Petani - Tokoh Besar dengan Latar Belakang Petani

Petani - Tokoh Besar dengan Latar Belakang Petani

Petani. Profesi nan satu itu niscaya tak asing di kehidupan masyarakat Indonesia. Profesi ini ibarat legenda nan inheren erat dengan kehidupan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Sebuah legenda nan datang dari kebudayaan, kebiasaan, dan kebergantungan masyarakat Indonesia terhadap pemenuhan kebutuhan pokok.



Jangan Sepelekan Petani!

Indonesia ialah negara agraris. Semua masyarakatnya niscaya tahu itu, termasuk Anda. Predikat sebagai negara agraris tak serta merta dimiliki oleh Indonesia jika tak disertai dengan alasan. Indonesia sebenarnya tergolong dalam negara nan beruntung secara geografis. Negara ini tepat dilalui oleh garis khatulistiwa.

Keuntungan nan diperoleh ketika sebuah negara dilalui oleh garis khatulistiwa salah satunya ialah pasokan sinar matahari nan cukup setiap harinya. Hal ini berimbas pada suburnya tanah nan dimiliki Indonesia. Tanah fertile inilah nan kemudian menjadi sebuah wahana buat bertahan hayati bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Profesi nan berhubungan dengan pengelolaan tanah pun bermunculan. Salah satu nan masih ada sampai saat ini dan harus tetap ada ialah petani. Profesi itu menyelamatkan nasib seluruh masyarakat Indonesia dari kekurangan bahan pangan. Maka, jika ada nan memandang sebelah mata pada profesi ini, sesungguhnya ia ialah orang nan belum mengerti sahih dari mana datangnya nasi nan biasa dikonsumsi.

Profesinya memang terlihat sederhana. Para petani tak mengenakan jas, dasi maupun sepatu dan menenteng tas ketika pergi bekerja. "Pakaian dinas" mereka malah kadang penuh dengan bekas jahitan di sana-sini. Bahkan tidak sporadis mereka juga tidak beralas kaki ketika pergi bekerja. Sangat jauh dari kesan glamour dan mahal.

Tetapi, pekerjaan mereka tak sesederhana itu. Peluh nan mereka keluarkan bahkan lebih banyak dibanding profesi lainnya. Mereka berjibaku dengan lumpur dan hampir sepanjang waktu berada di bawah sinar matahari nan terik. Sungguh sebuah profesi nan tak pantas jika disepelekan.

Mereka melakukan itu buat dua hal. Untuk kehidupannya sendiri dan buat kehidupan orang lain. Mereka mendapatkan uang sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan. Bayangkan saja jika di global ini tak ada profesi petani. Tidak ada nan mau berepot-repot dengan lumpur dan terik matahari. Beras dan bahan pangan lainnya dapat jadi menjadi langka.

Jika sudah demikian, akibatnya tentu saja cukup fatal. Kelaparan bukan mustahil melanda seluruh masyarakat dunia. Ini memang hanya berandai-andai, tapi membayangkan hal ini terjadi siapa tahu dapat membuat kita semua lebih menghargai profesi petani.

Jadi petani itu tak mudah. Mereka bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan pangan banyak orang. Meskipun memang mereka juga mendapatkan laba dari situ. Intinya ialah saling menghargai profesi masing-masing. Cukup dengan tak memandang remeh terhadap petani, itu akan sangat membantu.

Petani merupakan satu dari sedikit profesi nan abadi. Keberadaannya sudah sangat lama. Dari zaman manusia belum mengenal teknologi hingga kini. Profesi ini akan terus ada selama manusia membutuhkan makanan. Selama tanah masih fertile buat ditanami dan selama para petani tersebut juga masih membutuhkan uang buat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Petani bukan hanya mereka nan berurusan dengan pengayaan beras. Tetapi, mereka nan juga berurusan dengan pengayaan buah-buahan, sayuran, hingga bunga. Mereka juga menjadi pemasok bahan standar buat beberapa industri. Seperti petani wol buat industri baju dan petani anggur buat wine.



Petani - Tokoh Besar dengan Latar Belakang Petani

Kesan petani yang rendah seharusnya tak lagi berlaku ketika Anda mengetahui tokoh-tokoh petani nan sukses. Latar belakang kehidupan mereka ialah petani. Baik mereka sendiri nan petani atau mereka nan keturunan petani. Tokoh-tokoh besar di bawah ini ialah sedikit citra bahwa petani memang tak pantas dipandang sebelah mata.

1. Kaisar Hongwu

Anda nan getol mengetahui sejarah dari dinasti-dinasti Tiongkok, niscaya tak asing dengan nama kaisar nan satu ini. Siapa sangka bahwa kaisar pertama dan pendiri dari dinasti Ming ini memiliki latar belakang sebagai petani. Kaisar Hongwu nan nama aslinya Zhu Chongba ialah seorang anak dari petani kecil di sebuah desa. Sejak kecil, Kaisar Hongwu sudah akrab dengan kepedihan.

Kaisar Hongwu merupakan satu dari dua kaisar Tiongkok nan berasal dari golongan rakyat biasa. Ia menjadi kaisar dan berkuasa murni berkat pribadinya nan cakap. Bukan sebab warisan leluhur atau gelar titipan. Ia menduduki tahta sebagai kaisar setelah sebelumnya sukses merobohkan dinasti Yuan nan berasal dari Mongol.

Dalam sejarah kedinastian, Kaisar Hongwu memiliki catatan nan cukup controversial. Ia memiliki dua sisi perangai nan saling berseberangan. Latar belakang masa lalunya nan serba sulit membuat kaisar ini menjadi sangat peduli dengan nasib para rakyat jelata. Di sisi lain, ia ialah seorang dictator nan sadis. Ia membunuh orang-orang nan dirasa mengancam kekuasaannya. Padahal, orang tersebut ialah orang-orang nan membantunya menjadi seorang kaisar.

2. Kaisar Gaozu

Satu lagi kaisar nan berasal dari golongan petani miskin, yaitu Kaisar Gaozu. Kaisar Gaozu ialah pendiri dari dinasti Han. Latar belakang keluarganya nan miskin tak membuatnya menjadi seorang nan rajin. Ia terkenal sebagai anak nan malas. Ia kemudian tumbuh menjadi seorang lelaki dewasa nan bekerja sebagai petugas patroli.

Suatu hari, ketika ia tengah mengawal tahanan menuju Gunung Li, banyak tahanan nan melarikan diri. Bukannya kembali menangkap para tahanan tersebut, Liu Bang (nama orisinil Gaozu) malah melepaskan semua tahanan. Tahanan-tahanan inilah nan nantinya menjadi kapital bagi Liu Bang buat memberontak.

Latar belakangnya sebagai seorang anak dari petani memengaruhinya dalam memimpin. Ia fokus buat mengembangkan bidang pertanian di daerah kekuasaannya. Dalam perjalanan karirnya ia sukses mengalahkan Xiang Yu. Kekalahan Xiang Yu menjadi awal mula berdirinya Dinasti Han nan didirikannya.

3. George Washington Carver

Lelaki kulit hitam kebanggaan bangsanya ini juga merupakan seorang petani. Bedanya, ia tak terjun langsung ke lapangan, melainkan melakukan berbagai penelitian nan berguna bagi global pertanian. Ia ialah seorang ilmuwan, guru dan pencetus bidang pertanian Amerika Serikat.

George Washington Carter fokus meneliti tentang kacang. Berbagai inovasi nan berbahan dasar telah ditemukannya, seperti susu dan sabung. Sehingga julukan peanut man pun ditujukan padanya. Berbagai hasil penemuannya di bidang pertanian ia bagikan pada murid-muridnya. Pedagogi tentang ilmu nabati menjadi kekuasaannya ketika mengajar di Tuskegee Institute.

4. George Washington

Namanya sangat tak asing, bukan? Tentu saja. Di dalam buku sejarah milik Amerika Serikat, nama George Washington ibarat dicetak tebal dan digaribawahi. Menandakan bahwa nama itu ialah nama penting. Bagaimana tak penting, jika lelaki ini ialah presiden pertama dari negara adidaya tersebut. Lalu, siapa nan mengira bahwa ia juga ternyata seorang petani.

Meskipun bukan petani miskin, George Washington sudah akrab dengan global nabati sejak usianya menginjak remaja. Setelah menikah dengan Martha Dandridge Custis, ia bekerja sebagai pengawas huma perkebunan nan cukup luas. Hal itu dilakukannya sebelum George Washington menginjak global politik nan membesarkan namanya.

Keempat tokoh besar global itu lahir dari dunia petani. Meskipun tak semua dari tokoh-tokoh tersebut berlatar belakang sebagai petani miskin, kehidupan mereka sudah akrab dengan global tanam-menanam. Dari bertani, tokoh-tokoh tersebut menjelma menjadi sosok berpengaruh buat sekitarnya.