Bermain Kembang Barah dengan Aman

Bermain Kembang Barah dengan Aman

Sebuah ledakan besar terdengar sangat keras di pusat kota. Suara ledakan itu diikuti oleh keluarnya cahaya dalam berbagai rona nan meluncur ke langit dan menyebar membentuk lingkaran. Titik-titik cahaya itu kemudian meredup dan turun berjatuhan ke tanah.

Ledakan ledakan lain terdengar lagi. Dan lingkaran cahaya itu semakin banyak terlihat di udara. Itulah ledakan kembang api sebagai tanda sebuah seremoni atas sesuatu nan istimewa.

Kembang barah kini ialah sebuah permainan anak-anak dan orang dewasa. Di Indonesia ciptaan permainan ini sudah mengalami banyak sekali perkembangan. Pada awalnya, bunga barah ialah sebuah permainan barah nan menyala pada sebuah tongkat besi.

Nyala barah itu memercikan ribuan letupan-letupan kecil nan membentuk sebuah lingkaran. Permainan ini rata-rata dimainkan anak-anak. Mereka memutar-putar dengan tangan, melempar ke atas pohon waru, atau menggantungkannya pada sebuah tali gantungan di halaman rumah.

Saat ini, permainan tradisional itu sudah nyaris ditinggalkan anak-anak. China telah memasukkan banyak sekali bunga barah dengan aneka ciptaan ledakan, suara, besar ledakan dan pencapaian ketinggian. Kembang barah China bukan hanya dimainkan dengan tongkat besi, tapi juga sudah berupa alat peluncur seperti roket.



Penggunaan Kembang Barah China

Model bunga barah China ini sebetulnya sudah ditemukan semenjak zaman dahulu kala, pada masa kekasiaran kuno. Bahkan, jika ditelusuri tahun inovasi itu, dapat dikatakan China telah terlebih dahulu menemukan senjata roket daripada negara-negara adidaya nan lain seperti Amerika dan Rusia semasa perang global I dan II. Rakyat China telah memiliki, memproduksi, dan memainkan banyak sekali roket-roket cantik buat sebuah perayaan, bukan buat mematikan sesama manusia nan lain.

Penggunaan bunga barah China di Indonesia akhir-akhir ini lebih banyak buat perayaan. Ada seremoni ulang tahun kelahiran sebuah kota, kemenangan tim dalam suatu pertandingan, konser musik, tahun baru, tanda masuk waktu sholat maghrib pada saat bulan puasa dan seremoni hari lebaran. Kembang barah berukuran besar banyak dinyalakan pada hari-hari istimewa tersebut.

Penjualan benda ini terlihat semakin meningkat ketika memasuki bulan puasa Ramadhan. Pada zaman dahulu, penyambutan datangnya bulan kudus umat Islam itu tak menggunakan bunga barah dalam ukuran besar. Anak-anak sepulang sholat tarawih biasanya memang bahagia bermain menghabiskan waktu sambil menunggu giliran membaca Al-Qur’an di surau, musholla atau masjid.

Kini, produk protesis China telah menggantikan bunga barah kecil itu. Waktu menyalakannya juga berubah. Dahulu bunga barah dinyalakan pada malam hari setelah tarawih. Saat ini justru dinyalakan pada petang hari menjelang datangnya waktu maghrib.

Di beberapa daerah sepanjang pantai utara pulau Jawa, penanda datangnya waktu maghrib pada zaman dahulu memang ada nan menggunakan bunga api. Tapi materi nan digunakan lebih merupakan sebuah petasan berukuran raksasa. Suara ledakannya sangat keras sehingga terdengar oleh banyak orang pada radius lebih dari 2 km.

Jilatan barah nan timbul dampak ledakan itu juga terlihat sampai jauh. Petasan ini biasa disebut anak-anak dengan nama “endhul”. Petugas nan menyalakan endhul ini harus orang nan benar-benar berpengalaman dan memiliki keberanian ekstra. Sekali saja ada kesalahan dalam menyalakan endhul, akibatnya dapat sangat fatal. Ledakan endhul memiliki kekuatan seperti sebuah ledakan dinamit.

Petasan China nan beredar saat ini memang banyak memiliki keistimewaan. Dia tak memiliki daya ledak nan tinggi, namun cahaya nan dihasilkan sangat indah. Cahaya-cahaya itu dapat berwarna-warni sebab bahan-bahan nan digunakan di dalamnya nan sarat akan teknologi. Misalnya ialah :

  1. Untuk menghasilkan cahaya putih nan dapat membekas di udara, digunakan bahan bubuk titanium dan alumunium.
  2. Untuk menghasilkan rona biru, digunakan bubuk tembaga;
  3. Untuk menghasilkan rona hijau, digunakan barium. Perlu diketahui, barium merupakan bahan primer racun tikus dan bahan pembuat gelas.
  4. Untuk menghasilkan rona jingga dapat digunakan bubuk calcium.
  5. Untuk menghasilkan rona kuning, dapat digunakan sodium.
  6. Untuk menghasilkan rona merah, digunakan campuran strontium dan garam lithium.

Nah, begitu rumitnya ramuan-ramuan bahan kimia nan telah digunakan oleh rakyat China dalam pembuatan kembang api nan dapat menghasilkan warna-warni latif tersebut. Teknologi rona barah itu masih terus dikembangkan dengan teknologi dalam hal jeda lontar api. Di dalam tempurungnya, biasanya diisi bahan-bahan kimia nan memiliki fungsi khusus.

Misalnya ialah bubuk hitam atau bubuk mesiu nan merupakan bubuk hasil olahan orang China kuno. Di Jawa, dahulu pernah ada nan menjual bubuk ini dengan nama “obat mercon” nan berwarna hitam. Dengan sebuah pemicu dari bara api, obat mercon dapat meledak dengan keras, tergantung ruangan apa nan digunakan buat menyimpannya.

Apabila di atas ruangan itu terdapat bubuk petasan, dia akan terlontar sampai jauh dampak tekanan tinggi di dalam ruangan peluncur. Dan pada ketinggian tertentu, bubuk nan dapat menghasilkan rona itu langsung meledak di udara. Ledakan itu dapat dilihat dari jauh dengan sangat indah.



Bermain Kembang Barah dengan Aman

Bermain bunga barah dapat dilakukan dengan aman. Tentu saja harus mengikuti prosedur-prosedur sebagai berikut :

  1. Pilih jenis nan tak berbahaya.
  2. Carilah loka nan terbuka seperti lapangan, taman dsb.
  3. Pastikan hanya orang dewasa nan menyalakannya.
  4. Anak-anak dan balita hanyalah sebagai penonton.
  5. Jangan membawa benda nan mudah terbakar di dekat loka permainan seperti kain, kertas, bensin dsb
  6. Langsung bersihkan sampah bekas permainan agar tak tersentuh oleh para balita. Sampah-sampah residu permainan itu mengandung zat-zat beracun nan sangat berbahaya.

Di Indonesia, kembang api juga telah dikenal dengan baik, namun memiliki nama mercon. Mercon nan dibuat anak-anak Indonesia terbagi menjadi beberapa kategori :

  1. Mercon Dor

Meledak dan berbunyi “dor” dengan sangat keras, itulah tujuan primer dibuatnya mercon ini. Ada beberapa merk nan beredar seperti merk Singa dan merk Harimau. Mercon jenis ini sangat berbahaya sebab ledakan nan ditimbulkannya memiliki kekuatan nan dahsyat dan mampu menghancurkan benda padat di sekitarnya.

Batu nan digunakan buat menjepit pun dapat terlontar dan terbelah dampak ledakan itu. Mercon Dor ini dibuat dengan cara membuat selongsong dari gulungan kertas terlebih dahulu. Bagian tengahnya ialah sebatang pohon bambu nan dilepas setelah selongsong sudah jadi.

Ujung bawah selongsong dibuntu dengan cara menekuk kertas pada bagian bawah. Setelah itu, sumbu atau uceng dimasukkan ke dalam ruangan kosong itu dan diisi dengan bubuk mercon. Pengisian tak boleh dilakukan sampai padat, sebab dapat menimbulkan panas dan meledak.
Setelah ruang terisi penuh dengan bubuk mercon dan sumbu, segera ditutup rapat. Mercon pun siap dinyalakan di pinggir sungai atau di tengah lapangan bola.

  1. Mercon Sreng

Jenis mercon nan lain ialah mercon sreng nan dapat lari kesana kemari setelah dinyalakan sumbu atau ucengnya. Mercon menyala, namun reaksi nan muncul ialah seperti peluncuran roket. Mercon ini akan meluncur tanpa arah, kecuali jika memang diarahkan ke atas dan diberi sirip pada bagian belakangnya. Obat mercon nan digunakan sangat sedikit, namun diisi dengan serbuk belerang. Reaksi nan ditimbulkan ketika uceng dinyalakan, mercon ini hanya akan lari kesan kemari tanpa tanpa ada ledakan.

  1. Mercon Sreng Dor

Ini ialah kombinasi acara mercon Sreng dan mercon Dor. Setengah bagian bawah, mercon diisi dengan bubuk mercon sreng. Setengah bagian ujung, diisi serbuk mercon berwarna hitam nan memiliki imbas meledakkan. Jika sudah jadi, mercon sreng dor ini dapat dinyalakan. Reaksinya ialah mercon akan lari kesana kemari dan diakhiri dengan bunyi dor nan keras dan mengejutkan

  1. Mercon Dumpis.

Ini ialah mercon nan biasa digunakan buat belajar oleh anak-anak kecil. Pada dasarnya, dumpis ialah sebuah bubuk mercon. Jumlahnya hanyalah sedikit. Sebuah spak jari-jari roda sepeda motor dapat diisikan bubuk ini, kemudian diganjal dengan sebuah dawai berdiameter 3 mm. Dawai ditancapkan ke dalam kepala spak nan sudah diisi air. Sekali pukul, suara ledakan kecil sudah mulai muncul. Mercon ini lumayan kondusif buat digunakan sebagai permainan dan hiburan anak-anak.