Mengapa Harus Perang?

Mengapa Harus Perang?

Tahukah Anda bahwa sejak jaman prasejarah, manusia telah memiliki senjata buat melindungi diri dari musuh ataupun binatang nan berbahaya baginya? Ya. Bukti-bukti sejarah tersebut bisa kita lihat di museum. Sejalan dengan perkembangan zaman, senjata nan dibuat oleh manusia pun menjadi semakin beragam.

Hal ini tentunya dipengaruhi oleh kemampuan manusia dalam mengolah potensi alam nan ada di sekitarnya. Lebih lanjut, artikel ini akan membahas tentang senjata protesis manusia, dari nan sangat primitive, hingga nan sangat canggih dan digunakan pada zaman nan telah modern ini.



Senjata dari Zaman ke Zaman

Pertama, kita akan membahas atau lebih tepatnya mereview ingatan pembaca tentang senjata protesis manusia purba di zaman batu muda atau neolithikum. Beberapa senjata nan digunakan mereka antara lain ialah kapak lonjong, kapak persegi. Senjata tersebut umumnya bukan digunakan buat berperang, melainkan sebagai alat buat berburu dan mencari kebutuhan harian.

Lebih lanjut, pada zaman antik (ancient history), senjata nan mereka gunakan pada umumnya ialah senjata nan hanya dapat digunakan dalam jeda dekat seperti stone hammer, rusted sword, bronze axe dan juga melee weapon. Senjata tersebut umumnya dibuat dari batu ataupun perunggu nan ujungnya dibuat tajam.

Beberapa barang juga berasal dari kayu. Lalu, adakah nan terbuat dari besi? Tentu saja ada. Akan tetapi, pada zaman ini senjata nan terbuat dari besi masih dibuat dengan cara nan amat sederhana.

Selanjutnya, saat zaman telah beranjak ke zaman pertengahan dimana manusia sudah lebih pandai dalam memanfaatkan kekayaan alam nan ada di sekelilingnya, senjata nan ada pun menjadi lebih canggih. Senjata nan sering dipakai tersebut antara lain ialah iron sword, iron shield, axe, knife and blade, wooden shield, maces, crossbow, dan hammer.

Pada zaman tersebut, manusia telah bisa mengolah besi dengan baik. Bukan hanya itu, senjata nan bisa mengenai target pada jeda nan cukup jauh juga telah dibuat. Sungguh kemajuan teknologi nan signifikan, bukan?

Bahkan, ketika mesiu telah ditemukan, berbagai senjata jeda jauh telah bisa ditemui dengan mudah. Senjata tersebut antara lain seperti musket, bayonet, pistol musket, cannon, garand, sawn off shotgun, anti-aircraft gun, dan masih banyak lagi. Lebih lanjut, meskipun senjata jeda dekat seperti bayonet tetap dibuat, kegunaannya tak lagi terlalu signifikan.

Bahkan, seiring dengan berkembangnya pengetahuan, telah dibuat pula kendaraan nan juga berfungsi sebagai senjata, seperti misalnya tank ataupun kapal perang. Peluru kendali (rudal), dan juga granat pun telah menjadi hal wajib bagi pasukan militer.

Rudal atau peluru kendali merupakan salah satu jenis senjata nan digunakan dalam bidang militer. Rudal atau peluru kendali memiliki sistem pengendali otomatis buat mencari sasaran nan dituju. Rudal biasa juga disebut dengan misil. Rudal dan roket ialah dua senjata nan berbeda jenis. Rudal merujuk pada roket nan memiliki kendali otomatis, sedangkan roket tak menggunakan sistem kendali.



Jenis-Jenis Peluru Kendali

1. Peluru Kendali Balistik

Peluru kendali balistik ialah rudal nan memakai lintasan nan telah ditentukan oleh sistem balistik dalam sistem pengirimannya. Rudal balisti dikendalikan dalam masa peluncurannya saja. Rudal balistik dikembangkan pertama kali oleh Nazi Jerman pada 1930-1940an. Rudal balistik bisa diluncurkan dari kendaraan peluncur rudal, pesawat, kapal laut, bahkan kapal selam.

2. Peluru Kendali Jelajah

Peluru kendali jelajah ialah rudal nan dilengkapi sayap dan jet sebagai tenaga penggerak. Rudal jelajah dirancang buat membawa hulu ledak dalam jumlah besar. Jangkauan rudal jelajah bisa mencapai ratusan mil dengan taraf akurasi nan tinggi. Rudal jelajah bisa terbang dengan kecepatan supersonik dan terbang dengan ketinggian rendah guna menghindar dari sitem radar.

Rudal jelajah dikendalikan dengan sistem otomatis. Rudal ini pertama kali dikembangkan oleh Amerika Perkumpulan pada 1917 saat Perang Global I. Rudal ini terbang lurus dengan waktu nan telah ditentukan. Kemudian, sayap rudal akan terlepas dan hulu ledak akan meledak.

3. Peluru Kendali Anti-Kapal

Peluru kendali anti-kapal ialah rudal nan berfungsi buat menghancurkan kapal bahari nan ada di permukaan laut. Rudal anti-kapal merupakan salah satu dari sekian banyak senjata rudal nan digunakan pada Perang Global II. Rudal ini bisa diluncurkan dari kapal laut, kapal selam, pesawat, helikopter, dan kendaraan darat militer.

Rudal anti-kapal nan sangat terkenal ialah rudal anti-kapal milik Jerman nan bernama Fritz X dan Henschel Hs 293. Jerman menggunakan rudal jenis ini buat menenggelamkan kapal-kapal sekutu sebelum akhirnya sekutu menemukan cara buat mengatasi rudal ini dengan cara radio jamming .

4. Peluru Kendali Darat ke Udara

Peluru kendali jenis ini merupakan rudal nan diluncurkan dari darat buat menghancurkan pesawat. Rudal ini dikenal dengan nama SAM ( surface to air missile ) sebab rudal ini diluncurkan dari darat menuju udara. Peluru kendali ini diluncurkan dari kendaraan peluncur dan kapal. Rudal terkecil jenis ini dikembangkan oleh Uni Soviet sehingga bisa dibawa dan diluncurkan oleh tentara.

5. Peluru Kendali Udara ke Udara

Peluru kendali jenis ini dipasang di pesawat terbang dengan sasaran menghancurkan pesawat musuh. Rudal jenis ini bisa mendeteksi sasaran dengan memakai pelacak radar, laser, atau inframerah. rudal jenis ini umumnya memiliki bentuk panjang, dan silinder tipis guna mengurangi gesekan pada kecepatan tinggi. Umumnya, rudal ini digerakan dengan roket berbahan bakar cair atau padat.

6. Peluru Kendali Anti-Tank

Peluru kendali jenis ini berfungsi buat menghancurkan kendaraan militer lapis baja atau tank. Rudal anti-tank generasi pertama menggunakan joystick sebagai pengendalinya. Rudal anti-tank generasi kedua mengunakan radio sebagi pengendali. Sementara, rudal anti-tank generasi ketiga menggunakan pelacak inframerah sebagai pengendalinya.

7. Peluru Kendali Anti-Balistik

Peluru kendali jenis ini berfungsi buat menahan dan menghancurkan rudal balistik nan diluncurkan musuh. Jenis rudal anti-balistik, antara lain Arrow protesis Israel, MIM-104 Patriot buatab Amerika Srikat, dan A-35 protesis Rusia.

8. Torpedo

Torpedo merupakan jenis rudal nan berpenggerak sendiri dan bisa diluncurkan di atas dan di bawah permukaan air. Torpedo dirancang buat meledak pada kontak atau jeda eksklusif dengan sasaran nan telah ditenyukan. Torpedo bisa diluncurkan dari kapal laut, kapal selam, pesawat, helikopter, dan ranjau laut.



Mengapa Harus Perang?

Setelah ulasan nan cukup panjang tentang senjata nan dibuat manusia dari zaman ke zaman, hadirkan pertanyaan di benak tentang alasan mengapa sine qua non perang? Padahal seperti nan diketahui, sebenarnya kita sebagai makhluk sosial bisa hayati berdampingan satu sama lain tanpa saling mengganggu.

Alasannya mungkin ialah sebab manusia mempunyai nafsu nan besar. Nafsu tersebut membuat manusia menjadi makhluk nan tak pernah puas. Salah satu contohnya bisa dilihat pada diri sendiri. Mau tahu buktinya? Mudah saja. Coba hitung berapa banyak pakaian nan dipunya di lemari pakaian? Cukup banyak bukan? Bahkan mungkin beberapa dari kita nan mempunyai lemari nan sudah penuk sesak oleh pakaian kesukaan.

Lalu, apakah Anda sudah puas dengan baju nan memenuhi lemari tersebut? Atau masih menginginkan menambah koleksi baju ketika melihat pakaian dengan model terbaru? Jika iya, itulah contoh dari sifat kita nan tak pernah puas terhadap barang-barang nan telah dimiliki.

Begitu pula dengan para pioneer perang tersebut. Mungkin di tempatnya berasal, ada barang-barang eksklusif nan sangat sulit buat didapatkan, sedangkan di negara tetangga, barang tersebut justru sangat berlimpah dan dijual dengan harga nan murah. Karena itu mereka memulai pencaplokan buat menguasai wilayah nan memiliki sumber daya alam nan mereka inginkan.

Hal ini sebenarnya persis sama dengan apa nan kita alami di masa penjajahan. Para penjajah kesulitan mendapatkan rempah-rempah dan datang ke Indonesia. Ternyata, Indonesia mempunyai rempah-rempah nan sangat melimpah. Akhirnya, timbul keinginan mereka buat menguasai Indonesia beserta seluruh kekayaan alam nan ada di dalamnya.

Memang, hingga kapanpun tampaknya perang akan terus berkelanjutan jika manusia masih kesulitan mengontrol nafsu mereka. Sejalan dengan hal tersebut, senjata nan ada pun akan terus dibenahi. Semakin canggih, semakin mematikan, dan semakin berbahaya bagi kelangsungan hayati manusia.