secara hukum agama dan negara. Mempunyai sumber pemasukkan lebih dari satu sungguh akan sangat membantu sekali keuangan keluarga, apalagi jika ada pihak lain nan ikut membantu dalam mencari sumber pendapatan.

Oleh sebab itu, jika saat ini masih memiliki satu sumber pendapatan maka ada baiknya buat segera mencari sumber pendapatan nan lain.

4. Bermusyawarah

Rundingkan keinginan buat mengkredit rumah dengan keluarga. Untuk menjaga kemungkinan bila tiba-tiba kerja Anda mandeg masih ada pihak nan melanjutkan cicilan.

Dua kepala lebih baik daripada satu kepala. Ini ialah peribahasa nan harus dipegang dnegan teguh dalam sebuah kehidupan rumah tangga sebab jika keputusan diambil bersama maka tanggung jawab pun akan dilakukan bersama.

5. Jangka Panjang

Buat planning jangka panjang keuangan Anda, sehubungan dengan pengajuan kredit rumah.



Kiat Mendapatkan Rumah

Sebelum ke bank, sebaiknya serius mencari rumah nan Anda inginkan. Kalau perlu lakukan pengecekan terhadap rumah nan ingin Anda over kredit.

Berikut kiatnya nan bisa diikuti.

  1. Berburu rumah dengan maksimum harga, 50% dari baku harga nan diinginkan.
  2. Rumah/apartemen atas nama pribadi.
  3. Cari nan bersertifikat HMB (Hak Milik Bangunan). Biasanya rumah bersertifikat HMB bebas sengketa.
  4. Cek fisik rumah, seperti : lokasi, kekuatan bangunan, bebas banjir, estimasi biaya upgrade .



Langkah-langkah Pengajuan Over Kredit

Kini Anda telah bermodal keyakinan buat melanjutkan over kredit rumah. Sekarang Anda ikuti langkah-langkah selanjutnya dalam melakukan over kredit. Inilah cara over kredit rumah.

  1. Kumpulkan informasi semua dokumen rumah. Meng copy semua dokumen seperti : sertifikat tanah dan bangunan, bukti lunas pajak bumi dan bangunan (PBB). surat ijin mendirikan bangunan (IMB), surat kematian, kartu keluarga (KK), surat cerai bila pemilik lama bercerai, surat waris dari pemilik, bukti diri KTP/SIM, dan lainnya.

  1. Investigasi konkurensi rumah. Dengan mengecek ke pihak Bank tentang Daftar Hitam Bank Indonesia atau istilah lain, BI Checking . Bila rumah nan Anda incar masuk dalam daftar, pastikan dulu sengketanya telah selesai atau belum sebelum melanjutkan proses kredit.
  2. Evaluasi kemampuan pembayaran Anda, nan telah disinggung sebelumnya.
  3. Mencari informasi syarat dan ketentuan pengajuan over kredit rumah. Syarat-syarat generik seperti : foto copy KTP suami/istri, kartu keluarga, transaksi bank selama tiga bulan terakhir. Slip gaji bulan terakhir, referensi karyawan/pegawai tetap/SK penunjukan.

Ketentuannya : mengisi formulir dari Bank, menyetujui anggaran nan ditetapkan Bank, bersedia menyetor cicilan sinkron perjanjian dengan Bank.

  1. Ajukan pelaksanaan kredit KPR. Buatlah pelaksanaan KPR ke sejumlah Bank, dengan maksud,
    1. Menjadikan diri Anda dalam kondisi bargaining position (posisi tawar).
    2. Memperbesar peluang, apabila terjadi salah satu Bank menolak.
    3. Ekonomis waktu dalam persiapan pengajuan aplikasi. Bila ada Bank nan menolak niscaya juga ada Bank nan akan menerima pelaksanaan Anda.
    4. Akan mendapatkan hal nan berbeda pada setiap Bank, baik dari segi kembang bank, nilai appraisal nya, serta layanan nasabahnya.
    5. Melakukan akad kredit. Artinya 75% Anda telah berhasil. Ditandai dengan informasi dari Bank nan menyuruh Anda membayar BPHTB serta melakukan down payment