Rahasia Ilahi pada Indera Pendengaran

Rahasia Ilahi pada Indera Pendengaran

Disadari atau tidak, setiap manusia menyimpan misteri ilahi nan tak ternilai. Ya, tak terlalu jauh, di dalam tubuh setiap manusia. Setiap jengkal anggota tubuh manusia ialah sebuah karunia nan harus disyukuri. Tidak sepatutnya jika ada manusia masih dapat menyobongkan diri bahkan bersikap sombong jika menyadari bahwa apa nan dia miliki, atau dirinya sendiri merupakan karunia tak ternilai penuh misteri ilahi.

Dari bagian tubuh paling atas terdapat kepala dengan bagian-bagiannya seperti rambut, mata, hidung, telinga, mulut, otak nan semuanya memiliki fungsi vital terhadap kehidupan manusia. Sedikit turun ke bawah, terdapat badan nan memiliki jantung, paru-paru, lambung, usus, ginjal, hati, pankreas, empedu dan bagian-bagiannya nan tak dapat dipisahkan. Semua itu misteri ilahi.

Pada badan, inheren pula dua buah tangan dan dua buah kaki nan tercipta begitu sempurnanya sehingga dapat membantu setiap gerakan nan terjadi pada manusia. Semua anggota tubuh tersebut saling terkait, saling membantu dan tak dapat dipisahkan. Tidak seorang pun makhluk di global ini nan mampu membuat kreasi atau bahkan tiruannya sekalipun



Rahasia Ilahi pada Panca Indera

Diawali dengan panca indera manusia, rahasia ilahi bisa dikita temui dari kenikmatan-kenikmatan tubuh manusia buat merasakan, melihat, meraba, mendengar dan mencium segala sesuatu nan ada di sekitarnya.Lidah, merupakan salah satu bagian panca indera nan mampu mengidentifikasi rasa manis, asin, pahit, dan asam.

Setiap makanan nan masuk ke dalam mulut memiliki rasa sendiri-sendiri, dan lidah nan memiliki ribuan syaraf perasa akan langsung mengidentifikasi makanan itu dan mengirimnya kepada otak.Pada bagian pangkal lidah, terdapat syarat pengecap rasa pahit. Pada bagian samping kiri dan kanan, terdapat syaraf pengecap rasa manis. Dan pada bagian ujung lidah, terdapat syaraf pengecap rasa asam.

Ketika rasa asam nan memberikan stimulus kepada syaraf pada ujung lidah terlalu berlebihan, dengan serta merta informasi itu akan tersalurkan kepada otak dan otak dapat segera menyebarkan informasi rasa asam itu ke seluruh bagian tubuh.Mata dapat langsung terpejam atau terbelalak dengan seketika sebagai aktualisasi diri di luar pencerahan bahwa sedang ada makanan berasa sangat asam masuk ke dalam mulut.

Otak juga dapat langsung mengolah informasi itu buat disampaikan pada mulut, apakah makanan asam itu akan diteruskan buat dikunyah dan ditelah buat diproses di dalam lambung, ataukah akan ditolak buat dikeluarkan kembali. Demikian juga ketika lidah menerima kuliner manis, asin, getir nan dalam batas wajar, atau berlebihan, nan dapat memberikan kenikmatan, atau nan memberikan rasa tidaknyaman.

Proses sederhana nan terjadi pada lidah sebagai indera perasa ini merupakan sebagian kecil misteri ilahi nan selalu terjadi dalam hari-hari manusia menjalani hidupnya.Apa jadinya jika lidah manusia tak menjalankan fungsinya sebagai indera perasa? Manusia tak akan mengenal kenikmatan rasa manis bercampur dengan pahit, asin dan asam nan proporsional muncul pemahaman bahwa makanan nan masuk kedalam mulut itu ialah makanan nan sangat lezat. Manusia juga tak dapat membedakan makanan apa nan akan kondusif bagi lambungnya, atau bagi tubuhnya melalui rasa.



Rahasia Ilahi pada Penglihatan

Konsep dasarnya indera penglihatan nan ditugaskan kepada organ mata manusia sebenarnya ialah sebuah sistem pengaturan lensa dalam menerima cahaya. Namun, lensa nan ditanamkan Sang Pencipta bukanlah lensa biasa. Dengan kebesarannya, lensa itu dapat diatur tebal pipihnya oleh otot mata nan terhubung dengan sistem syaraf nan tersalurkan menuju otak. Tebal pipih lensa akan bisa mengatur fokus mata dalam dalam melihat sebuah benda. Ini ialah sebuah misteri ilahi nan tak dapat dipungkiri.

Lensa mata tak dapat bekerja sendirian. Sebelum cahaya memasuki lensa, pada bagian terluar dari mata terdapat kornea, sklera, pupil dan iris. Kornea merupakan bagian terluar dari bola mata nan pertama kali menerima cahaya nan akan masuk ke dalam mata. Lapisan ini juga dapat melindungi organ dalam bola mata dari masuknya benda asing seperti debu, pasir dan benda-benda kecil lainnya.

Pada lapisan terluar kornea, benda asing nan terlanjur menempel di bola mata akan terisolir oleh air mata dan menuju ke tepi sudut bagian dalam bola mata oleh kerdipan otot mata. Benda asing itu pun sudah teramankan, tak sukses masuk ke dalam bola mata.

Setelah lapisan kornea, terdapat sklera nan merupakan dinding otot mata nan berwarna putih. Sklera juga menjadi pelindung bola mata dari benda asing setelah kornea. Tebalnya dalam keadaan baku ialah 1 mm. Namun dalam keadaan eksklusif buat melindungi bola mata, sklera dapat menebal mencapai 3 mm. Sebuah misteri ilahi nan harus disyukuri bukan?

Lapisan bola mata selanjutnya ialah pupil nan akan mengatur jumlah cahaya nan akan masuk ke dalam lapisan dalam bola mata. Jika manusia sedang berada dalam ruangan nan gelap, maka pupil matanya akan membuka lebar agar intensitas cahaya nan masuk menjadi lebih banyak. Namun ketika dalam keadaan cahaya nan berlebih, pupil akan menyempit sehingga bagian dalam bola mata tak akan rusak terkena terpaan cahaya.

Lebar atau sempitnya pupil akan dipengaruhi oleh keadaan iris nan berada di sekililing pupil. Iris inilah nan berfungsi sebagai diafragma pada kamera LSR, dan digerakkan secara otomatis setelah sistem syaraf mengidentifikasi keberadaan dan intensitas cahaya. Semua gerakan-gerakan ini berjalan secara otomatis tanpa ada pemikiran terlebih dahulu dan menunggu waktu nan terlalu lama.

Ini ialah sebuah misteri ilahi nan tak dapat terlihat oleh mata kepala manusia, namun memiliki arti nan sangat besar di dalam kehidupan manusia. Dengan menyadari misteri ilahi ini, manusia tak akan menyombongkan diri hanya sebab memiliki sepasang mata nan latif dan sempurna.



Rahasia Ilahi pada Indera Pendengaran

Telinga merupakan salah satu panca indera nan letaknya sangat dekat dengan otak manusia. Dengan telinga, manusia bisa mendengar suara-suara nan ada di sekitarnya. Rahasia ilahi ini dapat ditemukan pada penciptaan telinga nan terdiri dari bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam. Telinga bagian terluar ialah daun telinga nan memiliki struktur sedimikian rupa sehingga dapat menangkap gelombang suara dengan baik dan mengarahkannya buat masuk ke dalam liang telinga.

Lorong tulang rawan sebagai liang ini akan menjadi saluran pertama gelombang suara buat masuk dan menggetarkan gendang telinga. Tepat di dalam membran gendang telinga inilah terdapat cairan dan sistem syaraf nan akan menyalurkan gelombang suara itu menuju ke dalam otak. Sebuah misteri ilahi nan tak boleh diingkari.

Merawat telinga sebagai anugrah haruslah dilakukan agar telinga dapat tetap berfungsi dengan optimal. Sekali saja rongga telinga terserang infeksi dampak kurang perawatan, maka aktivitas sehari-hari tak dapat dilakukan manusia dengan nyaman.

Sakit nan dialami dampak infeksi pada liang telinga atau bagian nan lebih dalam lagi dapat sangat berbahaya, terutama dalam hal fungsi ekuilibrium tubuh oleh otak. Sekali gendang telinga berlubang, maka akan sangat sulit disembuhkan, walaupun dengan upaya pembedahan.

Selain biaya besar dan taraf kesulitan nan tinggi, bedah gendang telinga memiliki taraf keberhasilan nan rendah sebab harus selalu berada dalam kondisi kering dalam kurun waktu 14 hari. Padahal, cairan telinga dari dalam kepada akan diproduksi terus menerus buat melindungi otak dari inveksi.



Rahasia Ilahi pada Indera Pencium

Hidung merupakan salah satu misteri ilahi nan diberikan kepada manusia nan sangat besar fungsinya. Terletak di bagian wajah, hidung merupakan saluran primer masuk/keluarnya udara ke/dari dalam paru-paru.

Setiap udara nan masuk ke dalam hidung akan disaring oleh bulu-bulu hidung nan banyak jumlahnya dengan posisi tak beraturan membentuk saringan. Suasana lembab di dalam hidung akan menjadikan debu-debu menempel pada bulu hidung. Jika mengumpul, kotoran ini harus dibersihkan dan dikeluarkan.

Selain itu, hidung juga menyimpan misteri ilahi sebagai alat atau indera pencium. Dengan ribuan syaraf di dalamnya, hidung dapat mendeteksi gas nan melewatinya. Setiap gas memiliki karakteristik khas sendiri dalam hal bau. Informasi bau itu pun langsung terkirim ke dalam otak dan diidentifikasi sebagai bau wangi, bau anyir, bau busuk dsb. Bayangkan jika hidung tak berfungsi dengan semestinya.

Dengan udara nan selalu tersaring sebelum masuk ke dalam paru-paru, hidung mencoba memastikan bahwa udara itu ialah udara nan sudah cukup higienis dan layak buat masuk ke dalam paru-paru. Begitu juga identifikasi jenis gas nan masuk ke dalam hidung. Jika gas itu beracun, hidung secara otomatis akan melakukan penolakan misalnya dengan bersin-bersin, mengeluarkan lendir dsb. Hidung ialah sebuah misteri ilahi pada panca indera kita nan harus disyukuri.



Rahasia Ilahi pada Indera Peraba

Kulit ialah salah satu panca indera manusia nan memiliki fungsi mengidentifikasi benda nan bersentuhan dengannya. Kulit dapat membedakan suhu dingin atau panas baik pada benda gas (udara), benda cair maupun benda padat. Sistem syaraf pada kulit memungkinkan dia buat menerima respon sentuhan benda-benda itu dan mengirimkan informasi kepada otak buat diidentifikasi.

Jika benda nan bersentuhan kulit dirasa terlalu panas, secara otomatis organ tubuh akan bergerak melakukan penolakan. Misalnya, kulit kaki kita tersentuh knalpot motor nan panas, maka dengan serta merta kaki akan melompat menjauhi knalpot tersebut.

Begitu juga ketika tangan sedang meraba benda nan halus, tak tajam, dan bersuhu normal. Informasi nan terlkirim kepada otak akan direspon dengan baik, bahwa tak ada nan berbahaya dengan benda nan disentuhnya itu. Tubuh pun tak melakukan penolakan. Sebuah rahasia ilahi nan maha dahsyat buat disyukuri dan tak dapat dipungkiri bukan?