Kekurangan Terbesar PB Point Blank

Kekurangan Terbesar PB Point Blank

PB Point Blank , atau nan akrab disapa dengan PB, ialah sebuah permainan First Person Shooter (FPS) berbasis online. Permainan Point Blank menggunakan platform PC sebagai media buat memainkannya. Tentu saja, kehadiran Point Blank di Indonesia ini menggeser posisi ‘sesepuhnya’ nan telah lama menjadi tren di Indonesia, yakni Counter Strike . Namun, kehadiran Point Blank di Indonesia ini sepertinya tak sinkron dengan nan diharapkan.

Seiring berjalannya waktu, permainan ini mulai menuai kontroversi dari berbagai kalangan. Mulai dari orang tua, mahasiswa, hingga kalangan gamers. Penasaran kontroversi macam apa nan terjadi? Mari kita kupas satu persatu.



Sejarah PB Point Blank

Sebelum kita beranjak ke topik utama, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu sejarah perkembangan permainan Point Blank ini. PB Point Blank dikembangkan oleh sebuah perusahaan di Korea Selatan nan bernama Zepetto.

ermainan ini memang sangat mirip dengan Counter Strike, di mana pemain bisa bergabung dengan tim teroris atau tim antiteror dengan nama nan berbeda.



Perbandingan PB Point Blank dengan Permainan FPS Lainnya

Dari segi kualitas, PB Point Blank memang tak begitu buruk. Permainan ini menawarkan fitur-fitur menarik, seperti gelar spesifik dan poin tambahan, ketika membunuh musuh secara berantai. Hal itu tak didapatkan pada permainan FPS, seperti Counter Strike nan hanya berfokus pada usaha pembunuhan saja dengan seluruh jenis senjata nan disediakan.

Kendati demikian, permainan ini tetap masih jauh tertinggal di belakang Call of Duty atau Battlefield nan menawarkan fitur realistis di dalam kehidupan berperang. Belum lagi jika harus berbicara masalah plot cerita dan grafis, permainan seperti Call of Duty atau Battlefield tetap bukan tandingan Point Blank.

Dari sisi tampilan crosshair, agaknya Counter Strike tetap lebih realistis dibandingkan Point Blank. Sebab, dalam kehidupan nyata, ketika seseorang memuntahkan peluru secara beruntun, tentu akurasi tembakan juga semakin berkurang.

Pada Counter Strike, crosshair akan tampak membesar jika kita menembakkan senjata secara beruntun di mana hal tersebut tak didapatkan pada Point Blank.

Namun, tak bisa dipungkiri bahwa PB Point Blank juga memiliki beberapa modus menarik nan bisa menggugah minat para penggunanya. Ada beberapa modus primer dalam permainan Point Blank, yaitu sebagai berikut.

  1. Deathmatch , yaitu modus ini sama seperti modus pada Counter Strike, yakni membunuh salah satu tim hingga tidak tersisa. Atau bisa dimainkan dengan cara memberikan batasan waktu. Apabila waktu nan ditentukan habis, maka akan dihitung poin per tim.
  1. Bomb Mission ialah sebuah modus di mana para teroris harus meletakkan bom pada titik lokasi eksklusif dan membunuh semua unit antiteror.
  1. Destroy ialah sebuah modus di mana salah satu tim harus menghancurkan sebuah sasaran di daerah musuh sembari melindungi daerahnya dari agresi musuh.
  1. Eliminate ialah sebuah modus di mana masing-masing tim harus membunuh semua anggota tim lawan. Dan jika mati, maka pemain tak akan hayati kembali sampai waktu rondenya habis.
  1. AI Challenge ialah sebuah modus di mana pemain akan berhadapan dengan bot atau pemain nan digerakkan oleh CPU sebagai modus buat berlatih.
  1. Defense Mission ialah sebuah modus di mana tim teroris harus menghancurkan dua tank Panther dari unit antiteror. Sementara unit antiteror sendiri, harus mempertahankan tank mereka agar tak hancur.
  1. Dino Mode ialah modus di mana tim teroris menjadi dinosaurus dan unit antiteror tetap menjadi manusia. Modus ini menarik sebab tampak seperti film Jurassic Park.


Kekurangan Terbesar PB Point Blank

Kekurangan terbesar Point Blank di Indonesia ialah penggunanya. Pada umumnya, pengguna PB Point Blank ialah anak-anak sekolah nan masih butuh supervisi orang tua dalam menjelajahi global maya.

Akibatnya, terjadilah dekadensi anak-anak sebab terlalu banyak bermain Point Blank, seperti berbicara sewenang-wenang, angkuh, boros terhadap uang nan diberikan orang tua, dan sering bertindak sedikit anarkis. Hal tersebut sangat jelek mengingat mereka masih anak-anak nan awam teknologi.

Begitu pula ketika para pecandu Point Blank ini dihadapkan dengan permainan sejenisnya, seperti Medal of Honor, Call of Duty, Battlefield, Counter-Strike, Bioshock, dan sebagainya.

Mereka meninggikan hati dengan mengatakan bahwa tak ada permainan nan lebih baik dibandingkan PB Point Blank dengan mengasumsikan bahwa permainan FPS lainnya memiliki kualitas nan sangat buruk. Hal ini tentu menjadi bahan kritikan pedas bagi para gamer nan memang mengerti global permainan dari berbagai platform nan berbeda.

Dari sisi ekonomi, agaknya Point Blank sedikit menguras keuangan para penggunanya. Bermain Point Blank sama seperti permainan online pada umumnya, yaitu harus membeli voucher isi ulang buat dapat membeli peralatan atau sekedar ingin bermain lagi.

Hal tersebut akan mengurangi keuangan para pengguna Point Blank secara drastis, apabila para pengguna sudah terlanjur kecanduan terhadap permainan tersebut.

Harga voucher mungkin memang tak seberapa besar, tapi jika dilakukan setiap hari tentu hal tersebut bukanlah hal sepele, terutama bagi anak-anak nan masih meminjam uang orangtuanya.

Dilihat dari sudut pandang konten PB Point Blank itu sendiri, rupanya permainan ini juga tak luput dari kegiatan cheating atau kegiatan menggunakan kode curang. Hal tersebut terjadi di banyak loka oleh banyak pengguna. Sehingga, hal ini makin memperburuk gambaran Point Blank itu sendiri.

Istilah “sudah bayar main curang” menjadi istilah nan tak terelakkan lagi. Bukan hanya itu, selain kode curang nan bertebaran di berbagai halaman web, terkadang pengguna Point Blank ini juga anarkis, maksudnya kasar dalam berinteraksi dengan keyboard dan ada nan berujung perkelahian hanya sebab permainan ini. Sungguh ironis.

Secara keseluruhan, PB Point Blank bukanlah sebuah permainan nan buruk. Ia masih layak dikatakan sebagai permainan berkualitas meskipun tak sekaliber Call of Duty atau Battlefield.

Selain itu, pengguna Point Blank juga tak dapat dipersalahkan secara mutlak. Sebab, di antara mereka, ada orang-orang nan masih menjunjung tinggi nilai-nilai kemasyarakatan dan tak berlebihan, ketika terlibat dalam permainan ini.

Pada intinya, ini ialah masalah kita selaku masyarakat nan saling gotong-royong buat membangun Indonesia nan lebih baik. Tugas kita ialah memberikan pendidikan akhlak dan moral kepada anak-anak kita nan kian hari kian menggemari permainan online.

Ini bukan masalah kecil nan bisa disepelekan begitu saja. Justru sebab kita menganggap ini ialah masalah kecil, akhirnya masalah itu menumpuk dan menjadi besar.

Begitu pula kepada para penikmat Point Blank nan telah menginjak usia dewasa. Mari sama-sama kita bercermin. Ketika membuang banyak uang hanya buat bermain PB Point Blank, ketika mengeluarkan kata-kata nan tak senonoh dihadapan anak-anak, dan ketika menghabiskan waktu di warnet dengan mengabaikan kegiatan-kegiatan nan lebih penting.

Hal-hal ini menjadi ‘teladan’ nan kurang baik bagi anak-anak di bawah umur, ketika kita berada di dalam satu lingkungan dengan mereka. Mereka mencontoh orang nan lebih tua sehingga akan timbul kaidah generik bahwa “buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya“.

Maka dari itu, mari kita saling mengingatkan demi kenyamanan bersama. Tidak selamanya gamers selalu menjadi contoh nan jelek bagi masyarakat. Buktikan bahwa gamers juga manusia nan bermoral dan berakhlak mulia.

Demikian artikel mengenai PB Point Blank. Mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca buat menjadi gamers nan bermoral dan berakhlak, serta dapat mengajarkan hal-hal positif pada gamers lainnya.